Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI UNTUK MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 6:
I WAYAN ARI YAMUNA (438)
NI KADEK EVI ARISTYADEWI (467)
I KADEK RYAN ARTAJAYA (465)
I PUTU GEDE JORDY SETYAWAN (446)
KADEK VIDJAY BUMI PARAMESWARA (463)
I MADE TRISKA WIRATAMA (445)
IDA BAGUS SURYA GILANG AGUNG FERDINAN (430)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang karena atas
segala karunia dan nikmat yang diberikan, penulis dapat menyusun tugas akuntansi dasar
ini sampai selesai.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mempelajari dan menambah pengalaman tentang
menerapkan. AKUNTANSI UNTUK MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN

Penulis menyadari sepenuhnya,bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan masih jauh
ari sempurna,segala hal yang penulis tuangkan ini adalah hasil terbaik dari pemikiran penulis
kepada pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam dunia bisnis, pemilik perusahaan dan pihak-pihak yang terlibat memiliki peran
yang penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Modal saham dan laba ditahan adalah
dua komponen yang memainkan peran sentral dalam struktur keuangan perusahaan.

Modal saham merupakan jumlah uang atau nilai aset yang disumbangkan oleh pemilik
perusahaan, baik individu maupun entitas, untuk memperoleh kepemilikan saham dalam
perusahaan tersebut. Modal saham memiliki dampak signifikan terhadap permodalan
perusahaan dan digunakan untuk membiayai operasional, investasi, dan pertumbuhan
perusahaan.

Laba ditahan adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan dari operasionalnya dan belum
dibagikan kepada pemegang saham melalui dividen. Laba ditahan adalah akumulasi dari laba
yang dihasilkan dalam periode waktu sebelumnya. Laba ditahan dapat digunakan untuk
mendanai kebutuhan perusahaan, seperti ekspansi bisnis, pembelian aset, atau membayar
utang.

Pemahaman yang baik tentang akuntansi modal saham dan laba ditahan sangat penting bagi
pemilik perusahaan, manajemen, investor, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya
dalam membuat keputusan finansial yang tepat. Dengan memahami konsep, penghitungan,
dan perubahan modal saham dan laba ditahan, pihak-pihak terkait dapat menganalisis
kesehatan keuangan perusahaan, mengevaluasi kinerja dan pertumbuhan perusahaan, serta
mengambil keputusan yang tepat dalam hal pengelolaan modal dan dividen.
.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian modal saham dan laba ditahan dalam konteks akuntansi
keuangan?
2. Apa perbedaan antara modal saham dan laba ditahan?
3. Bagaimana laba ditahan dihitung dan dicatat dalam akuntansi? Apa saja faktor yang
mempengaruhi perubahan laba ditahan?
4. Bagaimana modal saham dan laba ditahan mempengaruhi struktur keuangan
perusahaan?
5. Apa saja implikasi praktis dari pengelolaan modal saham dan laba ditahan yang
efektif?
BAB II

PENJELASAN

1.PENGERTIAN MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN

Modal saham merujuk pada investasi yang dilakukan oleh para pemegang saham dalam suatu
perusahaan. Saat sebuah perusahaan didirikan, modal awalnya biasanya berasal dari pemilik atau
pendiri perusahaan tersebut. Namun, ketika perusahaan berkembang dan membutuhkan dana
tambahan untuk mengembangkan usahanya, perusahaan dapat mengeluarkan saham-saham
kepada para investor yang tertarik. Para investor ini membeli saham perusahaan dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa depan.

Setiap saham memiliki nilai nominal atau nilai nominal, yang merupakan nilai nominal yang
ditetapkan oleh perusahaan pada saat penerbitan saham. Saham juga memiliki nilai pasar, yang
mencerminkan harga yang sebenarnya dari saham tersebut di pasar. Pemegang saham
memperoleh hak suara dalam perusahaan dan berhak mendapatkan dividen jika perusahaan
memberikan dividen kepada pemegang saham.

Laba ditahan, di sisi lain, mengacu pada bagian dari laba bersih perusahaan yang tidak dibagikan
kepada pemegang saham sebagai dividen. Ketika perusahaan menghasilkan laba, manajemen
perusahaan dapat memutuskan untuk menyimpan sebagian atau seluruh laba tersebut sebagai
laba ditahan. Laba ditahan ini kemudian dapat digunakan oleh perusahaan untuk investasi lebih
lanjut, mengurangi utang, membeli kembali saham, atau digunakan untuk tujuan lain yang
ditentukan oleh perusahaan.

Laba ditahan juga dapat digunakan untuk mengimbangi kerugian masa lalu atau sebagai
cadangan untuk menghadapi masa-masa sulit di masa depan. Laba ditahan dicatat dalam laporan
keuangan perusahaan dan mencerminkan akumulasi total laba perusahaan yang tidak dibagikan
kepada pemegang saham sejak didirikan.

Penting untuk dicatat bahwa modal saham dan laba ditahan adalah dua komponen yang berbeda
dalam struktur keuangan perusahaan. Modal saham mencerminkan investasi dari pemegang
saham, sementara laba ditahan mencerminkan laba yang tidak dibagikan kepada pemegang
saham sebagai dividen dan tetap ada dalam perusahaan sebagai cadangan atau untuk keperluan
lainnya.

2. Perbedaan Antara Modal Saham dan Laba Ditahan

Perbedaan antara modal saham dan laba ditahan terletak pada sifat dan penggunaannya dalam
struktur keuangan perusahaan. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:
Sifat:

Modal Saham: Modal saham mencerminkan investasi langsung yang dilakukan oleh
pemegang saham perusahaan. Saham diterbitkan dan dijual kepada investor untuk
memperoleh modal yang diperlukan dalam mengembangkan perusahaan.
Laba Ditahan: Laba ditahan adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang tidak
dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, tetapi tetap diinvestasikan dalam
perusahaan untuk keperluan masa depan.

Sumber:

Modal Saham: Modal saham berasal dari investasi yang dilakukan oleh pemilik atau
pendiri perusahaan serta investor eksternal yang membeli saham perusahaan.
Laba Ditahan: Laba ditahan berasal dari akumulasi laba bersih perusahaan dari tahun ke
tahun setelah dikurangi dengan pembagian dividen kepada pemegang saham.

Penggunaan:

Modal Saham: Modal saham digunakan untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk
memulai atau mengembangkan usaha perusahaan. Dana tersebut dapat digunakan untuk
investasi dalam aset, pembelian inventaris, pengembangan produk, ekspansi bisnis, dan
keperluan operasional lainnya.
Laba Ditahan: Laba ditahan dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda, seperti investasi
dalam riset dan pengembangan, akuisisi perusahaan lain, pengurangan utang, pembelian
kembali saham, membayar dividen di masa depan, atau membangun cadangan dana
untuk menghadapi masa-masa sulit.

Pengaruh pada Pemegang Saham:

Modal Saham: Pemegang saham memiliki hak kepemilikan dalam perusahaan dan berhak
mendapatkan dividen dan mengambil keputusan penting melalui hak suara mereka.
Laba Ditahan: Laba ditahan tidak langsung memberikan manfaat finansial kepada
pemegang saham saat ini, karena tidak dibagikan sebagai dividen. Namun, laba ditahan
dapat berdampak positif pada harga saham dan nilai perusahaan, yang pada gilirannya
dapat menguntungkan pemegang saham di masa depan.

Dalam ringkasan, modal saham adalah investasi awal yang dilakukan oleh pemegang saham
untuk memperoleh kepemilikan perusahaan, sementara laba ditahan adalah laba yang tidak
dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, tetapi tetap diinvestasikan dalam
perusahaan. Modal saham digunakan untuk memulai dan mengembangkan perusahaan,
sementara laba ditahan dapat digunakan untuk investasi masa depan, pembayaran utang, dan
tujuan lainnya yang ditentukan oleh perusahaan.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Laba Ditahan

Laba ditahan dihitung dan dicatat dalam akuntansi dengan menggunakan metode penghitungan
yang disebut "sistem akuntansi akrual". Berikut adalah langkah-langkah umum yang digunakan
dalam penghitungan dan pencatatan laba ditahan:

Tentukan laba bersih: Laba bersih adalah selisih antara pendapatan total dan biaya total
perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Laba bersih ini diperoleh dengan
mempersiapkan laporan laba rugi perusahaan.
Kurangi pembayaran dividen: Jika perusahaan membayar dividen kepada pemegang
saham selama periode tersebut, jumlah dividen yang dibayarkan harus dikurangkan dari
laba bersih. Hal ini dilakukan untuk memisahkan laba yang akan diinvestasikan kembali
dalam perusahaan (laba ditahan) dari bagian yang dibagikan kepada pemegang saham.
Tambahkan laba ditahan sebelumnya: Jika ada laba ditahan yang tidak dihabiskan dari
periode sebelumnya, jumlah tersebut harus ditambahkan ke laba bersih yang disesuaikan
untuk mendapatkan jumlah laba ditahan terkini.
Hitung laba ditahan akhir: Laba ditahan akhir adalah jumlah akumulasi laba perusahaan
yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dan tetap ada dalam perusahaan pada
akhir periode akuntansi. Laba ditahan akhir ini didapatkan dengan menambahkan laba
bersih yang telah disesuaikan dengan laba ditahan sebelumnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan laba ditahan antara lain:

Dividen yang dibayarkan: Pembayaran dividen mengurangi laba ditahan karena dividen
merupakan bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham.
Laba bersih: Laba bersih yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode akan
meningkatkan laba ditahan jika tidak dibayarkan sebagai dividen.
Kerugian: Jika perusahaan mengalami kerugian dalam periode akuntansi, kerugian
tersebut akan mengurangi laba ditahan.
Transaksi modal: Jika perusahaan menerbitkan saham baru atau melakukan pembelian
kembali saham, itu akan mempengaruhi laba ditahan.
Korporatisasi laba ditahan sebelumnya: Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat
memutuskan untuk mengkorporatisasi laba ditahan sebelumnya menjadi modal saham
baru.

Semua perubahan ini dicatat dalam laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini memberikan gambaran yang jelas tentang
perubahan dalam laba ditahan dari periode ke periode dan bagaimana itu mempengaruhi ekuitas
perusahaan.
4. Modal Saham dan Laba Ditahan Mempengaruhi Struktur Keuangan Perusahaan

Modal saham dan laba ditahan mempengaruhi struktur keuangan perusahaan dalam beberapa
cara yang penting. Berikut adalah dampak utama modal saham dan laba ditahan terhadap struktur
keuangan perusahaan:

Modal Saham:

Peningkatan Modal: Dengan menerbitkan saham baru kepada investor, perusahaan dapat
meningkatkan modal yang tersedia untuk mengembangkan operasinya. Modal ini dapat
digunakan untuk investasi dalam aset, penelitian dan pengembangan, ekspansi bisnis,
akuisisi perusahaan lain, dan tujuan lainnya.
Hak Pemilik: Pemegang saham memiliki hak kepemilikan dalam perusahaan dan berhak
mendapatkan dividen dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan penting melalui
hak suara mereka.
Pembagian Risiko: Dengan adanya modal saham yang cukup, perusahaan dapat
mengurangi risiko keuangan yang ditanggung oleh pemilik tunggal atau pendiri
perusahaan. Investor yang membeli saham juga berbagi risiko dengan pemilik
perusahaan.

Laba Ditahan:

Pendanaan Internal: Laba ditahan dapat digunakan sebagai sumber pendanaan internal
bagi perusahaan. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat menggunakan laba ditahan
untuk investasi dalam penelitian dan pengembangan, perluasan operasional, pengurangan
utang, dan akuisisi perusahaan lain tanpa harus mengandalkan sumber eksternal seperti
pinjaman atau penerbitan saham baru.
Fleksibilitas Keuangan: Laba ditahan memberikan fleksibilitas keuangan bagi perusahaan
dalam menghadapi kondisi pasar yang sulit atau menghadapi kebutuhan mendesak. Laba
ditahan dapat digunakan sebagai cadangan dana yang dapat digunakan untuk mengatasi
ketidakpastian dan menangani tantangan yang mungkin timbul di masa depan.
Nilai Perusahaan: Laba ditahan yang akumulatif yang menunjukkan kinerja keuangan
yang kuat dan pertumbuhan perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan harga
saham. Hal ini dapat menarik minat investor potensial dan meningkatkan akses
perusahaan terhadap sumber pendanaan eksternal.

Kombinasi modal saham dan laba ditahan membentuk struktur keuangan yang kuat bagi
perusahaan. Modal saham memberikan modal awal dan pendanaan eksternal, sementara laba
ditahan memberikan pendanaan internal dan fleksibilitas keuangan. Keduanya berkontribusi pada
pertumbuhan perusahaan, pengembangan operasional, dan ketahanan keuangan dalam jangka
panjang.
5. Implikasi Praktis dari Pengelolaan Modal Saham dan Laba Ditahan Yang Efektif

Pengelolaan modal saham dan laba ditahan yang efektif memiliki beberapa implikasi praktis
yang penting bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa implikasi tersebut:

Akses ke Sumber Pendanaan: Dengan pengelolaan modal saham yang efektif, perusahaan
dapat memiliki akses yang lebih baik ke sumber pendanaan eksternal. Ini berarti
perusahaan dapat dengan mudah mengumpulkan modal yang diperlukan untuk
pengembangan operasional, perluasan bisnis, investasi dalam riset dan pengembangan,
dan pengambilalihan perusahaan lain. Pengelolaan yang baik dapat meningkatkan
kepercayaan investor dan membantu perusahaan memperoleh dana dengan biaya yang
lebih rendah.
Pertumbuhan dan Ekspansi: Pengelolaan modal saham dan laba ditahan yang efektif
memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan dana dengan cerdas untuk
pertumbuhan dan ekspansi. Modal saham yang memadai dan penggunaan yang tepat dari
laba ditahan dapat digunakan untuk investasi dalam aset, pengembangan produk,
ekspansi ke pasar baru, atau akuisisi perusahaan lain. Ini membantu perusahaan tumbuh
dan memperkuat posisinya di pasar.
Pengelolaan Risiko Keuangan: Laba ditahan yang cukup dapat membantu perusahaan
menghadapi risiko keuangan dan ketidakpastian di masa depan. Laba ditahan yang
diinvestasikan kembali dalam perusahaan atau dijadikan cadangan dana darurat dapat
membantu perusahaan mengatasi kesulitan keuangan yang tak terduga atau memperkuat
keuangan mereka dalam situasi ekonomi yang sulit. Ini membantu menjaga kelangsungan
operasional perusahaan.
Dividen yang Berkelanjutan: Dengan pengelolaan yang efektif, perusahaan dapat
memastikan pembayaran dividen yang berkelanjutan kepada pemegang saham. Jika
perusahaan memiliki kebijakan dividen yang konsisten, ini dapat meningkatkan
kepercayaan pemegang saham dan menarik minat investor potensial. Pembayaran dividen
yang teratur juga dapat meningkatkan nilai saham dan memperkuat hubungan antara
perusahaan dan pemegang saham.
Peningkatan Nilai Perusahaan: Dengan pengelolaan modal saham dan laba ditahan yang
efektif, perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Pengelolaan yang baik dapat
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, pertumbuhan laba, dan efisiensi operasional.
Hal ini dapat berdampak positif pada harga saham dan meningkatkan kekayaan
pemegang saham.

Dalam rangka mencapai implikasi praktis ini, penting bagi perusahaan untuk memiliki strategi
pengelolaan modal saham dan laba ditahan yang baik. Ini melibatkan perencanaan keuangan
yang cermat, penggunaan dana yang bijaksana, diversifikasi risiko, dan pemantauan terus-
menerus terhadap kondisi keuangan perusahaan.
KESIMPULAN

Modal saham dan laba ditahan adalah dua komponen penting dalam struktur keuangan
perusahaan. Modal saham mencerminkan investasi langsung yang dilakukan oleh pemegang
saham, sementara laba ditahan adalah laba yang tidak dibagikan sebagai dividen tetapi tetap
diinvestasikan dalam perusahaan.

Perbedaan utama antara modal saham dan laba ditahan terletak pada sifat, sumber, penggunaan,
dan pengaruhnya terhadap pemegang saham. Modal saham digunakan untuk mendapatkan dana
awal dan dapat digunakan untuk investasi, pembelian aset, pengembangan bisnis, dan keperluan
operasional. Pemegang saham memiliki hak kepemilikan dan berhak mendapatkan dividen serta
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan penting. Di sisi lain, laba ditahan digunakan sebagai
pendanaan internal, fleksibilitas keuangan, dan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Laba
ditahan dapat digunakan untuk investasi dalam riset dan pengembangan, akuisisi, pengurangan
utang, dan sebagai cadangan dana.

Pengelolaan modal saham dan laba ditahan yang efektif memiliki implikasi praktis yang penting.
Dengan pengelolaan yang baik, perusahaan dapat memiliki akses yang lebih baik ke sumber
pendanaan eksternal, mendorong pertumbuhan dan ekspansi, mengelola risiko keuangan,
memberikan dividen yang berkelanjutan, dan meningkatkan nilai perusahaan.

Penting bagi perusahaan untuk memiliki strategi pengelolaan yang baik untuk mencapai
implikasi praktis ini. Hal ini melibatkan perencanaan keuangan yang cermat, penggunaan dana
yang bijaksana, diversifikasi risiko, dan pemantauan terus-menerus terhadap kondisi keuangan
perusahaan

Anda mungkin juga menyukai