2. Plant Asset
Plant Asset atau juga disebut dengan aset tetap adalah aset yang sangat penting bagi perusahaan
dalam menjalankan bisnisnya. Aset ini memiliki manfaat yang dapat dilihat secara nyata dengan
nilai yang sangat signifikan dibanding dengan aset lain. Aset tetap juga dianggap memiliki masa
manfaat lebih dari satu tahun sehingga dapat digunakan dalam jangka panjang. Selama periode
itu, aset tetap dapat digunakan untuk kegiatan operasi atau menghasilkan pendapatan dalam
operasi bisnis.
Dalam PSAP, dijelaskan pula bahwa aset tetap pemerintah digunakan untuk pemerintah dan
masyarakat umum. Maka, aset yang tak bisa digunakan oleh masyarakat bukanlah aset tetap.
Berbeda dengan perusahaan yang mana aset tetap memang seharusnya digunakan oleh
perusahaan bukan pihak lain.
Natural Resources
Aset yang terakhir adalah aset sumber daya alam atau natural resources. Beberapa contoh
sederhana yang mungkin dimiliki perusahaan besar adalah cadangan minyak, gas, mineral,
dan kayu. Terdapat beberapa teknik penghitungan akuntansi untuk sumber daya alam yang
memang dimiliki oleh sebagian perusahaan saja. Sebagai aturan umum, biaya yang harus dicatat
oleh perusahaan terhadap sumber daya alam sebagai harga perolehan adalah biaya langsung,
biaya survei, biaya hukum, biaya eksplorasi, biaya pengembangan, dan biaya terkait lainnya.
Ketika biaya telah diketahui dengan benar, maka penyusutan dapat dilakukan. Namun, istilah
penyusutan tak dapat digunakan untuk aset sumber daya alam karena telah digunakan pada
properti, pabrik, dan peralatan. Untuk sumber daya alam, istilah penyusutan diganti dengan
penipisan atau depletion.
Rumusnya memang hampir sama dengan penyusutan atau amortisasi yaitu biaya sumber daya
alam dikurangi nilai residu yang diharapkan lalu dibagi dengan perkiraan unit di sumber daya
tersebut. Jika seluruh sumber daya alam dijual dalam satu periode maka biaya deplesi akan sama
dengan deplesi per unit dikali seluruh jumlah unit yang dijual.