(/id#home)
Akuntansi adalah salah satu cabang ilmu yang sangat penting bagi perusahaan, mengingat akuntansi dapat mengatur keuangan
perusahaan secara sistematis dan jelas. Salah satu bagian akuntansi yang tak kalah penting adalah saldo laba ditahan atau
retained earning.
Perusahaan yang telah go-public biasanya akan membagikan keuntungan kepada pemegang saham yang bisa disebut sebagai
shareholders dalam bentuk dividen. Dalam siklus akuntansi, kondisi tersebut bisa mempengaruhi pelaporan saldo laba ditahan
(retain earning) perusahaan. Walau terdengar aneh, retain earning memiliki berbagai fungsi positif terhadap perusahaan seperti
meningkatkan pertumbuhan perusahaan di masa depan dan lain-lain.
Dalam artikel ini, retained earning akan dibahas secara lengkap baik dari segi pengertian, fungsi, sekaligus pengelompokan saldo
laba (retained earning) saat dilaporkan. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Secara sederhana, saldo laba atau retained earning adalah laba yang ditahan perusahaan sehingga tidak dibagikan kepada
pemegang saham. Laba yang ditahan adalah laba baik berupa tunai maupun dividen dengan tujuan tertentu yang mana bisa
digunakan untuk berbagai kegiatan atau kebijakan yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan di periode selanjutnya.
Selain itu, retain earning juga bisa diartikan sebagai laba bersih yang akan diputar kembali sehingga tidak dibagikan kepada
pemegang saham alias shareholder.
https://ukirama.com/id/blogs/pengertian-fungsi-dan-pengelompokan-saldo-laba-retained-earning 1/3
4/20/2021 Pengertian, Fungsi dan Pengelompokan Saldo Laba (Retained Earning) | Software ERP Bisnis Ukirama
(/id#home)
Retain earning biasanya juga laba yang berasal dari berbagai kegiatan operasional atau non-operasional perusahaan di mana
bisa digunakan sebagai modal perusahaan. Jumlah dana dari laba ditahan ini pada akhirnya akan menjadi ekuitas perusahaan
dan digunakan sebagaimana mestinya berdasarkan kebijakan direksi dan kesepakatan pemegang saham utama.
Beberapa ahli pernah mengutarakan pendapatnya mengenai retain earning atau saldo laba ditahan. Mereka di antaranya adalah
Kieso (2002) dan Bambang Riyanto (1995). Kieso berpandangan bahwa laba ditahan adalah laba yang ditahan dan dimanfaatkan
oleh perusahaan terlebih dahulu untuk menyokong kegiatan bisnis ke depannya. Sedangkan Bambang Riyanto berasumsi bahwa
retain earning adalah laba yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen dan sebagian lagi ditahan untuk modal
usaha.
Sesuai dengan pengertiannya, retain earning digunakan sebagai tambahan modal bagi perusahaan. Mengapa perusahaan harus
menahan saldo laba dan menjadikannya modal usaha tambahan? Ada lima alasan dasar yang mendukung aktivitas tersebut
yang mana menjadi fungsi utama dari laba ditahan, yaitu pengembangan usaha, pembayaran hutang, investasi, stabilisasi
perusahaan, serta mendukung kegiatan operasional perusahaan.
https://ukirama.com/id/blogs/pengertian-fungsi-dan-pengelompokan-saldo-laba-retained-earning 2/3
4/20/2021 Pengertian, Fungsi dan Pengelompokan Saldo Laba (Retained Earning) | Software ERP Bisnis Ukirama
Itulah mengapa, modal yang berasal dari laba ditahan bisa berfungsi sebagai pendukung kegiatan operasional perusahaan
(/id#home)
sehingga laba akan menjadi lebih efektif.
Dalam praktiknya, saldo laba ditahan atau retain earning dipengaruhi oleh beberapa kelompok akun. Akun-akun tersebut antara
lain adalah besarnya laba ditahan periode sebelumnya, dividen, serta besarnya laba/rugi bersih setelah pajak perusahaan. Laba
ditahan pada periode sebelumnya adalah laba yang sudah digunakan pada periode berjalan. Laba ditahan periode sebelumnya
tersebut akan dijumlahkan dengan laba/rugi bersih setelah pajak perusahaan. Hasilnya kemudian dikurangi dividen atau
besarnya laba bersih yang hendak dibagikan kepada pemegang saham. Dividen dapat berupa saham atau tunai yang mana
besarannya ditentukan oleh kebijakan dividen perusahaan yang ditetapkan pada rapat umum pemegang saham atau RUPS.
Melalui tiga akun tersebut, laba ditahan atau retained earning pada periode berjalan dapat diketahui.
Laporan saldo laba ditahan pada tahun berjalan akan selalu mengandung ketiga akun di atas. Bila ditransformasikan ke dalam
rumus, maka:
Secara keseluruhan saldo laba ditahan atau retain earning adalah laba perusahaan yang bisa diputar sebagai modal usaha.
Modal usaha tersebut kemudian bisa dijadikan sebagai modal investasi, pendukung kegiatan operasional perusahaan, hingga
modal untuk membayar hutang baik hutang jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan fungsi yang sangat bermanfaat
bagi perusahaan, itulah mengapa laba ditahan sering menjadi tolak ukur bagi pihak eksternal maupun internal terhadap kinerja
perusahaan. Semoga artikel ini bermanfaat!
Baca juga
Cara dan Contoh Menghitung Laba Sebelum Pajak (Earning Before Tax) (cara-dan-contoh-menghitung-laba-sebelum-pajak-
earning-before-tax)
Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Mencantumkan Biaya Overhead Pabrik (BOP) (cara-membuat-
laporan-laba-rugi-perusahaan-manufaktur-dengan-mencantumkan-biaya-overhead-pabrik-bop)
3 Hal Ini Jadi yang Terpenting dalam Menganalisis Laporan Laba Rugi (3-hal-ini-jadi-yang-terpenting-dalam-menganalisis-
laporan-laba-rugi)
https://ukirama.com/id/blogs/pengertian-fungsi-dan-pengelompokan-saldo-laba-retained-earning 3/3