Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yoanita Theresia Sina

NIM : 043086457

Laba yang diperoleh oleh perusahaan pada satu periode, tidak semuanya didistribusikan pada
pemilik saham dalam bentuk dividen. Tidak menutup kemungkinan laba tersebut digunakan
kembali sebagai modal ekspansi usaha. Silakan jelaskan terkait laba ditahan dan apa yang
menjadi pertimbangan manajemen untuk memberikan dividen pada pemegang saham, serta
bagaimana prosedurnya.

1. Laba yang diperoleh oleh perusahaan pada satu periode, tidak semuanya didistribusikan
pada pemilik saham dalam bentuk dividen. Tidak menutup kemungkinan laba tersebut
digunakan kembali sebagai modal ekspansi usaha. Silakan jelaskan terkait laba ditahan
dan apa yang menjadi pertimbangan manajemen untuk memberikan dividen pada
pemegang saham, serta bagaimana prosedurnya.?

Sebagai konsekuensi ketentuan dan aturan dividen, maka pemegang saham, seharusnya,
mengetahui bahwa dividen yang akan diterimanya adalah dalam bentuk tunai (uang). Namun
dapat saja diberikan dalam bentuk saham dividen atau aktiva lain-lain dengan mana akan sangat
tergantung kepada kondisi keuangan perusahaan. Kondisi tersebut akan sangat bergantung
kepada jumlahnya uang tunai yang dimiliki perusahaan dan berapa kebutuhan tunai untuk
memenuhi keharusan perusahaan saat ini maupun dan waktu yang akan datang dengan
mengalokasikan dananya untuk dapat membagikan dividen kepada pemegang saham. Dengan
dasar demikian, maka selain dividen tunai (cash dividend), pemegang saham juga dapat
memperoleh dividen di dalam bentuk lain, misalnya : dividen saham (stock dividend) yaitu
dividen tidaklah dalam bentuk uang tunai, tetapi saham perusahaan tersebut, dividen property
(property dividend) yaitu dividen dalam bentuk aktiva selain saham seperti aktiva tetap dan
surat-surat berharga dan dividen likuidasi (liquidation dividend) yaitu dividen yang diberikan
kepada pemegang saham sebagai akibat terjadinya likuidasi perusahaan dimana yang akan
dibagikan adalah selisih antara nilai realisasi asset perusahaan dikurangi dengan semua
kewajibannya perusahaan. Harus diakui bahwa dari jenis-jenis dividen, maka yang sering
dibagikan adalah dividen dalam bentuk tunai dan jenis dividen ini adalah paling disukai oleh
para pemegang saham.

Laba ditahan yang menjadi pertimbangan manajemen adalah :

Laba ditahan adalah laba kotor perusahaan. Karena, keuntungan ini masih ada di perusahaan, dan
belum dibagi-bagikan kepada pemilik saham. Padahal, pemodal ini memiliki hak atas laba
tersebut secara deviden. Maksudnya hak yang sesuai dengan besar modal saham yang mereka
miliki di perusahaan tersebut.Jenis laporan laba ini ini tidak serta merta karena keegoisan pemilik
modal saham tertinggi. Tetapi karena perjanjian yang disepakati oleh seluruh pemilik saham agar
pembagian laba ditunda.
-Tujuan Dilakukannya Penahanan Laba :

Laba ditahan bukan tanpa sebab dan tujuan. Tetapi, ada kedaruratan tertentu yang membuat
semua pemilik saham sepakat, laba yang menjadi hak mereka tidak dulu diberikan. Berikut
tujuan-tujuan yang dimaksud:

a. Sebagai Modal Usaha Lanjutan

Tujuan yang pertama adalah sebagai modal usaha lanjutan. Maksudnya laba tersebut diputar
kembali menjadi modal untuk usaha. Tentu harapannya adalah supaya produksi lebih
meningkat.Ini dilakukan apabila, keuntungan yang didapatkan perusahaan tidak terlalu besar.
Padahal, di saat itu, kebutuhan akan modal jauh lebih banyak. Maka dari itu, solusi yang diambil
ialah, menerapkan sistem laba ditahan yang disepakati bersama.

b. Untuk Membayar Utang Perusahaan

Sistem laporan laba ini dilakukan untuk tujuan membayar utang yang dilakukan perusahaan.
Terutama untuk hutang yang telah jatuh tempo. Karena jika tidak dibayarkan, tentu perusahaan
akan bermasalah.Jika hutangnya cukup besar, biasanya pemilik saham sepakat pembayarannya
melalui sistem laba di tahan. Karena bagi mereka, nama baik perusahaan lebih utama
dibandingkan penghasilan mereka. Toh, profit yang didapatkan nantinya bisa berlipat ganda.

c. Untuk Modal Pengembangan Usaha Atau Bisnis

Jika menemukan strategi yang bagus untuk mengembangkan usaha, tetapi terkendala dengan
modal, maka sistem laba ditahan kadang diperlukan. Ini berlaku, apabila strategi ini muncul
ketika pembagian laba perusahaan sudah dekat.Maka dari itu, dilakukan perjanjian lanjutan yang
mengharuskan pembagian laba ditunda untuk periode tertentu, demi kelancaran strategi tersebut.
Biasanya pihak pemodal menyetujuinya dengan catatan, keuntungan yang diperoleh harus lebih
besar dibandingkan sebelumnya.

d. Sebagai Modal Cadangan

Laba ditahan diberlakukan dengan tujuan untuk menambah modal cadangan. Ini terjadi, apabila
stok finansial perusahaan sangat tipis, yang apabila laba masih harus dibagi-bagi, produksi
selanjutnya bakal terganggu.Maka dari itu, opsinya adalah menahan laba untuk periode tertentu.
Agar bisa dimasukkan ke dalam modal cadangan. Tentunya, ini membutuhkan kesepakatan
dengan pemilik saham. Karena mereka juga berhak atas laba tersebut. Maka dari itu, diperlukan
namanya rapat dengan pemilik modal.

e. Sebagai Investasi Lanjutan


Terkadang, laba ditahan tidak atas keinginan pemilik perusahaan maupun pemilik saham
tertinggi. Tetapi memang keinginan sebagian besar pemodal di perusahaan tersebut.Tujuannya
adalah untuk diinvestasikan kembali ke dalam bentuk saham lanjutan. Sehingga jumlah saham
yang dimiliki bertambah. Yang artinya keuntungan dari laba perusahaan juga semakin besar.

-Faktor Yang Memengaruhi Laba Ditahan :

Selain ada tujuan, sistem laba ditahan dilakukan karena dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.
Seperti adanya kesalahan laporan keuangan pada periode tertentu, penyesuaian rupiah dengan
rupiah periode sebelumnya, perubahan metode dan prinsip akuntansi serta perubahan manajemen
perusahaan.Faktor-faktor ini juga harus diperhatikan selaku pemilik bisnis, dikarenakan
penggunaan laba ditahan sebenarnya tidak perlu dilakukan jika Anda merasa tidak perlu
dilakukan improvisasi pada laporan keuangan bisnis Anda.

Beberapa faktor yang melatar belakangi terjadinya laba tertahan, yaitu:

a. Terjadi Perubahan Manajemen Perusahaan


Perubahan struktur organisasi dalam manajemen perusahaan bisa menjadi latar belakang
terjadinya laporan laba ditahan. Tujuannya adalah agar manajemen baru mampu
menyesuaikan diri dan menunjukkan kinerjanya dalam mengelola keuangan perusahaan.
Penahanan laba karena faktor ini juga bertujuan untuk menjaga stabilitas kerja dan
menekan tindakan kecurangan.

b. Terdapat Kesalahan dalam Laporan Keuangan Periode Sebelumnya


Faktor lainnya adalah terjadinya kesalahan dalam laporan keuangan periode sebelumnya.
Dalam hal ini perusahaan harus memperbaiki dulu laporan keuangan tersebut sampai
valid baru memperhitungkan kembali nilai laporan laba ditahan dengan benar.

c. Terjadi Penyesuaian Nilai Rupiah Dari Periode Sebelumnya


Faktor berikutnya yaitu karena adanya penyesuaian nilai rupiah yang sempat berubah.
Nilai tukar rupiah yang naik dan turun sewaktu-waktu akan mempengaruhi hasil
perhitungan laba perusahaan, sehingga akuntan memutuskan menahan laba yang ada.

d. Adanya Perubahan Metode Perhitungan


Faktor terjadinya perubahan metode perhitungan juga bisa menjadi penyebab laba
tertahan. Misalnya metode perhitungan sebelumnya selalu menggunakan sistem bulanan
kemudian tiba-tiba diubah menjadi per minggu maka itu akan membingungkan. Karena
data atau hasil perhitungan yang membingungkan tersebut maka akuntan biasanya akan
menahan hasil modal yang ada.

e. Perubahan Prinsip Akuntansi dari Periode Sebelumnya


Faktor yang juga bisa mempengaruhi adalah adanya perubahan prinsip akuntansi dari
periode sebelumnya, dimana perubahan tersebut terjadi cukup signifikan dan
mempengaruhi nilai laporan laba ditahan.

Hubungan antara Laba Ditahan dan Dividen

Dividen dan laba ditahan (R/E) memiliki hubungan yang kuat. Dividen adalah hak pemegang
saham atas sebagian keuntungan perusahaan. Laba ditahan adalah aset pemegang saham yang
masih dipegang oleh perusahaan untuk tujuan ekspansi usaha. Ketika diputuskan bahwa laba
ditahan harus dibagikan kepada pemegang saham, ini disebut sebagai pembagian dividen.
Dividen dibayarkan berdasarkan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang
saham.

Dividen diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, antara lain:

a. Dividen tunai adalah jenis dividen yang sering dibagikan oleh perusahaan kepada
pemegang sahamnya.
b. Dividen Aset Selain Uang Tunai adalah jenis dividen yang dibayarkan dalam bentuk
surat berharga atau aset lain selain uang tunai. Dalam hal ini, pemegang saham akan
menerima dividen berdasarkan nilai pasar aset.
c. Dividen hutang adalah jenis dividen yang terjadi ketika laba yang tidak dibagikan
memiliki saldo yang cukup untuk pembagian dividen tetapi tidak cukup saldo kas. Dalam
situasi ini, perusahaan akan membayar dividen utang ketika saldo mencukupi.
d. Dividen saham adalah jenis dividen di mana perusahaan membagikan saham tambahan
tanpa membebankan uang kepada pemegang saham.
e. Dividen likuidasi adalah jenis dividen di mana sebagian dari total distribusi adalah
modal saham. Sangat penting bagi pemegang saham untuk memahami mana yang
merupakan distribusi laba dan mana yang merupakan distribusi modal. Akibatnya,
pemegang saham mungkin dapat mengurangi nilai investasi mereka.

Direksi akan mempertimbangkan faktor faktor berikut dalam menentukan besarnya dividen :

1. Posisi modal kerja perusahaan


2. Tanggal jatuh tempo utang yang besarnya cukup berarti
3. Prospek usaha dimasa depan dan ramalan perekonomian dan industri di masa depan.
Sumber referensi: BMP EKMA 4115/ MODUL 8

Anda mungkin juga menyukai