Anda di halaman 1dari 2

Rasio Leverage (Debt Ratio)

1. Pengertian Rasio Leverage (Debt ratio)

Rasio Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva yang dimiliki
perusahaan berasal dari hutang atau modal, sehingga dengan rasio ini dapat diketahui posisi
perusahaan dan kewajiban yang bersifat tetap kepada pihak lain serta keseimbangan nilai aktiva tetap
dengan modal yang ada.

Jenis-jenis Rasio Leverage (Debt Ratio)

Leverage menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana perusahaan

dibelanjai dengan hutang. Apabila perusahaan tidak mempunyai leverage artinya

perusahaan dalam beroperasi sepenuhnya menggunakan modal sendiri atau tanpa

menggunakan hutang. Ada beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat leverage suatu perusahaan. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004:70-

71) jenis-jenis rasio leverage adalah:

a. Rasio Total hutang terhadap Total Aktiva/debt ratio


Rasio total hutang terhadap total aktiva menunjukan besarnya total hutang terhadap
keseluruhan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini hanya merupakan
persentase dana yang diberikan oleh kreditor bagi perusahaan .
Rumusnya :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑠𝑒𝑡

a. Rasio Total Hutang terhadap Total Ekuitas/debt to equity ratio


Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar jumlah rupiah modal
sendiri yang dijaminkan atas hutang, semakin besar rasio ini akan semakin menguntungkan
perusahaan.
Rumusnya :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑒𝑞𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100%
𝑐𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑒𝑞𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦
b. Rasio Kemampuan membayar bunga
Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
membayar beban bunga dan memenuhi pembayaran bunga bagi kreditor.
Rumusnya :
𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 − 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑒𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐸𝐵𝐼𝑇⁄𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑒𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒
c. Total Debt to Total Capital Assets
Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin
keseluruhan kewajiban atau hutang.
Rumusnya :
(𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 + 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔)
𝑇𝐷 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Debt to equity ratio (DER) digunakan untuk mengukur tingkat
penggunaan hutang terhadap total ekuitas pemegang saham yang dimiliki
perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan
permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga
semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak pemegang saham.
Perusahaan dengan tingkat DER yang tinggi menghadapi risiko rugi yang lebih
tinggi, tetapi tingkat pengembalian yang diharapkannya juga lebih tinggi.
Sebaliknya, perusahaan dengan tingkat DER yang lebih rendah tidak berisiko
besar, tetapi peluang untuk melipatgandakan pengembalian atas ekuitas juga kecil.
Menurut Brigham dan Houston (2006:103), para investor tertentu menginginkan
prospek tingkat pengembalian yang tinggi, namun mereka enggan untuk
menghadapi risiko, karena investor itu lebih tertarik pada saham yang tidak

d. menanggung terlalu banyak risiko dari risiko hutang yang tinggi.Long Term Debt to Equity
Ratio
Ratio ini digunakan untuk mengujur bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk
hutang jangka panjang.
Rumusnya :
𝐿𝑇𝐷 𝐸𝑞𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔⁄𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
e. Tangible Assets Debt Coverage
Rasio ini digunakan untuk mengukur besar aktiva tetap tangible yang digunakan untuk
menjamin hutang jangka panjang.
(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 + ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟)
𝑇𝐴𝐷 𝐶𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 =
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔

Anda mungkin juga menyukai