REKONSILIASI FISKAL
BAGIAN 2
1
DASAR HUKUM (Legal Basis)
2019
Penjelasan SE-02/PJ/2015
Peredaran bruto yang dimaksud dalam pasal 31E merupakan
semua penghasilan yang diterima dan/atau diperoleh dari
kegiatan usaha dan di luar kegiatan usaha, setelah dikurangi
dengan retur dan pengurangan penjualan serta potongan tunai
dalam tahun pajak yang bersangkutan, sebelum dikurangi biaya
untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan,
baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar indonesia,
meliputi:
1) Penghasilan yang dikenai PPh bersifat final;
2) Penghasilan yang dikenai PPh bersifat tidak final;
3) Penghasilan yang dikecualikan dari objek pajak.
Ilustrasi Kasus-1
Penjualan Bruto 25.000.000.000
Retur Penjualan (3.000.000.000)
Potongan Penjualan (2.000.000.000)
Penjualan Bersih 20.000.000.000
HPP 12.000.000.000
Laba Kotor 8.000.000.000
Biaya Usaha 2.000.000.000
Laba Usaha 6.000.000.000
Pendapatan / Beban Diluar Usaha:
Pendapatan jasa giro 50.000.000
Keuntungan selisih kurs 1.000.000.000
Beban PPh giro -10.000.000
Penghasilan luar usaha neto 1.040.000.000
Laba Sebelum Pajak 7.040.000.000
Jika penghasilan kena pajak pada tahun 2015 adalah sebesar
Rp6.000.000.000, hitunglah PPh terutang.
Ilustrasi-2
PT. First berdiri sejak tanggal 03/04/2020 dan memilih dikenakan
PPh yang bersifat umum. Berikut laporan keuangan tahun 2020.
Akuntansi SAK
Keterangan:
•Jumlah Pengh Bruto = Penghasilan DN + LN
•Kredit Pajak yang dipotong/Dipunggut Pihak ketiga = PPh 22+23+24
•Kredit Pajak yang dibayar sendiri = PPh 25
PPH PASAL 24
3. Jika PKP < Pengh neto LN, maka kredit pajak yang dapat
dikreditkan hanya sebesar PPh terutang.
PKP = LABA/RUGI DN + LABA LN
Ilustrasi-1: DN Laba
Berikut data keuangan PT. Mustika:
✓ Peredaran bruto dalam negeri Rp60 M.
✓ Laba Fiskal dalam negeri Rp40M.
✓ Di Australia mendapatkan laba Rp10M, tarif pajak 35% (bayar
pajak 3,5M)
✓ Di Belanda mendapatkan laba Rp30M, tarif pajak 20% (bayar
pajak 6 M)
✓ Di Jepang menderita kerugian Rp20 M.
JIKA PASAL 25 DITAGIH DENGAN STP (SURAT TAGIHAN PAJAK) MISALNYA KARENA
WP LALAI (TIDAK SETOR) MAKA POKOK PAJAK TETAP BISA DIKREDITKAN
SEDANGKAN SANKSI BUNGA TIDAK BISA DIKREDITKAN.
TERIMA KASIH