Anda di halaman 1dari 16

RASIO

SOLVABILITAS
Eko Pangestu (20211700229014)

Irna Zukhrufa Ainia (20211700229020)

Nurfadilah (20211700229028)
Pengertian Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas (leverage) adalah ukuran yang menunjukkan seberapa


besar aktiva perusahaan dibiayai dari utang. Dengan kata lain, rasio ini
mengukur proporsi antara pendanaan internal (aktiva) dan pendanaan
eksternal (utang) yang digunakan oleh perusahaan.

Rasio solvabilitas juga memiliki arti rasio yang digunakan perusahaan untuk
mengukur kemampuannya memenuhi semua kewajibannya, baik dalam
jangka pendek atau jangka panjang, jika perusahaan dibubarkan (dilikuidasi)
(Kasmir dalam Bakhtiar Ass, 2020).
Tujuan Rasio Solvabilitas
Tujuan perusahaan dengan menggunakan rasio solvabilitas yakni:
1. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya (kreditor);
2. untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap
(seperti angsuran pinjaman termasuk bunga);

3. untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnyl aktiva tetap dengan modal;
4. untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang;
5. untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva;
6. untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari cetiap rupiah modal sendiri yang dijadikan
jaminan utang jangka panjang:

7. untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat sekian kalinya modal
sendiri yang dimiliki;
Manfaat Rasio Solvabilitas
Manfaat rasio solvabilitas atau leverage ratio adalah:
1. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya:
2. untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti
angsuran pinjaman termasuk bunga);
3. untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal;
4. untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang;
5. untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan
aktiva;
6. untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan jaminan utang jangka panjang.

7. untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada terdapat sekian
kalinya modal sendiri;
Jenis-Jenis Rasio Solvabilitas
How to participate in class

01 02 03 04 05

Debt to Long Term Times Fixed


Debt to
Assets Debt to Interest Charge
Equity Ratio
Ratio Equity Ratio Earned Coverage
(DER) (LTDtER)
(DAR) (TIE) (FCC)
Debt to Asset Ratio
Adalah rasio yang mengukur bagian aset yang digunakan untuk
menjamin keseluruhan kewajiban. Debt to Asset Ratio dapat
digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aset pada
perusahaan dimana aset tersebut dibiayai dengan hutang atau seberapa
besar pengaruh hutang perusahaan terhadap pengelolaan aset. Semakin
tinggi nilai DAR maka semakin besar juga sumber dana pembiayaan
aset dari pinjaman. Total Liabilitas
DAR =
Total Aset
Contoh
Komponen Laporan Keuangan 2013 2014
Total Aktiva (Asset) 5.100.000.000 5.315.000.000

Total Utang (Debt) 2.450.000.000 2.400.000.000

Untuk tahun 2013: Untuk tahun 2014:

2.450.000.000 2.400.000.000
DAR = DAR =
5.100.000.000 5.315.000.000

= 0,48 kali atau 48% = 0,45 kali atau 45%


Debt to Equity Ratio (DER)

Adalah rasio yang menunjukkan seberapa jauh modal sendiri menjamin


seluruh utang. Rasio ini juga menunjukkan perbandingan antara dana pihak
eksternal dengan dana pemilik perusahaan.

Total Utang (𝐷𝑒𝑏𝑡)


DER =
Total Ekuitas (𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)
Contoh
Komponen Laporan Keuangan 2013 2014

Total Utang (Debt) 2.230.000.000 2.100.000.000

Total Ekuitas (Equity) 2.450.000.000 2.400.000.000

Untuk tahun 2014:


Untuk tahun 2013:

2.230.000.000 2.158.000.000
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡io = 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
2.450.000.000 2.400.000.000

= 0,91 kali (91%) = 0,89 kali (90%)


Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)

Adalah rasio antara utang jangka panjang dan modal sendiri. Rasio ini dapat
digunkan untuk mengukur seberapa besar proporsi modal sendiri yang
digunakan sebagai jaminan untuk utang jangka panjang dengan cara
membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang
dimiliki perusahaan
𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡
LTDtER =
Ekuitas (Equity)
Contoh
Komponen Laporan Keuangan 2013 2014
Total Utang Jangka Panjang (Long Term Debt) 1.120.000.000 1.050.000.000

Total Ekuitas (Equity) 2.450.000.000 2.400.000.000

Untuk tahun 2013: Untuk tahun 2014:

1.120.000.000 1.050.000.000
LTDtER = LTDtER =
2.450.000.000 2.400.000.000

= 0,46 atau 46 % = 0,44 atau 44 %


Times Interest Earned (TIE)

Menurut James C Van Horne dalam Shintia (2017), Times Interst Earned
Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar biaya bunga. Semakin tinggi nilai TIE menunjukkan bahwa
kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan baik atau dengan kata lain
perusahaan mempunyai laba yang tinggi
EBIT + Biaya Bunga
𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑠𝑡 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 =
Biaya Bunga (𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡)
EBIT (𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥𝑒𝑠)
=
Biaya Bunga (𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡)
Contoh
Komponen Laporan Keuangan 2013 2014
Earning Before Interest and Taxes (EBIT) 1.510.000.000 1.800.000.000

Biaya Bunga 170.000.000 160.000.000

Untuk tahun 2013: Untuk tahun 2014


Time Interest Earned
Time Interest Earned
1.800.000.000 + 160.000.000
1.510.000.000 + 170.000.000 =
= 160.000.000
170.000.000

= 9,88 kali, ~9,9 kali = 12,25 kali


Fixed Charge Coverage (FCC)
Adalah rasio yang menyerupai rasio times interest earned, namun rasio ini
diukur apabila perusahaan mendapatkan utang jangka panjang atau menyewa
aktiva berdasarkan kontrak sewa (lease contract)

EBIT + Biaya Bunga + Kewajiban Sewa 𝑙𝑒𝑎𝑠𝑒


FCC =
Biaya Bunga + Kewajiban Sewa 𝑙𝑒𝑎𝑠𝑒
contoh
Komponen laporan keuangan 2013 2014
Earning Before Interest and tax (EBIT) 1.510.000.000 1.800.000.000

Biaya Bunga 170.000.000 160.000.000

Kewajiban Sewa/ Lease 30.000.000 20.000.000

Tahun 2013: Tahun 2014:


FCC FCC

1.510.000.000 + 170.000.000 + 30.000.000 1.800.000.000 + 160.000.000 + 20.000.000


= =
170.000.000 + 30.000.000 160.000.000 + 20.000.000

= 8,5 kali = 11 kali


Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai