Anda di halaman 1dari 5

A.

Jenis laporan keuangan


1. Neraca (balance sheet) adalah laporan keuangan yang sistematis tentang aktiva, hutang,
serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca terdiri dari tiga bagian
utama yaitu aktiva, hutang dan modal
2. Laporan Laba-Rugi (income statement) merupakan laporan yang sistematis tentang
pendapatan atau penghasilan dan biaya serta beban perusahaan pada satu waktu tertentu.
Laporan ini akan memuat informasi mengenai hasil usaha perusahaan, yaitu laba atau rugi
bersih yang merupakan hasil pengurangan pendapatan dan beban.
3. Laporan Perubahan Modal (statement of owner’s equity) sebuah laporan yang ada karena
hasil laba atau rugi bersih perusahaan secara insidentil. Sehingga dapat dilihat perubahan
dalam ekuitas pemilik suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.
B. Ratio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan dalam mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan periode kurang dari satu tahun.
Rasio ini menunjukan besar kecilnya aktiva lancar yang digunakan untuk membiayai hutang
jangka pendek perusahaan atau dengan kata lain rasio ini menunjukan seberapa cepat
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dapat dikonversikan kedalam kas untuk membiayai
kewajiban jangka pendek perusahaan. Dimensi konsep likuiditas mencerminkan
ukuran-ukuran kinerja manajemen ditinjau dari sejauh mana manajemen perusahaan
mampu mengelola modal kerja yang dibiayai dari hutang lancar dan saldo kas perusahaan.
Untuk menghitung dan menentukan tingkat likuiditas perusahaan digunakan empat rasio,
yaitu:
a. Current Ratio
Current ratio atau rasio lancar adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh
tempo pada saat penagihan (Kasmir, 2019). Dapat disimpulkan bahwa rasio ini dihitung
berdasarkan perbandingan antara aset lancar (kas, bank,piutang, persediaan) dan hutang
lancar (hutang dagang, hutang wesel, hutang gaji, hutang pajak). Rasio ini dihitung dengan
formula sebagai berikut :
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝐀𝐬𝐞𝐭 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 / 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫

b. Quick Ratio
Quick ratio atau rasio cepat adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi dan membayar hutang lancar dengan menggunakan aset lancar perusahaan
tanpa memperhitungkan persediaan (Kasmir, 2019). Dapat disimpulkan bahwa quick ratio
dihitung menggunakan aktiva lancar yang lebih likuid seperti kas, bank, piutang. Sedangkan
aktiva lancar lainnya seperti persediaan tidak digunakan dalam perhitungan rasio cepat
karena persediaan dianggap sebagai aktiva yang kurang likuid sebab memerlukan waktu
yang lama untuk diuangkan apabila perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar
hutang. Rasioini dihitung dengan formula sebagai berikut :
𝑸𝒖𝒊𝒄𝒌 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = (𝐀𝐬𝐞𝐭 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 − 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐚𝐚𝐧) / 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫

c. CashRatio
Cash ratio atau rasio kas adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah uang kas dan bank tersedia untuk
membayar hutang. Rasio kas dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut :
𝑪𝒂𝒔𝒉 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = (𝐊𝐚𝐬 + 𝐁𝐚𝐧𝐤) /𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫

d. Working Capital to Total Asset Ratio (WCTAR)


Working Capital to Total Asset Ratio (WCTAR)
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan jumlah antara aktiva
lancar dan hutang lancar dengan keseluruhan total aktiva. Rasio ini dapat dihitung dengan
formula sebagai berikut :
𝐖𝐂𝐓𝐀𝐑 = (𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 + 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫) / 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚

CONTOH SOAL :

Contoh soal Rasio Likuiditas


Jika diketahui data berdasarkan data dalam neraca sebagai berikut:
Kas. Rp 50.000.000
Piutang dagang Rp 100.000.000
Piutang lain-lain Rp 2.000.000
Persediaan Rp 75.000.000
Perlengkapan Rp 5.000.000
Hutang dagang Rp 20.000.000
hutang bank 10 000 000
Hutang lain-lain R 15.000.000

diminta
Hitunglah rasio keuangan likuiditas perusahaan tersebut menurut rasio lancar, rasio kas, dan
rasio cepat.

Penyelesaiannya adalah sebagai berikut:


Aktiva Lancar = Kas + piutang dagang + piutang lain-lain + persediaan + perlengkapan
usaha
Rp 50.000.000 + Rp 100.000.000 + Rp 2.000.000 + Rp 75.000.000 + Rp 5.000.000
= Rp 232.000.000
Utang Lancar = Rp 20.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 15.000.000
= Rp 45.000.000

a. rasio lancar (current ratio)


Rumus untuk menghitung rasio lancar yaitu sebagal berikut:
Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar
Current Ratio = Rp 232. 000.000 / Rp 45.000.000
= 5,15
Artinya adalah, setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 5, 15 aktiva lancar

b. Rasio cepat (quick ratio)


Rumus untuk menghitung rasio cepat yaitu sebagai berikut:
Quick ratio = Kas + Efek + Piutang
alau
ulang Lancar
Quick ratio = (Aktiva Lancar - Persediaan) / Utang Lancar
=( Rp 232. 000.000 - Rp 75.000.000) /Rp 45.000.000
= Rp 157.000.000 / Rp 45.000.000
= 3.48
Artinya adalah, kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva adalah
setiap Rp 1 hutang lancar dengan Rp 3.48 aktiva lancar vans likuid.

c. Rasio kas (cash ratio)


Kumus untuk menghitung rasio kas vaitu sebagai berkut:
Cash ratio = Kas atau Setara Kas / Utang Lancar
atau
Cash ratio = (Kas + Bank) /Utang Lancar
= Rp 50.000.000 / Rp 45.000.000
= 1.1
Artinya adalah, kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan kas adalah
setiap Rp 1 hutang lancar dengan Rp 1,1 kas perusahaan.

C. Ratio Solvabilitas
Salah satu jenis rasio keuangan yang juga digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan
adalah rasio solvabilitas. Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang secara keseluruhan baik itu
hutang jangka pendek maupun jangka panjang dengan menggunakan aktiva dan modal
yang dimiliki perusahaan. Untuk menghitung dan menentukan tingkat solvabilitas
perusahaan digunakan tiga rasio, yaitu :
a. Total Debt Equity Ratio (DER)
Total Debt Equity Ratio (DER) atau rasio hutang terhadap modal merupakan rasio yang
digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas (Kasmir, 2019). Dengan menggunakan
rasio DER, perusahaan dapat mengetahui perbandingan antara hutang dan modal dalam
pendanaan perusahaan serta seberapa besar kemampuan modal sendiri yang dimiliki
perusahaan untuk memenuh seluruh kewajibannya. Rasio DER dapat dihitung dengan
formula sebagai berikut :
𝐃𝐄𝐑 = 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 / 𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥 𝐒𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢

b. Total Debt to Total Asset Ratio (DAR)


Total Debt to Total Asset Ratio (DAR) atau rasio hutang terhadap total aktiva merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aset
(Kasmir, 2019). Dengan menggunakan rasio DAR perusahaan dapat mengetahui
perbandingan aset perusahaan yang dibiayai hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Atau, dengan kata laindapat disimpulkan bahwa rasio DAR ini digunakan untuk mengukur
seberapa besar dana yang bersumber dari hutang jangka panjang dan hutang lancar yang
digunakanuntuk membiayai aset perusahaan. Rasio DAR dihitung dengan formula sebagai
berikut :
𝐃𝐀𝐑 = 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 / 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭

c. Long Term Debt to Equity Ratio (LDR)


Long Term Debt to Equity Ratio (LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri (Kasmir, 2019). Dengan
menggunakan rasio LDR, perusahaan dapat mengetahui seberapa besar modal sendiri
yang dijadikan jaminan hutang jangka panjang perusahaan. Rasio LDR dapat dihitung
dengan formula sebagai berikut :
𝐋𝐃𝐑 = 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚 / 𝐏𝐚𝐧𝐣𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥

Jika perusahaan ABC memiliki nerasa seperti berikut:


• Saham: Rp.420.000.000
• Laba ditahan: Rp. 145.000.000
• Kas: Rp.25.000.000
• Piutang Dagang: Rp. 75.000.000
• Barang dagangan: Rp. 200.000.000
• Mesin: Rp.250.000.000
• Bangunan: Rp.350.000.000
• Tanah: Rp.100.000.000
• Obligasi: Rp.180.000.000
Maka berapa solvabilitas perusahaan memakai Rasio Modal dengan Aktiva?
Diketahui:
Modal sendiri: Saham + Laba ditahan = 420.000.000 + 145.000.000 =
565.000.000
Total altiva: Kas + Piutang dagang + Barang dagangan + Mesin + Bangunan +
Tanah = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 + 250.000.000 + 350.000.000
† 100.000.000 = 1.000.000.000
Ditanya: Rasio modal dengan aktiva?
Dijawab:
Rasio modal dengan aktiva = (Modal Sendiri/ Total Aktiva) × 100%
Rasio modal dengan aktiva = (565.000.000/1.000.000.000) × 100%
Rasio modal dengan aktiva
56,5%

Anda mungkin juga menyukai