(/id#home)
Rasio keuangan menjadi salah satu cara yang digunakan dalam menghitung dan menganalisis data keuangan suatu perusahaan
untuk mengukur kinerja perusahaan tersebut. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan itu
sendiri serta bagi investor. Bagi manajemen perusahaan, rasio keuangan penting sebagai acuan dalam perkembangan bisnis.
Sedangkan bagi investor, analisis rasio keuangan dijadikan rujukan untuk menentukan seberapa besar investasi yang bisa ia
berikan.
Dalam melakukan analisis keuangan perusahaan, terdapat alat ukur yang penting untuk diperhatikan yaitu leverage atau
solvabilitas. Rasio Leverage ini umumnya digunakan untuk melihat perbandingan besar kecilnya utang perusahaan jika
dibanding dengan ekuitas atau asetnya. Untuk lebih jelas mengenai Rasio Leverage, berikut penjelasannya.
Rasio Leverage atau Rasio Solvabilitas atau Rasio Utang adalah rasio/perbandingan yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar pinjaman utang perusahaan yang dibiayai oleh assets (aktiva) dan equity (modal) yang dimiliki perusahaan tersebut.
Sebagaimana menurut Van Horne (2002:357), Rasio Leverage merupakan rasio yang menggambarkan tentang proporsi utang
perusahaan.
https://ukirama.com/id/blogs/pengertian-rasio-leverage-dan-contohnya 1/5
4/20/2021 Pengertian Rasio Leverage dan Contohnya | Software ERP Bisnis Ukirama
Gitman (2006:64) juga memberikan pandangan serupa yaitu Rasio Leverage atau rasio utang sebagai rasio yang
(/id#home)
menggambarkan proporsi dari jumlah aktiva yang dipinjamkan kepada perusahaan oleh kreditur. Husnan dan Pudjiastuti
(2004:70) juga mengatakan Rasio Leverage digunakan untuk mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan utangnya.
Rasio Leverage tentu juga memiliki manfaat sebagai bahan analisis. Sebagaimana menurut Kasmir (2012:153-154), tujuan dan
manfaat dari Rasio Leverage diantaranya adalah:
1. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap seperti angsuran pinjaman dan bunga
2. Mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak kreditor
3. Menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva
4. Menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang
5. Menilai dan mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang
6. Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva, khususnya aktiva tetap dengan modal
7. Mengetahui berapa jumlah dana pinjaman yang segera akan jatuh tempo
Karena menunjukkan rasio dari kebutuhan dana perusahaan yang dibelanjai dengan utang, artinya jika perusahaan tidak
mempunyai Leverage menunjukkan perusahaan beroperasi sepenuhnya menggunakan modal sendiri alias tanpa memakai
utang. Untuk mengukur tingkat Leverage itu sendiri, menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004:70-71) terdapat beberapa jenis rasio
yang digunakan, yaitu:
Rasio utang terhadap total aktiva/aset (DAR) atau biasa disebut Rasio Utang ini menunjukkan seberapa besar bagian dari
keseluruhan aktiva yang dibelanjakan oleh utang.
Kreditur atau investor tentu lebih suka jika DAR ini bernilai rendah karena berarti tingkat keamanan dananya semakin baik. Hal
ini karena rasio utang menunjukkan sejauh aman utang yang bisa ditutupi oleh aktiva. Semakin kecil rasio, semakin aman
pencatatan transaksi keuangannya.
Rasio utang terhadap ekuitas (DER) ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal yang
dimiliki perusahaan. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditur dengan pemilik perusahaan.
Investor atau kreditur akan lebih menyukai nilai DER yang rendah karena tingkat keamanan dananya semakin baik. Begitupun
sebaliknya, jika DER tinggi maka besar pula risiko keuangannya. Jika semakin berisiko maka biasanya investor atau kreditur akan
meminta imbalan yang lebih tinggi pula.
https://ukirama.com/id/blogs/pengertian-rasio-leverage-dan-contohnya 2/5
4/20/2021 Pengertian Rasio Leverage dan Contohnya | Software ERP Bisnis Ukirama
(/id#home)
Total utang yang dimaksud dalam rumus di atas adalah seluruh total utang perusahaan baik jangka pendek atau jangka panjang
dalam satu periode akuntansi.
Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER) digunakan untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk
utang jangka panjang.
Rasio kemampuan membayar bunga ini mengukur seberapa banyak laba operasi (kadang juga ditambah dengan penyusutan)
mampu membayar bunga dari utang. Times Interest Earned (TIE) ini disebut juga dengan Interest Coverage Ratio dimana setelah
perhitungannya akan diketahui seberapa besar laba bersih yang dimiliki perusahaan.
Laba operasi disini bisa dimaksud pula dengan laba sebelum dipotong pajak dan bunga.
Selain kewajiban karena berutang dengan membayar bunga, diperlukan pula perhitungan seberapa besar aktiva/aset tetap bisa
digunakan untuk menjamin utang jangka panjang atau Tangible Assets Debt Coverage (TAD).
Pada intinya, TAD Coverage ini menunjukkan besarnya aset tetap tangible yang digunakan untuk menjamin setiap rupiah
liabilitas jangka panjang.
Untuk lebih memahami perhitungan Rasio Leverage, berikut contoh kasusnya berdasar laporan keuangan sebuah perusahaan.
31 Desember 2018
Nilai Nilai
https://ukirama.com/id/blogs/pengertian-rasio-leverage-dan-contohnya 3/5
4/20/2021 Pengertian Rasio Leverage dan Contohnya | Software ERP Bisnis Ukirama
Penjualan 21.700.000
Berdasarkan laporan keuangan di atas, maka bisa dicari nilai Rasio Leverage dari berbagai jenisnya yaitu sebagai berikut.
Artinya, bagian aset yang digunakan untuk menjamin utang Rp 0,33 dari setiap rupiah aktiva menjadi jaminan utang.
Long Term Debt to Equity Ratio = Utang Jangka Panjang : Modal Sendiri x 100%
Artinya, 20% dari setiap modal sendiri merupakan jaminan utang jangka panjang.
https://ukirama.com/id/blogs/pengertian-rasio-leverage-dan-contohnya 4/5
4/20/2021 Pengertian Rasio Leverage dan Contohnya | Software ERP Bisnis Ukirama
Tangible Assets Debt Coverage = (Aset – Intangible - Utang Jangka Pendek) : Utang Jangka Panjang
Artinya, setiap rupiah kewajiban jangka panjang akan dijamin oleh aktiva/aset tangible sebesar Rp4,54 atau 45,4%.
Kesimpulan
Rasio Leverage adalah rasio yang menggambarkan tentang seberapa besar kebutuhan dana perusahaan yang dibiayai oleh
utang. Pada penerapannya. Rasio Leverage ini akan berhubungan dengan harga saham. Sebagaimana menurut Martono dan
Agus Harjito (2007:300), Leverage merupakan penggunaan dana degan beban tetap dengan harapan atas penggunaan dana
tersebut akan memperbesar pendapatan per lembar saham (earning per share) dimana akhirnya akan mempengaruhi harga
saham.
Baca juga
Punya Niat Mendirikan Startup tanpa Modal? Anda Harus Tau Rasio Solvabilitas (punya-niat-mendirikan-startup-tanpa-modal-
anda-harus-tau-rasio-solvabilitas)
Memahami Arti SOP (Standard Operasional Prosedur) dan Manfaatnya pada Perusahaan Anda (memahami-arti-sop-standard-
operating-procedure-dan-manfaatnya-bagi-perusahaan)
Pengertian Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio) dan Cara Menghitungnya (perhitungan-rasio-perputaran-
persediaan-inventory-turnover-ratio-dan-cara-perhitungannya)
https://ukirama.com/id/blogs/pengertian-rasio-leverage-dan-contohnya 5/5