EKA 215/B5
Oleh:
Karena investasi publik memiliki salah satu tujuan sebagai pembangunan pelayanan
masyarakat yang menjadi bentuk jasa pelayanan dalam bentuk barang publik maupun jasa
publik, terdapat klasifikasi mengenai pelayanan publik yang dijual berdasarkan produk
pelayanan yang dihasilkan yaitu:
a. Pelayanan Administratif
Jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa pencatatan,
penelitian, pengambilan keputusan, dokumentasi, dan kegiatan tata usaha
lainnya yang secara keseluruhan menghasilkan produk akhir berupa dokumen,
misalnya sertifikat, ijin-ijin, rekomendasi, dan lain sebagainya
b. Pelayanan Barang
Pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa kegiatan penyediaan dan
atau pengolahan barang berwujud fisik termasuk distribusi dan
penyampaiannya kepada konsumen langsung (sebagai unit ataupun individu)
dalam suatu sistem. Kegiatan tersebut menghasilkan produk akhir berwujud
benda (fisik) misalnya pelayanan listrik, air bersih dan pelayanan telepon.
c. Pelayanan Jasa
Jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa sarana dan
prasarana serta penunjangnya. Produk akhirnya berupa jasa yang
mendatangkan manfaat bagi penerimanya secara langsung dan habis terpakai
dalam jangka waktu tertentu. Misalnya pelayanan perbankan, pelayanan pos
dan pelayanan pemadam kebakaran.
Selain itu, menurut Lembaga Administrasi Negara (1998), bentuk pelayanan publik
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis pelayanan yaitu:
a. Pelayanan Pemerintahan, yaitu merupakan pelayanan masyarakat yang erat
dalam tugas-tugas publik pemerintahan seperti pelayanan Kartu Keluarga/KTP,
IMB, Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Imigrasi.
b. Pelayanan Pembangunan, merupakan pelayanan masyarakat yang terkait
dengan penyediaan sarana dan prasarana untuk memberikan fasilitas kepada
masyarakat dalam aktifitasnya sebagai warga masyarakat, seperti penyediaan
jalan, jembatan,pelabuhan dan lainnya.
c. Pelayanan Utilitas merupakan penyediaan utilitas seperti listrik, air, telepon,
dan transportasi.
d. Pelayanan Kebutuhan Pokok, merupakan pelayanan yang menyediakan bahan
bahan kebutuhan pokok masyarakat dan kebutuhan perumahan seperti
penyediaan beras, gula, minyak,gas, tekstil dan perumahan murah.
e. Pelayanan Kemasyarakatan, merupakan pelayanan yang berhubungan dengan
sifat dan kepentingan yang lebih ditekankan kepada kegiatan-kegiatan sosial
kemasyarakatan seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan,
penjara, rumah yatim piatu dan lainnya
Terdapat 2 (dua) teknik yang dapat dilakukan untuk penilaian investasi yaitu
1. Metode penilaian investasi tradisional
Metode yang sering digunakan yaitu tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan
(accounting rate of return on capital employed – ROCE) dan payback period (PP).
Dapat dirumuskan menjadi
Laba Akuntansi
ROCE
Jumlah Modal Yang Diinvestasikan
Catatan :
- Laba Akuntansi diperoleh dari Laporan Laba/Rugi Organisasi Sektor Publik
- Jumlah Modal yang Diinvestasikan dapat diperoleh dari Laporan Neraca/Posisi
Keuangan
Untuk menganalisi usulan investasi public, maka manajer public pun dapat menggunakan alat
analisis yang biasa digunakan untuk menilai kelayakan suatu proyek pada sektor swasta,
seperti :
Atau
n CFt
∑
(1 + i)t
t=0
Keterangan :
i = tingkat diskonto
n = 1,…………,50 th (umur proyek)
CF = cash flow
M-C M2 M3 Mn - Cn
NPB = M0
+ + + ……………… +
– C0 + (1 + t) (1 + t) 2
(1 + t) 3 (1 + t)n
Atau
n Mn – Bn
∑
(1 + i)t
n=1
Keterangan :
NPB = Nilai bersih, yaitu manfaat dikurangi dengan biaya pada tahun ke-n
i = tingkat bunga
n = 1,………,50 th (umur proyek)
M = Manfaat
C = Biaya
Catatan :
Proyek yang dipilih adalah jenis proyek yang memiliki nilai NPB tertinggi
c. Analisis Payback Period
Analisis ini merupakan teknik analisis investasi yang relative mudah dan sederhana,
digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian investasi. Namun teknik ini
mempunyai kelemahan diantaranya :
- Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau processds yang
diperoleh setelah payback period tercapai
- Metode ini mengabaikan nilai waktu uang
- Metode ini tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi yang
bersifat mutually exclusive
-
Rumusnya
Investasi Awal
Payback Periode
Keuntungan Tahunan
Rumusnya :
M1 M2 Mn
M = M0 + + + ……………… +
(1 + i) (1 + i) 2 (1 + i)n
C = C0 + C1 + C2 + ……………… + Cn
(1 + i) (1 + i)2 (1 + i)n
Berdasarkan metode ini, suatu proyek akan dilaksanakan bila (M/C) > 1 dan metode
ini akan memberikan nilai yang konsisten apabila B/C >1 berarti pula B-C lebih besar
dari 0
Adapun kelemahan dari metode analisis ini yaitu tidak adanya pedoman yang jelas
mengenai hal-hal yang masuk sebagai perhitungan biaya dan manfaat, dimana satu
sisi dimasukkan sebagai biaya, namun disisi lain dapat dimasukkan sebagai manfaat,
sehingga hal ini memungkinkan terjadinya menipulasi yang besar. Secara umum,
kelemahan ini disebabkan karena adanya kesulitan dalam penghitungan manfaat dan
biaya, dimana biaya dianggap sebagai manfaat negative. Dengan ini metode ini dapat
berpeluang memberikan hasil yang keliru dalam menentukan proyek.
Contohnya :
Pemerintah memiliki dua proposal prpyek yang membutuhkkan investasi sebesar Rp
16.000.000,- dan memberikan aliran kas masuk Rp 9.200.000,- satu tahun dari
sekarang. Proyek kedua membutuhkan investasi sebesar Rp 24.000.000,- dengan
memberikan aliran kas masuk Rp 7.200.000,- per tahun selama lima tahun. Jika
tingkat keuntungan yang disyaratkan sebesar 10%, maka perhitungan benefit/cost
ratio yaitu :
Rp Rp 9.200.000,- Rp
A 0.909 1.09
16.000.000,- tahun 1 17.452.800,-
Berdasarkan dari perhitungan diatas, maka proyek B lebih layak diterima daripada
proyek A karena proyek B memiliki rasio manfaat/biaya yang lebih besar dari proyek
A.
Ada tiga langkah yang dapat dilakukan saat menganalisis biaya-manfaat menurut
Dixon :
1. Memutuskan biaya dan manfaat apa saja yang akan dimasukkan
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya double counting yaitu satu manfaat
atau biaya yang menyebabkan manfaat atau biaya yang lain dimasukkan secara
bersama-sama.
2. Mengukur dan mengevaluasi biaya dan manfaat
Manfaat dan biaya yang berwujud dan tidak berwujud perlu dievaluasi, dimana
yang berwujud lebih mudah untuk dihitung dan yang tidak berwujud lebih relatif
susah untuk dihitung
3. Timing dan aliran biaya dan manfaat
Terkait dengan waktu pengakuan dari biaya atau manfaat yang terjadi. Biasanya
nilai yang tertinggi akan dimasukkan dalam biaya atau manfaat yang terjadi lebih
awal. Untuk menyesuaikan nilai biaya dan manfaat yang berbeda karena waktu,
maka digunakan tingkat diskonto.
e. Analisis efektivitas biaya (cost-effectiveness Analysis)
Dilakukan karena terdapat kesulitan dalam menghitung biaya dan manfaat sosial
secara kuantitatif. Analisis ini meliputi penilaian terhadap biaya dan manfaat yang
dikuantifikasi, baik di masa sekarang maupun dimasa yang akan datang atas satu
proyek dengan dampak yang tidak dapat dikuantifikasikan, namun tidak dinilai atau
dengan kata lain, analisis ini memusatkan pada pengukuran suatu yang dapat diukur.
Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis ini yaitu :
1. Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal
Meliputi penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah. Hal ini perlu
dipertimbangkan karena sumber daya yang diperlukan oleh sebuah proyek harus
dinilai dari opportunity cost penuh, dengan begitu jika organisasi menggunakan
tanahnya sendiri yang nantinya sebuah bangunan akan berdiri diatasnya, maka
baiya yang dipakai harus dinilai berdasarkan harga pasar pada saat itu (current
market value)
2. Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur yang
diharapkan dari proyek
3. Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari suatu proyek
4. Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan atas aktivitas yang dilakukan
5. Mendiskontokan biaya dan manfaat yang dapat diukur untuk memungkinkan
dilakukan perbandingan
6. Menjelaskan secara realistis mengenai kemungkinan adanya biaya-biaya dan
manfaat yang tidak dapat dikuantifikasikan yang akan muncul dari proyek yang
akan dijalankan.
Adapun dalam praktiknya terdapat kesulitan dalam pengaplikasian analisis ini seperti
:
- Ketika membuat estimasi atau perkiraan mengenai waktu dan besarnya jumlah
biaya dan manfaat dimasa datang
- Saat pemilihan tingkat diskonto yang tepat atau penyesuaian untuk tingkat risiko
dan ketidakpastian
DAFTAR PUSTAKA