Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN KEUANGAN

BM185111 (F)
Dosen: Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg.
2

KELOMPOK 7
Anggota

Praftiwi Umitri Henry N. Suksma Benny R. Natio Anargya Widyatama


6032202003 6032202056 6032202079 6032202199
3

Tema: Solvability Analysis


Judul:

Debt to Total Asset Ratio


(DAR), Times Interest Earned
(TIE)
Pengertian Rasio Solvabilitas
(Leverage ratio)

Suatu rasio yang digunakan untuk


menilai dan menghitung kemampuan Penting untuk asuransi karena bisa
perusahaan untuk membayar melihat seberapa sehat dan baik
kewajiban atau hutang yang dimiliki perusahaan tersebut membayar
menggunakan semua aset yang kewajibannya.
dimiliki

Rasio ini juga membandingkan beban hutang yang dimiliki


perusahaan secara menyeluruh dengan aset yang sudah
𝐵𝐸𝐵𝐴𝑁
 
𝐻𝑈𝑇𝐴𝑁𝐺
dikelola dan dimiliki.
𝐴𝑆𝐸𝑇
Rasio semakin kecil  semakin aman (sovable)
Jenis-jenis Rasio Solvabilitas

 Debt to Total Asset Ratio (DAR)


KELOMPOK 7
 Times Interest Earned (TIE)
 Debt to Equity Ratio (DER)
 Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER)
6

1.
Debt to Total Asset Ratio
(DAR)
7

Debt to Asset Ratio


Debt to Asset Ratio (DAR) atau biasa disebut rasio hutang (leverage ratio)
mengindikasi perbandingan antara total beban utang perusahaan terhadap aset
atau ekuitasnya.
 Rasio ini menunjukkan seberapa banyak aset perusahaan yang dimiliki oleh
para pemegang saham dibandingkan dengan aset yang dimiliki oleh para
kreditur atau pemberi utangnya.
 Suatu perusahaan dikatakan memiliki tingkat leverage yang tinggi, apabila
jumlah aset yang dimiliki perusahaan lebih sedikit dibandingkan
dengan jumlah aset krediturnya.

Debt
DAR =
Total Assets
8

Debt to Asset Ratio (DAR) Formula


 
Rumusmenghitungdebt to asset ratio (DAR) sebagaiberikut:

Debt/Asset =

⊸ Total Aset dapat mencakup semua aset lancar dan tidak


lancar di neraca perusahaan, atau mungkin hanya
mencakup aset tertentu seperti Properti, Pabrik &
Peralatan (PP&E), atas kebijaksanaan analis.
⊸ Total Hutang adalah jumlah yang dipinjam oleh
perusahaan dari berbagai pemberi pinjaman. Nilai
tersebut dapat diperoleh dari Neraca perusahaan.
9
Total Asset
⊸ Total Aset hanya mengacu pada keseluruhan yang
dipekerjakan oleh perusahaan.

⊸ Nilai Total Aset dapat diperoleh dari Neraca.

⊸ Untuk perhitungannya, kita perlu mengambil aset


lancar dan aset tidak lancar dalam penyebut.
10

Total Debt
⊸ Tidak semua kewajiban yang dilaporkan oleh perusahaan
dalam neraca perusahaan dianggap sebagai Hutang.

Tidak dianggap sebagai Hutang: Dianggap sebagai hutang:


• Accounts Payable • Short term borrowings
• Accrued Expenses • Long term borrowings
• Other Short term Payable • Bonds Liability
• Short term Capital lease
obligations
• Long term Capital lease
obligations
11

Interpretation Debt to Asset Ratio


Rasio utang terhadap aset
biasanya digunakan oleh:
Untuk menentukan risiko
 Analis keseluruhan perusahaan.
 Investor
 Kreditur

A ratio equal to A ratio greater


one (=1) 01 than one (>1)

03
02 A ratio less
than one (<1)

Perusahaan dengan rasio yang lebih tinggi  leverage lebih tinggi


Lebih berisiko untuk berinvestasi dan memberikan pinjaman. Jika rasio terus meningkat, itu bisa
menunjukkan fault di masa depan.
12

Interpretation Debt to Asset Ratio


⊸ A ratio equal to one (=1)
Perusahaan memiliki jumlah kewajiban yang sama dengan asetnya. Hal
ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki leverage yang tinggi.
⊸ A ratio greater than one (>1)
Perusahaan memiliki lebih banyak kewajiban daripada aset. Ini
menunjukkan bahwa perusahaan sangat leverage dan sangat berisiko
untuk diinvestasikan atau dipinjamkan.
⊸ A ratio of less than one (<1)


Perusahaan memiliki lebih banyak aset daripada kewajiban dan dapat
memenuhi kewajibannya dengan menjual asetnya jika diperlukan.
Semakin rendah rasio utang terhadap aset, semakin kecil risiko
perusahaan.
13

Debt to Asset Ratio


Example
14

Debt to Asset Ratio Example


⊸ Berdasarkan Neraca dari kedua Perusahaan:
Untuk menghitung Debt Ratio, diperlukan
informasi:
⊸ Total Debt
⊸ Total Asset
Keduanya dalam kasus kedua perusahaan
dapat diperoleh dari Neraca.
Pada contoh kasus, kedua perusahaan
memiliki dua tipe Debt, yakni Short term
debt dan Long term debt. Jika
dijumlahkan, maka Total Debt
⊸ Alpha Inc.= $30+ $150 =$180
⊸ Beta Inc.= $20 + $100 = $120
Debt to Asset Ratio Example
15

⊸ Yang harus dilakukan adalah mengambil nilai Total Asset dari


Neraca.

⊸ Alpha Inc.= $500


⊸ Beta Inc.= $1,000
Sekarang kita telah memiliki kedua
nilai tersebut dan bisa menghitung
rasionya.
Debt to Asset Ratio = Total Debt
/Total Assets
⊸ Alpha Inc.= $180 / $500 =
0.36x atau 36%
⊸ Beta Inc.= $120 / $1,000 =
0.12x atau 12%
Debt to Asset Ratio Example
16

  2019 2018
Total Debt 6.416.917 6.385.509
Total Asset 38.709.314 34.367.153
DAR (%) 16,6% 18,6%
Debt to Asset Ratio Example
17

Total Asset = 38.709.314


Tahun 2019
TIER = 7.400.117 / 161.444 TIER = 45.8

Tahun 2018
TIER = 6.447.785 / 147.005 TIER = 43.8
18
Debt to Asset Ratio Conclusion
⊸ Sebagai bukti dati perhitungan di atas, Debt ratio untuk
Alpha Inc. sebesar 0.36x sedangkan untuk Beta Inc.
sebesar 0.12x
⊸ Hal ini mengindikasikan bahwa dalam kasus Alpha Inc.,
36% dari Total Assets yang dimiliki dibiayai oleh Debt.
⊸ Sebaliknya, pada kasus Beta Inc., hanya 12% dari Total
Assets yang dibiayai oleh Debt.
Secara jelas, di antara keduanya, Alpha Inc memiliki
Debt yang lebih tinggi pada Neraca nya. Hal ini dapat
menambah beban bunga kepada perusahaan.
⊸ Karena Beta Inc, memiliki DA ratio yang lebih rendah,
maka perusahaan memiliki fleksibilitas untuk membiayai
Assets dengan Debt, jika diperlukan.
19

2.
Times Interest Earned
(TIE)
20
Time Interest Earned
⊸ Rasio Times Interest Earned (TIE) menghitung
kemampuan sebuah perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya secara periodik. Rasio ini dihitung
dengan membagi antara Earning Before Interest and
Taxes (EBIT) yang dimiliki perusahaan dengan beban
bunga nya tiap periode.
⊸ Rasio ini menunjukkan berapa lama waktu yang
diperlukan oleh perusahaan, secara teoritis, untuk
memenuhi kewajiban pembayaran beban bunga
periodiknya apabila seluruh EBIT dipergunakan untuk
Pembayaran Utang.
21
TIE’s Purpose
⊸ Tujuan utama dari TIE’s adalah untuk membantu perusahaan
melakukan kuantifikasi atas kemungkinan perusahaan mengalami
gagal bayar(default). Hal ini, pada akhirnya, akan membantu
menentukan parameter hutang yang relevan seperti tingkat suku
bunga yang wajar atau jumlah hutang yang dapat diambil oleh
perusahaan dengan aman.

Membantu
Mengukur berapa mengukur
kali perusahaan kemungkinan
dapat melakukan 01 kegagalan/kelalaian
pembayaran bunga perusahaan
02
Untuk menentukan
03 parameter utang
22 How to Calculate the Times
Interest Earned Ratio
⊸ Rasio Times Interest Earned dapat dihitung dengan cara
membagi antara Earnings Before Interest and Taxes (EBIT)
yang dimiliki perusahaan dengan beban bunga periodiknya.
Formula untuk menghitung TIER:

Time Interest Earning Before Interest & Taxes


Earned Ratio =
Interest Expenses
⊸ Earnings Before Interest & Taxes (EBIT) – profit yang telah
direalisasikan perusahaan, tanpa memasukkan unsur bunga
maupun pembayaran pajak
⊸ Interest Expense – pembayaran hutang periodik yang
menjadi kewajiban perusahaan secara legal dan wajib
dipenuhi kepada krediturnya
23

Times Interest Earned


Example
Times Interest Earned Ratio Example
24

⊸ Menghitung Times Interest Earned Ratio untuk mendapatkan ide yang


lebih baik atas kemampuan pembayaran hutang perusahaan. Berikut ada
contoh Laporan Laba Rugi sebuah perusahaan:

⊸ Bagian di dalam kotak merah menunjukkan informasi penting yang diperlukan


untuk menghitung TIE, yakni EBIT dan Beban Bunga. 
Times Interest Earned Ratio Example
25

⊸ Berikut adalah angka-angka yang diperlukan:

⊸ Dari sini, kita bisa melihat bahwa rasio TIE Harry’s meningkat lima kali lipat
sejak 2015 ke 2018. Hal ini menunjukkan bahwa Harry’s dapat menjaga
kelayakan kredit yang dimiliki dengan baik, karena perusahaan secara
berkelanjutan mampu meningkatkan profitabilitasnya tanpa menambah
hutang. Apabila Harry’s memerlukan pembiayaan atas proyek besar guna
memperluas bisnisnya, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan
hutang dibanding modal.
Times Interest Earned Ratio Example
26

TIER = EBIT /INTEREST


EXPENSE

Tahun 2019
TIER = 7.436.972 / 161.444
TIER = 46.06

Tahun 2018
TIER = 6.446.785 / 147.005
TIER = 43.85
27

Kesimpulan
⊸ Debt to Asset Ratio menunjukkan Jumlah aset yang dibiayai
oleh utang. Semakin besar DER maka jumlah aset yang
dibiayai oleh Modal semakin kecil dan Risiko perusahaan
untuk menyelesaikan kewajiban/Beban bunga hutangnya
semakin tinggi

⊸ Times Interest Earned Ratio menunjukan berapa kali


perusahaan dapat membayar beban bunga dengan
Keuntungan sebelum pajaknya. Perusahaan dengan Times
Interest Earned Ratio yang lebih tinggi menunjukan
perusahaan mampu membayar  beban bunganya pada saat
jatuh tempo sehingga memiliki risiko kredit yang lebih rendah
Perusahaan dengan Times Interest Earned Ratio tinggi
cenderung memiliki risiko lebih rendah dan kondisi finansial
yang stabil.
28

Daftar Pustaka
⊸ https://corporatefinanceinstitute.com/resources/kno
wledge/finance/debt-to-asset-ratio/
⊸ https://efinanceacademy.com/debt-to-asset-ratio-for
mula/
⊸ https://corporatefinanceinstitute.com/resources/kno
wledge/finance/times-interest-earned/
⊸ https://online-accounting.net/times-interest-earned-f
ormula/
⊸ Brigham F. Eugene & Houston F. Joel. 2009.
Fundamentals of Financial Management. USA:
South-Western.
29

Terima Kasih
30

Sesi Diskusi dan Tanya Jawab

Anda mungkin juga menyukai