Anda di halaman 1dari 2

1.

Dalam constant growth model, harga saham saat ini dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:

Dalam rumus tersebut:

D1 = dividen tahun depan

r = tingkat pengembalian yang diharapkan

g = tingkat pertumbuhan dividen

Dalam kasus ini, kita sudah mengetahui bahwa perusahaan akan membagikan 30% laba sebagai dividen
dan setiap laba yang ditahan dan diinvestasikan kembali bisa menghasilkan tingkat keuntungan (Return
On Equity) 20%. Oleh karena itu, kita dapat menghitung tingkat pertumbuhan dividen sebagai berikut:

g = (1 - 0.3) x 20% = 14%

Selanjutnya, kita dapat menghitung dividen tahun depan sebagai berikut:

D1 = D0 x (1 + g) = Rp2.000 x (1 + 14%) = Rp2.280

Kita juga sudah mengetahui bahwa beta saham tersebut diperkirakan 1,1; tingkat keuntungan portofolio
pasar diperkirakan 20%; dan tingkat keuntungan bebas risiko sebesar 10%. Oleh karena itu, kita dapat
menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan sebagai berikut:

r = r_f + beta x (r_m - r_f) = 10% + 1.1 x (20% - 10%) = 20%

Dengan demikian, harga saham saat ini dapat dihitung sebagai berikut:

P0 = D1 / (r - g) = Rp2.280 / (20% - 14%) = Rp38.000

Jadi, harga saham saat ini adalah Rp38.000.

2. Untuk menghindari seorang manajer perusahaan sengaja mencoba untuk melalaikan tugasnya
sebagai manajer perusahaan atau melakukan penipuan terhadap pemilik perusahaan, pemilik
modal dapat melakukan beberapa hal seperti:
a. Memiliki sistem pengawasan yang ketat terhadap kinerja manajer perusahaan dan
memastikan bahwa manajer tersebut memenuhi target yang telah ditetapkan.
b. Memiliki sistem pengendalian internal yang baik untuk memastikan bahwa tidak ada
kecurangan atau penipuan yang dilakukan oleh manajer perusahaan.
c. Memiliki sistem pelaporan keuangan yang transparan dan akuntabel sehingga pemilik modal
dapat mengetahui secara jelas kondisi keuangan perusahaan dan dapat mengambil tindakan
yang tepat jika terjadi masalah.
d. Memiliki sistem audit internal dan eksternal yang baik untuk memastikan bahwa tidak ada
kecurangan atau penipuan yang dilakukan oleh manajer perusahaan.
e. Memiliki sistem penghargaan dan sanksi yang jelas untuk mendorong manajer perusahaan
untuk bekerja dengan baik dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
3. Untuk menghitung rasio utang dengan modal sendiri, kita dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:
Rasio Utang Modal Sendiri = Total Hutang ÷ Modal Disetor
Dalam kasus ini, total hutang adalah 260 juta rupiah dan modal disetor adalah 230 juta rupiah.
Sehingga:
Rasio Utang Modal Sendiri = 260 ÷ 230 = 1,13
Jadi, rasio perbandingan antara utang dengan modal sendiri adalah 1,13.
4. Quick Ratio adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang paling likuid.
Rumus Quick Ratio adalah :
Quick Ratio = (Aset Lancar - Persediaan) / Kewajiban Lancar
Dalam kasus ini, Aset Lancar adalah 430 juta rupiah dan Persediaan adalah 100 juta rupiah.
Kewajiban Lancar adalah 410 juta rupiah.
Sehingga:
Quick Ratio = (430 - 100) / 410 = 0.80
Jadi, Quick Ratio dari PT Abadi pada akhir tahun 2022 adalah 0.80.

Anda mungkin juga menyukai