4. Ada berapa jenis rasio yang akan dipergunakan dalam menganalisis perusahaan ?
a. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merupakan sebuah rasio penting yang memberikan
gambaran kemampuan perusahaan seberapa cepat bisa membayar hutang lancarnya.
Rasio ini diperlihatkan oleh tiga rasio yaitu Rasio Lancar, Rasio Cepat Lancar dan
Rasio Kas.
b. Rasio Solvabilitas, rasio ini merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan membayar hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sering
juga rasio ini dikenal rasio Leverage.
c. Rasio Aktifitas, rasio ini menggambarkan bagaimana efektifnya perusahaan
mempekerjakan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
d. Rasio Profitibilitas, rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan
profit dari usaha yang dijalankan. Rasio ini sering menjadi perhatian para analis
karena rasio ini memperlihatkan kinerja perusahaan, bahkan banyak pihak selalu
menanyakan rasio ini pada pertama diskusi.
e. Rasio Pasar adalah rasio keuangan yang dikaitkan dengan harga saham di Pasar.
5. Jelaskan analisis Dupont analisis Trend dalam menganalisis kinerja perusahaan yang
dianggap penting? yang menggunakan rasio profitabilitas salah satunya ROE.
Analisis Dupont adalah sebuah sistem ratio yang bisa difaktorisasi menjadi beberapa
rasio. Rasio utama yang sering dipakai yaitu rasio profitabilitas yaitu Return on
Equity (RoE) dimana rasio ini sebagai berikut:
Lababersih
ROE =
Ekuitas
6. Manajemen Perusahaan membutuhkan analisis titik impas (BEP) bagi perusahaan yang
dikelolanya? Jelaskan analisis titik impas (BEP).?
Penjelasan mengenai Analisis Titik Impas
Analisis titik impas merupakan sebuah analisis yang membantu manajemen dalam
melakukan pengendalian biaya (Siagian, 1984) dan mencapai keuntungan yang
direncanakan perusahaan bisa juga disebut dengan Break Event Point (BEP).
Persamaan keuntungan perusahaan dapat ditulis sebagai berikut:
= TR – TC = Total Revenue – Total Cost
= p x Q – (Fixed Cost + Variabel Cost)
= p x Q - FV – (v x Q)
= (p – v) x (Q-FC)
Jika titik impas yang dimasukkan bahwa perusahaan tidak mendapatkan profit (𝜋=0),
maka rumusan menjadi sebagai berikut :
𝜋 = 0 = (𝑝 − 𝑣) ∗ 𝑄 – 𝐹𝐶
(𝑝 − 𝑣) ∗ 𝑄 = 𝐹𝐶
FC
Q=
p−v
Berdasarkan persamaan diatas maka jumlah produksi yang harus dihasilkan sebanyak
Q. p – v ini sering disebut dengan margin kontribusi (contribution margin). Jika
margin kontribusi ini lebih kecil dari nol, dan sudah berturut-turut selama 3 tahun,
berarti selayaknya bisnis perusahaan harus ditutup. Sehebat apapun manajemen yang
mengelola perusahaan tidak mungkin bisa lebih baik.
RoE = ( EBIT x
Sales
Sales Aset )−(
Interest
Aset
x
Ekuitas )
Aset
x ( 100−ETR )
RoE = 37,245% x 23
RoE = 856,635%
RoE = 8, 56635
8. Perusahaan mempunyai Biaya Tetap sebesar Rp. 60 milyar, harga jual produk Rp. 75 per
unit, harga variabel Rp. 50 per unit. Hitung jumlah kuantitas untuk break-event ?
BEP = Biaya Tetap : (Harga jual per unit – biaya variabel per unit)
= Rp. 60.000.000.000 : (Rp. 75 – Rp. 50)
= Rp. 60.000.000.000 : Rp. 25
= 2.400.000.000
9. Sdr siapkan suatu neraca dan laporan laba/rugi untuk sebuah perusahaan manufaktur
“ABCD”, dengan informasi sebagai berikut: (dalam $)
Akumulasi penyusutan 38.000
Hutang jangka panjang ?
Persediaan 5000
Beban umum dan administrasi 1000
Beban bunga 1200
Saham biasa 50000
Harga pokok penjualan 6000
Surat hutang jangka pendek 750
Beban penyusutan 600
Penjualan 13000
Piutang usaha 10000
Hutang usaha 5000
Bangunan dan peralatan 120000
kas 11000
Pajak 1300
Saldo laba 10250
Pendapatan :
- Penjualan $13.000
- HPP ($6.000)
Total Pendapatan $7.000
Beban :
- Beban umum & adm $1.000
- Beban bunga $1.200
- Beban penyusutan $600
Total Beban ($2.800)
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Utang Lancar
- Kas $11.000 - Hutang Usaha $5.000
- Piutang Usaha $10.000 - Surat Hutang Jangka $750
Pendek
- Persediaan $5.000 - Beban Umum & Adm $1.000
- Beban Bunga $1.200
- Beban Penyusutan $600
Hutang Jangka Panjang = Total Aktiva – (Total Utang Lancar + Total Ekuitas)
= $108.000 – ($8.550 + $60.250)
= $108.000 – 68.800
Hutang Jangka Panjang = $39.200