Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Laporan keuangan adalah ringasan dari proses akuntansi selama tahun buku yang
bersangkutan yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data kleiuangan
atau aktifiutas suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan terhadap data
atau aktifitas perusahaan tersebuyt. Pada umumnya, laporan keuangan trtdidi dari neraca
dan pdrhitungan rugi laba srrta laporan perubahan modal, dimana neraca menggambarkan
jumlah aktiva,hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal trertentu, sedangkan
laporan rugi laba memperlihatkan hasil hasil yang telah dicapai oleh perusahaan.

1.2 Rumusan masalah


Sesuai dengan latar belakang diatas, adapun rumusan masaalh dari makalah ini sabagai
berikut:
1.2.1 membuat laporan keuanhgan perusahan jasa
1.2.2 membuat laporan keuangan perusahaan dagang
1.2.3 membuat laporan kruangan perusahaan manufaktur

1.3 Tujuan
1.3.1 mengetahui laporan keuangan perusahaan jasa
1.3.2 mengetahui laporan keuangan perusahaan dagang
1.3.3 mengethui laporan keuangan perusahaan manufaktur

1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi para pembaca
rekan siswa dan mengetahui tentang engetahuan laporan keuangan agar bisa menambah
ilmu pada para pembaca.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Membuat Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Berikut ini langkah – langkah yang harus dilakukan dalam menyusun Laporan Keuangan
:

2.1.1 Menyusun Laporan Laba Rugi


Laporan keuangan yang harus disusun pertama kali adalah laporan laba rugi. Laporan
laba rugi memiliki 3 komponen yaitu komponen pendapatan jasa, biaya dan laba/rugi.
Untuk menyusun laporan laba rugi perusahaan jasa sangatlah mudah karena kita hanya
perlu mengutip saldo-saldo pada akun pendapatan dan biaya dari neraca saldo (kertas
kerja). Contoh laporan laba rugi perusahaan jasa:

2
2.1.2 Menyusun Neraca
Langkah selanjutnya adalah menyusun neraca. Neraca merupakan bagian
dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut.
Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu harta atau aset, hutang usaha dan
modal. Harta perusahaan terdiri dari harta lancar yang berupa kas, bank dan piutang
dan harta tetap yang berupa aset kendaraan, bangunan maupun tanah. Hutang pada
neraca merupakan sumber kekayaan perusahaan yang berupa pinjaman dari bank atau
dari pihak lain. Dan modal merupakan sumber kekayaan perusahaan yang berasal dari
pemilik perusahaan.
Neraca disusun dengan cara memasukkan saldo-saldo yang termasuk dari
ketiga komponen tersebut yang dapat diambil dari neraca saldo (kertas kerja). Seperti
yang sudah dijelaskan diawal artikel ini bahwa pada neraca perusahaan jasa tidak
terdapat akun persediaan karena pada perusahaan jasa tidak menjual barang dagangan.
Contoh neraca perusahaan jasa:

3
2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai. Namun, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi
yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena
secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi.
Keputusan ini mencakup keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka
dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti
manajemen.
Mungkin bagi yang tidak begitu paham dengan akuntansi akan sangat susah untuk
menyusun laporan keuangan. Akan tetapi saat ini sudah banyak tersedia software
akuntansi yang dapat membantu kita dalam menyusun laporan keuangan secara baik
dan benar dan dengan cara yang relatif sangat mudah bahkan bagi orang yang belum
paham mengenai akuntansi. Salah satu software akuntansi yang pantas dicoba adalah
Zahir Accounting.Ada 6 jenis Laporan Keuangan perusahaan dagang yang saya sajikan,
yaitu:
01. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang: Laporan Laba Rugi
Ada tiga sub pokok pembahasan terkait dengan Laporan Laba Rugi, yaitu:

 Pengertian Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang


 Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
 Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

A. Pengertian Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang


Pengertian Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menunjukkan performa
suatu perusahan pada periode tertentu.
Dengan penjelasan yang lebih rinci, laporan laba rugi adalah laporan yang
dibuat untuk mengetahui laba atau rugi yang diterima perusahaan pada akhir
periode dengan memperhitungkan total pendapatan dan beban periode tersebut.
Laporan Laba Rugi merupakan salah satu dari 5 Laporan Keuangan yang
dipersyaratkan oleh standar akuntansi keuangan (SAK) yang harus disusun
oleh perusahaan.

B. Cara Menyusun Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

4
Untuk menyusun atau membuat laporan laba rugi perusahaan dagang ada 3 hal
yang perlu diperhatikan dan dipahami, yaitu:

1. Bentuk atau format laporan laba rugi perusahaan dagang


2. Konsep dan pengertian tiap elemen/komponen dalam format laporan laba
rugi
3. Memahami cara melakukan analisis transaksi keuangan

C. Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Perhatikan contoh laporan laba rugi perusahaan dagang adalah sebagai


berikut:

5
Keterangan :
Ada 2 komponen utama dalam laporan laba rugi, yaitu penjualan dan beban.
Komponen lain adalah harga pokok penjualan.
Perhitungan komponen-komponen tersebut sebagai berikut :

A: Persediaan Barang Siap Jual:

= Pembelian bersih (Pembelian-Potongan Pembelian-Retur Pembelian) + Persediaan awal.


= Rp. 120.404.000 + Rp. 189.501.000 = Rp. 309.905.000

B: Harga Pokok Penjualan:

= Persediaan Barang Siap jual – Persediaan Akhir


= Rp. 309.905.000 – Rp. 200.884.000 = Rp.
109.021.00

C: Laba Kotor:

= Total Penjualan – Harga Pokok Penjualan


= Rp. 158.265.000 – Rp. 109.021.000 = Rp.
49.244.000

D: Laba Rugi Operasional:

= Laba Kotor – Beban usaha


= Rp. 49.244.000 – Rp. 12.773.500 = Rp. 36.470.500

E: Laba Rugi Usaha:

= Laba Rugi Operasional + (Pendapatan lain-Beban


lain)
= Rp. 36.470.500 – Rp. 1.332.438 = Rp. 37.802.938

02. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang – Neraca

6
Contoh laporan keuangan perusahaan dagang – neraca
Pengertian laporan keuangan neraca adalah laporan yang menampilkan informasi posisi harta,
utang dan modal perusahaan pada akhir periode tertentu.
Laporan neraca disebut juga dengan laporan posisi keuangan.
Dan gambar di atas adalah contoh laporan keuangan neraca perusahaan dagang.

Penjelasan dari neraca di atas:

Dari contoh di atas terlihat:


total aktiva = Rp. 777.821.738,
total utang Rp. 210.763.300 dan
total modal Rp. 569.058.438 .
Sehingga balance pada nilai Rp. 777.821.738.

03. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang – Laporan Arus Kas

Pengertian Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow) adalah resume atau ringkasan
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu, yang terbagi dalam 3
kelompok aktivitas yaitu:
 aktivitas operasi,
 aktivtas investasi dan
 aktivitas pendanaan.
Aktivitas operasi (cash from operating activities) adalah transaksi yang berkaitan dengan
aktivitas operasional perusahaan.
Transaksi-transaksi tersebut ada di dalam laporan laba rugi antara lain transaksi penjualan,
harga pokok penjualan dan beban operasional perusahaan.

Aktivitas investasi (cash flow from investing activities) adalah transaksi yang berkaitan
dengan pembelian dan penjualan aktiva tetap.

7
Aktivitas pendanaan (cash flow from financing activities), adalah transaksi yang berkaitan
dengan kewajiban dan modal perusahaan, seperti pembayaran utang, penambahan modal dan
penjualan surat berharga.
Ada 2 contoh format laporan arus kas yang bisa dijadikan referensi, yaitu :

A. Format Laporan Arus Kas Metode Langsung (Direct Method)


Pengertian metode langsung adalah cara membuat laporan arus kas dengan menghitung
langsung arus kas dari aktivitas operasi berdasarkan catatan pengeluaran dan penerimaan
yang terjadi di perusahaan.
Contoh laporan arus kas perusahaan dagang dengan metode langsung adalah sebegai
berikut;

8
9
Keterangan :

Arus kas aktivitas operasi sebesar Rp. 108.689.438.


Arus kas aktivitas investasi tidak ada, dan arus kas kas aktivitas pendanaan Rp. (20. 562.200)
Kenaikan atau penurunan kas sebesar Rp. 88.127.238 dan saldo akhir kas Rp. 394. 522.238.
(Baca juga : 2 Cara Mudah Membuat Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

B. Format Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung (Indirect Method)


Pengertian metode tidak langsung adalah cara membuat laporan arus kas di mana besarnya arus
kas dari aktifitas operasi perusahaan dihitung dari laporan laba rugi setelah disesuaikan dengan
penyusutan dan amortisasi.

Data yang digunakan untuk membuat laporan arus kas dengan metode tidak langsung berasal
dari :
 Neraca periode sebelumnya
 Neraca tahun berjalan
 Laporan laba rugi tahun berjalan
Contoh laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung seperti berikut ini :

1
0
Keterangan :

Arus kas aktivitas operasi = Rp. 5.466.938


Arus kas aktivitas investasi = Rp. 0
Arus kas aktivitas pendanaan = Rp. 82.660.300
Kenaikan atau penurunan kas = Rp. 88.127.238
Saldo akhir kas = Rp. 394.522.238
Dengan menggunakan kedua metode perhitungan arus kas tersebut hasilnya sama yaitu Rp.
394.522. 238.

1
1
04. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang – Laporan Piutang

Pengertian Laporan piutang adalah laporan yang menyajikan rincian transaksi penambahan dan
pengurangan piutang perusahaan serta saldo akhir piutang masing-masing customer.
Berikut ini contoh laporan piutang :

contoh laporan piutang perusahaan dagang


Keterangan :

Laporan piutang di atas menyajikan:

 data-data kode customer,


 nama customer,
 saldo awal piutang,
 penjualan,
 uang muka customer,
 potongan penjualan,
 retur penjualan,
 PPN Keluaran,
 pembayaran piutang dan
 saldo akhir piutang.

1
2
05. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang – Laporan Utang

Pengertian Laporan Utang adalah laporan yang menyajikan rincian transaksi penambahan dan
pengurangan utang perusahaan serta saldo akhir utang masing-masing supplier.

Contoh Laporan Utang seperti di bawah ini :

Keterangan :

Dalam Laporan Utang di atas terdiri dari:

 daftar kode supplier,


 nama supplier,
 saldo awal hutang,
 pembelian,
 potongan pembelian,
 retur pembelian,
 PPN Masukan,
 pembayaran utang dan
 saldo akhir hutang.

1
3
06. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang – Laporan Persediaan

Pengertian Laporan persediaan barang adalah laporan yang menyajikan rincian saldo dan stock
akhir persediaan atau produk.
Dan contoh Laporan Persediaan bisa dilihat dibawah ini :

contoh laporan persediaan perusahaan dagang

Keterangan :

Dalam laporan piutang di atas kita bisa mengetahui informasi mengenai:

 daftar barang dengan kodenya,


 harga,
 stock awal,
 pembelian,
 retur pembelian,
 penjualan,
 retur penjualan,
 stock akhir dan
1
4
 jumlah harga pokok.

2.2 Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

Untuk membuat Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur, kamu membutuhkan pencatatan


Harga Pokok Produksi (HPP), Laba Rugi, Neraca dan Perubahan Modal (Ekuitas). Dalam artikel
di bawah ini, Paper.id akan menjelaskan semua Laporan tersebut yang sangat mempengaruhi
pembuatan Laporan Manufaktur.

2.2.1. Harga Pokok Produksi (HPP)

HPP menjadi pembeda dalam pembuatan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur


dibandingkan dengan Perusahaan Dagang dan Perusahaan Jasa. Laporan Harga Pokok Produksi
digunakan untuk melihat jumlah sisa persediaan yang mana digunakan dalam proses produksi
dalam satu periode.
Singkatnya, HPP dibuat untuk menentukan harga awal produksi sebelum masuk ke dalam harga
jual di dalam pasaran. Faktor yang menentukan HPP adalah nilai jual sebuah produk di mata
konsumen. Semakin banyak yang mencari produk tersebut, semakin besar juga harga produk itu
akan diberikan.

2.2.2 Laba Rugi

Sama seperti di Laporan Keuangan Perusahaan Dagang atau Perusahaan Jasa, Laporan Laba
Rugi dibuat untuk melihat posisi finansial sebuah usaha yang dilihat berdasarkan produk terjual
dan juga beban (pengeluaran) yang dilakukan. Nantinya, akan dilihat perbandingannya apakah
memberikan dampak keuntungan atau bahkan malah kerugian dalam satu periode.

2.2.3 Neraca

Di dalam Laporan Neraca, kamu bisa melihat kondisi keuangan sebuah bisnis. Selain itu, kamu
juga bisa mengetahui semua data tentang kewajiban berupa hutang (pasiva), perubahan modal
(ekuitas) hingga harta (aktiva), baik itu lancar maupun tetap.

2.2.4. Perubahan Modal

Terakhir, Laporan Perubahan Modal juga cukup penting dalam pencatatan di Laporan
Perusahaan Manufaktur. Sebab, kamu bisa mengetahui tentang peningkatan atau penurunan
(fluktuasi) di dalam aset kekayaan harta (Aktiva) sebuah perusahaan. Nantinya, hal itu akan
mempengaruhi modal produksi yang akan dibuat pada periode selanjutnya.

1
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan
keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu dalan
proses pengambilan kepoutusan.
Laporan neraca adalah laporan posisi keuangan (harta,utang,modal) perusahaan suatu tanggal
tertentu atau salah satu dai laporan keuangan yang membrikan informasi tentang posisi dan
keadaan keuangan pada suatu saat tertentu.

1
6
DAFTAR PUSTAKA
http://www.paper.id/blog/tips-dan-nasihat-umkm/laporan-keuangan-perusahaan-manufaktur/
https://guruakuntansi.co.id/laporan-keuangan/
https://ukirama.com/blogs/cara-membuat-dan-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-dagang

1
7

Anda mungkin juga menyukai