Anda di halaman 1dari 2

 Pengertian

1. Laporan laba rugi (Income statemen) adalah Salah satu bagian laporan keuangan
perusahaan dalam periode akuntansi tertentu yang berisikan pendapatan serta
beban perusahaan, lalu menghasilkan laba/rugi bersih.
 Berikut ini adalah beberapa tujuan dibuatnya laporan laba rugi perusahaan:
1. Sebagai Laporan Keuangan
2. Indikator Performa Perusahaan
3. Monitor Kesehatan Keuangan Perusahaan
4. Sebagai Data Pembanding

 Manfaat Laporan Laba Rugi


1. Mengevaluasi Kinerja Perusahaan
2. Mengembangkan perusahaan
3. Menilai Risiko
4. Tolak Ukur Perusahaan
5. Menganalisis Strategi Perusahaan
6. Profil Perusahaan

 Komponen Utama dalam Membuat Laporan Laba Rugi


1. Pendapatan (Revenue)
2. Beban (Expenses)
3. Keuntungan (Profit)
4. Kerugian (Loss)

Rumus penting sebagai cara untuk menghitung laba rugi yaitu:


Laba/rugi = Pendapatan penjualan – biaya.
https://mekari.com/blog/laporan-laba-rugi-perusahaan-manufaktur/
#:~:text=Sedangkan%2C%20laporan%20laba%20rugi%20perusahaan,tertentu%20di
%20sebuah%20perusahaan%20manufaktur.

 Pengertian retained earning statemen


Retained earning atau disebut juga dengan laba ditahan adalah bagian dari laba bersih
perusahaan yang ditahan oleh perusahaan dan tidak dibayarkan sebagai dividen kepada
pemegang saham.

Retained earning ini akan diakumulasikan dan dilaporkan sebagai ekuitas pemilik dalam
neraca.Besarnya Retained earning biasanya ditentukan oleh kebijakan dewan komisaris
suatu perusahaan yang tentunya akan berbeda antara kebijakan di suatu perusahaan
dengan perusahaan lainnya.

 Manfaat laporan juga menghitung laba ditahan dalam proses akuntansi sendiri yakni:
1. Untuk membiayai operasional perusahaan dalam pencapaian laba yang lebih
maksimal.
2. Untuk melunasi utang yang ada.
3. Sebagai cadangan dana untuk kebutuhan investasi perusahaan. 
4. Untuk perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.
 Cara menghitung atau mencari nilai laba ditahan (retained earning) menggunakan rumus
yakni :
Laba Ditahan = Laba Bersih – Dividen yang Dibayarkan

1. Sebagai contoh, misalnya pada akhir tahun 2011 bisnis Anda mempunyai
saldo laba ditahan kumulatif sebesar Rp512 juta.
Selama tahun 2012, bisnis Anda menghasilkan laba bersih sebesar Rp21,5
juta dan membayar dividen sebesar Rp5,5 juta.
Saldo akhir laba tertahan dari bisnis Anda adalah sebesar:
Rp21,5 juta – Rp5,5 juta = Rp16 juta
Rp512 juta + Rp16 juta = Rp528 juta
Jadi, pada laporan ini, laba ditahan bisnis Anda adalah sebesar Rp528 juta

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-cara-menghitung-laba-ditahan-dalam-proses-
akuntansi/

Anda mungkin juga menyukai