PEMBIAYAAN
DISUSUN OLEH :
ARI SUPIADI (4343334032017120)
DESTY SILVIANTY(4343334032017149)
PUBI SAGITA DEWI (4343334032017107)
ROHAYATI FADHILAH (4343334032017096)
YENI SRI WAHYUNI (4343334032016230)
Profile Perusahaan
2000=>Vakum 2 tahun semua kebutuhan rumah tangga, seperti 1.Pembiayaan pembelian barang dari
Multifinance kredit dari Bank
2002=>Diambil alih kepemilikan oleh semua produk elektronik, furniture,
columbia Grup hand phone, komputer, motor roda dua. 2.Nozomi, Yanmar, Olympic,
2004=>PT SNP Beroperasi penuh. Produk produktif seperti hand tractor, Modena, Fujitec, Sanken,
dan motor roda tiga. Galeri Musik Jakarta.
3. Selain membiayai seluruh outlet
Columbia, PT. SNP juga membiayai
dealer yang lain, baik tradisional
market maupun modern market
melalui divisi Prima Finance.
Kasus Fraud yang Terjadi
Kantor Akuntan Publik (Akuntan Publik Marlinna, Akuntan Publik Merliyana Syamsul, dan
Kantor Akuntan Publik (KAP) Satrio Bing, Eny & Rekan (Deloitte Indonesia
Komisaris utama sekaligus pemegang saham (Leo Chandra)
Anak Leo Chandra berinisial LD dan orang keuangan berinisial SL
Direktur Utama SNP Finance (DS)
Direktur Operasional (AP)
Direktur Keuangan (RA)
Manajer Akutansi (CDS)
Asisten Manajer (AS)
Bagaimana Kasus Fraud Bisa Terjadi ?
Laporan keuangan PT SNP Finance diaudit dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian.
Terjadi pemalsuan data dan manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh manajeman
SNP.
Deloitte gagal mendeteksi adanya skema kecurangan pada laporan keuangan PT SNP
Finance.
Dengan opini wajar tanpa pengecualian PT SNP menerima fasilitas kredit modal kerja dari
14 BANK.
Seiring dengan turunnya bisnis ritel Columbia, Deputi Komisioner Manajemen Strategis
dan Logistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anto Prabowo mengungkapkan “kredit
perbankan yang ditarik SNP Finance bermasalah dan menjadi NPL“.
Bagaimana Kasus Fraud Bisa Terjadi ?
Bank Mandiri memasukkan SNP Finance dalam kelompok kolektibilitas 2 (kol 2) atau dalam
perhatian khusus. Restrukturisasi kredit diperlukan bukan karena perusahaan menunggak
pembayaran, melainkan agar perusahaan bisa mendapat kucuran dana dari bank lain.
Alih-alih membaik, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan SNP
Finance malah menunjukkan itikad buruk. Dalam beberapa bulan terakhir, kreditnya mulai
macet dan manajemen perusahaan mengajukan pailit sukarela. Padahal, kredit macetnya saat
itu mencapai Rp1,2 triliun.
SNP Finance mengatasi kredit bermasalah tersebut dengan melalui penerbitan Medium Term
Note (MTN) dan penerbitan MTN tidak melalui proses di OJK.
SNP Finance mengajukan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) terhadap
kewajibannya sebesar kurang lebih Rp 4,07 triliun, yang terdiri dari kredit perbankan Rp
2,22 triliun dan MTN sebesar Rp 1,85 triliun.
Identifikasi Penyebab Terjadinya Fraud
Melalui Fraud Triangle
Pressures
Mengatasi kredit bermasalah tersebut dengan melalui penerbitan Medium Term Note (MTN)
Opportunity
• Laporan keuangan PT SNP Finance diaudit dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian.
• Terjadi pemalsuan data dan manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh manajeman SNP.
• Deloitte gagal mendeteksi adanya skema kecurangan pada laporan keuangan PT SNP Finance.
• Dengan opini wajar tanpa pengecualian PT SNP menerima fasilitas kredit modal kerja dari 14 BANK.
Rationalization
• Palilit Karyawan
• Sistem manajemen collection atau penagihan di cabang-cabang SNP Finance pada Oktober 2017 sudah mulai
ada hambatan sehingga kekuatan internal semakin melemah di tengah permasalahan dengan perbankan
• Adanya migrasi sistem administrasi kontrol keuangan lama ke versi baru. Namun di tengah perubahan sistem
tersebut, senior manager informasi teknologi (IT) Herlina Rahardjo mengajukan pengunduran diri.
Fakta dan Proses Terjadinya Fraud
Kecurangan
Manipulasi data keuangan konsumen
Menerbitan MTN sehingga gagal bayar padahal status WTP
Manipulasi laporan keuangan sehingga muncul Opini WTP
Kerugian Yang Dialami