Laba ditahan (Retained Earning) merupakan jenis laba hasil penjualan barang dan
jasa yang kemudian dibagikan sehingga juga menjadi tambahan bagi para pemegang
saham. Laba ditahan nominal uang yang dapat dipakai untuk membagikan dividend dan
masuk dalam laporan perubahan modal.
a. Pembagian dividen
b. Laba-rugi bersih penjualan
c. Koreksi pembukuan dari laporan laba/rugi periode berikutnya
apabila suatu saat perusahaan mengalami kendala finansial. Dengan adanya dana
dari laba tersebut bisa menjadi tambahan dana agar perusahaan terus bisa berjalan
dengan baik tanpa perlu meminjam uang dari pihak lain misalnya bank.
d. Untuk Perkembangan atau Investasi Perusahaan di Masa Depan
Perusahaan tentu saja tidak boleh berjalan statis atau menurun tapi harus terus
menanjak dan berinovasi agar terus bisa eksis dan berkembang. Laba ini bisa
digunakan dalam pengembangan usaha atau investasi perusahaan, termasuk
investasi di bisnis lain.
CONTOH KASUS
Perusahaan PT ABC Grup pada neraca keuangannya memiliki retained earning di tahun 2017
sebesar Rp11,246 Miliar. Pada tahun 2018 perusahaan PT ABC Grup mendapatkan laba bersih
sebesar Rp13, 127 Miliar dan harus membayarkan dividen kepada pemegang sahamnya sebesar
Rp9,314 Miliar. Berapakah retained earnings (laba ditahan) dari perusahaan PT ABC Grup di
tahun 2018?
Jawab:
Lalu pertanyaannya apakah jika pada tahun 2018 PT ABC Grup, dengan kebijakannya yang
dimiliki tidak membayar dividen kepada para pemegang sahamnya berapakah retained earning
dari PT ABC Grup di tahun 2018?
Jadi, retained earning yang diimiliki perusahaan PT ABC Grup 24,373 Miliar. Secara sederhana
retained earning adalah uang (atau sisa uang) yang dihasilkan perusahaan dan tetap berada dalam
perusahaan, tidak diambil atau dibagikan ke pemilik perusahaan, investor, ataupu para pemegang
sahamnya.