NIM : 027132101015
KELAS : 5B - ST AKM
Analisis:
Deb to Equity Ratio adalah rasio yang membandingkan jumlah utang perusahaan dengan modal yang dimiliki oleh perusahaan. Dilihat dari
perhitungan diatas bahwa pada tahun 2020 total Debt to Equity Ratio sejumlah 44,76% dan pada tahun 2021 sejumlah 11,59%dimana kedua
tahun tersebut Debt of Equity Ratio perusahaan berada di bawah standar industri (90%). Maka dari perhitungan tersebut, perusahaan pada tahun
2020 dan 2021 berada dalam kondisi yang baik dimana perusahaan GOTO Gojek Tokopedia Tbk memiliki kewajiban utang yang kecil juga.
Analisis:
Rasio Times Interest Earned merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi biaya bunganya dilihat dari laba
perusahaan sebelum dikurangi beban bunga (beban keuangan dan Beban Pajak. Baik pada tahun 2020 maupun 2021 perusahaan memperoleh
hasil perhitungan rasio negatif karena pada kedua periode perusahaan menderita kerugian. Perusahaan menderita kerugian yang lebih besar di
tahun 2021 yang menyebabkan rasio times interest earned semakin menjauhi standar industri yakni sebesar 10 kali. Hasil perhitungan rasio
menunjukkan angka yang minus yang berarti perusahaan tidak mampu menutupi biaya bunganya dalam satu periode dengan pendapatan
perusahaan di periode tersebut. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa Times Interest Earned pada tahun 2020 dan 2021 berada di bawah rata-
rata industri (10 kali) artinya kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan biaya lainnya rendah. Hal ini akan menyulitkan perusahaan
untuk memperoleh tambahan pinjaman di kemudian hari karena kepercayaan kreditur terhadap kemampuan perusahaan membayar bunga
menurun.
Analisis:
Rasio FCC tahun 2020 dan 2021 menunjukkan hasil minus artinya perusahaan belum mampu menutupi biaya-biaya tetapnya. Jika rata-rata
industri untuk rasio FCC adalah 10 kali artinya untuk rasio FCC tahun 2020 dan 2021 berada jauh di bawah rata-rata industri namun
menunjukkan adanya sedikit peningkatan. Rasio rendah artinya bisnis dalam keadaan tidak sehat dan sangat beresiko tinggi (perusahaan tidak
mempunyai pendapatan lebih untuk melunasi biaya-biaya tetapnya). Hasil perhitungan rasio menunjukkan angka yang minus yang berarti
perusahaan tidak mampu menutupi biaya tetapnya.
2021
Rp 16,112,589,000,000
Rp 155,137,033,000,000
0.10
10.39%
Setiap Rp100 pendanaan perusahaan, Rp0,10
dibiaya oleh utang dan Rp 99,9 disediakan oleh
pemegang saham.
2021
Rp 16,112,589,000,000
Rp 139,024,444,000,000
0.12
11.59%
2021
Rp 3,818,896,000,000
Rp 139,024,444,000,000
0.03
2.75%
Setiap Rp. 100,00 modal perusahaan Rp. 0,03,
dibiayai oleh utang jangka panjang dan Rp.
99,97 disediakan oleh pemegang saham
2021
-Rp 22,211,302,000,000
Rp 263,732,000,000
-83.22
-8321.92%
2021
-Rp 21,947,570,000,000
Rp 263,732,000,000
-83.22
-8321.92%
Pada tahun 2021 perusahaan belum dapat
menutupi biaya bunganya karena setiap 1 rupiah
biaya bunga terdapat kerugian sebesar Rp83,21
2021
-Rp 22,211,302,000,000
Rp 263,732,000,000
Rp 754,722,000,000
-20.81
-2081%
Pada tahun 2021 perusahaan belum dapat
menutupi biaya tetap karena setiap 1 rupiah
tetap terdapat kerugian sebesar Rp20,81
m mampu menutupi biaya-biaya tetapnya. Jika rata-rata
1 berada jauh di bawah rata-rata industri namun
n tidak sehat dan sangat beresiko tinggi (perusahaan tidak
an rasio menunjukkan angka yang minus yang berarti