Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PT XL AXIATA Tbk

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan


Dosen Pengampu :

Disusun Oleh Kelompok 9 :


1. Mareta Salsa Mariola 22012010059
2. Vinka Savita Sari 22012010120
3. Alvian Surya 22012010330
4. Tyaga Tustika Mahendra 22012010305

KELAS J MANAJEMEN KEUANGAN


PRGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
2023
Laporan keuangan PT XL AXIATA Tbk
1. Rasio Likuiditas
a. Current ratio
Current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya. Berdasarkan
perhitungan rasio Curreny antara tahun 2021 dan 2021 menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menggunakan aset lancarnya untuk memenuhi kewajiban mereka.
Tahun 2021 menunjukkan angka 0,369 dan ditahun berikut nya 0,394. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan dapet meningkatkan kemampuan dalam
mengurangi liabilitas lancar. Hal ini dikatakan sangat baik karena perusahaan dapat
memanfaatkan aset untuk kepentingan dari kewajiban lancar.
Current assets
Current ratio=
Current liabilities
7.733 .191
Current ration 2021= =0,369
20.953 .921

10.408 .358
Current ration 2022= =0,394
26. 350.500
Keterangan 2021 2022
Current Asset 7.733.191 10.408.358
Current Liabilites 20.953.921 26.350.550
Current Ratio 0.369 0,394

b. Quick Ratio
Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang tidak memerlukan waktu relatif lama
untuk direalisir menjadi uang kas.
cash+accounts receivable
Quick ,∨acid test , ratio=
Current liabilities

2.224 .387+ ( 335.437+189.068+29.635+55.874 )


2021=
20.953 .921
3.274 .401
2021= =0 , 15
20.953 .921

5.184 .113+ ( 491.557+ 246.612+ 32.976+80.724 )


2022=
26.350 .500

6.035 .982
2022= =0 , 22
26.350 .500
Dari data di atas diketahui bahwa perusahaan XL Axiata mengalami kemajuan dalam
membayar kewajiban yang mereka miliki. Hal ini dapat dilihat dari rasio tahun 2021
yang ditunjukkan pada nomial 0,15. Kemudian pada tahun berikutnya naik sebanyak
0,07 menjadi 0,22. Sehingga dari kenaikan tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan
memiliki kemampuan yang meningkat dalam membayar kewajiban.
2. Rasio Efisiensi
accounts receivable accounts receivable
a. Days∈receivables= =
daily credit sales annual credit sales /365
524.505
Days∈resceivable 2021= =7 ,1
2 6.754 .050 /365
738.169
Days∈receivable 2022= =9 ,2
2 9.141 .994/365

Days in Receivable adalah salah satu rasio efisiensi yang memberikan informasi
tentang berapa lama rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk
mengumpulkan piutangnya dari penjualan kredit. Rasio ini mengukur efisiensi
perusahaan dalam mengelola piutangnya. Maka bisa diartikan terdapat peningkatan
dari 7.1 hari pada tahun 2021 menjadi 9.2 hari pada tahun 2022.
Ini menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan waktu lebih lama untuk
mengumpulkan piutangnya pada tahun 2022 atau perusahaan XL AXIATA tidak bisa
menagih piutangnya

Annual credit sales


b. ARturnover =
account receivable
26.754 .050
ARTurnover 2021= =51 , 01
524.505
29.141.994
ARTurnover 2022= =39 , 47
738.169

Penurunan AR Turnover:
Terjadi penurunan AR Turnover dari 51.01 pada tahun 2021 menjadi 39.47 pada tahun
2022. Ini menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan lebih banyak waktu untuk
mengumpulkan piutang dari penjualan kredit pada tahun 2022. Perusahaan XL
AXIATA mencerminkan tidak dapat menandakan peningkatan dalam waktu yang
dibutuhkan untuk mengumpulkan piutang.

inventory inventory
c. Days∈inventory= =
daily cost of goods sold annual cost of goods sold/365
156.440
Days∈inventory 2021= =6,184
9.233 .274 /365
408.178
Days∈inventory 2022= =1,366
10.906 .497/365
Rasio ini memberikan informasi tentang berapa lama persediaan rata-rata perusahaan
dapat bertahan sebelum habis terjual.

Penurunan Days in Inventory:


Terjadi penurunan yang signifikan dari 6,184 hari pada tahun 2021 menjadi 1,366 hari
pada tahun 2022. Ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menjual persediaannya
lebih cepat pada tahun 2022.Perusahaan XL AXIATA mencerminkan efisiensi yang
lebih tinggi dalam manajemen persediaan. Perusahaan dapat mengelola stoknya
dengan lebih baik atau memiliki kebijakan persediaan yang lebih efisien. Ini bisa
menjadi indikator positif karena mengarah pada peningkatan penjualan dan
mengurangi resiko persediaan tidak terjual.

cost of goods sold


d. inventory turnover=
inventory
9.233.274
Inventory turnover 2021= =5,902
156.440

10.906 .497
Inventory turnover 2022= =2, 67
408.178
Penurunan ini menunjukkan bahwa perusahaan XL AXIATA lebih lambat dalam
mengganti persediaannya pada tahun 2022. Penurunan Inventory Turnover
menunjukkan perubahan dalam kecepatan perputaran persediaan perusahaan. Mungkin
menurut kami perusahaan perlu meninjau kebijakan persediaan untuk memastikan
kesesuaian permintaan pasar agar seimbang.

3. Rasio Profitabilitas
operating profits sales
a. basic earning power= ×
sales total assets
356.661 26.754 .050 3.563 .661
2021= X = =0,048
26.754 .050 72.753.282 72.753 .282

3.912 .544 29.141 .994 978.136


2022= X = =0,044
29.141 .994 87.277 .780 21.819 .445

BEP (Basic Earning Power) adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari setiap rupiah yang dimiliki.

Penurunan BEP:
Terjadi penurunan BEP dari 0.048 pada tahun 2021 menjadi 0.044 pada tahun 2022.
Ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan lebih sedikit laba bersih relatif
terhadap total asetnya pada tahun 2022. Yang menunjukkan bahwa profitabilitas
perusahaan menurun relatif terhadap total aset yang dimilikinya.

Net income
b. Returnon common equity ( ROE )=
Common equity
1.287 .807
ROE 2021= =0,064
20.088 .745
1.121 .188
ROE 2022= =0,043
2 5.774 .226

Penurunan ROE:
Terjadi penurunan ROE dari 6.4% pada tahun 2021 menjadi 4.3% pada tahun 2022.
Penurunan ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan pengembalian yang
lebih rendah relatif terhadap ekuitas pemegang sahamnya pada tahun 2022. Penurunan
ROE Menandakan bahwa penggunaan ekuitas kurang efisien

4.Rasio Solvabilitas
Total debt
a. debt ratio=
Total assets
52.664 .537
Debt ratio 2021= =0 ,72
72.753 .282

61.503 .554
Debt ratio 2022= =0 ,70
87.277 .780

Penurunan Debt Ratio:


Terjadi penurunan dari Debt Ratio 0.72 pada tahun 2021 menjadi 0.70 pada tahun 2022.
Ini menunjukkan bahwa pada tahun 2022, proporsi aset perusahaan yang didukung oleh utang
menurun sedikit. Penurunan ini menunjukkan perusahaan menggunakan lebih sedikit utang
relatif terhadap ekuitas atau modal sendiri dalam mendanai asetnya pada tahun 2022.

Operating profit
b. TIE=
Interest expense
1.707 .540
TIE 2021= =−0 , 75
−2.252 .691
1.353 .030
TIE 2022= =−0 ,62
−2252601

kedua nilai TIE yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan menghadapi tantangan
dalam membayar beban bunga dengan laba operasional yang dihasilkan. Ini dapat
menandakan ketidakstabilan keuangan dan meningkatkan risiko kebangkrutan.
Meskipun TIE pada tahun 2022 (-0.62) sedikit lebih baik daripada pada tahun 2021 (-
0.75), keduanya masih menunjukkan kondisi keuangan yang tidak menguntungkan.

5.Rasio Nilai Pasar


Market Price per share
a. Price/ Earnings(P/ E)ratio=
Earnings per share
3.100
2021= =25 , 61
121
2.140
2022= =20 , 38
105

Penurunan P/E Ratio:


Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa PER mengalami penurunan sekitar 20%
dari tahun 2021 ke tahun 2022. Ini dapat diartikan sebagai penurunan dalam ekspektasi
pasar terhadap laba bersih per saham atau mungkin adanya faktor lain yang
memengaruhi valuasi saham. Penurunan PER bisa diinterpretasikan sebagai harga
saham yang lebih terjangkau relatif terhadap laba bersih per saham pada tahun 2022
dibandingkan dengan tahun 2021.
Common equity
b. Equity book value per share=
Shares outstanding
20.088 .745 juta
2021= =1 ,53
13.128 .430 .665
25.774 .226
2022= =1 ,96
13.128 .430 .665

Peningkatan Equity book value per share


Terjadi peningkatan dari 1.53 pada tahun 2021 menjadi 1.96 pada tahun 2022.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa nilai Valuasi XL AXIATA Telah meningkat dari
tahun 2021 ke 2022 sebesar 0.43.

Market price per share


c. Price/ Book ( P/ B ) ratio=
Equity book value per share
3.170
2021= =2 , 07
1 , 53
2.140
2022= =1,091
1 , 96

Penurunan P/B Ratio:


Terjadi penurunan P/B Ratio dari 2.07 pada tahun 2021 menjadi 1.091 pada tahun
2022.Penurunan ini dapat menunjukkan bahwa harga saham turun relatif terhadap nilai
buku ekuitas per saham. Penurunan P/B Ratio dapat mengindikasikan penurunan
valuasi pasar terhadap nilai buku ekuitas Perusahaan.

d. EVA=( operating return on assets−cost of capital ) × total asset


EVA 2021=( 0,048−0 , 10 ) X 72.753 .282=−3.783.170 .664
EVA 2022=( 0,044−0 , 1 ) X 87.277 .780=−5.236 .666 ,8

EVA mencerminkan seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan modalnya


untuk menghasilkan nilai tambah ekonomis. Nilai negatif menunjukkan bahwa hasil
operasional tidak dapat mengatasi biaya modal.

Anda mungkin juga menyukai