Anda di halaman 1dari 14

RASIO SOLVABILITAS

SITI DIVA SYARIFAH LUKMAN, S.E.,M.Ak.


CAPAIAN PEMBELAJARAN
 Mendefinisikan pengertian rasio solvabilitas.
 Menjelaskan tujuan rasio solvabilitas.
 Menjelaskan manfaat rasio solvabilitas.
 Menguraikan jenis-jenis rasio solvabilitas.
 Mendiskusikan hubungan antara rasio
solvabilitas.
 Menjelaskan hasil pengukuran rasio
solvabilitas.
PENGERTIAN RASIO SOLVABILITAS

Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio


yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya, berapa
besar beban utang dibandingkan dengan aktivanya.
Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka
pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan
dibubarkan (dilikuidasi).
Menurut Fred Weston, rasio solvabilitas memiliki beberapa implikasi sebagai
berikut:

1. Kreditor mengharapkan ekuitas (dana yang disediakan pemilik)


sebagai margin keamanan. Artinya, jika pemilik memiliki dana yang
kecil sebagai modal, risiko bisnis terbesar akan ditanggung oleh
kreditor.
2. Dengan pengadaan dana melalui utang, pemilik memperoleh manfaat
berupa tetap dipertahankannya penguasaan atau pengendalian
perusahaan.
3. Bila perusahaan mendapat penghasilan lebih dari dana yang
dipinjamkannya dibandingkan dengan bunga yang harus dibayar,
pengembalian kepada pemilik diperbesar.
Pengukuran rasio solvabilitas atau rasio leverage,
dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu:

1. Mengukur rasio-rasio neraca dan sejauh mana pinjaman digunakan


untuk permodalan.
2. Melalui pendekatan rasio-rasio laba rugi.
TUJUAN DAN MANFAAT RASIO SOLVABILITAS
Berikut adalah beberapa tujuan perusahaan menggunakan rasio solvabilitas, yakni:
1. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya
(kreditor).
2. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang
bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga).
3. Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva, khususnya aktiva tetap dengan
modal.
4. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.
5. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan
aktiva.
6. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan pinjaman utang jangka panjang.
7. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih.
JENIS-JENIS RASIO SOLVABILITAS
Dalam praktiknya, terdapat beberapa jenis rasio
solvabilitas yang sering digunakan perusahaan. Adapun
jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara
lain:

 Debt to asset ratio (debt ratio)


 Debt to equity ratio
 Long term debt to equity ratio
 Tangible assets debt coverage
 Current liabilities to net worth
 Times interest earned
 Fixed charge coverage
DEBT TO ASSET RATIO (DEBT RATIO)
Contoh.
Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
Komponen Laporan Keuangan 2019 2020
perbandingan antara total utang dengan total aktiva.
Dari hasil pengukuran dapat diketahui, apabila rasionya tinggi, artinya Total aktiva (total asset) 4.200 4.000

pendanaan dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi


Total utang (total debt) 2.050 1.900
perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan
perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang Untuk tahun 2019:
dimilikinya. Demikian pula, apabila rasionya rendah, semakin kecil 2.050
Debt to asset ratio = 4.200 = 0,488 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 49%)
perusahaan dibiayai dengan utang. Standar pengukuran untuk menilai baik
Rasio ini menunjukkan bahwa 49% pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun
tidaknya rasio perusahaan, digunakan rata-rata industri yang sejenis. 2019. Artinya, bahwa setiao Rp100,- pendanaan perusahaan, Rp49,- dibiayai dengan utang
dan sisanya Rp41,- disediakan oleh pemegang saham.
Rumus untuk mencari debt ratio: Untuk tahun 2020:
1.900
Debt to asset ratio = 4.000 = 0,475 dibulatkan 48%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒅𝒆𝒃𝒕
Debt to asset ratio = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 Rasio ini menunjukkan bahwa sekitar 48% pendanaan perusahaan dibiayai oleh utang untuk
tahun 2020. Artinya, setiap Rp100,- pendanaan perusahaan, Rp48,- dibiayai dengan utang dan
sisanya Rp52,- disediakan oleh pemegang saham.
DEBT TO EQUITY RATIO

Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan Contoh.
ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan Komponen Laporan Keuangan 2019 2020
peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini
Total utang (debt) 2.050 1.900
berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk
jaminan utang. Total ekuitas (equity) 2.250 2.100

Bagi peminjam (kreditor), semakin besar rasio ini, akan semakin tidak
menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan Untuk tahun 2019:
yang mungkin terjadi di perusahaan. Namun, bagi perusahaan justru semakin besar 2.050
Debt to equity ratio = 2.250 = 0,911 (91%)
rasio akan semakin baik. Sebaliknya, dengan rasio yang rendah, semakin tinggi
Untuk tahun 2020:
tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan
1.900
Debt to equity ratio = 2.100 = 0.904 (90%)
bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva.

Rumus untuk mencari debt to equity ratio: Rasio ini menunjukkan bahwa kreditor menyediakan Rp91,- pada tahun 2019 untuk setiap
Rp100,- yang disediakan pemegang saham. Atau perusahaan dibiayai oleh utang sebanyak

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒅𝒆𝒃𝒕 91%. Demikian pula, untuk tahun 2020, perusahaan dibiayai oleh utang sebesar 90%. Atau
Debt to equity ratio = 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
kreditor menyediakan Rp90,- untuk setiap Rp100,- yang disediakan oleh pemegang saham.
LONG TERM DEBT TO EQUITY RATIO (LTDtER)
Contoh.
Long term debt to equity ratio (LTDtER) merupakan rasio antara
Komponen Laporan Keuangan 2019 2020
utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah
untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri Total utang jangka panjang (long term debt) 1.300 1.150

yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara Total ekuitas (equity) 2.250 2.100

membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal


Untuk tahun 2019:
sendiri yang disediakan oleh perusahaan.
1.300
LTDtER = 2.250 = 0,577 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 58%)

Untuk tahun 2020:


Rumus untuk mencari long term debt to equity ratio (LTDtER):
1.150
LTDtER = = 0,547 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 55%)
2.100

𝑳𝒐𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒎 𝒅𝒆𝒃𝒕


LTDtER = Rasio ini menunjukkan bahwa pada tahun 2019, perusahaan menjaminkan sebesar 58% modal
𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
yang dimiliki untuk melakukan pinjaman jangka panjang. Begitu pun pada tahun 2020,
perusahaan menjaminkan sebesar 55% modal yang dimiliki untuk melakukan pinjaman jangka
panjang.
TIMES INTEREST EARNED

Menurut J. Fred Weston, times interest earned merupakan rasio untuk Contoh.

mencari jumlah kali perolehan bunga. Rasio ini diartikan oleh James C. Van Komponen Laporan Keuangan 2019 2020

Horne sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar biaya bunga, sama


Earning before interest and tax (EBIT) 1.800 1.300
seperti coverage ratio.
Biaya bunga (interest) 180 170
Secara umum, semakin tinggi rasio maka semakin besar kemungkinan
perusahaan dapat membayar bunga pinjaman dan dapat menjadi ukuran
Untuk tahun 2019:
untuk memperoleh tambahan pinjaman baru dari kreditor. Sebaliknya,
1.800
Times Interest Earned = = 10 𝑘𝑎𝑙𝑖
apabila rasionya rendah maka semakin rendah pula kemampuan perusahaan 180

untuk membayar bunga dan biaya lainnya. Untuk tahun 2020:


1.300
Times Interest Earned = 170
= 7,6 𝑘𝑎𝑙𝑖

Rumus untuk mencari times interest earned:


Rasio ini menunjukkan bahwa time interest earned pada tahun 2019 adalah 10 kali atau
𝑬𝑩𝑰𝑻 dengan kata lain, beban bunga dapat ditutup 10 kali dari laba sebelum bunga dan pajak.
Times Interest Earned = 𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑩𝒖𝒏𝒈𝒂 (𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒆𝒔𝒕)
Begitu pun pada tahun 2020, dengan nilai times interest earned sebesar 7,6 kali atau
dengan kata lain, beban bunga dapat ditutup 7,6 kali dari laba sebelum bunga dan
pajak.
FIXED CHARGE COVERAGE (FCC)

Fixed charge coverage atau lingkup biaya tetap merupakan rasio yang menyerupai Contoh.
times interest earned ratio, hanya saja perbedaannya adalah rasio ini dilakukan Komponen Laporan Keuangan 2019 2020
apabila perusahaan memperoleh utang jangka panjang untuk menyewa aktiva
Earning Before Tax (EBT) 1.620 1.130
berdasarkan kontrak sewa (lease contract).
Biaya Bunga 180 170
Rasio ini memberikan informasi kepada perusahaan, investor dan kreditor
Kewajiban Sewa / Lease 40 30
mengenai kemampuan perusahaan dalam membayar biaya tetap. Semakin tinggi
angka fixed charge coverage ratio, maka semakin bagus rasio tersebut. Artinya, Untuk tahun 2019:
semakin besar kemampuan perusahaan dalam membayar beban-beban tetapnya 1.620+180+40
FCC = 180+40
= 8,4 𝑘𝑎𝑙𝑖
menggunakan laba yang dihasilkan. Dengan kata lain, biya tetap bukan masalah
Untuk tahun 2020:
bagi perusahaan. Sebaliknya, semakin kecil angka fixed charge ratio, maka
1.130+170+30
semakin kecil kemampuan perusahaan dalam membayar beban tetapnya. FCC = 170+30
= 6,6 𝑘𝑎𝑙𝑖

Rumus untuk mencari fixed charge coverage (FCC) : Rasio ini menunjukkan bahwa fixed charge coverage pada tahun 2019 sebanyak 8,4 kali.
Artinya, perusahaan mampu membayar beban tetapnya sebanyak 8,4 kali dari laba
FCC =
𝑬𝑩𝑻+𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑩𝒖𝒏𝒈𝒂+𝑲𝒆𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒘𝒂 (𝑳𝒆𝒂𝒔𝒆)
perusahaan. Sedangkan, pada tahun 2020 terjadi penurunan, yakni sebanyak 6,6 kali.
𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑩𝒖𝒏𝒈𝒂+𝑲𝒆𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒘𝒂 (𝑳𝒆𝒂𝒔𝒆)
Artinya, perusahaan hanya mampu membayar beban tetapnya sebanyak 6,6 kali dari
laba perusahaan.
HASIL PENGUKURAN

No. Jenis Rasio 2019 2020

1. Debt to Asset Ratio 49% 48%

2. Debt to Equity Ratio 91% 90%

3. Long Term Debt to Equity Ratio 58% 55%

4. Times Interest Earned 10 x 7.6 x

5. Fixed Charge Coverage 8,4 x 6,6 x


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai