Anda di halaman 1dari 3

NAMA = BAMBANG AYU ANDIKA

NIM = 041096699
UPBJJ PEKANBARU
DISKUSI 2 PEMBELANJAAN
SOAL
1. Dalam rangka mengukur tingkat likuiditas (liquidity)  suatu perusahaan, mengapa Quick
Ratio (Rasio Cepat) atau Acid Test Ratio digunakan untuk melengkapi Current Ratio
(Rasio Lancar),  (SUMBER PPT INISIASI 2 dan
https://www.jurnal.id/id/blog/menghitung-ra’sio-likuiditas/)
2.  Bagaimana cara mengukur solvabilitas dari suatu perusahaan ?   (SUMBER PPT
INISIASI 2 dan https://www.akseleran.co.id/blog/rasio-solvabilitas/)
3. Apa parameter suatu perusahaan itu dinyatakan solvable atau unsolvable ? (SUMBER
https://www.temukanpengertian.com/2016/02/pengertian-solvabilitas.html)
JAWABAN:
1. Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek
dengan menggunakan aktiva lancar atau tanpa memperhitungkan persediaan karena
persediaan akan membutuhkan waktu yang lama untuk diuangkan dibanding dengan asset
lancar lainnya
Quick ratio merupakan penjelasan lebih lanjut dari current ratio. Penghitungan quick ratio
hanya menggunakan aktiva lancar yang paling likuid untuk dibandingkan dengan
kewajiban lancar. Inventaris tidak termasuk ke dalam perhitungan quick ratio karena sulit
untuk ditukar dengan kas, sehingga quick ratio jauh lebih ketat dari current ratio. Cara
penghitungan quick ratio yaitu:
Quick ratio = (aktiva lancar – persediaan) : utang lancer

2. - Debt to Asset Ratio


Debt ratio (rasio utang) merupakan jenis rasio yang digunakan untuk mengevaluasi besaran
perusahaan sesuai jumlah utang untuk dapat membiayai aset. Dengan rasio ini, jumlah
keseluruhan aset dan uang diperbandingkan. Rasio ini pun mampu menunjukkan kapasitas
perusahaan dalam memperoleh pinjaman baru yang berjaminan aktiva tetap untuk menambah
modal.
 Untuk membandingkan berapa besarnya aktiva perusahaan dengan jumlah utang
secara total
 Rumus : Debt to Asset Ratio = (Total Debt : Total Asset) x 100%

- Debt to Equity Ratio


Jenis rasio ini merupakan rasio utang atas ekuitas (kepemilikan dalam bentuk nilai
uang). Rasio ini biasanya diterapkan untuk membandingkan antara ekuitas dan
liabilitas (penghambat). Itu artinya, utang jangan sampai lebih besar daripada modal
sehingga beban yang ditanggung perusahaan pun tidak bertambah. Semakin kecil
rasio berarti kondisi perusahaan sedang membaik karena modal guna menjamin
utang terbilang besar. 
• Untuk mengukur sampai seberapa besar jumlah rupiah modal sendiri yang
dijaminkan atas hutang. 
• Rumus : Debt to Equity Ratio =(Total Debt : Equity) x 100%

- Long Term Debt to Equity Ratio


merupakan rasio yang bisa digunakan untuk mengetahui seberapa besar modal usaha
dibiayai oleh hutang jangka panjang. Long term debt to equity ratio menurut para
ahli seperti Kashmir dan Fahmi sependapat bahwa digunakan untuk mengukur
tingkat kewajiban jangka panjang perusahaan dengan modal korporasi.
• Untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang
jangka panjang
• Rumus : LTD Equity Ratio = Hutang Jangka Panjang/Modal Sendiri

- Times Interest Earned Ratio


Disebut juga interest coverage ratio, times interest-earned ratio merupakan rasio
yang mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk melunasi beban bunga di masa
depan. Rasio ini membandingkan antara laba (keuntungan) sebelum pembayaran
pajak dan bunga atas biaya bunga. Semakin tinggi nilai rasio jenis ini, kemampuan
perusahaan agar dapat membayar bunga dari utang pun semakin besar.
• Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar beban
bunga dan memenuhi pembayaran bunga bagi kreditor.
• Rumus : Times-interest earned ratio = EBIT / Interest expense

3. Solvabilitas yaitu kemampuan sebuah perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya.


Kewajiban yang dimaksud yaitu hutang-hutang yang harus dibayarkan. Sedangkan pengertian
rasio solvabilitas adalah perbandingan antara besarnya aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
dengan utang-utang yang harus ditanggung. Dari rasio solvabilitas, maka dapat diketahui sampai
sejauh mana perusahaan dapat melunasi hutangnya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
Solvabilitas dapat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi seluruh utangnya
bila memang kondisi perusahaan tersebut dalam kondisi terpuruk.
Perusahaan dikatakan solvable jika perusahaan tersebut dapat membayar utang-
uatangnya dengan hartanya. Adapun sebalinya, perushaan dikatakan tidak solvable atau
insolvent jika perusahaan tidak dapat membayar utang dengan harta yang dimiliki. Image
perusahaan yang solvable sangat penting dalam kegiatan perusahaan, karena akan
menambah kepercayaan masyarakat jika perusahaan memerlukan penambahan modal.
Solvabilitas merupakan indikator sehat atau tidaknya suatu perusahaan. Rasio ini disebut
juga ratio lever-age yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya
dengan dana yang dipinjam dari kreditur perushaan tersebut.

Kesimpulan:
solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-
utangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Secara simultan likuiditas,
solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini dapat dilihat dengan
kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya dan kemampuan perusahaan
dalam mengelola keuangan perusahaan.Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila
perusahaan tersebut memiliki kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-
hutangnya, sebaiknya perusahaan dikatakan tidak solvabel atau insolvent jika perusahaan
tidak dapat membayar utang dengan harta yang dimiliki dimiliki

Anda mungkin juga menyukai