Anda di halaman 1dari 4

ASISTENSI #1

(MANAJEMEN KEUANGAN) – KUNCI JAWABAN

Problem - 1

a. Operating Cash Flow 2020 = EBIT + Depreciation – Tax = 68,045 + 26,850 – 19,640 = 75,255
Hasil dari OCF berbeda dari Net Income karena kita melakukan add back untuk depresiasi (yang merupakan
non-cash item) dan kita tidak memasukkan unsur cashflow yang berkaitan dengan financing contohnya
interest.
b. Cash Flow From Asset (CFFA), Cash Flow To Creditor (CFTC), Cash Flow To Shareholder (CFTS)
Cash Flow From Asset (CFFA)
Net Capital Spending = Net Fixed Asset 2020 – Net Fixed Asset 2019 + Depreciation
= 260,525 – 234,068 + 26,850 = 53,307
PPE (Property, Plant, and Equipment) juga disebut sebagai Fixed Asset
Change in NWC = Net Working Capital 2020 – Net Working Capital 2019

= (CA – CL)2020 – (CA - CL)2019

= (60,550 – 43,235) – (56,260 – 38,963)

= 17,315 – 17,297 = 18

Cash Flow From Asset (CFFA) = OCF – NCS – Change in NWC

= 75,255 – 53,307 – 18 = 21,930

Cash Flow To Creditor (CFTC) = Interest Paid – Net New Borrowing

= 11,930 – (Long Term Debt 2020 – Long Term Debt 2019)

= 11,930 – (85,000 – 75,000) = 1,930

Cash Flow To Shareholder (CFTS) = Dividend Paid – Net New Equity Raised

= 20,000 – (C/S and paid-in surplus 2020 - C/S and paid-in surplus 2019)

= 20,000 – (25,000 – 25,000)

= 20,000

Explanation:
• OCF memiliki nilai positif, berarti perusahaan mampu untuk menghasilkan profit dari aktifitas
penjualan
• Net Capital Spending memiliki nilai positif yang artinya perusahaan menginvestasikan fixed asset
dengan jumlah yang tinggi. Investasi pada fixed asset menandakan kondisi perusahaan
diekspektasikan akan lebih baik kedepannya.
• Perubahan terhadap Net Working Capital yang bersifat positif menandakan bahwa pemasukan harian
perusahaan masih dapat menutupi pengeluaran hariannya
• CFFA memiliki nilai yang positif yang berarti pemasukan perusahaan lebih besar dibandingkan
pengeluarannya.

Problem – 2
Problem – 3

Ketika menggunakan Du Pont Pont, kita dapat melihat interpretasi yang lebih luas dari rasio keuangan.
Dengan menggunakan Du Pont Chart, kita dapat mengestimasikan, contohnya ketika ingin meningkatkan
ROE, kita dapat meningkatkan ROA. ROA dapat didapatkan jika profit margin dinaikkan (diasumsikan total
asset turnover konstan). Untuk menaikkan profit margin, harus menaikkan net income, dst.

Profit Margin = 6%; Total Asset Turnover = 1.34; Equity Multiplier = 1.6
ROE = 0.06 x 1.34 x 1.6
ROE = 12.86%

Then, we compare PT Indonesia Sejahtera's performance with market performance:


Ratio Market Performance Company Performance Which one is Better?

Operational Efficiency or 7% 6% Market


Profit Margin
Asset Utilization Efficiency or
1.23 1.34 Company
Total Asset Turnover
Financial Leverage or Equity
1.82 1.6 DEPENDS
Multiplier

Analysis :
• Dari sisi profitabilitas (efesiensi operasional), kinerja pasar lebih baik dibandingkan kinerja
perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai rasio profit margin yang lebih tinggi dibandingkan profit margin
perusahaan.
• Sedangkan jika dilihat dari rasio utilisasi asset, kinerja perusahaan lebih unggul dari rata-rata pasar.
Rasio ini mengukur efisiensi perusahaan dalam hal penggunaan total asset-nya.
• Perusahaan yang memiliki financial leverage keuangan yang lebih rendah berarti menggunakan
ekuitas yang tinggi dalam membiayai asetnya. Leverage keuangan yang lebih rendah akan lebih
sedikit dalam menghadapi default risk namun memiliki biaya yang mahal (karena menggunakan
ekuitas yang tinggi). Mana yang lebih baik? Jawahannya adalah tergantung.
• Leverage keuangan yang tinggi cenderung membuat perusahaan dapat meningkatkan
pertumbuhannya. Tetapi jika leverage keuangan tinggi, perusahaan akan lebih rentan terhadap risiko
gagal bayar yang berbahaya bagi pemegang saham.
• Perusahaan dalam menjalankan usahanya menggunakan total asset dengan lebih efisien
dibandingkan dengan kemampuan pasar, tetapi tidak diikuti dengan kemampuan menghasilkan laba
yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai