10.408 .358
Current ration 2022= =0,394
26. 350.500
Keterangan 2021 2022
Current Asset 7.733.191 10.408.358
Current Liabilites 20.953.921 26.350.550
Current Ratio 0.369 0,394
b. Quick Ratio
Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang tidak memerlukan waktu relatif lama
untuk direalisir menjadi uang kas.
cash+accounts receivable
Quick ,∨acid test , ratio=
Current liabilities
6.035 .982
2022= =0 , 22
26.350 .500
Dari data di atas diketahui bahwa perusahaan XL Axiata mengalami kemajuan dalam
membayar kewajiban yang mereka miliki. Hal ini dapat dilihat dari rasio tahun 2021
yang ditunjukkan pada nomial 0,15. Kemudian pada tahun berikutnya naik sebanyak
0,07 menjadi 0,22. Sehingga dari kenaikan tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan
memiliki kemampuan yang meningkat dalam membayar kewajiban.
2. Rasio Efisiensi
accounts receivable accounts receivable
a. Days∈receivables= =
daily credit sales annual credit sales /365
524.505
Days∈resceivable 2021= =7 ,1
2 6.754 .050 /365
738.169
Days∈receivable 2022= =9 ,2
2 9.141 .994/365
Days in Receivable adalah salah satu rasio efisiensi yang memberikan informasi
tentang berapa lama rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk
mengumpulkan piutangnya dari penjualan kredit. Rasio ini mengukur efisiensi
perusahaan dalam mengelola piutangnya. Maka bisa diartikan terdapat peningkatan
dari 7.1 hari pada tahun 2021 menjadi 9.2 hari pada tahun 2022.
Ini menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan waktu lebih lama untuk
mengumpulkan piutangnya pada tahun 2022 atau perusahaan XL AXIATA tidak bisa
menagih piutangnya
Penurunan AR Turnover:
Terjadi penurunan AR Turnover dari 51.01 pada tahun 2021 menjadi 39.47 pada tahun
2022. Ini menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan lebih banyak waktu untuk
mengumpulkan piutang dari penjualan kredit pada tahun 2022. Perusahaan XL
AXIATA mencerminkan tidak dapat menandakan peningkatan dalam waktu yang
dibutuhkan untuk mengumpulkan piutang.
inventory inventory
c. Days∈inventory= =
daily cost of goods sold annual cost of goods sold/365
156.440
Days∈inventory 2021= =6,184
9.233 .274 /365
408.178
Days∈inventory 2022= =1,366
10.906 .497/365
Rasio ini memberikan informasi tentang berapa lama persediaan rata-rata perusahaan
dapat bertahan sebelum habis terjual.
10.906 .497
Inventory turnover 2022= =2, 67
408.178
Penurunan ini menunjukkan bahwa perusahaan XL AXIATA lebih lambat dalam
mengganti persediaannya pada tahun 2022. Penurunan Inventory Turnover
menunjukkan perubahan dalam kecepatan perputaran persediaan perusahaan. Mungkin
menurut kami perusahaan perlu meninjau kebijakan persediaan untuk memastikan
kesesuaian permintaan pasar agar seimbang.
3. Rasio Profitabilitas
operating profits sales
a. basic earning power= ×
sales total assets
356.661 26.754 .050 3.563 .661
2021= X = =0,048
26.754 .050 72.753.282 72.753 .282
BEP (Basic Earning Power) adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari setiap rupiah yang dimiliki.
Penurunan BEP:
Terjadi penurunan BEP dari 0.048 pada tahun 2021 menjadi 0.044 pada tahun 2022.
Ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan lebih sedikit laba bersih relatif
terhadap total asetnya pada tahun 2022. Yang menunjukkan bahwa profitabilitas
perusahaan menurun relatif terhadap total aset yang dimilikinya.
Net income
b. Returnon common equity ( ROE )=
Common equity
1.287 .807
ROE 2021= =0,064
20.088 .745
1.121 .188
ROE 2022= =0,043
2 5.774 .226
Penurunan ROE:
Terjadi penurunan ROE dari 6.4% pada tahun 2021 menjadi 4.3% pada tahun 2022.
Penurunan ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan pengembalian yang
lebih rendah relatif terhadap ekuitas pemegang sahamnya pada tahun 2022. Penurunan
ROE Menandakan bahwa penggunaan ekuitas kurang efisien
4.Rasio Solvabilitas
Total debt
a. debt ratio=
Total assets
52.664 .537
Debt ratio 2021= =0 ,72
72.753 .282
61.503 .554
Debt ratio 2022= =0 ,70
87.277 .780
Operating profit
b. TIE=
Interest expense
1.707 .540
TIE 2021= =−0 , 75
−2.252 .691
1.353 .030
TIE 2022= =−0 ,62
−2252601
kedua nilai TIE yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan menghadapi tantangan
dalam membayar beban bunga dengan laba operasional yang dihasilkan. Ini dapat
menandakan ketidakstabilan keuangan dan meningkatkan risiko kebangkrutan.
Meskipun TIE pada tahun 2022 (-0.62) sedikit lebih baik daripada pada tahun 2021 (-
0.75), keduanya masih menunjukkan kondisi keuangan yang tidak menguntungkan.