Analisis Utang dan Ekuistas dari aspek Rentabilitas dan Likuiditas PT SAHARA TRAVEL th 2019
memiliki total modal Rp. 3 milyar dg jumlah hutang 40 % ( leverage 40 % ), bunga hutang
lama 12 %. Tahun 2020 membutuhkan tambahan modal Rp. 2 milyar untuk membeli bus
baru (Aktiva Tetap) dengan umur ekonomis 5 tahun penyusutan garis lurus nilai residu Rp
500 juta. Laba usaha tahun 2020 diprediksi 800 juta, bunga utang th 2020 (utang baru)
sebesar 15%, jangka waktu utang 5 tahun angsuran pokok per tahun sama besar, pajak atas
laba perusahaan 30 %. Buatlah analisis sbb ;
1. Apakah manajemen lebih baik menggunakan hutang atau menggunakan modal sendiri
(menjual saham) untuk memenuhi kebutuhan tambahan modal tsb.
2. Bila angsuran pokok utang lama sebesar Rp. 300.000.000 dan penysutan aktiva tetap lama
400.000.000. maka apakah perusahaan mampu membayar utang bila memenuhi kebutuahn
modal dengan kredit bank ?
2. Analisis Hutang dan Leasing
• PT. SX memerlukan Aaktiva Tetap (AT) seharga Rp. 400 juta dan suatu perusahaan leasing
menawarkan untuk membiayainya dengan sewa guna selama 5 tahun syarat pembayaran
sewa diawal tahun serta keuntungan perusahaan leasing 18 % per th.
• Bila PT.SX mengambil utang bank untuk beli AT tsb maka bank bunga 16 %,
• Aktiva Tetap memiliki umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai risidu, disusut dengan metode
garis lurus.
• Pajak atas laba perusahaan 25 %.
• DF menggunakan adalah = bunga utang x ( 1 – pajak )
• Berdasarkan data dan informasi diatas saudara diminta ;
a. Menghitung besarnya sewa leasing
b. Menghitung PV Cash flow leasing setelah pajak
c. Menghitung Besarnya Angsuran hutang bank (beli beli AT dengan utang)
d. Membuat Skedule pembayaran hutang (bunga dan pokok)
e. Menghitung PV Cash flow pembayaran hutang setelah pajak f. Membuat
rekomendasi kepada Manajemen PT SX sebaiknya memilih Leasing atau Utang bank.
JAWAB
1) Diketahui :
1. Total Modal : Rp 3.000.000.000
2. Utang lama (40% dari total Modal) : Rp 1.200.000.000
Bunga utang lama : 12%
3. Utang baru : Rp 2.000.000.000
Bunga utang baru : 15%
4. Laba usaha : Rp 800.000.000
5. Pajak atas laba perusahaan : 30%
6. Angsuran pokok utang lama : Rp 300.000.000
7. Penyusutan aktiva tetap lama : Rp 400.000.000
Ditanya : 1.A. Laba bersih bila kebutuhan dipenuhi dengan utang ?
B. Laba bersih bila kebutuhan dipenuhi dengan saham ?
C. Membuat rekomendasi ?
2. DSC........?
Rekening Tambahan modal dipenuhi Tambahan modal dipenuhi
dengan utang dengan saham
Laba Usaha 800.000.000 800.000.000
Bunga H1= 12%(1.200 jt) (144.000.000) (144.000.000)
Bunga H2= 15%(2.000 jt) (300.000.000)
Laba Sebelum pajak: 356.000.000 656.000.000
Pajak 30% 106.800.000 196.800.000
Laba Setelah Pajak 249.200.000 459.200.000
Struktur Modal
Jumlah Modal Asing (total) 3.200.000.000 1.200.000.000
Jumlah Modal Sendiri 1.800.000.000 3.800.000.000
Total Modal 5.000.000.000 5.000.000.000
Rentabilitas Modal Sendiri 13,84% 12,08%
Dari analisis diatas menunjukan bahwa tambahan modal bila dipenuhi dengan setoran modal
sendiri akan menghasilkan RMS sebesar 12,08%, sedangkan tambahan modal bila dipenuhi
dengan utang akan menghasilkan RMS sebesar 13,84%. Sehingga keputusannya adalah
lebih baik kebutuhan tambahan modal dipenuhi dengan menambah modal dengan utang.
DSC
Hasil rasio DSC sebesar 1,377 atau lebih dari 1, hal tersebut menunjukan bahwa laba dari laba
operasi dan penyusutan memili kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial (membayar
kewajian bunga dan angsuran pokok).
2) JAWAB
Diketahui :
b (aktiva tetap) = Rp. 400.000.000
t (periode) = 5 Tahun
i (keuntungan perusahaan leasing) = 18% pertahun
Pembayaran sewa leasing
| |
| |
| |
Bila PT SX tersebut meminjam ke bank maka bank menetapkan bunga 16% pertahun, (diasumsikan
umue ekonomi aktiva = 5 tahun tanpa nilai residu). Pembayarab utang dengan sistem anuitas
(besarnya pembayaran tia tahun sama yang terdiri dari pokok dan bunga), pembayaran angsuran
dilakukan akhir tahun. Maka perhitungan jumlah pembayaran sebagai berikut :
| |
| |
| |
Sekilas penggunaan leasing lebih kecil kas keluarnya (pengeluaran leasing < pengeluaran hutang)
namun untuk memastikan perlu dianaliasis dengan pendekatan cash flow yang memperhatikan
faktor pajak. (jika pajak atas laba perusahaan sebesar 25%) berikut perbandingannya
Utang : Schedule pembayaran utang (jutaan). Sebagaimana perhitungan yang telah dilakukan jumlah
pembayaran hutang pertahun sebesar Rp. 122.163.734,5 dibulatkan menjadi Rp. 122.000.000
Pembayaran Hutang
Tahun Sisa Pinjaman Bunga 15% Angsuran Total Saldo Akhir
Pokok Pembayaran
1 400.000.000 64.000.000 58.000.000 122.000.000 342.000.000
2 342.000.000 54.720.000 67.280.000 122.000.000 274.720.000
3 274.720.000 43.955.200 78.044.800 122.000.000 196.675.200
4 196.675.200 31.468.032 90.531.968 122.000.000 106.143.232
5 106.143.232 16.982.917 106.143.232 123.126.149 0
Kesimpulanya Dari hasil analisis diatas menunjukan PV Kas Keluar Utang ternyata lebih
rendah dibanding dengan leasing. Sehingga keputusannya lebih menguntungkan
menggunakan pembiayaan utang.
M HIMMUN A.K
0118069411