Anda di halaman 1dari 3

Rumus Analisa Rasio

 Liquiditas
 Rasio lancar : Aktiva Lancar/Hutang lancar x 100%
 Rasio cepat : Aktiva Lancar – persediaan/Hutang lancar x 100%
 Rasio Kas : Kas + Efek/Hutang Lancar x 100%
 Sulvabilitas
 Rasio hutang atas aktiva : Hutang/Aktiva x 100%
 Rasio hutang atas equitas : Hutang/Equitas x 100%
 Rasio pembayaran hutang : Aktiva/Hutang x 100%
 Profilabilitas
 GPM : Net sales – COGS/Sales x 60->70%
 NPM : Eat/Sales x 30%
 OIR : Net sales/COGS-EBIT/Sales x 100%
 EPTI : EBIT/ASET X 100%
 ROI : EAT/ASET X 100%
 ROE : EAT/Equity x 100%
 RON : EAT/MS X 100%

Note :
EAT = Laba bersih setelah pajak
EBIT = Laba sebelum bunga & pajak

 Penjualan bersih : penjualan – ( retur + Diskon )

Analisa Perbandingan

Tujuan :
 Untuk melihat kondisi naik turunnya pos* dalam laporan keuangan
 Untuk melihat kekuatan perusahaan dilingkungan industri

Manfaat : Sarana kebijakan kedepan

Teknik perbandingan : horizontal : Metode analisis horizontal adalah teknik analisis yang digunakan untuk membandingkan laporan
keuangan pada dua atau lebih periode tertentu.

Vertikal : metode vertikal diterapkan untuk membandingkan satu pos dengan pos-pos lainnya pada satu periode tertentu

Perbandingan untuk penilaian kinerja :

 Perbandingan antar waktu


 Perbandingan antar departemen
 Perbandingan antar cabang
 Perbandingan antar perusahaan dalam industri yang sama
 Realisasibanding budget

3. Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio)

Ada dua jenis rasio solvabilitas yaitu:

 Rasio Utang terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio)


 Rasio Utang terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)

NB : Catatan: nilai maksimal dari rasio ini adalah 200% sebagai batas aman perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

4. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

 Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

Rumus : Perputaran Piutang (Receivable Turnover) = Penjualan / Piutang Rata-Rata x 100%

 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Rumus : Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) = Penjualan / rata-rata Persediaan x 100%

 Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turnover)

Rumus : Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turnover) = Penjualan / Aktiva Tetap x 100%

 Perputaran Aktiva Total (Total Asset Turnover)

Rumus : Perputaran Aktiva Total (Total Asset Turnover) = Penjualan / Total Aktiva x 100%

 Perputaran Rerata Tagihan (Average Collection Turnover)

Rumus : Perputaran Rerata Tagihan (Average Collection Turnover) = Piutang x 365 / Penjualan x 100%

 Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)

Rumus : Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover) = Penjualan / (Aktiva Lancar – Hutang Lancar) x 100%

Hutang Jangka Pendek : Hutang jangka pendek adalah kewajiban yang harus dibayarkan perusahaan dengan jangka waktu pelunasan tidak lebih
dari satu tahun Ada tujuh jenis hutang jangka pendek, yaitu: a. Hutang Dagang dan Hutang Wesel, b. Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo
dalam Periode Tertentu, c. Hutang Deviden, d. Uang Muka dan Uang Jaminan, e. Dana yang Dikumpulkan untuk Pihak Ketiga, f. Hutang Biaya
(Biaya yang Masih Harus Dibayar), g. Pendapatan yang Diterima Dimuka, h. Hutang Kontijensi

Hutang Jangka Panjang : Hutang jangka panjang adalah kewajiban perusahaan melunasi hutang tersebut jangka waktunya lebih dari satu tahun.
Atau, dengan kata lain utang jangka panjang atau yang sering disebut sebagai kewajiban tidak lancar adalah kewajiban perusahaan yang jatuh
tempo pembayarannya lebih dari satu tahun atau 12 bulan. Jenis utang jangka panjang : a)Hutang Obligasi, b) Hutang Hipotek, c) Hutang bank

Perbedaannya dengan utang jangka pendek adalah utang jangka pendek harus segera dibayarkan dan dilunasi pembayarannya selama
kurang dari satu periode akuntansi (kurang dari 1 tahun).

perputaran aktiva tetap : Rasio Perputaran Aset Tetap atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Fixed Assets Turnover Ratio adalah rasio
aktivitas (rasio efisiensi) yang mengukur seberapa efektif dan efisien perusahaan menggunakan aset atau aktiva tetapnya untuk menghasilkan
pendapatan atau rasio yang membandingkan antara penjualan bersih (laporan laba rugi) dengan aset tetap (neraca) yang dihitung selama periode
tahunan.

Rasio perputaran persediaan adalah rasio yang mencerminkan kecepatan persediaan yang ada di gudang perusahaan terjual kepada konsumen
atau pelanggan.

Gross profit margin  adalah ukuran keuangan yang berharga bagi manajer perusahaan serta investor perusahaan karena ini menunjukkan efisiensi
yang dapat digunakan bisnis untuk memproduksi dan menjual satu atau lebih produk sebelum biaya tambahan dikurangi.

Rumus untuk Menghitung Gross Profit Margin


Gross Profit Margin = (Penjualan bersih – HPP / Penjualan Bersih

Fungsi Menghitung Gross Profit Margin adalah Margin dan Arus Kas dan Strategi Penetapan Harga Berbasis Margin

Rasio cepat atau quick ratio adalah jenis rasio keuangan yang berguna untuk menilai posisi likuiditas sebuah perusahaan, bisnis, proyek, pusat
laba, ataupun pusat investasi. Ciri khusus dari rasio ini dibandingkan dengan jenis rasio likuiditas lain adalah hanya memperhitungkan kas serta
item setara kas untuk perhitungan dan interpretasi. Berikut adalah rumus perhitungan rasio cepat.

(Aset Lancar – Stok atau Persediaan) : Kewajiban Lancar

Perbandingan saham bias dan laba ditahan

Jika saham yang dikeluarkan hanya satu jenis, maka saham tersebut dinamakan saham biasa. Pemegang saham biasa adalah merupakan pemilik
yang paling pokok dalam perseroan, karena mempunyai hak suara, turut menentukan dalam pembagian laba, menentukan penambahan saham
baru, juga dalam hal likuidasi perusahaan.

Laba Ditahan menggambarkan bagian dari modal yang timbul dari kekayaan perusahaan dalam/dari hasil operasi yang mendatangkan
keuntungan. pada dasarnya terdiri dari akumulasi laba yang disetorkan dari akun ringkasan pendapatan ditahan merupakan indikator daya laba dan
harus selalu dipisahkan dari modal disetor, bahkan jika modal dibentuk dengan menjumlahkan jumlah akhir.. laba

Anda mungkin juga menyukai