Anda di halaman 1dari 9

Nama : Muhammad Farid Fauzi

NIM : 201810160311705

1. PT Sumber Jaya saat ini mengambil kredit jangka menengah pada PT Bank BNI
1946, Tbk. Cabang Malang sebesar Rp120,00 juta, dengan bunga pinjaman setiap
tahun sebesar 20%. PT Sumber Jaya bersedia melunasi pengembalian pinjaman setiap
triwulan untuk jangka waktu 3 tahun secara periodik. Dari data ini, buatlah skedul
pembayaran cicilan pokok pinjaman dan bunganya selama periode pinjaman jika
bunga yang digunakan adalah bunga: (1) Bunga menurun, (2) Bunga tetap, dan (3)
Bunga anuitas.
1) Bunga menurun

Triwulan Pembayaran Angsuran Pokok Saldo Pokok


Beban Bunga
ke- Cicilan Pokok Pinjaman Pinjaman
0 - - - 120.000.000
1 6.000.000 10.000.000 16.000.000 110.000.000
2 5.500.000 10.000.000 15.500.000 100.000.000
3 5.000.000 10.000.000 15.000.000 90.000.000
4 4.500.000 10.000.000 14.500.000 80.000.000
5 4.000.000 10.000.000 14.000.000 70.000.000
6 3.500.000 10.000.000 13.500.000 60.000.000
7 3.000.000 10.000.000 13.000.000 50.000.000
8 2.500.000 10.000.000 12.500.000 40.000.000
9 2.000.000 10.000.000 12.000.000 30.000.000
10 1.500.000 10.000.000 11.500.000 20.000.000
11 1.000.000 10.000.000 11.000.000 10.000.000
12 500.000 10.000.000 10.500.000 -

2) Bunga tetap

Triwulan Pembayaran Angsuran Pokok Saldo Pokok


Beban Bunga
ke- Cicilan Pokok Pinjaman Pinjaman
0 - - - 120.000.000
1 6.000.000 10.000.000 16.000.000 110.000.000
2 6.000.000 10.000.000 16.000.000 100.000.000
3 6.000.000 10.000.000 16.000.000 90.000.000
4 6.000.000 10.000.000 16.000.000 80.000.000
5 6.000.000 10.000.000 16.000.000 70.000.000
6 6.000.000 10.000.000 16.000.000 60.000.000
7 6.000.000 10.000.000 16.000.000 50.000.000
8 6.000.000 10.000.000 16.000.000 40.000.000
9 6.000.000 10.000.000 16.000.000 30.000.000
10 6.000.000 10.000.000 16.000.000 20.000.000
11 6.000.000 10.000.000 16.000.000 10.000.000
12 6.000.000 10.000.000 16.000.000 -

3) Bunga anuitas

Angsuran
Triwulan Pembayaran Saldo Pokok
Beban Bunga Pokok
ke- Cicilan Pokok Pinjaman
Pinjaman
0
1 6.000.000 10.246.859 16.246.859 109.753.141
2 5.487.657 10.759.202 16.246.859 98.993.939
3 4.949.697 11.297.162 16.246.859 87.696.777
4 4.384.839 11.862.020 16.246.859 75.834.757
5 3.791.738 12.455.121 16.246.859 63.379.635
6 3.168.982 13.077.877 16.246.859 50.301.758
7 2.515.088 13.731.771 16.246.859 36.569.987
8 1.828.499 14.418.360 16.246.859 22.151.627
9 1.107.581 15.139.278 16.246.859 7.012.350
10 350.617 15.896.242 16.246.859 - 8.883.892
11
12

2. PT Garmentindo, yang bergerak di bidang garmen saat ini merencanakan akan


membeli alarm anti maling senilai Rp40,00 juta. Untuk keperluan ini Bank BRI
bersedia memberikan kredit penuh Rp40,00 juta, dengan bunga 14% tiap tahun.
Alternatif pendanaan lain adalah produsen menawarkan kredit penjualan Rp40,00 juta
dengan pembayaran periodik (jumlah sama tiap pembayaran) Rp14.010.600,00
selama 4 tahun. Mana dari kedua alternatif sumber pembelanjaan yang harus dipilih.
Alternatif pertama:
Diasumsikan Bank BRI menggunakan sistem bunga tetap, maka jumlah yang harus
dibayarkan (pinjaman pokok + bunga) = Rp62.400.000.
Alternatif kedua:
Rp14.010.600,00 x 4 tahun = Rp56.042.400
Maka, alternatif yang dipilih adalah alternatif kedua.
3. Asumsikan bahwa pembayaran sewa tahunan berlanjut dan bahwa tidak ada nilai sisa,
pecahkan masing-masing kasus berikut untuk situasi:
a. Harga pembelian Rp46,00 juta, tingkat bunga implisit 11%, periode sewa 6 tahun;
tentukan besarnya pembayaran sewa tahunannya;
PMT = PV x i / [1 - (1 + i)^(-n)]
PMT = Rp46,00 juta x 0,11 / [1 - (1 + 0,11)^(-6)]
PMT = Rp46,00 juta x 0,11 / [1 - 0,5674]
PMT = Rp46,00 juta x 0,11 / 0,4326
PMT = Rp5,987,864.08
b. Harga pembelian Rp210,00 juta periode sewa 5 tahun, pembayaran sewa tahunan
Rp47.030.000,00. Tentukan tingkat bunga implisitnya;
i = [PMT / PV] / [1 - (1 + PMT / PV)^(-n)]
i = [Rp47.030.000,00 / Rp210.000.000,00] / [1 - (1 + Rp47.030.000,00 /
Rp210.000.000,00)^(-5)]
i = 0,2245 atau 22,45%
c. Tingkat bunga implisit 8%, periode sewa 5 tahun, pembayaran sewa tahunan
Rp16,00 juta. Tentukan harga pembelian; dan
PV = PMT x [1 - (1 + i)^(-n)] / i
PV = Rp16,00 juta x [1 - (1 + 0,08)^(-5)] / 0,08
PV = Rp62,383,232.58
d. Harga pembelian Rp165,00 juta, tingkat bunga implisit 10%, pembayaran sewa
tahunan Rp24.412.000,00. Tentukan periode sewanya.
n = - log(1 - (PMT x i) / PV) / log(1 + i)
n = - log(1 - (Rp24.412.000,00 x 0,1) / Rp165.000.000,00) / log(1 + 0,1)
n = 5,024 tahun
1. Bagaimana kriteria dan tolok ukur untuk menentukan bahwa suatu sumber dana
dianggap baik?
Ada beberapa kriteria dan tolok ukur yang dapat digunakan untuk menentukan apakah
suatu sumber dana dianggap baik atau tidak, antara lain:
a. Suku Bunga yang Kompetitif: Tingkat suku bunga yang ditawarkan harus
kompetitif dan sesuai dengan tingkat bunga pasar untuk produk yang serupa.
Dengan demikian, penggunaan sumber dana akan menjadi efektif dan efisien.
b. Kemudahan dalam Penggunaan: Sumber dana yang baik harus mudah digunakan,
baik dalam proses pendaftaran, pembayaran, pencairan, maupun pembayaran
cicilan. Sumber dana yang tidak memerlukan jaminan atau persyaratan yang
berlebihan akan lebih disukai oleh banyak orang.
c. Fleksibilitas: Sumber dana yang baik juga harus fleksibel dan dapat
menyesuaikan diri dengan kebutuhan peminjam. Hal ini termasuk dalam periode
pembayaran, jumlah pinjaman, serta kebijakan terkait pembayaran cicilan dan
pelunasan dana.
d. Transparansi: Sumber dana yang baik harus transparan dan memberikan
informasi yang jelas mengenai biaya-biaya yang terkait dengan penggunaannya.
Semua biaya harus ditampilkan dengan jelas, termasuk biaya administrasi, biaya
bunga, dan biaya lainnya yang terkait.
e. Keamanan: Sumber dana yang baik harus memberikan jaminan keamanan bagi
peminjam. Hal ini termasuk dalam keamanan data pribadi, keamanan sistem
pembayaran, serta keamanan terhadap resiko default dari peminjam.
f. Reputasi Lembaga Keuangan: Reputasi lembaga keuangan yang menawarkan
sumber dana juga harus dipertimbangkan. Lembaga keuangan yang memiliki
reputasi baik dan telah terbukti memberikan pelayanan yang baik dan profesional,
serta memiliki persetujuan dan lisensi dari otoritas yang berwenang akan lebih
disukai oleh banyak orang.
g. Syarat dan Ketentuan yang Jelas: Sumber dana yang baik harus memiliki syarat
dan ketentuan yang jelas dan mudah dipahami. Syarat dan ketentuan ini meliputi
biaya bunga, biaya administrasi, prosedur pembayaran cicilan dan pelunasan
dana, dan resiko yang terkait dengan penggunaannya.
2. Sebutkan dan jelaskan pengklasifikasian sumber pembelanjaan perusahaan.
Sumber pembelanjaan perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu
sumber pembelanjaan internal dan eksternal.
a. Sumber Pembelanjaan Internal
Sumber pembelanjaan internal adalah sumber dana yang dihasilkan dari kegiatan
bisnis perusahaan sendiri, seperti laba ditahan, amortisasi, dan penyusutan. Sumber
dana ini tidak memerlukan persetujuan pihak ketiga dan tidak perlu membayar
bunga atau dividen. Contoh sumber pembelanjaan internal adalah:
 Laba ditahan (retained earnings): adalah sumber dana internal yang berasal
dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dan belum dibagikan kepada
pemegang saham.
 Penyusutan (depreciation): adalah pengurangan nilai aset perusahaan dari
waktu ke waktu karena penggunaannya.
 Amortisasi (amortization): adalah pengurangan nilai aset tak berwujud seperti
hak paten atau merek dagang dari waktu ke waktu.
b. Sumber Pembelanjaan Eksternal
Sumber pembelanjaan eksternal adalah sumber dana yang diperoleh dari pihak luar
perusahaan, seperti bank, investor, dan kreditur. Sumber dana ini memerlukan
persetujuan pihak ketiga dan biasanya memerlukan pembayaran bunga atau
dividen. Contoh sumber pembelanjaan eksternal adalah:
 Pinjaman bank (bank loans): adalah sumber dana eksternal yang diperoleh dari
bank dengan membayar bunga dan memenuhi persyaratan tertentu.
 Obligasi (bonds): adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana dari investor, dengan membayar bunga
pada waktu yang ditentukan.
 Saham (equity): adalah sumber dana eksternal yang diperoleh dari pemegang
saham dengan cara menjual saham perusahaan. Pemegang saham memperoleh
bagian kepemilikan dalam perusahaan dan mendapatkan dividen atas
keuntungan perusahaan.
3. Mengapa akumulasi depresiasi dimasukkan ke dalam sumber pembelanjaan interen?
Berikan argumennya!
Akumulasi depresiasi dimasukkan ke dalam sumber pembelanjaan internal karena
merupakan sumber dana yang dihasilkan dari kegiatan bisnis perusahaan sendiri.
Depresiasi adalah pengurangan nilai aset perusahaan dari waktu ke waktu karena
penggunaannya. Pengurangan nilai ini tidak berupa pengeluaran uang tunai, namun
merupakan pengurangan nilai aset dalam laporan keuangan perusahaan.
Akumulasi depresiasi mencerminkan besarnya nilai pengurangan aset perusahaan dalam
kurun waktu tertentu, sehingga dapat menjadi salah satu sumber pendanaan internal.
Sebagai contoh, jika perusahaan ingin memperoleh dana untuk membeli aset baru,
mereka dapat menjual aset yang sudah ada dan mengambil keuntungan dari selisih antara
harga jual aset dan nilai bukunya. Selain itu, akumulasi depresiasi juga dapat digunakan
untuk memperhitungkan nilai aset perusahaan yang digunakan sebagai jaminan dalam
pinjaman bank.
Selain itu, akumulasi depresiasi juga merupakan bagian dari neraca perusahaan, yang
mencerminkan besarnya nilai aset perusahaan yang telah dikurangi dengan depresiasi.
Sebagai bagian dari neraca, akumulasi depresiasi memiliki pengaruh langsung pada
besarnya ekuitas pemilik, yang mencerminkan besarnya dana yang dimiliki oleh
perusahaan. Oleh karena itu, akumulasi depresiasi dapat dianggap sebagai sumber dana
internal yang penting bagi perusahaan.
4. Sebutkan dan jelaskan secara singkat alasan penggunaan sumber pembelanjaan jangka
menengah!
Beberapa alasan mengapa perusahaan menggunakan sumber pembelanjaan jangka
menengah antara lain:
a. Pembelian aset tetap: Sumber pembelanjaan jangka menengah dapat digunakan
untuk membeli aset tetap, seperti mesin-mesin produksi, gedung, dan peralatan.
Penggunaan sumber pembelanjaan jangka menengah untuk membeli aset tetap dapat
membantu perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksinya atau
meningkatkan efisiensi dalam operasi perusahaan.
b. Ekspansi bisnis: Perusahaan dapat menggunakan sumber pembelanjaan jangka
menengah untuk memperluas bisnisnya, seperti membuka cabang baru atau
memperluas jaringan distribusi. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk
meningkatkan pendapatan dan mengembangkan pangsa pasar.
c. Meningkatkan likuiditas: Sumber pembelanjaan jangka menengah dapat membantu
perusahaan untuk meningkatkan likuiditasnya dengan menambah cadangan kas. Hal
ini dapat membantu perusahaan untuk menghadapi situasi keuangan yang tidak pasti
atau kesulitan finansial jangka pendek.
d. Membayar utang: Sumber pembelanjaan jangka menengah dapat digunakan untuk
membayar utang yang jatuh tempo dalam waktu dekat. Dengan menggunakan
sumber pembelanjaan jangka menengah untuk membayar utang, perusahaan dapat
mengurangi beban bunga dan meningkatkan kreditabilitasnya di masa depan.
5. Sebutkan dan jelaskan macam sumber pembelanjaan jangka menengah!
umber pembelanjaan jangka menengah adalah sumber dana yang digunakan oleh
perusahaan dengan jangka waktu pembiayaan antara 1-10 tahun. Berikut adalah beberapa
macam sumber pembelanjaan jangka menengah:
a. Pinjaman bank: Pinjaman bank adalah sumber pembelanjaan jangka menengah yang
paling umum. Perusahaan dapat meminjam uang dari bank dengan bunga yang
ditentukan dalam jangka waktu tertentu. Pinjaman bank biasanya memerlukan
jaminan dan persyaratan tertentu dari perusahaan peminjam.
b. Obligasi: Obligasi adalah instrumen utang jangka menengah yang diterbitkan oleh
perusahaan untuk mendapatkan dana dari investor. Obligasi memiliki jangka waktu
tertentu dan tingkat bunga tetap atau variabel yang dibayar secara periodik kepada
investor.
c. Sewa pembiayaan: Sewa pembiayaan adalah sumber pembelanjaan jangka
menengah yang melibatkan penyewaan aset tetap, seperti mesin-mesin produksi atau
kendaraan, untuk jangka waktu tertentu dengan pembayaran sewa yang ditentukan
sebelumnya.
d. Utang obligasi: Utang obligasi adalah utang yang diterbitkan oleh perusahaan dalam
bentuk obligasi yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun dan membayar
bunga pada frekuensi tertentu.
e. Kredit modal kerja: Kredit modal kerja adalah sumber pembelanjaan jangka
menengah yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan operasional
sehari-hari, seperti pembelian bahan baku dan persediaan. Kredit modal kerja
biasanya memiliki jangka waktu 1-3 tahun dan harus dilunasi dalam jangka waktu
tertentu.
6. Sebutkan dan jelaskan karakteristik utang jangka menengah sebagai sumber
pembelanjaan!
Berikut adalah beberapa karakteristik utang jangka menengah sebagai sumber
pembelanjaan:
a. Jangka waktu: Utang jangka menengah memiliki jangka waktu antara 1-10 tahun.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh dana dalam jangka waktu
yang cukup panjang untuk mendanai investasi jangka menengah atau membiayai
kebutuhan operasional.
b. Suku bunga tetap: Suku bunga pada utang jangka menengah biasanya tetap atau
stabil selama jangka waktu yang telah ditentukan. Hal ini memberikan kepastian
kepada perusahaan dalam menentukan biaya pembayaran bunga dan menghindari
fluktuasi suku bunga yang tidak terduga.
c. Jaminan: Sebagian besar utang jangka menengah memerlukan jaminan, seperti aset
tetap atau inventaris, untuk meminimalkan risiko kredit bagi pemberi pinjaman.
d. Biaya: Biaya yang terkait dengan utang jangka menengah, seperti bunga dan biaya
administrasi, biasanya lebih rendah daripada sumber pendanaan jangka panjang
seperti obligasi atau saham.
e. Fleksibilitas: Utang jangka menengah biasanya memberikan fleksibilitas dalam hal
pembayaran dan pengaturan pembayaran. Pemberi pinjaman seringkali memberikan
opsi untuk perusahaan dalam hal mengubah jadwal pembayaran atau menambah
jumlah utang selama jangka waktu tertentu.
f. Tingkat risiko: Utang jangka menengah memiliki tingkat risiko yang lebih rendah
daripada sumber pendanaan jangka pendek seperti kredit usaha atau overdraft,
namun memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi daripada sumber pendanaan jangka
panjang seperti obligasi atau saham.
7. Sebutkan dan jelaskan keunggulan dan kelemahan pinjaman jangka menengah!
Keunggulan:
a. Jangka waktu yang lebih panjang: Pinjaman jangka menengah biasanya memiliki
jangka waktu yang lebih panjang daripada pinjaman jangka pendek. Hal ini
memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan dana yang cukup untuk kebutuhan
investasi jangka menengah dan operasional yang lebih besar.
b. Suku bunga yang tetap: Pinjaman jangka menengah biasanya memiliki suku bunga
yang tetap selama jangka waktu tertentu, yang memberikan kepastian biaya dan
menghindari fluktuasi suku bunga yang tidak terduga.
c. Pembayaran yang terjadwal: Pembayaran pinjaman jangka menengah dibuat secara
terjadwal, memudahkan perusahaan dalam pengelolaan kas dan memastikan bahwa
kewajiban pembayaran dapat terpenuhi tepat waktu.
d. Fleksibilitas: Pinjaman jangka menengah seringkali dapat diubah atau diambil lebih
banyak selama jangka waktu tertentu, memberikan fleksibilitas dalam mengatur
kebutuhan pendanaan perusahaan.
e. Lebih murah: Pinjaman jangka menengah seringkali lebih murah daripada sumber
pendanaan jangka pendek seperti kredit usaha atau overdraft.
Kelemahan:
a. Jaminan: Pinjaman jangka menengah sering memerlukan jaminan sebagai syarat,
seperti aset tetap atau inventaris perusahaan. Hal ini dapat menghambat akses ke
pinjaman bagi perusahaan yang belum memiliki aset yang cukup.
b. Biaya administrasi: Pinjaman jangka menengah biasanya memiliki biaya
administrasi yang lebih tinggi daripada pinjaman jangka pendek.
c. Risiko kredit: Perusahaan harus memperhatikan risiko kredit terkait dengan
pinjaman jangka menengah, termasuk risiko tidak dapat membayar kembali
pinjaman tepat waktu dan risiko default.
d. Komitmen jangka panjang: Pinjaman jangka menengah biasanya memiliki jangka
waktu yang lebih lama daripada pinjaman jangka pendek, sehingga membutuhkan
komitmen jangka panjang yang dapat membatasi fleksibilitas perusahaan dalam
memanfaatkan sumber pendanaan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai