Anda di halaman 1dari 35

Analisis

Rasio
Here is where your presentation begins
01
RASIO LIKUIDITAS
DEFINISI
Rasio Likuiditas menurut Fred Weston adalah : Rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang jangka pendek).

Artinya apabila perushaan ditagih, perushaan akan mampu memenuhi utang tersebut terutama
utang yang sudah jatuh tempo.
JENIS-JENIS RASIO LIKUIDITAS

✳ Rasio Lancar (Current Ratio)


✳ Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio)
✳ Rasio Kas (Cash Ratio)
✳ Rasio Perputaran Kas
✳ Inventory To Net Working
Rasio Lancar
 Current Ratio adalah rasio yang mencerminkan kemampuan aset lancar
perusahaan untuk menutupi kewajiban-kewajiban lancar atau utang
jangka pendek.
Tujuan dan Manfaat Rasio Lancar

✳ Mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar


utang
✳ Sebagai alat perencanaan masa depan, terutama yang berkaitan
dengan perencanaan dan utang.
✳ Melihat kondisi dan posisi Likuiditas perusahaan dari waktu
kewaktu dengan membandingkanya untuk bebrapa periode.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Kerkurangan
1. Dapat lebih mudah membandingkan 1. Sulitnya mendapatkan hasil
perusahaan satu dengan perusahaan lainnya apabila data-data yang
guna melihat perkembangan perusahaan tersedia tidak sinkron satu
secara time series atau periodic. sama lain.
2. Dapat membantu investor dalam
menganalisis kemampuan dari suatu
perusahaan dalam membayarkan utang
jangka pendek serta aset yang mereka
miliki.
Mekanisme Perhitungan Rasio Lancar

Current Ratio = Aset Lancar / Kewajiban Lancar

Contoh Perhitungan:

Total Aset Lancar = 530.000.000

Total Kewajiban Lancar = 460.000.000

Rasio Lancar = 530.000.000/460.000.000

= 1,15
Interpretasi Perhitungan Ratio:

Aset Lancar suatu perusahaan 1,15x lebih banyak yang dibutuhkan untuk
menutupi/membayar utang lancarnya atau bisa juga diartikan bahwa setiap 1
rupiah utang lancar dijamin oleh Rp 1,15 aset lancar.
Peluang & Risiko bagi perusahaan

Jika rasio lancar suatu perusahaan berada di atas rata-rata industri, itu menunjukkan bahwa
perusahaan mungkin memiliki kemampuan yang lebih baik untuk membayar kewajiban
jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar. Sebaliknya, jika rasio lancar berada di
bawah rata-rata industri, itu bisa menjadi tanda bahwa perusahaan mungkin mengalami
kesulitan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Tetapi jika suatu perusahaan yang
memiliki rasio lancar terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana
menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan.
02
Rasio Solvabilitas
Debt Ratio dan Debt to Equity Ratio
Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur


kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjang.
Dalam konteks ini, terdapat dua jenis rasio solvabilitas utama, yaitu Debt Ratio
dan Debt to Equity Ratio.
Debt Ratio & Debt to Equity Ratio
 Debt Ratio bertujuan untuk mengukur proporsi total utang perusahaan
terhadap total asset perusahaan. Rasio ini memberikan informasi
tentang kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka
panjangnya.

 Debt to Equity Ratio ditujukkan untuk mengukur seberapa besar


hutang yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan
ekuitasnya. Rasio ini menghitung berapa kali hutang perusahaan
melebihi ekuitasnya
Kelebihan dan Kekurangan
Debt Ratio Debt to Equity Ratio

Kelebihan: Kelebihan:
Mudah dihitung dan Mudah untuk dihitung dan dapat
memberikan gambaran umum memberikan informasi tentang
tentang Kesehatan keuangan struktur modal perusahaan.
perusahaan.
Kekurangan:
Kekurangan: Bahwa rasio ini tidak memberikan
Tidak memberikan informasi informasi tentang kemampuan
yang cukup tentang struktur perusahaan untuk membayar
keuangan Perusahaan. hutangnya secara tepat waktu.
Mekanisme Perhitungan Debt Equity Ratio

Debt to Equity Ratio = Total hutang / Total Interpretasi:


ekuitas Jika rasio ini lebih dari 1, itu berarti
bahwa perusahaan memiliki lebih banyak
hutang daripada ekuitasnya. Jika rasioini
Contoh: kurang dari 1, itu berarti perusahaan
Jika total hutang perusahaan adalah
memiliki lebih banyak ekuitas dari pada
Rp 1.000.000.000 dan total ekuitas perusahaan
hutangnya
adalah Rp 500.000.000

Debt to Equity Ratio = Rp 1.000.000.000 / Rp


500.000.000 = 2
Mekanisme Perhitungan Dept Ratio
Debt Ratio = Total Utang / Total Interpretasi:
Aset Semakin tinggi Debt Ratio,
semakin besar risiko
Contoh: perusahaan dalam membayar
Sebuah perusahaan memiliki utang jangka panjangnya.
total utang sebesar 100.000 dan Sebaliknya, semakin rendah
total asset sebesar 500.000 Debt Ratio, semakin baik
Kesehatan keuangan
Debt Ratio = 100.000 / 500.000 perusahaan
=0,2 atau 20%
Peluang & Risiko bagi perusahaan
 Jika perusahaan memiliki Debt Ratio yang tinggi, maka perusahaan tersebut
dapat memiliki masalah dalam membayar utang jangka panjangnya. Namun,
jikaperusahaan memiliki Debt Ratio yang rendah, maka perusahaan tersebut
memiliki kekuatan keuangan yang lebihbaik dan dapat lebih mudah
memenuhi kewajiban keuangannya.

 Jika Debt to Equity Ratio tinggi, artinya perusahaan memiliki banyak hutang
dibandingkan dengan ekuitasnya, sehingga perusahaan cenderung memiliki
risiko keuangan yang lebih besar. Namun, jika rasio ini rendah, artinya
perusahaan memiliki banyak ekuitas, yang dapat menunjukkan kekuatan
keuangan yang lebih besar dan lebih stabil.
03
Rasio Aktivitas
Debt Ratio dan Debt to Equity Ratio
DEFINISI
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai efisiensi atau efektivitas
perusahaan dalam pemanfaatan semua sumber daya atau asset (aktiva) yang dimiliki
oleh suatu perusahaan. Rasio aktivitas merupakan salah satu macam macam rasio yang
melakukan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada semua aktiva yang
dimiliki sehingga fungsi akuntansi keuangan bisa berjalan dengan baik.
JENIS-JENIS RASIO AKTIVITAS
✳Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)
✳Perputaran Sediaan (Inventory Turn Over)
✳Perputaran Modal Kerja (Working Capacity Turn Over)
✳Fixed Asset Turn Over
✳Total Asset Turn Over
Rata-Rata Umur Piutang
Rata-rata Umur Piutang adalah pengukuran efisiensi manajemen piutang perusahaan
dan durasi (waktu) yang diperlukan untuk melunasi piutang atau mengubah piutang
menjadi kas. Rasio ini dihitung dengan membandingkan jumlah piutang dengan
penjualan per hari yaitu penjualan dibagi 360 atau 365 hari.
Tujuan dan Manfaat

✳ memberikan gambaran tentang seberapa lama piutang rata-rata diambil untuk


dibayarkan oleh pelanggan. Hal ini penting bagi bisnis untuk memantau arus
kas mereka dan mengetahui seberapa baik mereka dalam mengelola tagihan dan
piutang.

✳ Menunjukkan efisiensi bisnis dalam mengumpulkan piutang dan membantu


mengidentifikasi area di mana bisnis dapat meningkatkan pengelolaan piutang
mereka.
✳ Memberikan pandangan yang lebih jelas tentang kesehatan keuangan bisnis dan
membantu mengidentifikasi risiko dan kesempatan yang terkait dengan
pengelolaan piutang.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Kerkurangan
1. Memberikan waktu yang cukup 1. Rata-rata umur piutang tidak
bagi pelanggan untuk membayar memberikan informasi yang detail
tagihan mereka dan menghindari tentang keterlambatan pembayaran dan
pembayaran keterlambatan atau risiko kredit dari setiap pelanggan.
pembatalan tagihan. 2. Mungkin terjadi kasus dimana rata-rata
2. Memberikan kestabilan keuangan umur piutang dapat terdistorsi karena
bagi bisnis dengan mengurangi pelanggan tertentu yang membayar
risiko ketidakpastian dalam terlambat atau tidak membayar sama
penerimaan pendapatan. sekali.
Mekanisme Perhitungan Rasio Lancar

Rumus Rata-rata umur piutang = Piutang / Penjualan Per Hari atau Piutang x 365 / Penjualan.

Contoh perhitungan :

Diketahui piutang dagang perusahaan adalah Rp. 4.000.000 dan penjualan sebesar Rp.
30.000.000, maka rata-rata umur piutang adalah sebagai berikut : rata-rata umur piutang =
4.000.000 x 360 / 30.000.000 = 48 hari.
Interpretasi Perhitungan Ratio:
Interpretasi atas hasil perhitungan, semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar
dana yang tertanam pada piutang, semakin cepat rata-rata piutang berarti semakin kecil
dana yang tertanam pada piutang.
Peluang & Risiko bagi perusahaan

1. Membantu bisnis mengambil keputusan tentang peminjaman dan pengelolaan kas dengan lebih
baik dan efektif.
2. Memberikan gambaran yang jelas tentang kesehatan keuangan bisnis, terutama dalam hal arus
kas dan likuiditas.
3. Membantu bisnis dalam memperkirakan pendapatan masa depan dan memperhitungkan
keterlambatan pembayaran.
03
Rasio Pasar
DEFINISI
Rasio pasar adalah rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja dan valuasi
suatu perusahaan dengan membandingkan harga saham perusahaan dengan data
keuangan perusahaan seperti laba per saham, pendapatan per saham, dan aset per saham.
Rasio pasar biasanya digunakan oleh investor untuk menentukan apakah suatu saham
dianggap mahal ataumurah, dan untuk membantu dalam pengambilan keputusan
investasi. Rasio pasar juga dapat digunakan untuk membandingkan valuasi perusahaan
denganperusahaan lain di sektor yang sama. Beberapa contoh rasio pasar meliputi Price
Earnings Ratio (PER), Price to Sales Ratio (PSR), Price to Book Ratio (PBR), dan
Market Capitalization to Sales Ratio (MCSR).
Price Earning Ratio (PER)
Adalah rasio yang digunakan untuk menilai seberapa mahal atau murahnya harga saham suatu
perusahaan dengan membandingkan harga saham perusahaan dengan laba per saham (earnings
per share/EPS) yang dihasilkan oleh perusahaan.
Tujuan dan Manfaat

✳Tujuan utama dari penggunaan PER adalah untuk


membantu investor dalam menilai nilai suatu saham secara
relatif dan memperkirakan potensi keuntungan yang dapat
diperoleh dari investasi di saham tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Kerkurangan
PER dapat memberikan gambaran yang PER dapat memberikan hasil yang tidak
cukup akurat mengenai valuasi suatu akurat jika perusahaan memiliki perbedaan yang
saham dengan membandingkan harga signifikan dalam laporan keuangan dan tidak
saham dengan laba per saham. PER juga dapat dibandingkan dengan perusahaan sejenis.
dapat digunakan untuk membandingkan PER juga tidak mempertimbangkan faktor-faktor
valuasi suatu saham dengan valuasi saham eksternal seperti kondisi ekonomi dan politik
lain di sektor yang sama. yang dapat mempengaruhi harga saham.
Mekanisme Perhitungan

PER dihitung dengan membagi harga saham perusahaan dengan


laba per saham yang dihasilkan oleh perusahaan. Rumusnya adalah:
PER = Harga Saham / Laba per Saham
Contoh perhitungan:
Jika harga saham suatu perusahaan adalah Rp 1.000 dan laba per
sahamnya adalah Rp 100, maka PER perusahaan tersebut adalah:
PER = 1.000 / 100
PER = 10
Interpretasi Perhitungan Ratio:

Nilai PER yang lebih rendah dari rata-rata industri: Jika nilai PER suatu
perusahaan lebih rendah dari rata-rata industri, maka dapat dianggap
sebagaisinyal positif. Ini menunjukkan bahwa investor dapat membeli saham
perusahaan tersebut dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan
dengan perusahaan sejenis di industri yang sama.
Nilai PER yang lebih tinggi dari rata-rata industri: Jika nilai PER suatu
perusahaan lebih tinggi dari rata-rata industri, maka dapat dianggap sebagai
sinyal negatif. Ini menunjukkan bahwa harga saham perusahaan tersebut relatif
mahal dibandingkan dengan perusahaan sejenis di industri yang sama.
Peluang dan risiko bagi perusahaan:

Jika PER perusahaan tersebut lebih rendah dari PER perusahaan sejenis di
sektor yang sama, maka harga saham perusahaan tersebut dianggap murah dan
memiliki potensi keuntungan yang besar bagi investor. Namun, jika PER
perusahaan tersebut lebih tinggi dari PER perusahaan sejenis di sektor yang
sama, maka harga saham perusahaan tersebut dianggap mahal dan memiliki
risiko kerugian yang besar bagi investor jika terjadi penurunan harga saham.
Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap laporan
keuangannya secara rutin untuk menjamin bahwa PER-nya berada pada posisi
yang sehat dan dapat diandalkan bagi investor.
Kesimpulan
Rasio keuangan dapat membantu dalam mengevaluasi kinerja
keuangan perusahaan dengan membandingkan angka-angka keuangan
yang relevan. Analisis rasio keuangan memberikan wawasan tentang
potensi kinerja di masa depan dan membantu dalam membuat
keputusan cerdas tentang pengelolaan keuangan perusahaan seperti
pembiayaan, investasi, dan strategi bisnis.

Dan Dengan memahami rasio keuangan yang relevan dan cara


menggunakannya secara efektif, perusahaan dapat meningkatkan
kinerja keuangan mereka dan pengambil keputusan dapat membuat

Anda mungkin juga menyukai