0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
69 tayangan4 halaman
Laporan ini memberikan analisis rasio solvabilitas dan rasio kinerja fiskal Lembaga Swadaya Masyarakat Sapoerna untuk tahun 2020 dan 2021. Rasio solvabilitas mengalami peningkatan dari 0,39% pada 2020 menjadi 0,45% pada 2021, menunjukkan kinerja keuangan perusahaan semakin baik. Sedangkan rasio kinerja fiskal menurun dari 0,22% pada 2020 menjadi 0,17% pada 2021, mengindikasikan kinerja
Laporan ini memberikan analisis rasio solvabilitas dan rasio kinerja fiskal Lembaga Swadaya Masyarakat Sapoerna untuk tahun 2020 dan 2021. Rasio solvabilitas mengalami peningkatan dari 0,39% pada 2020 menjadi 0,45% pada 2021, menunjukkan kinerja keuangan perusahaan semakin baik. Sedangkan rasio kinerja fiskal menurun dari 0,22% pada 2020 menjadi 0,17% pada 2021, mengindikasikan kinerja
Laporan ini memberikan analisis rasio solvabilitas dan rasio kinerja fiskal Lembaga Swadaya Masyarakat Sapoerna untuk tahun 2020 dan 2021. Rasio solvabilitas mengalami peningkatan dari 0,39% pada 2020 menjadi 0,45% pada 2021, menunjukkan kinerja keuangan perusahaan semakin baik. Sedangkan rasio kinerja fiskal menurun dari 0,22% pada 2020 menjadi 0,17% pada 2021, mengindikasikan kinerja
LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT EKA 215/B5
Dr. Dra. Gayatri., M.Si., Ak., CA., ACPA
Oleh Kelompok 4 :
Siti Fatimah (2107531100)
Ni Kadek Ayu Purnanti (2107531103) Ni Putu Eka Widiantari (2107531125) Birdie Estelle (2107531130)
PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2022 a. Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas = Total Utang
(debt to assets) Total Asset
2. Rasio Solvabilitas (Debt to Assets)
debt to assets ratio adalah rasio yang mengukur seberapa besar aset entitas dapat menanggung hutang yang dimiliki entitas tersebut. Apabila hasil dari debt to asset ratio tinggi maka semakin tinggi resiko entitas dalam melunasi kewajibannya. debt to asset ratio juga bisa digunakan untuk mengukur seberapa besar aset entitas dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang entitas dapat mempengaruhi pengelolaan asset. Rumus dalam menghitung debt to asset ratio adalah = Total Hutang / Total Aset. Total hutang disini meliputi hutang jangka panjang maupun jangka pendek. Begitu pula total aset yang digunakan dalam perhitungan debt to asset ratio mencakup aset lancar dan aset tetap. lalu dikalikan 100 % setelah pembagiannya.
Tahun Total Rasio
Utang Asset
2021 23.899.022 53.090.428 0,45%
2020 19.432.604 49.674.030 0,39%
b. Rasio Kinerja Fiskal Merupakan suatu rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja fiscal suatu organisasi nirlaba, berikut Ini adalah beberapa perhitungan dalam rasio kinerja fiskal yang relevan untuk konteks Indonesia dan organisasi nirlaba yang bergerak di luar sektor pendidikan : 1. Total pendapatan dibagi total aset 2. Total pendapatan dibagi total biaya 3. Total pendapatan dikurang total biaya dibagi dengan total pendapatan 4. Total pendapatan dikurang total biaya lalu dibagi dengan total aset 5. Asik bersih dibagi dengan total aset Rumusnya :
Rasio Kinerja Fiskal = Penghasilan ( dikurang total
Biaya)
Aset
Perhitungan:
Tahun Total Rasio
Penghasilan ( dikurang Aset total Biaya)
2021 9.152.166 53.090.428 0,17
2020 11.161.466 49.674.030 0,22
1. Debt to Assets rasio utang terhadap asset (debt of assets) nilai tertinggi pada tahun 2021 sebesar 0,45% dan terendah yaitu pada tahun 2020 sebesar 0,39%. Hal ini membuktikan bahwasannya sebagian besar aset LSM Sapoerna adalah hasil dari pembiayaan Equitas. maka kinerja keuangan perusahan semakin baik karena nilai rasionya diawah 0,5.
a. Rasio Kinerja Fiskal
Berdasarkan hasil perhitungannya di atas, adalah pada tahun 2020 sebesar 0,22% yang kemudian mengalami Penurunan menjadi 0,17% pada tahun 2021. Hal ini mencerminkan bahwa pada tahun 2020 pendapatan lebih besar dari biaya dan proporsi pendapatan yang disimpan menjadi aset pada tahun tersebut. Dan pada tahun 2021 dengan nilai rasio 0,17 menunjukkan bahwa kinerja Organisasi Sampoerna menurun karena total pendapatan dan total aset lebih rendah dari tahun sebelumnya. Tetapi pada lembaga/organisasi nirlaba, kondisi dimana nilai persentase menunjukan penurunan presentasi bukan berarti lembaga/organisasi dalam keadaan buruk, namun hal tersebut masih bisa dianggap wajar, karena biaya yang dimaksud dalam rasio ini berbeda dengan pengertian biaya pada perusahaan bisnis.