Anda di halaman 1dari 10

7183M – Capital Planning and Investment

LECTURE NOTES

Financial Statement and Analysis

Anderes Gui

agui789@yahoo.com
7183M – Capital Planning and Investment

LEARNING OUTCOMES
LO2: Explain financial statement analysis

LO3: Calculate financial ratio

OUTLINE MATERI :

1. The stockholders report


2. Using financial ratios
3. liquidity ratios
4. Activity ratio
5. Debt ratios
6. Profitability ratios
7. Market ratios
8. Complete ratios analysis
7183M – Capital Planning and Investment

ISI MATERI

1. The stockholders report


Bagi pihak investor, analisis laporan keuangan berguna untuk memprediksi kondisi
mendatang, sedangkan bagi pihak manajemen berguna untuk membuat perencanaan agar
dapat meningkatkan kinerja.
2. Using financial ratios
Analisis rasio merupakan alat untuk menilai kinerja perusahaan dan dapat digunakan
untuk membuat perencanaan maupun untuk meramalkan berbagai hal terkait keuangan
dimasa yang akan datang.
3. Liquidity ratios
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka pendek
(short time debt) Menurut Van Horne :”Sistem Pembelanjaan yang baik Current ratio
harus berada pada batas 200% dan Quick Ratio berada pada 100%”. Adapun yang
tergabung dalam rasio ini adalah :
a) Current Ratio ( Rasio Lancar)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki, Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :
 Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar

Contoh : Current Ratio Pada PT XYZ Medan adalah sebagai berikut :

- Aktiva Lancar tahun 2005 sebesar Rp. 750.000.000


- Kewajiban Lancar tahun 2005 sebesar Rp. 600.000.000
- Aktiva Lancar tahun 2006 sebesar Rp. 1.200.000.000
- Kewajiban Lancar tahun 2006 sebesar Rp. 800.000.000
7183M – Capital Planning and Investment

Maka rasio lancar di hitung sebagai berikut:


- Tahun 2005 rasio lancar = 750.000.000 / 600.000.000 = 1,25
- Tahun 2006 rasio lancer = 1.200.000.000 / 800.000.000 = 1,50

Ini berarti bahwa kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancar, untuk tahun 2005 adalah setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh
Aktiva lancar Rp. 1,25. untuk tahun 2006 adalah setiap hutang lancar Rp. 1 dijamin oleh
Rp.1,50 aktiva lancar.

b) Quick Ratio ( Rasio Cepat )


Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid .
Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :

Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan


Hutang Lancar

c) Cash Ratio ( Rasio Lambat)


Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan
diBank. Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :

Cash Ratio = Cash + Efek


Hutang Lancar
7183M – Capital Planning and Investment

4. Activity ratio

Adalah mengukur seberapa efektif suatu perusahaan mengelola aktiva/asetnya.


Terdiri dari :
a) Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)
Rumus = Sales / Inventories
$3000/615 = 4,9x
Rata-rata industry =10,9x
b) Jumlah hari penjualan belum tertagih (Days Sales Outstanding)
Rumus = Receivable /Average Sales per day atau receivable/ (annual sales/365)
$375/($3000/365) = 45,625 hari = 46 hari.
Rata-rata industry 36 hari.
c) Rasio perputaran asset tetap (Fixed Assets Turnover Ratio)
rumus = Sales / Net Fixed Asset
0144A ‐ Manajemen Keuangan
$3000/$1000 = 3x
Rata-rata industry = 2,8x
d) Rasio perputaran total asset (Total Assets Turnover Ratio)
rumus = Sales / Total Assets
$3000/$2000 = 1,5x
Rata-rata industry = 1,8x
Rasio perusahaan dibawah rata-rata industry yang menunjukkan tersebut tidak
menghasilkan cukup penjualan jika melihat total asetnya.
7183M – Capital Planning and Investment

5. Debt ratios

Adalah mengukur penggunaan utang sebagai sumber pembiayaan. Terdiri dari :


a. Rasio utang (Debt Ratio ) adalah mengukur persentase dana yang diberikan oleh
kreditor dengan rumus = Total debt / Total Assets
($310+$750)/$2000 = 53%, rata-rata industry =40%
b. Rasio kelipatan pembayaran bunga (Times -Interest- Earned Ratio) dengan rumus
= EBIT / Interest Charges $283,8/$88 = 3,2 x, rata-rata industry =6x
c. Rasio cakupan EBITDA (EBITDA Coverage Ratio) rasio yang pembilangnya
mencakup seluruh arus kas yang tersedia untuk memenuhi beban tetap keuangan
dan pembilangnya mencakup seluruh beban tetap keuangan. Rumus = (EBITDA
+ Lease payment)/ (Interest + Principal Payment + Lease payment) ($383,8 +
$28)/($88+$20+$28) = 3x
Rata-rata industry = 4,3 x

6. Profitability ratios

Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang menunjukkan pengaruh


gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva, dan manajemen utang. Terdiri dari:
a. Margin laba atas penjualan (Profit Margin on Sales)
Rumus = Net Income / Sales
$117,5/$3000 = 3,9%, rata-rata industry =5%
Perusahaan dibawah rata-rata industry karena biaya terlalu tinggi. Biaya terlalu
tinggi karena operasi tidak efisien.
b. Pengembalian atas total asset (Return to Total assets)=ROA
Rumus = ROA = Net Income / Total Assets
$117,5/$2000 = 5,9%, rata-rata industry =9%
Utang menjadi penyebab rendahnya ROA perusahaan.
c. Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan laba (Basic Earning Power (BEP)
Ratio)
Rumus = EBIT / Total Assets
$283,8/$2000 = 14,2%, rata-rata industry = 18%
7183M – Capital Planning and Investment

Perusahaan tidak mendapatkan tingkat pengembalian atas asset setinggi rata-rata


perusahaan sejenis.
d. Pengembalian ekuitas biasa (Return on Common Equity) = ROE
Rumus = Net Income / Common Equity
$117,5/$940 = 12,5%, rata-rata industry =15%
Tingkat pengembalian perusahaan tidak terlalu buruk dibandingkan dengan
perusahaan sejenis.

7. Market ratios

Adalah mengukur bagaimana investor memperhitungkan prospek perusahaan dan risiko


perusahaan.

Rasio nilai pasar terdiri dari :


a. Rasio harga/laba (Price/Earning Ratio) ; menunjukkan jumlah yang rela dibayarkan oleh
investor untuk setiap dolar laba yang dilaporkan.
Rumus = Price per share/Earning per share
$23/$2,35 =9,8 x, rata-rata industry = 11,3 x
Perusahaan Allied dinilai lebih berisiko daripada perusahaan sejenis dan memiliki
prospek pertumbuhan yang kurang baik.
b. Rasio harga/arus kas (Price/Cash Flow Ratio)
Rumus = Price per share/Cash Flow per share
$23/4,35 = 5,3x rata-rata industry = 5,4 x
c. Rasio nilai pasar/nilai buku (Market/Book Value Ratio)
Rumus = Market Price per share/Book Value per share
Rumus nilai buku per saham = ekuitas biasa/jumlah saham beredar $940/50 =$18,8
Jadi rasio nilai pasar = $23/$18,8 = 1,2x rata-rata industry = 1,7x
Artinya investor bersedia membayar lebih rendah untuk setiap 1 dollar nilai buku Allied.
7183M – Capital Planning and Investment

8. Complete ratios analysis

Terdiri dari:

- ROA = margin laba x perputaran total asset (ROA = profit margin X total asset turn over)
Dimana margin laba = laba bersih/penjualan 3,9%x1.5 = 5,9%
- ROA = net income/sales X sales/total assets atau laba bersih/ekuitas biasa = ROE
- Perputaran total asset (Total Asset Turnover Ratio)
Rumus = sales/total assets
Perluasan Persamaan Du Pont
- ROE = ROA x Equity Multiplier
- ROE = Profit margin x total assets turnover x equity multiplier
- ROE = net income/sales x sales/total assets x total assets/ common equity

7. Keterbatasan analisis rasio


Walaupun analisis rasio keuangan berguna bagi manajer, kreditor, dan investor karena
memberikan informasi mengenai operasi perusahaan dan kondisi keuangan, namun terdapat
berbagai keterbatasan yang perlu di perhatikan dan dijadikan pertimbangan:
a. Banyak perusahaan besar beroperasi dengan divisi yang berbeda-beda industrinya.
b. Banyak perusahaan menginginkan kinerja yang lebih baik daripada rata-rata industri.
c. Inflasi dapat menyebabkan distorsi rasio keuangan. Jadi analisis rasio satu perusahaan
untuk waktu yang panjang, atau membandingkan satu perusahaan dengan perusahaan
lain yang umurnya berbeda, memerlukan interpretasi dengan menggunakan
pertimbangan khusus.
d. Faktor musiman dapat menyebabkan distorsi rasio keuangan.
e. Perusahaan dapat melakukan tehnik “window dressing’.
f. Perbedaan praktek akuntansi satu perusahaan dengan perusahaan yang lain.
g. Sangat sulit untuk menggeneralisasikan apakah suatu rasio baik atau jelek.
h. Satu perusahaan dapat memiliki rasio yang baik dan rasio-rasio lain yang jelek
sehingga sulit menentukan apakah perusahaan normal, kuat, atau lemah. Rangkuman
rasio-rasio Allied Food Product dapat dilihat pada table 4-2, chapter 4 buku 1.
7183M – Capital Planning and Investment

SIMPULAN

Rasio keuangan perusahaan dibandingkan dengan nilai “rata-rata industri” atau patok duga yang
lain, misalnya rata-rata perusahaan sejenis, rata-rata pesaing utama. Selain menganalisis rasio
keuangan menggunakan patok duga, dapat pula menggunakan analisis tren. Namun, dalam
menganalisis rasio keuangan perlu diperhatikan keterbatasan analisis rasio keuangan. ROE dapat
ditentukan oleh kombinasi dari profit margin, total assets turnover, dan equity multiplier. Dengan
perluasan persamaan Du Pont manajemen dapat menganalisis berbagai cara untuk meningkatkan
kinerja.
7183M – Capital Planning and Investment

DAFTAR PUSTAKA

Gitman, Lawrence J. (2009). Principles of managerial finance. 12. MA: Pearson Prentice
Hall.Boston.ISBN ; 978-0-321-55528-1

Anda mungkin juga menyukai