Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS COMMON SIZE

Analisis common-size ialah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening
dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-
rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Laporan keuangan dalam persentase per-komponen
(Common-size statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar
total kelompoknya. Analisis common size ini dapat memberikan informasi mengenai
perubahan komposisi, baik komposisi investasi maupun struktur modal.

1. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

A. ASSET (AKTIVA)
Menurut PSAK No. 16 Revisi tahun 2011, “aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh
orang pribadi atau kelompok yang berwujud atau tidak berwujud, yang memiliki nilai yang
akan bermanfaat bagi semua orang atau perusahaan.”
1) Aset lancar
Aset lancar adalah jenis aset yang paling likuid serta memiliki perputaran pendek (1
tahun/ 1 periode akuntansi) yang bisa dikonversi menjadi uang tunai.

Berdasarkan hasil analisis, persentase aset lancar mengalami penurunan pada


tahun 2020 sebesar 28,68%, lalu menurun kembali pada tahun 2021 sebesar
26,85%. Hal ini akan berdampak besar pada kegiatan investasi perusahaan
yang terjadi karena pendapatan (income) perusahaan yang menurun
disebabkan penjualan yang juga menurun karena adanya permasalahan
container yang menghambat penjualan perusahaan (karena perusahaan
melakukan penjualan hampir 100% ekspor).

Untuk lebih detailnya, dapat dilihat per-item masing-masing akun sebagai berikut:

Kas dan setara kas Pada akun kas dan setara kas tahun 2020 mengalami
penurunan yang sangat drastis sebesar 0,20%. Hal ini berarti
kas dapat bekerja dengan baik untuk pembelian persediaan,
akun bayar dimuka yang dibayarkan penuh, dan pelunasan
utang usaha (dilihat pada liabilitas jangka pendek) yang
menurun. Begitu juga pada tahun 2021 meskipun
penurunanya lebih rendah dari tahun sebelumnya yaitu
sebesar 0,11%.

Piutang Usaha Akun piutang usaha mengalami peningkatan sebesar 6,87%


pada tahun 2020, sedangkan 2021 mengalami penurunan
sebesar 4,45% ini berarti perusahaan telah menerima
pelunasan piutang dari pelanggan dan ini sebabnya pada akun
kas 2021 persentase penurunan kasnya lebih rendah
dibandingkan tahun 2020.
Persediaan Pada akun persediaan perusahaan di tahun 2020 mengalami
peningkatan sebesar 15,62%, begitu juga dengan tahun 2021
yang juga meningkat sebesar 16,23%.

Dari konteks aset perusahaan secara keseluruhan, persentase


persediaan ini cukup besar dibandingkan dengan aset lainnya
hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu
meningkatkan persediaan perusahaan termasuk dalam sektor
manufaktur (terjadi trend kenaikan investasi pada persediaan).

Dibayar dimuka Pada akun-akun dibayar dimuka, keseluruhan akun


mengalami penurunan terutama pada pajak dibayar dimuka
yang penurunannya sangat drastis yaitu pada tahun 2020
sebesar 0,03%, dan tahun 2021 sebesar 0,01%. Sedangkan,
pada biaya dibayar dimuka mengalami penurunan pada tahun
2020 sebesar 0,06% dan memiliki persentase yang tetap pada
tahun 2021.
Kondisi ini bukanlah suatu hal yang buruk bagi perusahaan,
karena hal ini dapat berarti positif bagi perusahaan yang
mungkin ingin mengalokasikan kas perusahaan ke area yang
lebih penting yaitu peningkatan persediaan, dan pembelian
aset lain-lain.

2) Asset Tidak Lancar


Aset tidak lancar merupakan aset yang manfaatnya lebih dari setahun dan lebih lama
dibandingkan aset lancar.

Berdasarkan hasil analisis, aset tidak lancar mengalami peningkatan disetiap


tahunnya,
Pada tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 69,08% dan meningkat kembali
pada tahun 2021 sebesar 71,42%. Hal ini menunjukkan bahwa, proporsi terbesar aset
berada pada aset tidak lancar, yang mana hal ini adalah hal yang wajar, dikarenakan
aset ini sifatnya yang kurang likuid atau sulit diubah menjadi dana tunai dalam kurun
waktu satu tahun (membutuhkan waktu lama untuk dijual kembali).

Untuk lebih detailnya, dapat dilihat per-item masing-masing akun sebagai berikut:

Aset tetap Pada akun aset tetap mengalami peningkatan di tahun 2020
sebesar 69,08% sedangkan 2021 hanya sebesar 71,42%. Hal
ini menandakan bahwa perusahaan mampu meningkatkan
aset-aset tetapnya seperti tanah, bangunan, dan prasarana.
Aset pajak Untuk aset pajak tangguhan mengalami penurunan yg
tangguhan signifikan di tahun 2020 sebesar 0,04% dan tahun 2021
mencapai 0%, hal ini berarti pajak tangguhan yang terjadi
disebabkan karena perbedaan waktu telah berakhir (masa
kadaluarsa).

Aset lain-lain Pada akun aset lain lain di tahun 2020 mengalami
peningkatan sebesar 2,19%, namun pada tahun 2021
mengalami penurunan sebesar 1,74%. Ini berarti di tahun
2020 perusahaan masih mampu untuk meningkatkan aset
perussahaan namun untuk tahun 2021 ini mengalami
pengurangan aset yang cukup banyak. Hal ini bisa berarti
buruk bagi perusahaan dimana perusahaan melakukan
penjualan terhadap aset jangka panjangnya, yang kasnya
mengalami penurunan serta piutang pun mengalami
penurunan (sudah dilunasi).

B. PASIVA
Pasiva adalah senuah pengorbanan finansial yang dilakukan oleh suatu perusahaan di
masa depan dengan pihak ketiga karena adanya suatu kegiatan usaha atau bisnis.
1.) Liabilitas jangka pendek
liabilitas jangka pendek adalah kewajiban atau utang perusahaan kepada pihak ketiga,
yang jatuh tempo atau harus dilunasi dalam waktu kurang atau sama dengan satu
tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaa, biasanya menggunakan harta
lancer (currents assets).

Berdasarkan hasil analisis, liabilitas jangka pendek mengalami penurunan pada tahun
ke tahun. Pada tahun 2019 liabilitas jangka pendek sebesar 54,67%, liabilitas jangka
pendek ini mengalami penurunan pada tahun 2020 menjadi 12,05% dan pada tahun
2021 liabilitas jangka pendek perusahaan ini mengalami penurunan lagi menjadi
14,50%.

Untuk lebih detailnya, dapat dilihat per-item masing-masing akun sebagai berikut:

Utang usaha Pada akun utang usaha pada pihak ketiga tahun 2020
Pihak ketiga dengan persentase 9,39%, sedangkan pada tahun 2021 utang
usaha pada pihak ketiga mengalami kenaikan menjadi
sebesar 10,14%

Beban yang harus Akun beban yang harus di bayar pada tahun 2020 0,29%
dibayar mengalami kenaikan pada tahun 2021 menajdi sebesar
0,74%

Utang pajak Akun utang pajak pada tahun 2020 0,02% mengalami
penurunan pada tahun 2021 menjadi 0,01%

Sewa pembiayaan Akun piutang usaha mengalami penurunan menjadi 0,69%


pada tahun 2020, sedangkan 2021 mengalami kenaikan
sebesar 1,38% ini berarti perusahaan menambah sewa
pembiayaan pada tahun 2021.

2.) Liabilitas jangka panjang


Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang harus di bayarkan dalam waktu lebih
dari satu tahun.

Berdasarkan hasil analisis, pada tahun 2020 liabilitas jangka panjang naik dari
sebelum nya sebesar 56,80% dan pada tahun 2021 liabilitas jangka panjang
mengalami pennurunan dari tahun 2020 menjadi 55,74%.

Untuk lebih detailnya, dapat dilihat per-item masing-masing akun sebagai berikut:

Utang bank Pada akun utang bank, pada tahun 2020 sebesar 50,07%
mengalami penurunan pada tahun 2021 sebesar 49,80%.
Perusahaan ini sudah mengerungi jumlh hutang nya ke bank
pada tahun 2021

Liabilitas imbalan Akun liabilitas imbalan kerja pada tahun 2020 3,01%
kerja mengalami kenaikan pada tahun 2021 sebesar 3,31%,
perusahaan mengalami kenaikan liabilitas imbalan kerjanya
pada tahun 2021

Kewajiban pajak Perusahaan ini pada tahun 2020 perusahaan ini tidak
tangguhan memiliki kewajiban pajak tangguhan, dan pada tahun 2021
perusahaan ini baru memilik pajak tangghuhan sebesar
0,03%

3.) Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah mengurangi semua
kewajiban. Singkatnya, arti dari ekuitas adalah hak ari pemilik perusahaan terrhadap
asset setelah dikurangi denngan liabilitas.

Berdasarkan analisis, pada tahun 2020 perusahaan ini memiliki ekuitas sebesar
31,15% perusahaan ini mengalami penurunan ekuitas di tahun 2021 menjadi 29,76%
Untuk lebih detailnya, dapat dilihat per-item masing-masing akun sebagai berikut:

Tambahan modal Pada tahun 2020 perusahaan ini menambah penyetoran


disetor modalnya sebesar 3,99% dan pada tahun 2021 perusahaan
menambah penyetoran modal nya dari tahun sebelumnya
sebesar 4,07%

Saldo laba Akun saldo laba pada tahun 2020 sebesar 0,22% dan pada
tahun 2021 sebesar 0,18%, laba perusahaan mengalami
penurunan pada tahun 2021

Selisis penjabaran Pada tahun 2020 selisih penjabaran laporan keungan


laporan keungan perusahaan ini sebesar 3,40%, dan pada tahun 2021 selisih
penjabaran laporan keungan mengalami penurunan dari
sebelumnya menjadi 1,53%

Anda mungkin juga menyukai