Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ANALISIS RASIO KEUANGAN

PT NANOTECH INDONESIA GLOBAL TBK

Disusun oleh:
Suci Herpangesti
21411066

UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI S1 MANEJEMEN
2022/2023

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Profil Perusahaan……………………………………………………………………3

BAB II RASIO
2.1. Rasio-Rasio dan Perhitungan………………………………………………………..4
2.1.1. Rasio Likuiditas………………………………………………………………4
2.1.2. Rasio Aktivitas……………………………………………………………….6
2.1.3. Rasio Solvabilitas……………………………………………………………9
2.1.4. Rasio Profibilitas…………………………………………………………….11
2.1.5. Rasio Pasar…………………………………………………………………..14

BAB III INTERPRETASI


3.1. Perbandingan dengan Tahun Sebelumnya…………………………………………17
3.1.1. Rasio Likuiditas…………………………………………………………….17
3.1.2. Rasio Aktivitas……………………………………………………………...18
3.1.3. Rasio Solvabilitas……………………………………………………….…..19
3.1.4. Rasio Profibilitas…………………………………………………………....20
3.1.5. Rasio Pasar…………………………………………………………………...21

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ……………………………………………………………………..….23

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Profile Perusahaan


PT Nanotech Indonesia Global Tbk (“Perseroan”) adalah suatu perusahaan
terbatas yang berdiri sejak tahun 2019 dan bergerak di bidang jasa layanan teknologi
riset dan pengembangan, rekayasa material dan nanoteknologi. Sejak tahun 2019,
bisnis Perseroan terus menerus mengalami pertumbuhan, dimana pada saat ini,
Perseroan telah memiliki layanan riset dan pengembangan (R&D services) dan 3
layanan lainnya untuk tahap implementasinya, dimana dalam tahap impelementasi,
Perseroan memiliki 5 Strategic Business Unit (SBU)yang fokus untuk mencari solusi
untuk pelanggan Perseroan sesuai dengan kebutuhan pelanggan Perseroan di
bidangnya masing-masing.

3
BAB II
RASIO

2.1. Perhitungan Analisis Rasio Keuangan PT.Kino Indonesia Tbk


2.1.1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas berfokus pada hubungan antara aktiva lancar dengan utang
lancar. Dua aktiva yang sangat mempengaruhi likuiditas dan profitabiltas
adalah piutang dan persediaan.
A. Net Working Capital
Angka ini mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
utang jangka pendek. Nilai yang tinggi mengindikasikan kemamapuan
likuiditas yang tinggi. Perbandingan dilakukan dengan kondisi tahun
sebelumnya dan kebutuhan perusahaan ataupun skala perusahaan.

Tahun 2021
Net Working = Current Assets – Curremt Liabilities
= 8,306,977,980-2,251,150,990
= 6,055,826,990
Tahun 2020
Net Working = Current Assets – Curremt Liabilities
= 3,766,995,640-469,449,490
= 3,297,546,150

B. Current Rasio
Current ratio atau rasio lancar adalah salah satu Rasio Likuiditas yang
digunakan untuk menilai posisi likuiditas suatu entitas dengan
menggunakan hubungan antara Aktiva Lancar dan Liabilitas Lancar.

Tahun 2021
Current Rasio = Current Assets
Current Liabilities
= 8,306,977,980
2,251,150,990
= 36,90

Tahun 2020
Current Rasio = Current Assets
Current Liabilities
= 3,766,995,640
469,449,490
= 75,87

4
C. Quick Rasio (Acid Test)
Quick ratio atau biasa disebut rasio cepat  atau acid-test rasio —
berfungsi sebagai indikator likuiditas jangka pendek perusahaan, atau
kemampuannya untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Tahun 2021
Quick Ratio = Quick Assets
Current Liabilities
= 33,357,177,480
2,251,150,990
= 148,17
Tahun 2020
Quick Ratio = Quick Assets
Current Liabilities
= 3,490,711,080
469,449,490
= 743,57

D. Cash Rasio
Cash ratio atau dalam bahasa Indonesianya adalah rasio kas adalah
rasio yang bisa digunakan untuk menilai perbangan antara total kas dan
setara kas pada suatu perusahaan dengan kewajiban lancar yang ada di
dalamnya.

Tahun 2021
Cash Rasio = Cash + Setara Cash
Current Liabilitias
= 171.041.873
2,251,150,990
= 07,59

Tahun 2020
Cash Rasio = Cash + Setara Cash
Current Liabilitias

5
= 183.991.601
469,449,490

= 03,91

2.1.2. Rasio Aktivitas


Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan.
A. Receivable Turnover
Account receivable turnover ratio atau rasio perputaran piutang,
menurut Investopedia, adalah ukuran akuntansi yang digunakan
untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mengumpulkan
piutang. 

Tahun 2021
Receiveble Turnover = Net Credit Sales
Rata-rata Piutang
= 17,117,120,220
1,175,135,750 + 1,428,552,938 : 2
= 17.117,120,220
1,889,412,219
= 9,059
Tahun 2020
Receiveble Turnover = Net Credit Sales
Rata-rata Piutang
= 6,760,694,140
1,175,135,750 + 1,428,552,938 : 2
= 6,760,694,140
1,889,412,219
= 3,578

6
B. Average Age of Reciviebel
The Average Age of Account Receivable digunakan untuk
mengukur jumlah hari untuk melakukan penagihan piutang.

Tahun 2021
Average Age of Receivables = Days in Year
Receivalbe Turnover
= 365
9,059
= 40 days
Tahun 2020
Average Age of Receivables = Days in Year
Receivalbe Turnover
= 365
3,578
= 102 days

C. Inventory Turnover
Inventory Turnover Ratio atau Rasio Perputaran Persediaan adalah
sebuah rumus rasio efisiensi yang menunjukkan seberapa efektif
dari persediaan yang dapat dikelola dengan membandingkan harga
pokok penjualan (HPP) dalam persediaan rata-rata untuk suatu
periode.

Tahun 2021
Inventory Turnover = Cost of Goods Sold
Average Inventory
= 7,411,671
1,255,930 + 762,192 : 2
= 7,411,671
1,637,026
= 02,20 times

7
Tahun 2020
Inventory Turnover = Cost of Goods Sold
Average Inventory
= 3,865,490
1,255,930 + 762,192 : 2
= 3,[865,490
1,637,026
= 02,36 times

D. Average Day’s Supply in Inventory


Hari Penjualan dan Persediaan atau Days Sales of Inventory (DSI)
adalah rasio keuangan yang menunjukan rata-rata waktu yang
diperlukan perusahaan untuk mengubah persediaan atau persediaan
termasuk barang yang sedang diproduksi, menjadi penjualan.

Tahun 2021
Average Day’s Supply in Inventory = Days in Year
Inventory Turnover
= 365
02,20
= 165 days
Tahun 2020
Average Day’s Supply in Inventory = Days in Year
Inventory Turnover
= 365
02,36
= 154 days
E. Fixed Asset Turnover Ratio
Rasio perputaran aktiva tetap (fixed asset turnover) ialah rasio
untuk melihat sejauh mana asset tetap yang dimilki oleh suatu
perusahaan memiliki tingkat perputrannya secra efektif dan
memberikan dampak pada keuangan perusahaan.

Tahun 2021
Fixed Asset Turnover = Net Sales Revenue
Average Net Fixed Assets

8
= 26,773,651,710
144,096,094+8,306,978 : 2
= 26,773,651,710
148,249.583
= 05,57
Tahun 2021
Fixed Asset Turnover = Net Sales Revenue
Average Net Fixed Assets
= 16,039,916,310
144,096,094+8,306,978 : 2
= 16,039,916,310
148,249.583
= 10,81
F. Total Asset Turnover Ratio
Total Assets Turnover merupakan rasio yang menggambarkan
perputaran aktiva diukur dari volume penjualan selama satu periode
tertentu.Total Assets Turnover dipengaruhi oleh jumlah penjualan
dan total aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap.

Tahun 2021
Total Asset Turnover = Net Sales Ravenue
Average Total Assets
= 26,773,651,710
177,421,179 + 41,756,443 : 2
= 26,773,651,710
198,299,400
= 1,35
Tahun 2020
Total Asset Turnover = Net Sales Ravenue
Average Total Assets
= 16,039,916,310
177,421,179 + 41,756,443 : 2
= 16,039,916,310
198,299,400
= 1,80
2.1.3. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah metrik utama yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban hutang jangka
panjangnya dan sering digunakan oleh calon pemberi pinjaman bisnis.

9
A. Times Interens Earned
Times Interest Earned Ratio (TIER) merupakan gambaran
kemampuan perusahaan dalam kesanggupannya untuk
menyelesaikan beban bunga yang dimiliki dengan
menggunakan perbandingan laba sebelum bunga dan pajak
dengan beban bunga.

Tahun 2021
Times Interens Earned = Net Income + Beban Bunga + Beban Pajak Penghasilan
Beban Bunga

= 744,216 + 71,051+ 4,132,655


71,051

= 4,947,922
71,051
= 69,6
Tahun 2020
Times Interens Earned = Net Income + Beban Bunga + Beban Pajak Penghasilan
Beban Bunga

= 1,618,370 +7,861 + 1,999,305

7,861

= 3,625,536
7,861
= 46,12

B. Debt Equity Rasio


Debt to Equity Ratio (DER) adalah sebuah rasio keuangan yang
membandingkan jumlah hutang dengan ekuitas.

Tahun 2021
Debt Equity Rasio = Total Liabilitas
Total Modal

10
= 11,327,801
166,093,378
= 0,682
Tahun 2020
Debt Equity Rasio = Total Liabilitas
Total Modal
= 3,467,253
38,289,189
= 0,905
C. Debt to Asset Rasio
Debt to Total Asset Ratio (DAR) merupakan rasio utang yang
digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang
dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva
perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang
perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

Tahun 2021
Debt to Asset Rasio = Total Liabilitas
Total Asset
=11,327,801
177,421,179
= 0,638
Tahun 2020
Debt to Asset Rasio = Total Liabilitas
Total Asset
= 3,467,253
41,756,443
= 0,830
2.1.4. Rasio Profibilitas
Rasio profitabilitas atau profitability ratio adalah rasio atau perbandingan
untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit)
dari pendapatan (earning) terkait penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan
dasar pengukuran tertentu.

11
A. Gross Profit Margin
Sesuai dengan namanya, gross profit margin atau margin laba kotor
adalah perbandingan antara laba kotor dengan penjualan atau
pendapatan yang diperoleh perusahaan bisnis kita.

Tahun 2021
Gross Profit Margin = Gross Profit
Net Sales
= 13,894,565
25,406,828
= 0,54
Tahun 2020
Gross Profit Margin = Gross Profit
Net Sales
= 8,013,393
13,850,934
= 0,57

B. Profit Margin
Profit margin adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar
perusahaan menghasilkan uang. Marjin laba ini sangat penting untuk
diperhatikan, baik oleh perusahaan besar yang sudah stabil maupun
bisnis kecil.

Tahun 2021
Profit Margin = Net Income
Net Sales
= 3,388,440
855,212
= 3,96%
Tahun 2020
Profit Margin = Net Income
Net Sales
= 1,618,370

12
756,629
= 2,13%

C. Return on Owners’ Invesment


Ukuran ini menunjukan kemampuan perusahaan memanfaatkan dana
yang diinvestasikan pemilik untuk menghasilkan laba.

Tahun 2021
Return on Owners Invesment = Income
Average Owners Equity
= 3,388,440
42,850,000+ 30,000,000: 2
= 3,388,440
57,850,000
= 17,07%
Tahun 2020
Return on Owners Invesment = Income
Average Owners Equity
= 1,618,370
42,850,000+ 30,000,000: 2
= 1,618,370
57,850,000
= 02,79%
D. Return on Asset
Secara sederhana, ROA adalah singkatan dari Return on Assets yang
berarti tingkat pengembalian aset. Teknik analisis ini merupakan
sebuah cara untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan profit karena pada rasio tersebut mewakilkan atas
seluruh aktivitas perusahaan.

Tahun 2021
Return on Asset = Net Income
Total Asset
= 3,388,440

13
177,421,179
= 01,90%
Tahun 2020
Return on Asset = Net Income
Total Asset
= 1,618,370
41,756,443
= 03,87%

E. Return on Equity
Secara umum, ROE berarti rasio probabilitas untuk mengukur
kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi
yang dilakukan pemegang saham pada perusahaan tersebut.

Tahun 2021
Return on Equity = Net Income
Total Equity
= 3,388,440
166,093,378
= 02,04%

Tahun 2020
Return on Equity = Net Income
Total Equity
= 1,618,370
38,289,189
= 04,22%

2.1.5. Rasio Pasar


Rasio nilai pasar adalah rasio yang memperhitungkan harga saham
dengan laba, nilai buku per saham hingga arus kas.
A. Earnings Per Share (EPS)

14
Earning per share (EPS) adalah laba bersih perusahaan dibagi
jumlah saham beredar –tidak termasuk treasury stock. Laba bersih
per saham mencerminkan bagian laba bersih untuk pemegang 1
lembar saham suatu perusahaan.

Tahun 2021
Earnings Per Share = Income
Rata-rata lembar saham yang beredar
= 3,388,440
0,72 + 0,73 : 2
= 3,388,440
1,085
= 3,122
Tahun 2020
Earnings Per Share = Income
Rata-rata lembar saham yang beredar
= 1,618,370
0,72 + 0,73 : 2
= 1,618,370
1,085
= 1,491
B. Price Earning Rasio
Price earning ratio (PER) adalah rasio yang digunakan untuk menilai
mahal murahnya saham berdasarkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih.

Tahun 2021
Price Earning Rasio = Current Market Price Per Share
EPS
= RP. 100
3,122
= 32,03 %
Tahun 2020
Price Earning Rasio = Current Market Price Per Share

15
EPS

= RP. 100
1,491
= 06,70 %

C. Deviden Yield Rasio


Dividend yield adalah dividen per saham dibagi harga pasar saham.
Secara sederhana dividend yield adalah tingkat keuntungan yang
diberikan oleh perusahaan tersebut.

Tahun 2021
Dividend Yield = Dividends per Share
Market Price Pre Share
= 636,250,000,000
Rp. 100
= 6,36%
Tahun 2020
Dividend Yield = Dividends per Share
Market Price Pre Share
= 329,025,348,834
Rp. 100
= 3,29

16
BAB III
INTERPRETASI

3.1. Perbandingan dengan Tahun Sebelumnya


3.1.1. Rasio Likuiditas
1) Net Working Capital
 Net Working Capital pada tahun 2021 sejumlah (6,055,826,990)
dapat dikatakan meningkat dengan lumayan baik.
 Net Working Capital pada tahun 2020 sejumlah (3,297,546,150)
dapat dikatakan cukup baik.
Jadi perbandingan antara Net Working capital pada tahun 2021 dan
tahun 2020 mengalami peningkatan yang cukup pesat karena dapat
dilihat dari mampunya perusahaan membayar Liabilitasnya
menggunakan Aset.
2) Current Rasio
 Current Rasio pada tahun 2021 sejumlah (36,90) dapat dikatakan
sangat baik.
 Current Rasio pada tahun 2022 sejumlah (75,87) dapat dikatakan
cukup baik dengan nilai seperti itu.
Jadi perbandingan antara Current Rasio pada tahun 2021 dan tahun 2020
mengalami penurunan yang cukup pesat.
3) Quick Rasio
 Quick Rasio pada tahun 2021 sejumlah (148,17) dapat dikatakan
cukup mencapai kata baik.
 Quick Rasio pada tahun 2020 sejumlah (743,57) dapat dikatakan
cukup buruk.
Jadi perbandingan antara Quick Rasio pada tahun 2021 dan tahun 2020
mengalami peningkatan yang cukup baik jika dilihat dari meningkatnya
perusahaan yang mampu membayar liabilitasnya menggunakan kas dan
piutang.

17
4) Cash Rasio
 Cash Rasio pada tahun 2021 sejumlah (07,59) dapat dikatakan
cukup mencapai kata baik.
 Quick Rasio pada tahun 2020 sejumlah (03,91) dapat dikatakan
cukup buruk.
Jadi perbandingan antara Cash Rasio pada tahun 2021 dan tahun 2020
mengalami peningkatan yang cukup pesat.
3.1.2. Rasio Aktivitas
1) Receiver Turnover
 Receiver Turnover pada tahun 2021 sejumlah (9,059) dapat
dikatakan mengalami penurunan yang signifikan.
 Receiver Turnover pada tahun 2020 sejumlah (3,578) dapat
dikatakan cukup baik.
Jadi perbandingan antara Receiver Turnover pada tahun 2021 dan tahun
2020 mengalami penurunan yang cukup pesat.
2) Average Age of Receiver
 Average Age of Receiver pada tahun 2021 sejumlah (40 days)
dapat dikatakan mengalami peningkatan yang cukup baik.
 Average Age of Receiver pada tahun 2020 sejumlah (102 days)
dapat dikatakan cukup baik.
Jadi perbandingan antara Average of Age Receiver pada tahun 2021 dan
tahun 2020 mengalami peningkatan yang cukup pesat.
3) Inventory Turnover
 Inventory Turnover pada tahun 2021 sejumlah (02,20 times)
dapat dikatakan mengalami peningkatan yang cukup buruk.
 Inventory Turnover pada tahun 2020 sejumlah (02,36 times)
dapat dikatakan lumayan buruk.
Jadi perbandingan antara Inventory Turnover pada tahun 2021 dan tahun
2020 mengalami peningkatan yang cukup buruk karena persediaan lama
keluar dari gudang.

18
4) Average Day’s Supply in Inventory
 Average Day’s Supply in Inventory pada tahun 2021 sejumlah
(165 days) dapat dikatakan mengalami peningkatan yang cukup
baik.
 Average Day’s Supply in Inventory pada tahun 2020 sejumlah
(154 days) dapat dikatakan mengalami peningkatan yang sangat
baik.
Jadi perbandingan antara Average Day’s Supply in Inventory
pada tahun 2021 dan tahun 2020 mengalami peningkatan yang cukup
baik.
5) Fixed Asset Turnover
 Fixed Asset Turnover pada tahun 2021 sejumlah (05,57) dapat
dikatakan mengalami peningkatan yang sangat baik.
 Fixed Asset Turnover pada tahun 2020 sejumlah (10,81) dapat
dikatakan mengalami peningkatan yang cukup baik.
Jadi perbandingan antara Fixed Asset Turnover pada tahun 2021 dan
tahun 2020 mengalami peningkatan yang cukup baik.
6) Total Asset Turnover Ratio
 Total Asset Turnover Rasio pada tahun 2021 sejumlah (1,35)
dapat dikatakan mengalami peningkatan yang sangat baik.
 Total Asset Turnover Rasio pada tahun 2020 sejumlah (1,80)
dapat dikatakan mengalami peningkatan yang sangat baik.
Jadi perbandingan antara Total Asset Turnover Ratio pada tahun 2021
dan tahun 2020 mengalami peningkatan yang cukup baik.
3.1.3. Rasio Solvabilitas
1) Times Interens Earned
 Times Interens Earned pada tahun 2021 sejumlah (69,6) dapat
dikatakan mengalami peningkatan yang sangat baik.
 Times Interens Earned pada tahun 2020 sejumlah (46,12) dapat
dikatakan mengalami peningkatan yang sangat baik.
Jadi perbandingan antara Times Interens Earned pada tahun 2021 dan
tahun 2020 mengalami peningkatan yang cukup baik.

19
2) Debt Equity Rasio
 Debt Equity Rasio pada tahun 2021 sejumlah (0,682) dapat
dikatakan mengalami penurunan.
 Debt Equity Rasio pada tahun 2020 sejumlah (0,902) dapat
dikatakan mengalami peningkatan yang sangat baik.
Jadi perbandingan antara Times Interens Earned pada tahun 2021 dan
tahun 2020 mengalami penurunan yang signifikan.
3) Debt to Asset Rasio
 Debt to Asset Rasio pada tahun 2021 sejumlah (0,638) dapat
dikatakan mengalami penurunan.
 Debt to Asset Rasio pada tahun 2020 sejumlah (0,830) dapat
dikatakan mengalami peningkatan yang cukup baik.
Jadi perbandingan antara Debt to Asset Rasio pada tahun 2021 dan tahun
2020 mengalami penurunan yang signifikan.
3.1.4. Rasio Profibilitas
1) Gross Profit Margin
 Gross Profit Margin pada tahun 2021 sejumlah (0,54) dapat
dikatakan mengalami penurunan.
 Gross Profit Margin pada tahun 2020 sejumlah (0,57) dapat
dikatakan mengalami peningkatan.
Jadi perbandingan antara Gross Profit Margin pada tahun 2021 dan tahun
2020 mengalami penurunan yang signifikan.
2) Profit Margin
 Profit Margin pada tahun 2021 sejumlah (3,96%) dapat dikatakan
mengalami peningkatan.
 Profit Margin pada tahun 2020 sejumlah (2,13%) dapat dikatakan
mengalami penurunan.
Jadi perbandingan antara Profit Margin pada tahun 2021 dan tahun 2020
mengalami peningkatan yang signifikan.

3) Return on Owners Invesment


 Return on Owners Invesment pada tahun 2021 sejumlah (17,07%)
dapat dikatakan mengalami peningkatan.

20
 Return on Owners Invesment pada tahun 2020 sejumlah (02,79%)
dapat dikatakan mengalami penurunan.
Jadi perbandingan antara Return on Owners Invesment pada tahun 2021
dan tahun 2020 mengalami peningkatan yang signifikan.
4) Return on Asset
 Return on Asset pada tahun 2021 sejumlah (01,90%) dapat
dikatakan mengalami peningkatan.
 Return on Asset pada tahun 2020 sejumlah (03,87%) dapat
dikatakan mengalami peningkatan yang cukup baik.
Jadi perbandingan antara Return on Asset pada tahun 2021 dan tahun
2020 mengalami peningkatan yang signifikan.
5) Return on Equity
 Return on Equity pada tahun 2021 sejumlah (02,04%) dapat
dikatakan mengalami peningkatan.
 Return on Equity pada tahun 2020 sejumlah (04,22%) dapat
dikatakan mengalami peningkatan.
Jadi perbandingan antara Return on Equity pada tahun 2021 dan
tahun 2020 mengalami peningkatan yang signifikan.

3.1.5. Rasio Pasar


1) Earning Per Share
 Earning Per Share pada tahun 2021 sejumlah (3,122) dapat
dikatakan mengalami peningkatan yang cukup baik.
 Earning Per Share pada tahun 2020 sejumlah (1,491) dapat
dikatakan mengalami peningkatan.
Jadi perbandingan antara Earning Per Share pada tahun 2021 dan tahun
2020 mengalami peningkatan yang signifikan.
2) Price Earning Rasio
 Price Per Rasio pada tahun 2021 sejumlah (32,03 %) dapat
dikatakan mengalami peningkatan yang cukup baik.
 Price Per Rasio pada tahun 2020 sejumlah (06,70%) dapat
dikatakan mengalami peningkatan yang cukup baik.
Jadi perbandingan antara Price Earning Rasio pada tahun 2021 dan tahun
2020 mengalami peningkatan yang signifikan.

21
3) Dividen Yield Rasio
 Dividen Yield Rasio pada tahun 2021 sejumlah (6,36%) dapat
dikatakan mengalami peningkatan yang cukup baik.
 Dividen Yield Rasio pada tahun 2020 sejumlah (3,29%) dapat
dikatakan mengalami peningkatan yang cukup baik.
Jadi perbandingan antara Dividen Yield Rasio pada tahun 2021 dan tahun
2020 mengalami peningkatan yang signifikan.

22
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat didapat adalah perusahaan mengalami peningkatan pada
segi kemampuan membayar hutang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
yang mengalami kesulitan dalam membayar hutang. Namun jika dibandingkan
dengan rata-rata industrinya PT Nanotech Indonesia Tbk masih rendah dalam
mengelola Asset nya. Karena;
- PT Nanotech Indonesia Tbk mempunyai pendapatan bersih pada tahun 2020
sebesar 3,96 dan pada tahun 2021 sebesar 2,13
- PT Nanotech Indonesia Tbk juga mampu membayar hutangnya secara
teratur.
- Harga saham kami pula mengalami peningkatan sebesar 1,23 %.
- PT Nanotech juga memiliki deviden yang berjumlah 6,34% pada tahun
2021.

23

Anda mungkin juga menyukai