Anda di halaman 1dari 15

1. Pada awal periode, terdapat nilai wajar aset program sebesar Rp3.000.

000 dan nilai kini


liabilitas manfaat pasti sebesar Rp3.200.000. Ekspetasi pasar 8% dan tingkat diskonto 5%,
tentukan biaya bunga neto.
Jawaban:
Nilai kini liabilitas manfaat pasti Rp3.200.000
Nilai wajar atas aset program Rp3.000.000
Liabilitas pension neto Rp 200.000
Biaya bunga neto = Rp200.000 x 5%
= Rp10.000

2. Di awal tahun, perusahaan A memiliki nilai ini kewajiban imbalan pasti sebesar
Rp200.000.000 dan aset protram sebesar Rp100.000.000 Tingkat diskonto diketahui sebesar
10%. Imbal hasil atas aset program actual adalah Rp15.000.000. Berapakah jumlah
pendapatan (biaya) bunga yang diakui perusahaan A dalam OCI?
Jawaban:
Imbal hasil atas aset program actual 15.000.000
Pendapatan Bunga yang telah diakui:
Aset program 100.000.000
Tingkat diskonto 10% x 10.000.000
Pendapatan bunga di OCI 5.000.000

Jika diakhir tahun, jumlah imbal hasil atas aset program adalah Rp107.000.000, berapakah
pengukuran kembali imbal hasil atas aset program?
Pengukuran kembali imbal hasil atas aset program
= Rp107.000.000 – Rp105.000.000
= Rp2.000.000

3. Bapak Yudi hendak menabung uangnya di bank dengan tujuan mendapatkan uang sejumlah
Rp. 10.000.000 setelah dua tahun menabung. Jika tingkat suku bunga yang didapatkan
sebesar 10 persen, penghitungan uang yang harus ditabungkan Bapak Yudi adalah....

Jawaban:
PV = FV / (1 + k)n
PV = Rp10.000.000 / (1 + 0,10)2
PV = Rp10.000.000 / (1,21)
PV = Rp8.264.463

4. Seorang investor menargetkan Rp200.000.000 dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Ia
menginvestasikan uangnya dengan pengembalian (return) mencapai 35 persen setiap tahun.
Per bulan, aset pengembaliannya sebesar 2 persen.
Lantas, berapa minimal investasi yang harus dilakukan investor tersebut per bulan agar target
yang ditentukan bisa tercapai?
Jawaban:
PV = FV / ( 1 + k )n
PV = 200.000.000 / ( 1 + 0,2 )36
PV = 200.000.000 / 2,039
PV = Rp9.804.498,30

5. Bapak Rico ingin menabung uangnya di bank dengan tujuan mendapatkan uang sejumlah
Rp40.000.000 setelah 5 tahun menabung. Jika tingkat suku bunga yang didapatkan sebesar 8
persen, hitunglah nilai sekarang (Present Value) yang harus ditabungkan Bapak Rico saat ini!

Jawaban:
Keterangan:
Future Value (FV) = Rp40.000.000
Tingkat Bunga
(k) = 8%
Jumlah periode (n) = 5 tahun

PV = FV/(1+k)n
= 40.000.000 / (1+0,08)5
= Rp27.223.848,09

6. Entitas membayar lum sum kepada pekerja yang telah pension. Lum sum sama dengan 5%
gaji mereka pada tahun terakhir pelayanan, untuk setiap tahun pelayanan. Data berikut ini
berkaitan dengan karyawan tersebutL
 Pekerja tersebut diharapkan akan bekerja selama 5 tahun (asumsi actuarial)
 Gaji pekerja tersebut diharapkan akan naik sebesar 8% setiap tahunnya (asumsi actuarial)
 Gaji pekerja tersebut pada 2019 sebesar Rp2.000.000 per tahun.
Tingkat diskonto sebesar 10% per tahun
Informasi pentinglainnya:
 Future value factor adalah 8% untuk 4 tahun ke depan 1.35605
 Present value untuk tingkat diskonto sebesar 10% adalah
Periode Nilai kini dari 1
.909
2 .826
3 .751
4 .683
Berdasarkan informasi tersebut, bagaimanakah entitas menentukan gaji pekerja pada akhir
tahun 2023? Berapakah biaya jasa kini yang harus dicatat setiap tahunnya?
Jawaban:
Isu pertama: Menentukan gaji pekerja pada akhir tahun 2014
Dengan menggunakan informasi yang diberikan di atas, gaji terakhir pekerja dapat
ditentukan: Gaji terakhir = Rp2.000.000 x 1.30605 = Rp2.721.000
Oleh karena itu, manfaat tiap tahunnya 5% dari Rp2.721.000 atau Rp136.050 atau dengan
total sebesar Rp680.250 dengan skedul sebagai berikut:
2019 2020 2021 2022 2023
Tahun 0 136.050 272.100 408.150 544.200
sebelumnya
Tahun ini 136.050 136.050 136.050 136.050 136.050
136.050 272.100 408.150 544.200 680.250

Perlu diperhatikan bahwa manfaat di masa depan dapat mencapai Rp680.250 selama 5 tahun,
pada akhir periode pekerja diasumsikan akan meninggalkan entitas dan manfaat dibayarkan.
Isu kedua: Berapakah biaya jasa kini yang harus dicatat setiap tahunnya?
Tahun Imbalan Faktor nilai kini (b) Nilai kini (axb)
2019 136.050 .683 92.922
2020 136.050 .751 102.173
2021 136.050 .826 112.377
2022 136.050 .909 123.669
2023 136.050 1.000 136.050
680.250 567.192

Biaya jasa kini = nilai kini dari manfaat masa depan dengan asumsi tingkat diskonto sebesar
10% (kolom 4)
Isu ketiga: pengakuan di laporan keuangan
2019 2020 2021 2022 2023
Saldo awal kewajiban (note 1) - 92.922 204.387 337.203 494.592
Biaya bunga (note 2) - 9.292 20.439 33.720 49.459
Biaya jasa kini (note 3) 92.922 102.173 112.377 123.669 136.050
Saldo akhir kewajiban 92.922 204.387 337.203 494.592 680.101
Note 1 Saldo awal liabilitas imbalan pasti adalah saldo akhir liabilitas imbalan pasti tahun
sebelumnya yang dibawa ke depan
Note 2 Biaya bunga sebesar 10% dari saldo awal liabilitas imbalan pasti setiap tahunnya
Note 3 Biaya jasa kini adalah present value dari manffat masa depan yang ditentukan
sebelumnya

7. UPH = Uang Penghargaan Masa Kerja Besaran


UPH = 15% x (Uang Pesangon + Penghargaan Masa Kerja)
Untuk Karyawan yang berhenti kerja karena mencapai Usia Pensiun Normal dengan masa
kerja minimal 24 tahun maka besaran Imbalan Kerja yang menjadi haknya adalah :
P : 9 Upah
PMK : 10 Upah

UPH : 15% x ( 2P + 1 PMK)

Besar Manfaat Pensiun


= 2 P + PMK + UPH
= 2 x 9 + 10 + 4,2
= 32,2 Upah

8. Entitas A pada 1 Januari 2019 mengubah imbalan pasti pascakerja untuk 170 pekerja. Atas
perubahan imbalan pasti pascakerja tersebut, Entitas A harus menambah biaya jasa lalu
sebesar Rp80.000 untuk pekerjanya. Pekerja dapat dikelompokkan sesuai perkiraan tahun
vested sebagai berikut:
Kelompok Jumlah Karyawan Perkiraan Vested pada 31
Desember
A 20 2019
B 20 2020
C 40 2021
D 50 2022
E 20 2023
170

Bagaimana perlakuan akutansi atas biaya jasa lalu ssebesar Rp80.000 tersebut bedasarkan
PSAK 24?
Jawaban:
 PSAK 24 mengharuskan seluruh biaya jasa lalu langsung dibebankan pada periode
berjalan. Tidak ada lagi terdapat penangguhan pembebanan, baik untuk pekerja yang
sudah vested maupun yang belum vested.
 Biaya jasa lalu sebesar Rp80.000 akan diakui sebagai beban imbalan kerja pada periode
terjadinya perubahan program (plan amendment)

9. Entitas A mensponsori program imbalan pascakerja imbalan pasti untuk pekerjanya. Berikut
ini informasi yang terkait dengan erncana program imbalan pada tahun 2022 sebagai berikut:
 Biaya jasa kini : Rp2.5000.000
 PVDBO pada awal tahun : Rp20.000.000
 FV aset program awal tahun : Rp17.500.000
 Tingkat diskonto : 5%
 Keuntungan (kerugian) actuarial yang belum tercatat : Rp4.000.000
 Tahun rata-rata sisa pelayanan : 15 tahun
 Iuran yang dibayarkan ke dana pension : Rp2.000.000
 Imbalan yang dibayarkan kepada pekerja : Rp3.000.000
 PVDBO pada akhir tahun berdasarkan perhitungan actuarial: : Rp24.000.000
Hitunglah beban imbalan dan kewajiban imbalan yang akan dilaporkan pada akhir periode
dan bagaimana jurnal yang terkait dengan program ini?

Jawaban:
Langkah 1 Menentukan nilai kini imbalan pasti
PVDBO awal tahun Rp20.000.000
PVDBO akhir tahun RP24.500.000
Langkah 2 FV aset program sudah ada
FV aset program Rp20.225.000
Langkah 3 Liabilitas imbalan pascakerja neto 24.500.000
Langkah 4 Menentukan XXX di laba rugi

JURNAL UMUM (dalam Rupiah) MEMO (dalam Rupiah)


Nilai Kini
Penghasilan Nilai
TAHUN (Liabilitas)/Aset Kewajiban
Beban Kas Komprehensif Wajar Aset
Imbalan Imbalan
Lainnya Program
Pasti
a. Saldo awal (4.000.000) (2.500.000) (20.000.000) 17.500.000
b. Biaya jasa 2.500.000 (2.500.000)
kini
c. Biaya 1.000.000 (1.000.000)
bunga
d. Pendapatan (875.000) 875.000
bunga
e. Iuran (2.000.000) 2.000.000
f. Imbalan 150.000 (150.000)
g. Pengukuran 1.150.000 (1.150.000)
kembali-
kerugian
Jumlah 2.625.000 (2.000.000) 1.150.000 (1.775.000)
Tahun
Berjalan
Saldo Akhir (2.850.000) (4.275.000) (24.500.000) (20.225.000)

(a) Berisi saldo awal yang terkait dengan rencana program. Liabilitas/aset imbalan dihitung
dengan menselisihkan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan nilai wajar aset program.
Bila nilai kini kewajiban imbalan pasti lebih besar akan menghasilkan liabilitas imbalan
dan sebaliknya, bila nilai aset program lebih besar akan menghasilkan aset program.
(b) Biaya jasa kini akan menambah beban imbalan dan meningkatkan nilai kini kewajiban
imbalan pasti, seperti yang sudah dibahas sebelumnya.
(c) Biaya bunga dihitung daengan mengalikan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan
tingkat diskonto (Rp20.000.000 x 5%).
(d) Pendapatan bunga dihitung dengan mengalikan nilai wajar aset program dengan tingkat
diskonto (Rp17.500.000 x 5%). Bunga neto adalah selisih antara biaya bunga dan
pendapatan bunga sebear Rp125.000 (Rp1.000.000 – Rp825.000). Jumlah ini akan sama
dengan cara mengalikan liabilitas (aset) imbalan pasti neto dengan tingkat diskonto yang
ditentukan pada awal periode sebesar Rp125.000 (Rp2.500.000 x 5%).
(e) Iuran ke dana pension akan mengurangi kas entitas dan menambah jumlah aset program
(f) Imbalan yang akan dibayar kepada pekerja tidak mempengaruhi posisi keuangan entitas
karena imbalan akan dibayarkan oleh dana pension yang akan mengurangi aset program
dan mengurangi kewajiban imbalan pasti karena kewajiban sudah dibayarkan kepada
pekerja.
Langkah 5 Menentukan pengukuran kembali
(g) Pengukuran kembali adalah perbandingan jumlah nilai kini kewajiban imbalan pasti
berdsarkan asumsi aktuaria pada tanggal tersebut sebesar RP24.500.000 dengan jumlah
nilai kini kewajiban sesuai pencatatan memo sebesar Rp23.350.000 (Rp20.000.000 +
2.500.000 + 1.000.000 – 150.000). Penentuan keuntungan atau kerugian yang terjadi
sudah dibahas dalam pembahasan keuntungan atau kerugian actuarial. Keuntungan atau
kerugian ini dicatat dalam penghasilan komprehensif lainnya.
Jumlah tahun berjalan yaitu jumlah saldo yang terjadi selama periode tersebut dan saldo
akihir adalah akumulasi antara saldo awal dengan saldo yang terjadi selama periode tersebut.
Pencatatan jurnal untuk mencatat beban imbalan pad tahun 2015 berdasarkan kertas kerja
yang sudah dibuat adalah:

Keterangan DK Debit (Rp) Kredit (Rp)


Beban imbalan D 2.625.000
Penghasilan komprehensif D 1.150.000
lainnya
Kas K 2.000.000
Kewajiban imbalan K 1.775.000

Jumlah beban imbalan yang diakui pada laporan laba rugi adalah jumlah akumulasi dari
biaya jasa kini + biaya jasa lalu + bunga neto. Kewajiban yang diakui pada laporan posisi
keuangan adalah selisih antara nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan nilai wajart aset
program (liabilitas (aset) imbalan neto).

Penyajian:
Berikut adalah ilustrasi laporan keuangan Program Imbalan Pasti.

Laporan Laba/Rugi Komprehensif

Pendapatan Rp 10.000.000
Beban-benan (tidak termasuk beban imbalan) Rp 3.000.000
Beban imbalan Rp 2.625.000
Laba bersih Rp 4.375.000
Penghasilan komprehensif lainnya
Kerugian Aktuarial Rp 1.150.000
Total laba komprehensif Rp 3.225.000

Laporan Posisi Keuangan (Parsial)

Kewajiban
Kewajiban lancar Rp 2.000.000
Kewajiban tidak lancer
Kewajiban Imbalan Pasti Rp 4.275.000

10. Pada usia pensiun, masa kerja Budi di suatu entitas adalah 10 tahun, gaji pokok yang
diterima adalah Rp15.000.00- dan bekerja di Jakarta. Budi sudah mengambil seluruh cuti dan
tidak ada penggantian hak yang akan diperhitungkan. Berapakah uang pesangon dan
penghargaan yang seharusnya diterima pleh Budi saat pensiun?

Jawaban:

Gaji pokok Rp15.000.000


Masa kerja 10 tahun
Total manfaat yang diterima oleh Budi
= uang pesangon + uang penghargaan masa kerja
= (2 x 9 x 15.000.000) + (1 x 4 x 15.000.000)
= Rp330.000.000

11. Pada tahun pelaporan 31 Desember 2023 Ny. Intan bekerja pada PT. Cetar Membahana
dengan gaji sebesar Rp 60.000.000 per bulan sebagai Direktur Humas. Umur pada tanggal
pelaporan adalah 35 tahun dan mulai bekerja pada saat umur 22 tahun dan akan pensiun pada
usia 50. Tingkat kenaikan gaji diasumsikan 10% per tahun dengan tingkat suku bunga
diskonto 12% per tahun, berapakah imbalan pasca kerja yang akan dibayar oleh PT. Cetar
Membahana dan berapakah kewajiban yang diakui untuk tahun-tahun yang lalu? Buatlah
jurnal pencatatan pada tahun 2022!
Jawaban:
Gaji pada saat pensiun = Rp 60.000.000 x (1+0,1)(50-35)
= Rp 60.000.000 x (4,17725)
= Rp 250.635.000
(a) 2 x pesangon = 2 x Rp 250.635.000 x 9 = Rp 4.511.430.000
(b) Penghargaan masa kerja = 6 x Rp 250.635.000 = Rp 1.503.810.000
(c) Uang pengantian hak = 15 % x ((a) + (b)) = Rp 902.286.000
(d) IPK pada masa yang akan datang = (a) + (b) + (c)
= Rp 6.917.526.000

Berdasarkan metode projected unit credit, maka terlebih dahulu kita hitung satuan unit
manfaat dan biaya jasa kini, sebagai berikut:
(e) Satuan unit manfaat (SUM) adalah:
IPK/total masa kerja = Rp 6.917.526.000/(50thn-22thn) = Rp 247.054.500
(f) Biaya jasa kini = SUM x PV x P
= Rp 247.054.500 x 0.18270 x 0.8402*
= Rp 37.923.987
(g) Saldo awal kewajiban = (f) x (34 – 22)
= Rp 455.087.844
(h) Biaya bunga = 12% x ((f)+(g)) = Rp 59.161.420
*angka peluang karyawan tetap bekerja pada perusahaan, diperoleh dari tabel aktuaria atau
pengalaman tahun-tahun sebelumnya

Dari perhitungan diatas diperoleh data sebagai berikut:


Nilai kini kewajiban imbalan pasca
kerja per 1 Januari 2022 Rp 455.087.844
Biaya jasa kini Rp 37.923.987
Beban bunga Rp 59.161.420
Nilai kini kewajiban imbalan pasca
kerja per 31 Desember 2022 Rp 552.173.251
Sehingga jurnal pencatatan yang dibutuhkan adalah:
(Jurnal Pencatatan-1)
(Dr)Laba ditahan Rp 455.087.844
(Cr)Kewajiban imbalan pasca kerja Rp 455.087.844
Mencatat beban imbalan kerja yang harus diakui untuk tahun-tahun sebelumnya (g)
(Jurnal Pencatatan-2)
(Dr)Beban imbalan pasca kerja Rp. 97.085.407
(Cr)Kewajiban imbalan pasca kerja Rp. 97.085.407
Mencatat beban imbalan kerja yang harus diakui pada tahun berjalan ((f) + (h))
12. Pada contoh diatas apabila pada pelaporan 31 Desember 2023 ada asumsi aktuaria yang
berubah, dimana tingkat bunga diskonto menurun menjadi 6% pada tahun berikutnya, maka
hitungan untuk tahun 2023 akan menjadi:
(e) Satuan unit manfaat (SUM) adalah:
IPK/total masa kerja = Rp 6.917.526.000/(50thn-22thn)
= Rp 247.054.500
(f) Biaya jasa kini = SUM x PV x P
= Rp 247.054.500x 0.44230 x 0.8402*
= Rp 91.810.507
(g) Saldo awal kewajiban = (f) x (35 – 22)
= Rp 1.193.536.590
(h) Biaya bunga = 6% x ((f)+(g)) = Rp 77.120.826
*angka peluang karyawan tetap bekerja pada perusahaan, diperoleh dari tabel aktuaria atau
pengalaman tahun-tahun sebelumnya

Dari perhitungan diatas diperoleh data sebagai berikut:


Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja
per 1 Januari 2023 Rp 552.173.251
Biaya jasa kini Rp 91.810.507
Beban bunga Rp 77.120.826
Rugi aktuaria (selisih) Rp 641.363.339
Nilai kini kewajiban imbalan pasca
kerja per 31 Desember 2023 Rp 1.362.467.923
Rugi aktuaria yang diakui adalah sebesar Rp 641.363.339

Sehingga jurnal pencatatan yang dibutuhkan pada tahun 2023 adalah:


(Jurnal pencatatan-3)
(Dr)Rugi aktuaria Rp 641.363.339
(Cr)Kewajiban imbalan pasca kerja Rp 641.363.339
Mencatat kerugian akibat perubahan asumsi aktuaria
Pembebanan imbalan pasca kerja pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:

(Jurnal pencatatan-4)
(Dr)Beban imbalan pasca kerja Rp 168.931.333
(Cr)Kewajiban imbalan pasca kerja Rp 168.931.333
Mencatat Penambahan beban imbalan pasca kerja untuk tahun yang berjalan ((f.)+(h.)).
13. Data: Per 31 Desember 2023
PT X memiliki karyawan Tuan A:
 Gaji Tuan A sebesar Rp4.109.085,00
 Umur Tuan A pada tanggal pelaporan 50 tahun
 Usia pensiun 55
 Usia Tuan A pada saat mulai bekerja 22 tahun
 Tingkat kenaikan gaji 8% per tahun
 Tingkat suku bunga (diskonto) 10% per tahun
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti jika dihitung?
Jawab:
Gaji Tuan A pada saat pensiun = Rp4.109.085,00 x (1 + 0,08) (55-50) = Rp4.109.085,00 x
1,4693 = Rp6.037.479,00
(a) Pesangon Tuan A = 2 x pesangon
= 2 x (Rp6.037.479,00 x 9)
= Rp108.674.622,00
(b) Penghargaan Masa Kerja Tuan A = 10 x Rp 6.037.479,00 = Rp 60.374.790,00
(c) Uang Penggantian Hak Tuan A = 15% x {(a) + (b)} = Rp 25.357.412,00
(d) Future Benefits Tuan A =(a) + (b) + (c) = Rp194.406.824,00

PSAK 24: metode projected unit credit method, maka terlebih dahulu kita hitung satuan unit
manfaat dan current service cost, sebagai berikut:
(e) Satuan Unit Manfaat adalah Future Benefits/Total Masa Kerja
Tuan A = Rp 194.406.824/(55thn-22thn) = Rp 5.891.116,00

(f) Current Service Cost = Satuan Unit Manfaat x Present Value x Peluang
Tuan A = Rp 5.891.116,00 x1/1,1 (55-50) x 0,8402*
= Rp 5.891.116,00 x0,6209 x 0,8402*
= Rp 3.073.278,00
* angka ini diperoleh dari table aktuaria.
(g) Opening Obligation Tuan A = (f) X (50 – 22) = Rp86.051.784,00
(h) Interest costTuan A = 10% x (g) = Rp 8.605.178,00

Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti per 31 Desember 2023 = Rp 94.656.962,00


14. Entitas memiliki 100 pekerja, masing-masing memiliki hak cuti sakit berbayar sebanyak 5
hari setiap tahun dengan imbalan cuti Rp200.000 per hari. Cuti sakit yang belum digunakan
hanya dapat digunakan pada satu tahun berikutnya. Penggunaan cuti sakit pertama kali
diperhitungkan dari hak cuti tahun berjalan dan sisanya dari tahun sebelumnya. Pada 31
Desember 2022, rata-rata hak cuti belum digunakan 2 hari per pekerja. Berdasarkan
pengalaman, entitas pemperkirakan 90 pekerj mengambil cuti sakit berbayar tidak lebih dari
5 hari pada tahun 2023 dan 10 pekerja lain masing-masing mengambil rata-rata 6,5 hari.
Jawaban:
Jika cuti berbayar tidak diakumulasikan maka entitas akan mengakui beban sebesar
Rp60.000.000 (100 pekerja x 3 hari hak cuti yang terpakai).
Keterangan DK Debit (Rp) Kredit (Rp)
Beban imbalan jangka pendek D 60.000.000
Kas K 60.000.000

Entitas tidak mengakui liabilitas karena hak cuti tidak diakumulasikan.


Jika cuti berbayar diakumulasikan maka entitas akan mengakui tambahan beban dan liabilitas
sebesar Rp3.000.000 (10 pekerja x 1,5 hari) sebagai jumlah yang diharapkan untuk
dibayarkan pada periode selanjutnya karena hak cuti tidak digunakan pada tanggal pelaporan
sehingga total beban imbalan jangka pendek yang diakui pada tahun 2021 sebesar
Rp63.000.000

15. Pada awal periode, terdapat nilai wajar aset program sebesar Rp. 45.000.000 dan nilai kini
liabilitas manfaat pasti sebesar Rp 48.350.000. Ekspetasi pasar 16% dan tingkat diskonto
13%, tentukan biaya bunga neto.

Jawaban:
Nilai kini liabilitas manfaat pasti Rp 48.350.000
Nilai wajar atas aset program Rp 45.000.000
Liabilitas pensiun neto Rp 3.350.000
Biaya bunga neto = Rp 3.350.000 x 13%
= Rp. 435.500

16. Nita hendak menabung uangnya di bank dengan tujuan mendapatkan uang sejumlah Rp.
17.000.000 setelah dua tahun menabung. Jika tingkat suku bunga yang didapatkan sebesar 7
persen, penghitungan uang yang harus ditabungkan oleh Nita adalah....

Jawaban:
PV = FV / (1 + k)n
PV = Rp17.000.000 / (1 + 0,07)2
PV = Rp17.000.000 / (1,15)
PV = Rp 14.848.458
17. Asumsikan pada periode pelaporan saat ini yaitu 31 Desember 2022, suatu perusahaan A
memiliki kontrak kerja dengan karyawan B selama 4 tahun, mulai 1 Januari 2021 hingga 31
Desember 2024. Selain menerima gaji, karyawan B akan menerima bonus satu kali di akhir
masa kerjanya sebesar Rp 500.000. Bonus ini adalah motivasi yang ditawarkan langsung
dalam kontrak kerja dan akan dibayarkan hanya pada akhir masa kerja, sehingga bonus ini
diklasifikasikan sebagai program imbalan pasti.

Jawaban:

Jangka waktu: 4 tahun

Tanggal mulai: 1 Januari 2021

Tanggal berakhir: 31 Desember 2024

Bonus satu kali pada tanggal akhir: Rp. 500.000.

Asumsi Tingkat diskonto: 5%

Abaikan semua asumsi aktuaria lainnya.


Langkah 1: Tentukan Estimasi Biaya Manfaat Akhir

Biaya manfaat akhir, adalah jumlah yang sebenarnya akan dibayarkan oleh pemberi kerja
kepada karyawan ketika saatnya tiba. Dalam contoh ini, yaitu Rp. 500.000.

Langkah 2: Atribusikan Manfaat Akhir pada Periode Jasa

Selanjutnya, bagi nilai manfaat dengan seluruh masa kerja karyawan, yaitu 4 tahun. Manfaat
akan diatribusikan secara merata pada semua masa kerja, sehingga untuk setiap tahun masa
kerja diperoleh Rp. 500.000/4 = Rp 125.000.

Jumlah manfaat yang diperoleh untuk periode sebelumnya adalah total yang dimajukan dari
tahun sebelumnya, sehingga total tunjangan/bonus pada akhir tahun kerja terakhir yaitu
tahun ke-4 atau ketika 2024 adalah sebesar Rp. 500.000., yaitu sebesar tunjangan/bonus
yang dijanjikan kepada karyawan.
Langkah 3: Mengukur setiap unit secara terpisah dengan mendiskontokannya menjadi
nilai sekarang

Pada akhir tahun 2021, NKKIP akhir periode bernilai sebesar Rp. 107.975 karena tidak
terdapat NKKIP awal periode dan biaya bunga. Sedangkan pada tahun-tahun berikutnya,
NKKIP akhir periode secara bertahap bertambah karena terdapat sejumlah biaya bunga dan
biaya jasa kini setiap tahunnya. Dengan nilai kini kewajiban pada 2024 adalah tepat sebesar
Rp. 500.000 yaitu sebesar jumlah yang harus dibayarkan kepada karyawan

18. Misalkan, PT. XYZ mengakui liabilitas pensiun manfaat pasti untuk karyawannya sesuai
dengan PSAK 24. Perbedaan timbul karena perlakuan akuntansi imbalan pensiun berbeda dari
perlakuan pajak. Misalnya, untuk tujuan akuntansi, perusahaan mengakui beban pensiun
berdasarkan prinsip akuntansi, sedangkan untuk tujuan pajak, imbalan pensiun hanya dapat
dikurangkan pada saat pembayaran aktual dilakukan.

Diasumsikan:

1. Biaya pensiun untuk tujuan akuntansi tahun 2023: Rp300 juta.

2. Pembayaran imbalan pensiun yang diizinkan untuk tujuan pajak tahun 2023: Rp0
(karena pembayaran aktual belum dilakukan).

3. Tarif pajak perusahaan: 25%.

4. Liabilitas Pajak tangguhan: 25% x Rp300 juta = Rp75 juta.

Buatlah pencatatan transaksi keuangan pada jurnal akuntansinya.


Jawaban:

19. Stefani membeli rumah seharga Rp350 juta dengan bunga 5% fixed rate selama 35 bulan.
Skema perhitungan bunga yang dipilih Stefani adalah perhitungan efektif. Dengan demikian,
tagihan kredit bulanan Stefani adalah:

Jawaban:

Tagihan kredit/bulan = Rp350,000,000 / 35 bulan = Rp10,000,000

Bunga bulan ke-1 = [Rp350,000,000 - (1-1) X Rp10,000,000] X 5% / 12 = Rp1,458,334


Total tagihan ke-1 = Rp10,000,000 + Rp1,458,334 = Rp11,458,334

Bunga bulan ke-2 = [Rp350,000,000 - (2-1) X Rp10,000,000] X 5% / 12 = Rp1,416,667


Total tagihan ke-2 = Rp10,000,000 + Rp1,416,667 = Rp11,416,667

Bunga bulan ke-3 = [Rp350,000,000 - (3-1) X Rp10,000,000] X 5% / 12 = Rp1,375,000


Total tagihan ke-3 = Rp10,000,000 + Rp1,375,000 = Rp11,375,000

Seterusnya sampai bulan ke-35, yaitu sebagai berikut.

Bunga bulan ke-35 = [Rp350,000,000 - (35-1) X Rp10,000,000] X 5% / 12 = Rp41,667


Total tagihan ke-35 = Rp10,000,000 + Rp41,667 = Rp10,041,667
20. Arash ingin menabung uangnya di bank dengan tujuan mendapatkan uang sejumlah
Rp75.000.000 setelah 8 tahun menabung. Jika tingkat suku bunga yang didapatkan sebesar
12 persen, hitunglah nilai sekarang (Present Value) yang harus ditabungkan Arash saat ini!

Jawaban:
Keterangan:
Future Value (FV) = Rp 75.000.000
Tingkat Bunga (k) = 12%
Jumlah periode (n) = 8 tahun

PV = FV/(1+k)n
= 75.000.000 / (1+0,12)8
= Rp 8.370.536

Anda mungkin juga menyukai