Disusun Oleh:
5. Rasio Solvabilitas
Debt to Equity Ratio
Rasio ini mengukur seberapa besar jumlah utang perusahaan dibandingkan
dengan ekuitas atau modal yang dimiliki. Rumusnya adalah total utang / total
ekuitas
Debt to Equity Ratio (2021) = total utang / total ekuitas x 100%
= 3.007.424 / 3.077.275 x 100%
= 0,977 %
Debt to Equity Ratio (2022) = total utang / total ekuitas x 100 %
= 3.122.356 / 3.366.802 x 100 %
= 0,927 %
6. Rasio Profitabilitas
Profit Margin
Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan Perusahaan menghasilkan laba
bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa dilihat langsung pada
analisis common size untuk laporan rugi laba (baris paling akhir). Rasio ini bisa
diintepretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya
(ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu (Hanafi dan Halim,
2000:84). Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang
diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasionya semakin baik, karena
dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi
(Harahap, 2002:304). Rumusnya : Profit Margin = Laba Bersih / Penjualan x
100%
Profit Margin = Laba Bersih / Penjualan x 100%
= 414.928 / 1.877.336 x 100%
= 0,2210%
Profit Margin = Laba Bersih / Penjualan x 100%
= 765.884 / 2.314.423 x 100%
= 0,3309%
= 0,1348 %
7. Rasio Aktivitas
Perputaran Piutang Usaha (Accounts Receivable Turn Over)
Rasio ini mengukur berapa kali, secara rata-rata piutang yang dikumpulkan dalam
satu tahun. Rasio ini mengukur kualitas piutang dan efisiensi perusahaan dalam
pengumpulan piutang dan kebijakan kreditnya. Rasio ini biasanya digunakan
dalam hubungan dengan analisis terhadap modal kerja, karena memberi ukuran
seberapa cepat piutang Perusahaan berputar menjadi kas. Angka jumlah hari
piutang, menggambarkan lamanya suatu piutang bisa ditagih (jangka waktu
pelunasan). Semakin lama jangka waktu pelunasannya, semakin besar pula resiko
kemungkinan tidak tertagihnya piutang (Prastowo dan Juliaty, 2003:82).
Rasio ini mengukur efektivitas pengelolaan piutang. Semakin tinggi tingkat
perputarannya semakin efektif pengelolaan piutangnya (Sutrisno,2001:252).
Accounts Receivable Turn Over (2021) = Penjualan / Piutang Usaha
= 1.877.336 / 117.132
= 16,027
Accounts Receivable Turn Over (2022) = Penjualan / Piutang Usaha
= 2.314.423 / 192.781
= 12,005
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Ada lima laporan dalam proses akuntansi yang terdiri dari laporan
posisi keuangan, laporan laba Komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas,
dan catatan atas laporan keuangan. Para pemakai laporan keuangan, terutama investor dan
kreditor yang punya kepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan yang telah disajikan sebelumnya, dengan menggunakan beberapa
rasio keuangan maka dapat kita ketahui bahwa dari segi Likuiditas perusahaan yang diukur
pada Current Rasio tahun 2020 adalah 2,452 kali dan pada tahun 2021 adalah 3,254 kali
sedangkan untuk standar akuntansi nya adalah 2 kali. Dari hasil tersebut dapat saya
simpulkan bahawa kinerja keuangan perusahaan masih kurang baik walau pun pada tahun
2020-2021 perusahaan likud.
Dilihat dari segi Solvabilitas perusahaan yang diukur dengan Debt to Equity Ratio, Debt to
Asset Ratio, dan Long Term DER kinerja keuangan perusahaan bisa dikatakan kurang baik.
Rasio Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajibannya, untuk melunasi seluruh hutangnya yang ada dengan menggunakan seluruh
aset yang dimilikinya apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi.Dilihat dari Profitabilitas pun
dengan menggunakan Rasio Profit Margin, Gross Profit Margin dan Net Profit Margin
masih kurang baik dikarenakan sangat jauh dari persentase rata-rata standar akuntansi yang
mengharuskan perusahaan likuid. Dan dari segi Aktivitas dengan mrnggunakan Rasio
Perputaran Piutang Usaha (Accounts Receivable Turn Over), Perputaran Persediaan
(Inventory Turn Over Ratio), dan Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover) hailnya
kurang baik jika dibandingkan dengan standar akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kinerja keuangan pada PT Indo Acidatama Tbk dari tahun 2020-2021 itu kurang baik
berdasarkan standar industri.
D. SARAN
1. Bagi perusahaan PT Pindo Del Pulp and Paper Mills hendaknya perusahaan
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga dapat menarik investor untuk
berinvestasi pada perusahaan tersebut. Dan perusahaan juga harus lebih memperhatikan
kegiatan operasional perusahaan lebih baik lagi terutama dalam penggunaan modal,
pemakaian aktiva lancar. Selain dari itu perusahaan juga harus efisien dalam
pengendalian harga pokok penjualan supaya perusahaan bisa memperoleh laba.
2. PT. Indo Acidatama Tbk memiliki rasio Likuiditas yang cukup baik tetapi dikatakan
kurang baik karena melebihi rata-rata standar akuntansi, untuk lebih meningkatkan lagi
perusahaan perusahaan harus menyeimbangkan utang dan piutangnya.