Anda di halaman 1dari 3

Buatlah pembahasan atas rasio likuiditas, kas, rentabilitas, profitabilitas, solvabilitas dan ROI dari

PT Gudang Garam Tbk untuk tahun 2020!

A. Rasio Likuiditas

- Rasio lancar = Aktiva lancar / utang lancar

= 49.537.929 / 17.009.992

= 2,91 / 291%

Rata-rata industry untuk rasio lancar adalah dua kali, maka perusahaan berada dalam kondisi baik
sehingga bisa dikatakan PT Gudang Garam Tbk dapat membayar hutang lancar atau hutang jangka
pendeknya dengan asset lancar yang dimilikinya

- Rasio Cepat = ([aktiva lancar-persediaan]/utang lancar)

= ([49.537.929 – 39.893.523]/17.009.992)

= 0,57

diketahui besarnya nilai rasio cepat sebesar 0,57 yang berarti kurang dari 1, artinya asset lancar yang
cepat likuid belum dapat mengcover jumlah hutang lancar perusahaan, sehingga kondis keadaan
perusahaan bisa dikatakan buruk. PT Gudang Garam Indonesia Tbk harus menjual persediannya
untuk bisa meunasi hutang lancar yang dimilikinya.

- Rasio Kas = (Kas + Bank/Utang lancar)

= 44.774.272/17.009.992

= 0,28

hutang lancar yang dimiliki oleh PT Gudang Garam Tbk belum dapat dibayar sepenuhnya oleh jumlah
cash yang dimiliki saat ini.

- Rasio perputaran kas (Penjualan bersih/ [aktiva lancar-utang lancar])

= (114.477.311/[49.537.929-17.009.992])

=3,52 atau 352%

Dapat diketahui perusahaan bahwa penjualan bersih melebihi modal kerja, sehingga perusahaan
bisa dikatakan efisien dalam memanfaatkan modal kerjanya.

- Inventory to net working capital = Persediaan/ [Utang Lancar—Aktiva lancar])

= (39.894.523/[49.537.929-17.009.992])

= 1,23

Perusahaan dikatakan memperhatikan perputaran inventory agar segera likuid dan bermanfaat
dalam pelunasan hutang lancar, dikarenakana dalam perhitungan tersebut jumlah persediaan
melebihi jumlah modal kerja.

B. Rasio Solvabilitas
- Debt to Assets Ratio = (Total utang/Total Aktiva)

= (19.668.941/78.191.409x100%).

= 25,2%

Dari perhitungan tsb, disimpulkan bahwa asset yang dimiliki lebih besar dari hutang yang ada,
sehingga asset tsb bisa menjadi jaminan untuk menutupi hutang. PT Gudang Garam Tbk tidak perlu
khawatir masalah pembayaran hutang di masa yang akan datang karena memiliki nilai asset yang
lebih tinggi dari total hutang keseluruhan yang dimiliki.

- Debt to Equity Ratio = (Total utang/Total Ekuitas)

= (19.668.941/58.522.468x100%)

=33,6%

Nilai Debt to Equity Ratio PT Gudang Garam Tbk bisa dikatakan masih rendah. Hal tersebut baik
untuk perusahaan karena hanya sedikit atau hanya sekitar 33,6% dari total ekuitasnya yang dapat
digunakan sebagai jaminan pembayaran seluruh hutangnya. seharusnya hutang tidak boleh lebih
besar dari modal agar beban perusahaan tidak bertambah. Tingkat rasio yang rendah menandakan
bahwa kondisi perusahaan semakin baik karena porsi hutang terhadap modal semakin kecil.

- Long Term debt to equity ratio = (utang jangka panjang/total ekuitas)

= (22.658.949/58.522.468x100%)

= 4,5%

Jumlah hutang jangka Panjang lebih sedikit dibandingkan dengan total ekuitas yang dimiliki PT
Gudang Garam Tbk. Sehingga, kondisi keuangan perusahaan akan tetap aman untuk kedepannya
karena jumlah total pinjaman masih dapat dilunasi oleh perusahaan tanpa adanya kekhawatiran
akan masalah solvabilitas.

- Times Interest Earned = (EBIT/biaya bunga)

= (10.045.855/382.722x100%)

=2624,8%

Times Interest Earned Ratio berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi
beban bunga di masa yang akan datang. Dari perhitungan tersebut, diketahui bahwa PT Gudang
Garam Tbk memiliki kemampuan yang sangat baik untuk melunasi beban bunga yang akan dilunasi
dimasa yang akan datang.

C. Rasio Profitabilitas

- Gross Profit Margin = (laba kotor / penjualan)

= (17.388.244/114.477.311x100%)

=15,2%

Perbandingan antara Laba Kotor dengan penjualan adalah sebesar 15,2%, artinya hanya 15,2% laba
kotor yang dihasilkan dari penjualan. Margin laba kotor yang tinggi mengindikasikan bahwa lebih
banyak uang tersisa untuk membayar biaya tidak langsung lainnya, ketika lebih rendah
mengindikasikan kondisi sebaliknya.

- Net Profit Margin = (Earning after interest and tax / sales)

= (7.647.729/114.477.311x100%).

= 6,7%

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa hanya sebesar 6,7% uang yang tersisa dari
perolehan keuntungan atau profit setelah perusahaan membayar seluruh beban yang terjadi.

- Return on Equity = (Earning after interest and tax / Total ekuitas)

= (7.647.729/58.522.468x100%)

= 13,1%

Return on equity (ROE) memberikan informasi mengenai tingkat pengembalian yang diperoleh
pemegang saham atas modal yang mereka investasikan ke perusahaan. Untuk mengukur efisiensi
perusahaan dalam menghasilkan laba dari setiap modal ekuitas dan menunjukkan seberapa baik
perusahaan menggunakannya untuk menghasilkan laba bersih. Pada tahun 2019, ROE yang
dihasilkan adalah sebesar 21,4% lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. Hal tersebut menunjukkan
bahwa di tahun 2020, perusahaan kurang efisien dalam menghasilkan laba dari setiap modal
ekuitasnya dibandingkan dengan kinerja tahun 2019.

- Return on investment = (Earning after interest and tax/Total Assets)

= (7.647.729/78.191.4099x100%)

= 9,8%

Return on Investment (ROI) mengukur seberapa baik perusahaan menggunakan asetnya untuk
menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi nilai ROI menandakan bahwa perusahaan semakin
mampu dalam menghasilkan laba bersih dari setiap aset yang digunakan. ROI lebih tinggi
membutktikan bahwa perusahaan semakin efisien dalam pemanfaatan asset yang dimilikinya untuk
menghasilkan laba bersih. Nilai ROI ditahun 2020 turun dibandingkan tahun 2019 sebesar 13,8%.
terjadi hal-hal yang mungkin tidak dapat dihindari oleh perusahaan sehingga terjadi penurunan nilai
tersebut.

Sumber : BMP EKSI4202

Anda mungkin juga menyukai