Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

A. RASIO PROFITABILITAS : Rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam


mendapatkan laba dari pendapatan, asset, biaya operasi dan ekuitas pemegang saham.
1. PROFIT MARJIN : Mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
a. Operating Profit Margin : penjualan perusahaan setelah dikurangi beban
= Operating Profit/ EBIT
Sales
2022 2021
= 36.179.159 x 100% = 17% = 24.021.261 x 100% = 13,6%
211.660.232 175.918.557

Kesimpulan : laba operasi yang dihasilkan pada tahun 2022 lebih besar daripada
2021.

b. Net Profit Margin : penjualan perusahaan dikurangi seluruh biaya dan pajak.
= Net income
Sales
2022 2021
= 17.380.091 x 100% = 8,2% = 6.623.821 x 100% = 3,7%
211.660.232 175.918.557

Kesimpulan : laba bersih yang dihasilkan pada tahun 2022 lebih besar daripada
2021.

2. ROA (Return on Asset) : mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba


dibandingkan dengan total asset yang dimiliki.
= net income
Total asset
2022 2021
= 17.380.091 x 100% = 1% = 6.623.821 x 100% = 0,4%
1.639.844.171 1.613.216.456
Semakin besar nilai ROA, semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari asset yang dimiliki.
Kesimpulan : Nilai ROA pada tahun 2022 lebih besar daripada tahun 2021, berarti pada
tahun 2022 kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari asset yang dimiliki
lebih baik dibandingkan tahun 2021.

3. ROE (Return on Equity) : mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba


dibandingkan dengan ekuitas.
= net income
Total equity
2022 2021
= 17.380.091 x 100% = 1,7% = 6.623.821 x 100% = 0,6%
999.729.601 981.607.123
Semakin besar nilai ROE, semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari modal yang dimiliki.
Kesimpulan : Nilai ROE pada tahun 2022 lebih besar daripada tahun 2021, berarti pada
tahun 2022 kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal yang
dimiliki lebih baik dibandingkan tahun 2021.
B. RASIO SOLVABILITAS : rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.
1. DER (Debt to Equity Ratio) : mengukur tingkat utang perusahaan dibandingkan dengan
modal yang dimiliki.
= total liability
Total equity
2022 2021
= 640.114.570 x 100% = 64% = 631.609.333 x 100% = 64%
999.729.601 981.607.123
Kesimpulan : Nilai DER pada tahun 2022 dan 2021 sama yaitu 64%, yang berarti 64%
modal yang dimiliki perusahaan berasal dari utang.

2. DAR (Debt to Asset Ratio) : mengukur tingkat utang perusahaan dibandingkan dengan
aset yang dimiliki.
= total liability
Total asset
2022 2021
= 640.114.570 x 100% = 39% = 631.609.333 x 100% = 39%
1.639.844.171 1.613.216.456
Kesimpulan : Nilai DER pada tahun 2022 dan 2021 sama yaitu 64%, yang berarti 39%
aset yang dimiliki perusahaan berasal dari utang.
Semakin rendah persentasenya semakin baik untuk perusahaan.

C. RASIO LIKUIDITAS : rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi


kewajiban jangka pendeknya.
1. Current Ratio : mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek. Semakin tinggi berarti semakin besar kemampuan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek.
= current asset
Current liability
2022 2021
= 118.615.706 x 100% = 75% = 85.911.375 x 100% = 58%
158.124.533 146.538.480
Kesimpulan : Nilai current ratio pada tahun 2022 lebih besar dari tahun 2021 berarti
perusahaan pada tahun 2022 memiliki kemampuan dalam membayar utang jangka
pendek yang lebih besar dibandingkan tahun 2021. Tetapi kedua ratio tersebut
dianggap masih kurang sehat karena masih di bawah 100%.

2. Quick ratio : mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka


pendek dengan menggunakan asset lancer tanpa menambahkan nilai persediaan.
= current asset - inventory
Current liability
2022
= 118.615.706 - 14.450.712 x 100% = 65%
158.124.533

2021
= 85.911.375 – 10.393.419 x 100% = 51%
146.538.480
Kesimpulan : Nilai quick ratio pada tahun 2022 lebih besar dari tahun 2021 berarti
perusahaan pada tahun 2022 memiliki kemampuan dalam membayar utang jangka
pendek yang lebih besar dibandingkan tahun 2021.

Anda mungkin juga menyukai