Anda di halaman 1dari 5

LABA DITAHAN

1. Pengertian Laba Ditahan

Laba ditahan (Retained Earning) merupakan jenis laba hasil penjualan barang dan
jasa yang kemudian dibagikan sehingga juga menjadi tambahan bagi para pemegang
saham. Laba ditahan nominal uang yang dapat dipakai untuk membagikan dividend dan
masuk dalam laporan perubahan modal.

Laba ditahan (Retained Earning) biasanya dipengaruhi oleh beberapa jenis


transaksi, seperti:

a. Pembagian dividen
b. Laba-rugi bersih penjualan
c. Koreksi pembukuan dari laporan laba/rugi periode berikutnya

2. Tujuan Laba Ditahan


a. Pembagian dividen
b. Pembagian treasury stock
c. Pembatasan labauntuk tujuan tertentu
d. Untuk rekapitulasi
e. Penyerapan kerugian

3. Manfaat Laba Ditahan


Kini nilai laba tersebut memiliki beberapa manfaat yang sangat signifikan untuk
operasional perusahaan yaitu:

a. Untuk Membayar Hutang Perusahaan


agar perusahaan tetap berjalan dan nama baik perusahaan tetap dijaga maka
kewajiban akan hutang harus dibayar. Oleh karena itu perusahaan bisa melakukan
perencanaan pembayaran hutang dengan laba ditahan khususnya hutang yang
akan segera jatuh tempo.
b. Untuk Membiayai Operasional Perusahaan
Dalam menjalankan operasionalnya, sebuah perusahaan harus memiliki dana yang
cukup termasuk dana dalam kas besar dan kas kecil. Laba ditahan juga berguna
untuk membiayai operasional perusahaan dengan tujuan agar perusahaan bisa
tetap beroperasi dengan harapan bisa terus berkembang lebih besar.
c. Sebagai Modal Cadangan

apabila suatu saat perusahaan mengalami kendala finansial. Dengan adanya dana
dari laba tersebut bisa menjadi tambahan dana agar perusahaan terus bisa berjalan
dengan baik tanpa perlu meminjam uang dari pihak lain misalnya bank.
d. Untuk Perkembangan atau Investasi Perusahaan di Masa Depan
Perusahaan tentu saja tidak boleh berjalan statis atau menurun tapi harus terus
menanjak dan berinovasi agar terus bisa eksis dan berkembang. Laba ini bisa
digunakan dalam pengembangan usaha atau investasi perusahaan, termasuk
investasi di bisnis lain.

4. Karakteristik Laba Ditahan


Laba ditahan terdiri dari beberapa unsur yang didebitkan atau dikreditkan ke dalam
laporan laba/rugi, seperti:
a. Distribusi yang ditujukan untuk para pemegang saham
b. Penutupan saldo rekening ikhtisar laba/rugi
c. Perubahan prinsip akuntansi
d. Koreksi laporan periode sebelumnya
e. Penyisihan labaditahan
f. Transaksi saham treasury
g. Quasi reorganisasi

5. Faktor-Faktor yang Menjadi Latar Belakang Laba Tertahan


Ada beberapa faktor yang melatar belakangi terjadinya laba tertahan, yaitu:
a. Terjadi Perubahan Manajemen Perusahaan
Perubahan struktur organisasi dalam manajemen perusahaan bisa menjadi latar
belakang terjadinya laporan laba ditahan. Tujuannya adalah agar manajemen baru
mampu menyesuaikan diri dan menunjukkan kinerjanya dalam mengelola
keuangan perusahaan. Penahanan laba karena faktor ini juga bertujuan untuk
menjaga stabilitas kerja dan menekan tindakan kecurangan.
b. Terdapat Kesalahan dalam Laporan Keuangan Periode Sebelumnya
Faktor lainnya adalah terjadinya kesalahan dalam laporan keuangan periode
sebelumnya. Dalam hal ini perusahaan harus memperbaiki dulu laporan keuangan
tersebut sampai valid baru memperhitungkan kembali nilai laporan laba ditahan
dengan benar.
c. Terjadi Penyesuaian Nilai Rupiah Dari Periode Sebelumnya
Faktor berikutnya yaitu karena adanya penyesuaian nilai rupiah yang sempat
berubah. Nilai tukar rupiah yang naik dan turun sewaktu-waktu akan
mempengaruhi hasil perhitungan laba perusahaan, sehingga akuntan memutuskan
menahan laba yang ada.
d. Adanya Perubahan Metode Perhitungan
Faktor terjadinya perubahan metode perhitungan juga bisa menjadi penyebab laba
tertahan. Misalnya metode perhitungan sebelumnya selalu menggunakan sistem
bulanan kemudian tiba-tiba diubah menjadi per minggu maka itu akan
membingungkan. Karena data atau hasil perhitungan yang membingungkan
tersebut maka akuntan biasanya akan menahan hasil modal yang ada.
e. Perubahan Prinsip Akuntansi dari Periode Sebelumnya
Faktor yang juga bisa mempengaruhi adalah adanya perubahan prinsip akuntansi
dari periode sebelumnya, dimana perubahan tersebut terjadi cukup signifikan dan
mempengaruhi nilai laporan laba ditahan.

6. Cara Menghitung Laba Ditahan


Berikut ada beberapa tahapan menghitungnya:
1. Menghitung laba perusahaan
Rumus:
Laba kotor= angka penjualan – harga pokok

2. Menghitung laba operasional perusahaan


Rumus:

Laba operasional= laba kotor – biaya operasional

3. Menghitung laba bersih sebelum pajak


Setelah laba operasional diperoleh maka langkah selanjutnya mengetahui laba
bersih sebelum pajak yaitu laba operasional dikurangi dengan bunga, depresiasi
dan amortisasi. Depresiasi dan amortisasi adalah penyusutan nilai aktiva
(berwujud dan tidak berwujud) selama masa ekonomisnya.

4. Menghitung laba bersih setelah pajak


Laba bersih setelah pajak didapat dari laba bersih sebelum pajak dikurangi dengan
tarif pajak.

5. Menghitung nilai laba ditahan


rumus:

Laba Ditahan = Laba Bersih Setelah Pajak - Dividen

CONTOH KASUS

Perusahaan PT ABC Grup pada neraca keuangannya memiliki retained earning di tahun 2017
sebesar Rp11,246 Miliar. Pada tahun 2018 perusahaan PT ABC Grup mendapatkan laba bersih
sebesar Rp13, 127 Miliar dan harus membayarkan dividen kepada pemegang sahamnya sebesar
Rp9,314 Miliar. Berapakah retained earnings (laba ditahan) dari perusahaan PT ABC Grup di
tahun 2018?

Jawab:

RE= Nilai Awal laba ditahan + Laba (rugi) bersih - dividen


RE = (11,246 Miliar + 13, 127 Miliar) - 9,314 Miliar

RE= 15,059 Miliar untuk tahun 2018.

Lalu pertanyaannya apakah jika pada tahun 2018 PT ABC Grup, dengan kebijakannya yang
dimiliki tidak membayar dividen kepada para pemegang sahamnya berapakah retained earning
dari PT ABC Grup di tahun 2018?

Jadi, retained earning yang diimiliki perusahaan PT ABC Grup 24,373 Miliar. Secara sederhana
retained earning adalah uang (atau sisa uang) yang dihasilkan perusahaan dan tetap berada dalam
perusahaan, tidak diambil atau dibagikan ke pemilik perusahaan, investor, ataupu para pemegang
sahamnya.

Anda mungkin juga menyukai