Anda di halaman 1dari 58

Monograf

KEPUTUSAN PEMBELIAN
KONSUMEN MARKETPLACE
SHOPEE BERBASIS SOCIAL
MEDIA MARKETING

ISBN . 978-623-99228-8-7

OLEH DIDIK GUNAWAN

ISBN 978-623-99228-8-7 Penerbit PT Inovasi Pratama Internasional


www.ipinternasional.com
cs@ipinternasional.com
9 786239 922887 +62853 6041 50 05

PENERBIT IPI
Monograf

Keputusan Pembelian Konsumen Marketplace Shopee


Berbasis Social Media Marketing

Didik Gunawan, S.E,.M.M


Keputusan Pembelian Konsumen Marketplace Shopee Berbasis Social Media Marketing

Penulis:
Didik Gunawan, S.E,.M.M

ISBN: 978-623-99228-8-7

Editor:
Bincar Nasution

Penyunting:
Nursaimatussaddiyah, SP.,MM

Desain sampul dan tata letak:


InoPal

Penerbit:
PT Inovasi Pratama Internasional

Redaksi:
Jl. Cempaka No. 25 Padangsidimpuan 22725
Telp. +628 5360 415005
Email: cs@ipinternasional.com

Distributor Tunggal:
PT Inovasi Pratama Internasional
Jl. Cempaka No. 25 Padangsidimpuan 22725
Telp. +628 5360 415005
Email: admin@ipinternasional.com

Cetakan Pertama, Maret 2022

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarangmemperbanyakkaryatulisinidalambentukdandengancara apapuntanpaijin tertulis daripenerbit
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat TUHAN Yang Maha Esa, atas berkat dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku monograf yang berjudul
“Keputusan Pembelian Konsumen Marketplace Shopee Berbasis Social Media
Marketing”
Buku monograf ini diharapkan bisa menjadi tambahan referensi bagi para akademisi
dan masyarakat pada umumnya dalam rangka menambah khasanah pengetahuan tentang

Kepercayaan Nasabah. Penulis tentunya menyadari bahwa dalam penulisan buku monograf
ini masih banyak kekuarangan sehingga saran dan kritik diterima dengan lapang. Terakhir,
semoga buku monograf ini memberikan manfaat bagi semua.

Tebing Tinggi, Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
BAB II DEFINISI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN.....................................9
BAB III FAKTOR DAN INDIKATOR KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN.11
A. Faktor Keputusan Pembelian ...................................................................................... 11
B. Indikator Keputusan Pembelian .................................................................................. 11
BAB IV KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI MARKETPLACE SHOPEE.13
A. Gambaran Umum ....................................................................................................... 13
B. Teori Manajemen Pemasaran...................................................................................... 20
1. Pengertian Manajemen Pemasaran ....................................................................... 27
2. Pengertian E-Commerce ........................................................................................ 28
3. Ulasan Produk ....................................................................................................... 28
a. Pengertian Ulasan Produk................................................................................ 28
b. Dimensi Ulasan Produk ................................................................................... 29
c. Indikator Ulasan Produk .................................................................................. 29
4. Keragaman Produk ................................................................................................ 29
a. Pengertian Keragaman Produk ........................................................................ 29
b. Dimensi Keragaman Produk............................................................................30
c. Indikator Keragaman Produk ........................................................................... 30
5. Minat Beli .............................................................................................................. 30
a.Pengertian Minat Beli ....................................................................................... 30
b. Aspek-aspek Minat Beli .................................................................................. 31
c. Indikator Minat Beli ........................................................................................ 31
6. Keputusan Pembelian Konsumen .......................................................................... 32
a. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen ..................................................32
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen .......... 32
c. Indikator Keputusan Pembelian Konsumen .................................................... 33
C. Kerangka Konseptual .................................................................................................. 26
D. Ringkasan.................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Pada era evolusi digital ini


kegiatan jual beli tidak hanya
dilakukan dengan bertemu
langsung ataupun bertatap
muka melainkan
menggunakan teknologi
digital yang mempermudah
semua proses perdagangan
dan belanja barang-barang ataupun produk. Salah satu teknologi digital yang

popular digunakan dalam melakukan kegiatan jual beli adalah e-commerce,


dimana merupakan suatu kegiatan penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran
produk barang dan jasa, dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, seperti
internet dan jaringan komputer. Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia
berdampak pada banyak sektor, salah satunya adalah pertumbuhan e-commerce.
Adanya kegiatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dikeluarkan
oleh pemerintah dalam mengurangi resiko penularan penyebaran virus Covid-19
dimana tidak banyak bepergian dan menjaga jarak membuat transaksi secara
online menjadi lebih banyak diminati.
Sebelum adanya masa pandemi Covid-19, konsumen lebih memilih untuk
berbelanja secara langsung daripada menggunakan e-commerce, namun pandemi
Covid-19 ini menjadikan kebiasaan banyak individu berperilaku dalam berbelanja
secara online untuk menghindari keramaian. Di tengah kondisi pandemi Covid-19

telah memaksa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ataupun pelaku usaha
untuk mengubah strateginya dengan berahli ke media digital untuk menggunakan
platform e-commerce agar dapat mempertahankan bisnisnya. Penjualan secara
online dapat dijadikan sebagai peluang bisnis di masa pandemi karena dilihat dari
perkembangan e-commerce yang semakin pesat dan penjualan yang dapat

1 | Page
mencakup seluruh wilayah di Indonesia bahkan mancanegara. Ada beberapa
Marketplace yang dapat digunakan oleh pembeli maupun penjual, seperti:
Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada.id, Blibi, Orami, Zalora dan lain
sebagainya. Data penggunaan Marketplace pilihan UMKM untuk
mempromosikan produknya dapat dilihat pada gambar 1 berikut:

Sumber: Katadata Insight Center (KIC)


Gambar 1 Marketplace Pilihan UMKM 2021

Dari gambar 1 diatas dapat dilihat bahwa data menunjukkan dari beberapa
marketplace yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Shopee, dimana

mencapai 82 persen pengguna. Dan, diikuti oleh Tokopedia, Bukalapak, Lazada,


Blibi dan lainnya.
Indonesia merupakan Negara menengah yang sedang berkembang dan
memiliki penduduk yang cukup besar membantu dalam meningkatkan dan
memperluas di e-commerce. Pandemi Covid-19 membutuhkan sebuah teknologi
yang dapat membantu jual beli berupa Marketplace. Salah satu marketplace e
commerce yang saat ini mendominasi di Indonesia adalah Shopee yang berasal

dari Singapura dimana telah berkembang sampai ke Indonesia.

2 | Page
Gambar 2 Marketplace Shopee
Shopee merupakan sebuah e-commerce yang dibuat oleh Chris Feng yang

mampu mendominasi di aplikasi mobile dengan mempertahankan posisi


pertamanya sebagai aplikasi belanja terpopuler di platform data kunjungan pada
2021. Shopee adalah perusahaan e-commerce yang berasal dari Singapura di
bawah perusahaan Garena. Shopee diluncurkan pertama kali di Singapura pada

Tahun 2015 dan mulai masuk ke Indonesia pada Tahun 2015. Shopee juga
berkembang ke berbagai Negara, seperti: Malaysia, Thailand, Taiwan, Vietnam
dan Filipina.
Shopee adalah platform perdagangan elektronik untuk jual beli online
dengan mudah dan dengan cepat. Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile dan
website untuk memudahkan penggunanya untuk melakukan kegiatan belanja

online. Shopee juga berhasil menjadi e-commerce terpopuler di Indonesia pada


kuartal keempat (Q4) 2019. Shopee juga menduduki peringkat nomor satu (1) di
AppStore dan PlayStore. Shopee tidak hanya dapat diunduh melalui mobile, tetapi
pada perangkat komputer juga, seperti: Windows dan MAC.

Gambar 3 Shopee No.1 Belanja Online.

3 | Page
Dari kuartil pertama 2017 hingga 2019, shopee menjadi e-commerce
terpopuler dari semua Marketplace di Asia Tenggara dan aplikasi yang paling
banyak diunduh di PlayStore. Shopee menawarkan berbagai macam produk di
platformnya, dilengkapi dengan keaneka ragaman produk dan metode pembayaran
yang aman dan layanan pengiriman yang terintegerasi (Aplikasi Belanja Online
C2C Meluncur di Indonesia, n.d).
Dari Gambar 3 iPrice diatas, Shopee merupakan aplikasi atau Marketplace
belanja online terpopular kedua di Indonesia, setelah Tokopedia pada kuartal
pertama, kedua dan ketiga Tahun 2019. Pada kuartal keempat Shopee mengalami
kenaikan menjadi Markerplace Nomor satu (1) di Indonesia.

Sumber : Data diolah (2021)


Gambar 4 Grafik Jumlah Pengunjung E-Commerce Tahun 2020

Berdasarkan gambar 4 semua di atas bahwa Marketplace pada awal Tahun


2020 mengalami penurunan namun Shopee tetap menjadi Marketplace terpopuler

mengalahkan Tokopedia. Berdasarkan data dari iPrice menunjukkan antusias


masyarakat dalam belanja online yang sangat tinggi dan meningkat. Terlihat di
kuartal keempat terjadi kenaikan yang signifikan pada shopee yaitu 129.32 juta
jiwa penggunjung. Dapat disimpulkan di Tahun 2020 saat adanya pandemi Covid
19 semua Marketplace mengalami penurunan namun Shopee naik menjadi

peringkat pertama dan kenaikannya dinilai stabil jika dibandingkan dengan Tahun
2019 sebelum adanya Pandemi. Hal ini tentu saja menjadi kesempatan bagi
Shopee untuk memperluas usahanya.

4 | Page
Keputusan pembelian merupakan hasil dari perilaku konsumen dari
serangkaian langkah sebelumnya yang dilakukan untuk membeli suatu produk

tertentu. Rangkaian langkah-langkahnya adalah pengenalan kebutuhan pencarian


informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku setelah pembelian
(Kotler & Keller, 2016). Tidak mudah bagi konsumen untuk mengambil
keputusan pembelian. Salah satu faktor penentu yang mempengaruhi keputusan
pembelian online adalah review produk (Purwanto, 2019). Ulasan produk adalah
pendapat paling jujur yang dilakukan secara online dan yang dianggap sebagai
sarana promosi. Perasaan keingintahuan dari calon pembeli tentang produk atau

jasa yang ditawarkan pada marketplace dapat terjawab dengan menggunakan


ulasan produk, sehingga mampu untuk membantu konsumen dalam membuat
keputusan pembelian (Febriana Mitha & Yulianto, 2018).
Syarat agar terjadinya keputusan pembelian adalah adanya minat beli
terhadap suatu produk. Minat beli adalah suatu perilaku yang memiliki
kecenderungan merasa tertarik atau terdorong untuk melakukan suatu aktivitas
untuk mendapatkan dan memiliki barang dan jasa (Penitasari, 2017). Dengan
adanya minat beli maka akan terdapat calon pembeli yang dimana konsumen
memiliki keinginan untuk membeli produk tersebut tetapi belum melakukan
keputusan pembelian. Minat beli konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh
pelayanan dari Shopee. Akan tetapi, dipengaruhi oleh ulasan produk dan
keberagaman produk yang terdapat di Shopee.
Shopee adalah aplikasi Marketplace online untuk jual beli di ponsel dengan

mudah dan cepat. Shopee menawarkan berbagai macam produk-produk mulai dari
produk fashion sampai dengan produk untuk kebutuhan sehari-hari. Shopee hadir
dalam bentuk aplikasi mobile untuk memudahkan penggunanya dalam melakukan
kegiatan belanja online tanpa harus membuka website melalui perangkat
komputer. Shopee hadir di Indonesia untuk membawa pengalaman berbelanja
baru. Shopee memfasilitasi penjual untuk berjualan dengan mudah serta
membekali pembeli dengan proses pembayaran yang aman dan pengaturan
logistik yang terintegrasi. Saat ini, angka unduhan Shopee telah mencapai seratus
juta unduhan di Google Play Store.

5 | Page
Sumber: Play.google.com (2021)
Gambar 5 Jumlah Unduhan Shopee di Google Play Store

Pada halaman awal pengguna akan disambut dengan dua puluh satu (21)

kategori yang tersedia di Shopee, yaitu Pakaian Wanita, Pakaian Pria, Sepatu
Wanita, SepatuPria, Tas, Fashion Muslim, Aksesoris Fashion, Kecantikan &
Kesehatan, Jam Tangan, Gadget, Perlengkapan Olahraga, Hobi & Mainan,

Perlengkapan Bayi & Anak, Perlengkapan Rumah, Elektronik, Komputer &


Aksesoris, Makanan & Minuman, Voucher, Fotografi, Otomotif, dan Serba Serbi
yang di dalamnya terdapat cemilan dan dekorasi rumah.
Selain minat beli yang dimiliki oleh calon pembeli tidak menjamin bahwa
produk yang diinginkan akan dibeli. Maka dari itu, shopee tidak bias bertahan
hanya dengan mengandalakan pelayanan saja. Akan tetapi dengan adanya ulasan
produk yang positif, desain situs web yang menarik dan faktor yang berperan
penting untuk menentukan keberhasilan shopee dimana kebutuhan hidup yang
meningkat adalah keberagaman produk.
Pengguna shopee akan menegevaluasi semua risiko yang akan terjadi
sebelum mengambil keputusan pembelian untuk berbelanja di online. Ulasan

produk Shopee memberikan kebebasan kepada konsumen untuk memberikan


pendapat atau mengomentari produknya dari berbagai sisi. Mulai dari proses
pengantaran produk atau kecepatan pengiriman, kualitas produk, respon penjual,
sampai produk tersebut di konsumsi oleh konsumen. Namun kebebasan konsumen

6 | Page
untuk memberikan pendapat tidak selamanya menguntungkan karna jika review
konsumen tidak bagus justru malah akan menurunkan minat beli dari konsumen.

Tidak seperti komunikasi WOM resmi tradisional, ulasan produk online


menyajikan ulasan positif dan negatif secara bersamaan di platform online yang
sama. Ulasan online yang positif mengurangi persepsi risiko konsumen terhadap

produk, mempercepat penggunaan produk baru, dan meningkatkan penjualan


produk (Cui et al dalam Weisstein et al. (2017). Namun sebaliknya ulasan
negative dapat mengurangi minat beli konsumen dan menurunkan penjualan
produk. Maka dari itu hal ini diharapkan dapat menjadi acuan kepada pemilik
toko untuk memasarkan produk nya secara jujur agar ekspetasi pembeli tentang
produk yang diinginkan konsumen dapat terealisasikan.
Penelitian oleh Purwanto (2019) menyimpulkan bahwa ulasan produk
memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, oleh karena itu semakin
efektif ulasan pelanggan online, semakin tinggi keputusan pembelian konsumen.
Namun menurut penelitian Khafidatul & Indra (2020) dan Vania (2017)
menyatakan bahwa Ulasan Produk tidak memiliki pengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap keputusan pembelian secara online. Hal ini karena banyak
konsumen yang tidak menyadari kemampuan konsumen lain dalam menilai

produk yang telah dibelinya untuk melakukan keputusan pembelian.


Keragaman produk merupakan faktor selanjutnya yang mempengaruhi
keputusan pembelian (Simamora & Fatira AK., 2019). Menurut Keller & Kotler
(2012) Keragaman produk adalah jumlah produk atau barang yang ditawarkan
penjual tertentu kepada pembeli. Shopee menawarkan berbagai macam produk
mulai dari merek terkenal nasional dan Internasional, dalam berbagai ukuran dan
desain, berbagai produk yang tidak ditemukan di toko offline, dan berbagai

ketegori seperti pakaian pria, pakaian wanita, Handphone & Aksesoris, perawatan
& kecantikan, perlengkapan rumah, pakaian bayi & anak-anak, sepatu pria dan
wanita, tas pria dan wanita, makanan & minuman, otomotif, olah raga, dan alat
tulis.
Hal lain yang dapat menjadi faktor mempengaruhi keputusan pembelian

menurut Putri et al., (2021) yaitu Minat beli. Minat beli merupakan dorongan
positif ketika konsumen melihat suatu produk atau jasa dan timbulah sikap positif

7 | Page
terhadap produk tersebut (Andryanto, 2016) . Salah satu faktor yang
mempengaruhi minat beli konsumen adalah online costumer review (Ichsan et al.,
2018). Menurut penelitian Damayanti (2019) review produk berpengaruh terhadap
minat beli konsumen. Hal ini karena konsumen menggunakan review produk
untuk mendapatkan informasi sebelum membeli suatu produk. Hal ini
meningkatkan minat konsumen dan kearena itu memutuskan untuk membeli
produk.
Kemudian faktor selanjutnya yang mempengaruhi minat beli menurut T. C.

Putri & Gunawan, (2020) yaitu Keragaman Produk. Artinya semakin bervariasi
produk yang ditawarkan maka semakin banyak minat beli dan akhirnya
berpengaruh pada keputusan pembelian yang akan dilakukan konsumen karena
adanya rangsangan positif dari suatu produk yang di inginkan tersebut.

8 | Page
BAB II
DEFINISI KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN
Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam keputusan pembelian terhadap suatu produk barang dan jasa yang
diinginkan oleh konsumen. Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh beberapa
karakteristik kepribadian konsumen, termasuk usia, penghasilan, pekerjaan,
keadaan ekonomi dan lain sebagainya. Perilaku konsumen akan menentukan suatu

proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.


Pengertian keputusan pembelian, Kotler & Armstrong (2014) adalah tahap
dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar
membeli. Sedangkan, menurut Assauri, 2004 menjelaskan keputusan pembelian
merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup
penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan
itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya.
Dalam proses jual beli, Stanton (2004) para pemasar berusaha untuk
menentukan motif beli pelindung dari konsumen. Motif beli pelindung adalah
alasan pembeli untuk berbelanja atau membeli di took atau tempat bertemunya
penjual dan pembeli. Motif ini berbeda dengan motif beli produk (product buying
motives) dimana alasan pembeli untuk membeli sebuah produk tertentu. Motif
beli pelindung yang penting terdiri dari:
a. Lokasi yang mudah ditemukan.
b. Pelayanan yang sopan.
c. Barang yang tersusun rapi.

d. Kondisi toko yang bersih.


e. Harga yang terjangkau.
f. Keragaman produk.
g. Pelayanan yang ditawarkan.
h. Kondisi toko yang menarik perhatian.

9 | Page
Proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli suatu produk
barang dan jasa ditentukan oleh perilaku konsumen. Dalam mengambil suatu
keputusan pembelian, konsumen memiliki beberapa tahapan proses. Menurut
Hahn, 2002, ada tiga (3) kegiatan yang berlangsung dalam proses keputusan

pembelian oleh konsumen, antara lain:


a. Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian.
b. Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian.
c. Komitmen atau loyalitas konsumen yang sudah biasa beli dengan produk

pesaing.

Menurut Kotler & Amstrong (2016), mendefinisikan bahwa keputusan

pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen yaitu studi tentang


bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan
dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan mereka. Sedangkan, menurut Tjiptono & Pemasaran (2015),
mendefinisikan keputusan pembelian konsumen merupakan sebuah proses dimana
konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek

tertentu.
Dari pendapat penelitian dapat di mengerti bahwa keputusan pembelian
konsumen merupakan suatu proses tindakan yang akan dilakukan oleh konsumen
sebelum memutuskan untuk melakukan keputusan konsumen membeli produk

barang dan jasa. Maka dari itu, keputusan pembelian merupakan suatu kegiatan,
tindakan serta proses psikologis yang mendorong suatu tidakan pada saat ingin

membeli atau menggunakan produk. Dalam proses pengambilan keputusan akan


melibatkan pelanggan lain dalam menilai, memberikan pendapat dan

mempergunakan produk.

10 | Page
BAB III
FAKTOR DAN INDIKATOR
KEPUTUSAN PEMBELIAN
KONSUMEN
A. Faktor Keputusan Pembelian
Menurut Kotler & Keller (2016), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian, antara lain:

1. Faktor Budaya, budaya merupakan suatu penentu keinginan dan


tindakan pembentuk paling dasar.
2. Faktor sosial, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga
serta peran sosial dan status dapat mempengaruhi perilaku
seseorang dalam memutuskan pembelian.
3. Faktor pribadi, keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi dari konsumen, penting bagi pemasar untuk
mengikuti keinginan konsumen secara seksama agar produk

yang ditawarkan dapat diterima.

B. Indikator Keputusan Pembelian


Menurut Kotler & Keller (2016) ada enam (6) indikator
keputusan pembelian antara lain:
1. Pemilihan produk (Product choice), keputusan dalam membeli
suatu produk ataupun tidak membeli dapat dipilih oleh
pembeli maka dari itu pemasar harus dapat menarik perhatian

para pembeli untuk berminat membeli.


2. Pemilihan merek (Brand choice), setiap merek memiliki
karakteristik yang berbeda-beda maka dari itu pemasar harus
mengetahui bagaimana memilih sebuah merek.
3. Pemilihan saluran pembelian (Dealer choice), pembeli dapat
mengambil keputusan untuk memilih penyalur produk ataupun

11 | Page
toko mana yang akan dikunjungi untuk membeli produk yang

diinginkan.
4. Penentuan waktu pembelian (Purchase timing), pembeli dapat
memilih waktu untuk membeli barang dengan cara yang
berbeda-beda.
5. Pilihan jumlah pembelian, pembeli dapat mengambil
keputusan dalam membeli satu produk ataupun lebih dalam
sekali pembelian.
6. Metode pembayaran, pembeli dapat mengambil keputusan
dengan metode pembayaran yang akan dilakukan dalam
pembelian suatu produk.

12 | Page
BAB IV
KEPUTUSAN PEMBELIAN
KONSUMEN DI MARKETPLACE
SHOPEE
A. Gambaran Umum
Pada era evolusi digital ini kegiatan jual beli tidak hanya dilakukan dengan

bertemu langsung ataupun bertatap muka melainkan menggunakan teknologi


digital yang mempermudah semua proses perdagangan dan belanja barang-barang
ataupun produk. Salah satu teknologi digital yang popular digunakan dalam
melakukan kegiatan jual beli adalah e-commerce, dimana merupakan suatu
kegiatan penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk barang dan jasa,
dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, seperti internet dan jaringan

komputer. Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia berdampak pada banyak


sektor, salah satunya adalah pertumbuhan e-commerce. Adanya kegiatan

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dikeluarkan oleh pemerintah


dalam mengurangi resiko penularan penyebaran virus Covid-19 dimana tidak
banyak bepergian dan menjaga jarak membuat transaksi secara online menjadi
lebih banyak diminati.
Sebelum adanya masa pandemi Covid-19, konsumen lebih memilih untuk
berbelanja secara langsung daripada menggunakan e-commerce, namun pandemi
Covid-19 ini menjadikan kebiasaan banyak individu berperilaku dalam berbelanja
secara online untuk menghindari keramaian. Di tengah kondisi pandemi Covid-19

telah memaksa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ataupun pelaku usaha
untuk mengubah strateginya dengan berahli ke media digital untuk menggunakan
platform e-commerce agar dapat mempertahankan bisnisnya. Penjualan secara
online dapat dijadikan sebagai peluang bisnis di masa pandemi karena dilihat dari
perkembangan e-commerce yang semakin pesat dan penjualan yang dapat
mencakup seluruh wilayah di Indonesia bahkan mancanegara. Ada beberapa
Marketplace yang dapat digunakan oleh pembeli maupun penjual, seperti:

13 | Page
Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada.id, Blibi, Orami, Zalora dan lain
sebagainya. Data penggunaan Marketplace pilihan UMKM untuk
mempromosikan produknya dapat dilihat pada gambar 6 berikut:

Gambar 6 Marketplace Pilihan UMKM 2021

Dari gambar 6 diatas dapat dilihat bahwa data menunjukkan dari beberapa
marketplace yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Shopee, dimana

mencapai 82 persen pengguna. Dan, diikuti oleh Tokopedia, Bukalapak, Lazada,


Blibi dan lainnya.
Indonesia merupakan Negara menengah yang sedang berkembang dan
memiliki penduduk yang cukup besar membantu dalam meningkatkan dan
memperluas di e-commerce. Pandemi Covid-19 membutuhkan sebuah teknologi
yang dapat membantu jual beli berupa Marketplace. Salah satu marketplace e
commerce yang saat ini mendominasi di Indonesia adalah Shopee yang berasal

dari Singapura dimana telah berkembang sampai ke Indonesia.

Gambar 7 Marketplace Shopee

14 | Page
Shopee merupakan sebuah e-commerce yang dibuat oleh Chris Feng yang

mampu mendominasi di aplikasi mobile dengan mempertahankan posisi


pertamanya sebagai aplikasi belanja terpopuler di platform data kunjungan pada
2021. Shopee adalah perusahaan e-commerce yang berasal dari Singapura di
bawah perusahaan Garena. Shopee diluncurkan pertama kali di Singapura pada

Tahun 2015 dan mulai masuk ke Indonesia pada Tahun 2015. Shopee juga
berkembang ke berbagai Negara, seperti: Malaysia, Thailand, Taiwan, Vietnam
dan Filipina.
Shopee adalah platform perdagangan elektronik untuk jual beli online
dengan mudah dan dengan cepat. Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile dan
website untuk memudahkan penggunanya untuk melakukan kegiatan belanja

online. Shopee juga berhasil menjadi e-commerce terpopuler di Indonesia pada


kuartal keempat (Q4) 2019. Shopee juga menduduki peringkat nomor satu (1) di
AppStore dan PlayStore. Shopee tidak hanya dapat diunduh melalui mobile, tetapi
pada perangkat komputer juga, seperti: Windows dan MAC.

Gambar 8 Shopee No.1 Belanja Online.

Dari kuartil pertama 2017 hingga 2019, shopee menjadi e-commerce


terpopuler dari semua Marketplace di Asia Tenggara dan aplikasi yang paling
banyak diunduh di PlayStore. Shopee menawarkan berbagai macam produk di
platformnya, dilengkapi dengan keaneka ragaman produk dan metode pembayaran
yang aman dan layanan pengiriman yang terintegerasi (Aplikasi Belanja Online
C2C Meluncur di Indonesia, n.d).

15 | Page
Dari Gambar 9 iPrice diatas, Shopee merupakan aplikasi atau Marketplace
belanja online terpopular kedua di Indonesia, setelah Tokopedia pada kuartal
pertama, kedua dan ketiga Tahun 2019. Pada kuartal keempat Shopee mengalami
kenaikan menjadi Markerplace Nomor satu (1) di Indonesia.

Sumber : Data diolah (2021)


Gambar 9 Grafik Jumlah Pengunjung E-Commerce Tahun 2020

Berdasarkan gambar 9 semua di atas bahwa Marketplace pada awal Tahun


2020 mengalami penurunan namun Shopee tetap menjadi Marketplace terpopuler

mengalahkan Tokopedia. Berdasarkan data dari iPrice menunjukkan antusias


masyarakat dalam belanja online yang sangat tinggi dan meningkat. Terlihat di
kuartal keempat terjadi kenaikan yang signifikan pada shopee yaitu 129.32 juta
jiwa penggunjung. Dapat disimpulkan di Tahun 2020 saat adanya pandemi Covid
19 semua Marketplace mengalami penurunan namun Shopee naik menjadi

peringkat pertama dan kenaikannya dinilai stabil jika dibandingkan dengan Tahun
2019 sebelum adanya Pandemi. Hal ini tentu saja menjadi kesempatan bagi
Shopee untuk memperluas usahanya.
Keputusan pembelian merupakan hasil dari perilaku konsumen dari
serangkaian langkah sebelumnya yang dilakukan untuk membeli suatu produk

tertentu. Rangkaian langkah-langkahnya adalah pengenalan kebutuhan pencarian


informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku setelah pembelian
(Kotler & Keller, 2016). Tidak mudah bagi konsumen untuk mengambil
keputusan pembelian. Salah satu faktor penentu yang mempengaruhi keputusan

16 | Page
pembelian online adalah review produk (Purwanto, 2019). Ulasan produk adalah
pendapat paling jujur yang dilakukan secara online dan yang dianggap sebagai
sarana promosi. Perasaan keingintahuan dari calon pembeli tentang produk atau

jasa yang ditawarkan pada marketplace dapat terjawab dengan menggunakan


ulasan produk, sehingga mampu untuk membantu konsumen dalam membuat
keputusan pembelian (Febriana Mitha & Yulianto, 2018).
Syarat agar terjadinya keputusan pembelian adalah adanya minat beli
terhadap suatu produk. Minat beli adalah suatu perilaku yang memiliki
kecenderungan merasa tertarik atau terdorong untuk melakukan suatu aktivitas
untuk mendapatkan dan memiliki barang dan jasa (Penitasari, 2017). Dengan
adanya minat beli maka akan terdapat calon pembeli yang dimana konsumen
memiliki keinginan untuk membeli produk tersebut tetapi belum melakukan
keputusan pembelian. Minat beli konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh
pelayanan dari Shopee. Akan tetapi, dipengaruhi oleh ulasan produk dan
keberagaman produk yang terdapat di Shopee.
Shopee adalah aplikasi Marketplace online untuk jual beli di ponsel dengan

mudah dan cepat. Shopee menawarkan berbagai macam produk-produk mulai dari
produk fashion sampai dengan produk untuk kebutuhan sehari-hari. Shopee hadir
dalam bentuk aplikasi mobile untuk memudahkan penggunanya dalam melakukan
kegiatan belanja online tanpa harus membuka website melalui perangkat
komputer. Shopee hadir di Indonesia untuk membawa pengalaman berbelanja
baru. Shopee memfasilitasi penjual untuk berjualan dengan mudah serta
membekali pembeli dengan proses pembayaran yang aman dan pengaturan
logistik yang terintegrasi. Saat ini, angka unduhan Shopee telah mencapai seratus
juta unduhan di Google Play Store.

17 | Page
Sumber: Play.google.com (2021)
Gambar 10 Jumlah Unduhan Shopee di Google Play Store

Pada halaman awal pengguna akan disambut dengan dua puluh satu (21)

kategori yang tersedia di Shopee, yaitu Pakaian Wanita, Pakaian Pria, Sepatu
Wanita, SepatuPria, Tas, Fashion Muslim, Aksesoris Fashion, Kecantikan &
Kesehatan, Jam Tangan, Gadget, Perlengkapan Olahraga, Hobi & Mainan,

Perlengkapan Bayi & Anak, Perlengkapan Rumah, Elektronik, Komputer &


Aksesoris, Makanan & Minuman, Voucher, Fotografi, Otomotif, dan Serba Serbi
yang di dalamnya terdapat cemilan dan dekorasi rumah.
Selain minat beli yang dimiliki oleh calon pembeli tidak menjamin bahwa
produk yang diinginkan akan dibeli. Maka dari itu, shopee tidak bias bertahan
hanya dengan mengandalakan pelayanan saja. Akan tetapi dengan adanya ulasan
produk yang positif, desain situs web yang menarik dan faktor yang berperan
penting untuk menentukan keberhasilan shopee dimana kebutuhan hidup yang
meningkat adalah keberagaman produk.
Pengguna shopee akan menegevaluasi semua risiko yang akan terjadi
sebelum mengambil keputusan pembelian untuk berbelanja di online. Ulasan

produk Shopee memberikan kebebasan kepada konsumen untuk memberikan


pendapat atau mengomentari produknya dari berbagai sisi. Mulai dari proses

pengantaran produk atau kecepatan pengiriman, kualitas produk, respon penjual,


sampai produk tersebut di konsumsi oleh konsumen. Namun kebebasan konsumen

18 | Page
untuk memberikan pendapat tidak selamanya menguntungkan karna jika review
konsumen tidak bagus justru malah akan menurunkan minat beli dari konsumen.

Tidak seperti komunikasi WOM resmi tradisional, ulasan produk online


menyajikan ulasan positif dan negatif secara bersamaan di platform online yang
sama. Ulasan online yang positif mengurangi persepsi risiko konsumen terhadap

produk, mempercepat penggunaan produk baru, dan meningkatkan penjualan


produk (Cui et al dalam Weisstein et al. (2017). Namun sebaliknya ulasan
negative dapat mengurangi minat beli konsumen dan menurunkan penjualan
produk. Maka dari itu hal ini diharapkan dapat menjadi acuan kepada pemilik
toko untuk memasarkan produk nya secara jujur agar ekspetasi pembeli tentang
produk yang diinginkan konsumen dapat terealisasikan.
Penelitian oleh Purwanto (2019) menyimpulkan bahwa ulasan produk
memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, oleh karena itu semakin
efektif ulasan pelanggan online, semakin tinggi keputusan pembelian konsumen.
Namun menurut penelitian Khafidatul & Indra (2020) dan Vania (2017)
menyatakan bahwa Ulasan Produk tidak memiliki pengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap keputusan pembelian secara online. Hal ini karena banyak
konsumen yang tidak menyadari kemampuan konsumen lain dalam menilai

produk yang telah dibelinya untuk melakukan keputusan pembelian.


Keragaman produk merupakan faktor selanjutnya yang mempengaruhi
keputusan pembelian (Simamora & Fatira AK., 2019). Menurut Keller & Kotler
(2012) Keragaman produk adalah jumlah produk atau barang yang ditawarkan
penjual tertentu kepada pembeli. Shopee menawarkan berbagai macam produk
mulai dari merek terkenal nasional dan Internasional, dalam berbagai ukuran dan
desain, berbagai produk yang tidak ditemukan di toko offline, dan berbagai

ketegori seperti pakaian pria, pakaian wanita, Handphone & Aksesoris, perawatan
& kecantikan, perlengkapan rumah, pakaian bayi & anak-anak, sepatu pria dan
wanita, tas pria dan wanita, makanan & minuman, otomotif, olah raga, dan alat
tulis.
Hal lain yang dapat menjadi faktor mempengaruhi keputusan pembelian

menurut Putri et al., (2021) yaitu Minat beli. Minat beli merupakan dorongan
positif ketika konsumen melihat suatu produk atau jasa dan timbulah sikap positif

19 | Page
terhadap produk tersebut (Andryanto, 2016) . Salah satu faktor yang
mempengaruhi minat beli konsumen adalah online costumer review (Ichsan et al.,
2018). Menurut penelitian Damayanti (2019) review produk berpengaruh terhadap
minat beli konsumen. Hal ini karena konsumen menggunakan review produk
untuk mendapatkan informasi sebelum membeli suatu produk. Hal ini
meningkatkan minat konsumen dan kearena itu memutuskan untuk membeli
produk.
Kemudian faktor selanjutnya yang mempengaruhi minat beli menurut T. C.

Putri & Gunawan, (2020) yaitu Keragaman Produk. Artinya semakin bervariasi
produk yang ditawarkan maka semakin banyak minat beli dan akhirnya
berpengaruh pada keputusan pembelian yang akan dilakukan konsumen karena
adanya rangsangan positif dari suatu produk yang di inginkan tersebut.

B. Teori Manajemen Pemasaran


Teori yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk
mencapai tingkat pemasaran dan tujuan bisnis, seperti analisis,
perencanaan, implementasi, dan mengawasi (Alma, 2016). Sedangkan,
menurut Kotler & Keller (2016) adalah kombinasi dari ilmu dan seni
memilih pasar sasaran dan membentuk hubungan yang menguntungkan
dengan mereka.
Dari penjelasan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran
adalah suatu aktivitas dimana terjadinya proses jualbeli suatu produk
untuk memenuhi kebutuhan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Kegiatan pemasaran ini dilakukan karena adanya kebutuhan dalam setiap
individu yang memiliki keinginan berupa barang ataupun jasa.
2. Pengertian E-Commerce
Menurut Rerung (2018), .E-commerce diartikan sebagai tempat

bertemunya penjual dan pembeli melalui layanan elektronik untuk


melakukan transaksi dan mendapatkan informasi. Menurut Turban, dkk

20 | Page
(2015), Electronic commerce (EC) adalah pembelian, penjualan, atau
layanan barang dan jasa melalui internet.
Dari penjelasan di atas dapat disimpukan bahwa e-commerce adalah
sebuah wadah tempat bertemunya penjual dan pembeli layanan barang
dan jasa yang menggunakan perangkat elektronik, seperti mobile dan

komputer dengan dibantu layanan internet.


3. Ulasan Produk
a. Pengertian Ulasan Produk
Ulasan Produk merupakan review produk yang dibuat oleh pelanggan
sebelumnya (Spink dalam Nurul et al.,2019). Menurut Mo, et, al.
dalam Saripa (2019) berpendapat bahwa ulasan berisi.gambar yang
menunjukkan kualitas produk, seperti masalah warna, masalah
penggunaan, spesifikasi yang tidak konsisten atau kualitas tinggi, dan
pengalaman yang baik.
Dari penjelasan para pakar di atas dapat disimpulkan bahwa ulasan
produk (review) adalah pendapat tentang produk yang telah diterima
oleh pembeli sehingga pembeli selanjutnya dapat melihat penilaian
pembeli sebelumnya. Seperti memberikan photo, kualitas produk dan
lain sebagainya.
b. Dimensi Ulasan Produk
Menurut Flanagin dan Metzger dalam Agung (2020) menyatakan
bahwa ulasan produk terdapat tiga (3) dimensi, yaitu:

1) Kredibel, yaitu jujur dan dapat percaya.


2) Keahlian, yaitu berguna dan profesional.
3) Menyenangkan, yaitu kemungkinan untuk membeli dari situs web
dan menarik.
c. Indikator Ulasan Produk
Menurut Lackermair, et. al. dalam Sudjatmika (2017), Indikator

indikator dari ulasan produk adalah sebagai berikut:


1) Kesadaran (Awareness), pembeli akan melakukan seleksi produk
yang diinginkan dengan menggunakan informasi yang terdapat
pada fitur review produk yang terdapat pada Shopee.

21 | Page
2) Frekuensi (Frequency), pembeli akan mendapatkan informasi
produk dengan menggunakan fitur review produk yang terdapat
pada Shopee.
3) Perbandingan (Comparison), pembeli akan memperhatikan review
produk yang diinginkan dan kemudian mengevaluasi ulasan-ulasan

yang terdapat di Shopee.


4) Pengaruh (Effect), pembeli akan menyeleksi produk yang
diinginkan melalui fitur review produk yang terdapat di Shopee.
4. Keragaman Produk
a. Pengertian Keragaman Produk
Menurut (Safitri et al., 2017) keragaman produk adalah variasi produk

yang mencakup ketersediaan produk tersebut setiap saat di toko dan


seluruh rangkaian produk dalam hal kedalaman, luas dan kualitas

produk yang ditawarkan. Sedangkan Alma, (2016) berpendapat bahwa


keragaman produk merupakan kumpulan semua produk dan barang
yang ditawarkan oleh penjual kepada para konsumen.
Berdasarkan definisi menurut para ahli sebelumnya dapat

disimpulkan bahwa keragaman produk adalah keberagaman dari


seluruh produk yang ditawarkan, termasuk dengan ketersediaan

produk dan kelengkapan produk pada setiap saat di took termasuk


merek, ukuran, kualitas produk dan lain sebagainya.
b. Dimensi Keragaman Produk
Menurut Keller & Kotler, (2012), terdapat berberapa Dimensi

Keragaman Produk, antara lain:


1) Lebar, jumlah dari jenis produk yang terjual dimana dapat terlihat
dari berapa banyak kategori yang ditawarkan oleh penjual.
2) Kedalaman, banyaknya kategori produk yang dapat di pilih.
3) Keluasan, banyaknya jenis yang ditawarkan oleh masing-masing
produk.
c. Indikator Keragaman Produk
Menurut Safitri et al., (2017), hall yang harus diperhatikan dari
Indikator Keragaman Produk adalah sebagai berikut:

22 | Page
1) Kelengkapan produk, banyaknya kategori yang terdapat di dalam
sebuah toko atau departemen store dan bermacam tipe produk

yang ditawarkan oleh perusaahaan dengan barang-barang yang


berbeda-beda jenisnya.
2) Merek produk, hubungan antara permintaan dan kualitas umumnya
dipenuhi atau jumlah merek produk yang ditawarkan.
3) Variasi ukuran produk, barang yang dimana dapat dilihat dari
ukuran kecil sampai besar, seperti bentuk produk, model dan
struktur dari produk tersebut.
4) Variasi kualitas produk, barang yang dimana memiliki standar
kualitas pada kategori produk dari pengemasan, label, daya tahan
suatu produk dan lain sebagainnya.

5. Minat Beli
a. Pengertian Minat Beli
Minat beli merupakan perasaan tertarik yang muncul setelah
mendapatkan dorongan dari produk yang dilihatnya agar melakukan
pembelian untuk dapat memiliki produk (Kotler dalam Sarjita, 2020).
Sedangkan, Kotler & Keller (2016) menyatakan bahwa minat beli
adalah respons terhadap objek yang menunjukkan keinginan
seseorang untuk membeli yang muncul secara eksternal.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat
beli merupakan perasaan yang tertarik atau keinginan terhadap suatu
benda yang timbul dari dalam diri atau sikap individu sehingga

terdapat serangkaian tingkah laku yang positif agar melakukan


kegiatan keputusan pembelian.
b. Aspek – aspek Minat Beli
Berdasarkan Dewi & Nuryati (2014) menyatakan bahwa terdapat
beberapa aspek-aspek minat beli yaitu:
1) Perhatian, terdapat perhatian yang besar dari pembeli terhadap
suatu produk barang dan jasa.
2) Ketertarikan, adanya perasaan tertarik yang muncul karena adanya

perhatian terhadap produk.

23 | Page
3) Keinginan, setelah konsumen memiliki ketertarikan maka akan
muncul keinginan untuk memiliki produk.
4) Keyakinan, setelah adanya rasa yakin terhadap produk tersebut
kemudian muncullah tindakan untuk melakukan keputusan
pembelian.
c. Indikator Minat Beli
Menurut Ferdinand dalam Saidani & Arifin (2012), minat beli dapat

diidentifikasi melalui beberapa indikator-indikator sebagai berikut:


1) Minat transaksional, kecenderungan masyarakat untuk membeli
produk.
2) Minat refrensial, kecenderungan masyarakat untuk mereferensikan
produk kepada individu lain.
3) Minat preferensial, menggambarkan sifat seseorang yang memiliki

prefrensi utama pada produk tersebut.


4) Minat eksploratif, menggambarkan sifat seseorang yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminatinya untuk
mendapatkan dukungan sifat positif dari produk tersebut.
6. Keputusan Pembelian Konsumen
a. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen
Menurut Tjiptono (2015), keputusan pembelian konsumen
didefinisikan sebagai proses yang dilakukan konsumen untuk
mengenali suatu masalah kemudian mencari informasi tentang produk
atau merek tertentu. Sedangkan, menurut Kotler & Keller (2016),
Keputusan pembelian konsumen merupakan bagian dari perilaku
konsumen. Artinya, tentang bagaimana produk, jasa, ide atau

pengalaman yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari


individu, kelompok, dan organisasi untuk membuat pilihan, pembelian
dan penggunaan.
Dari pendapat para ahli dapat dinyatakan bahwa keputusan pembelian
merupakan suatu kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang
dilakukan oleh konsumen sebelum mengambil keputusan akhir untuk

24 | Page
membeli suatu produk barang dan jasa dengan tujuan memenuhi
kebutuhan dan keinginan dari individu, kelompok dan organisasi..
b. Faktor – faktor yang mempengaruhi Keputusan pembelian
konsumen
Menurut Kotler & Keller (2016), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian, antara lain:
1) Faktor Budaya, budaya merupakan suatu penentu keinginan dan
tindakan pembentuk paling dasar.
2) Faktor sosial, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga
serta peran sosial dan status dapat mempengaruhi perilaku
seseorang dalam memutuskan pembelian.
3) Faktor pribadi, keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi dari calon pembeli, penting bagi pemasar
untuk mengikuti keinginan konsumen secara seksama agar
produk yang ditawarkan dapat diterima.
c. Indikator Keputusan Pembelian Konsumen
Menurut Thompson dalam Lenggogeni & Tae Ferdinand (2016),
keputusan pembelian memiliki beberapa indikator, yaitu :
1) Sesuai kebutuhan, calon pembeli dengan mudah dapat menemukan
produk yang dibutuhkan karena produk yang ditawarkan sesuai
permintaan.
2) Mempunyai manfaat, pembeli akan mencari produk yang berguna
dan bermanfaat.
3) Ketepatan dalam membeli produk, pembeli akan menemukan
kualitas produk sesuai dengan harga yang ditawarkan.
4) Pembelian berulang, calon pembeli merasakan kepuasan dengan
transaksi sebelumnya dan akan selalu melakukan transaksi di masa

yang akan datang.


Menurut Kotler & Keller (2016) ada enam (6) indikator
keputusan pembelian antara lain:

1) Pemilihan produk (Product choice), keputusan dalam membeli


suatu produk ataupun tidak membeli dapat dipilih oleh pembeli

25 | Page
maka dari itu pemasar harus dapat menarik perhatian para
pembeli untuk berminat membeli.
2) Pemilihan merek (Brand choice), setiap merek memiliki
karakteristik yang berbeda-beda maka dari itu pemasar harus
mengetahui bagaimana memilih sebuah merek.
3) Pemilihan saluran pembelian (Dealer choice), pembeli dapat

mengambil keputusan untuk memilih penyalur produk ataupun


toko mana yang akan dikunjungi untuk membeli produk yang
diinginkan.
4) Penentuan waktu pembelian (Purchase timing), pembeli dapat

memilih waktu untuk membeli barang dengan cara yang berbeda


beda.
5) Pilihan jumlah pembelian, pembeli dapat mengambil keputusan

dalam membeli satu produk ataupun lebih dalam sekali


pembelian.
6) Metode pembayaran, pembeli dapat mengambil keputusan dengan

metode pembayaran yang akan dilakukan dalam pembelian suatu


produk.

C. Kerangka Konseptual
Menurut Nursalam (2013) menyatakan bahwa kerangka penelitian konseptual

adalah abstraksi fakta yang dapat dikomunikasikan untuk membentuk sebuah teori
yang akan menjelaskan hubungan antara variabel yang diteliti.
1. Pengaruh Ulasan Produk (X1) terhadap Minat Beli (Z)
Menurut Rizka Sri Damayanti (2019), ulasan pelanggan online
berpengaruh terhadap minat beli. Produk yang memilkiki review yang
baik dari pelanggan konsumen sebelumnya akan menambah nilai produk

sehingga calon pembeli akan lebih percaya terhadap produk yang akan
dibeli. Artinya semakin banyaknya review baik yang ditinggalkan oleh
pengalaman konsumen sebelumnya pada kolom review produk, maka
akan semakin meningkatkan pengaruh minat beli konsumen.

26 | Page
2. Pengaruh Keragaman Produk (X2) terhadap Minat Beli (Z)
T. C. Putri & Gunawan, (2020) mengemukakan bahwa keragaman
produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli secara
online. Artinya keragaman produk memiliki keterkaitan terhadap minat
beli konsumen. Semakin beragam jenis suatu produk semakin meningkat

keinginan dari calon pembeli dan akan menimbulkan minat beli


konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.
3. Pengaruh Minat Beli (Z) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Menurut Sriyanto & Kuncoro (2019), minat beli memberikan pengaruh


positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Karena minat beli
menjadi faktor yang menjadi pertimbangan calon pembeli dalam
mengambil keputusan pembelian. Artinya ketika timbul keinginan untuk
membeli atau memiliki minat beli yang tinggi, maka keputusan
pembelian konsumen juga akan meningkat.
4. Pengaruh Ulasan Produk (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Ulasan pelanggan online adalah umpan bagi calon pembeli atas informasi

yang diperoleh dari penilaian produk. Konsumen dapat memperoleh


kualitas produk yang mereka cari dari ulasan dan pengalaman yang
ditulis oleh konsumen yang telah membeli produk dari penjual online
menggunakan informasi dari review produk yang mereka lihat (Mo et al.,
dalam Auliya et al., 2017). Dengan adanya informasi review produk akan
membantu calon pembeli dalam menentukan keputusan pembelian.

Purwanto (2019) menyimpulkan bahwa review produk memiliki


pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin positif
ulasan produk yang diberikan oleh pelanggan online di halaman review
produk, maka semakin tinggi keputusan pembelian konsumen.

5. Pengaruh Keragaman Produk (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)


Menurut Simamora & Fatira AK (2019), keragaman produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin
banyak tingkat ke beragaman jenis produk yang ditawarkan oleh toko
maka keputusan pembelian yang dilakukan terhadap toko yang
ditawarkan akan semakin tinggi.

27 | Page
Adapun kerangka konseptual dari penelitian ini dapat dilihat pada

gambar 11 berikut:

Gambar 11 Kerangka Konseptual

D. Ringkasan
1. Deskripsi Objek Penelitian
a. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Shopee diluncurkan pada Tahun 2015 sebagai marketplace
Consumer To Consumer (C2C) dan serentak di negara lain, seperti
Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam dan
Filipina. Shopee Indonesia beralamat di Wisma 77 Tower 2, Jalan
Letjen. S. Parman, Palmerah, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11410,
Indonesia.

Shopee menjadi platform belanja online nomor satu (1) di Asia

Tenggara dan Taiwan pada Tahun 2021. Namun kini, Shopee


merupakan platform dimana disesuaikan untuk seluruh wilayah dan
memberikan pengalaman berbelanja online yang lebih mudah, aman
dan cepat bagi pengguna marketplace ini melalui pembayaran yang

28 | Page
mudah dan logistic yang aman. Semenjak Shopee meluncurkan
Shopee Mall dimana menjadikan marketplace Business To
Consumer (B2C) yang merupakan platform toko daring untuk merek

terkenal.

Gambar 12 Marketplace Shopee

Shopee merupakan sebuah aplikasi Marketplace online untuk

terjadinya transaksi jual beli dengan mudah dan cepat. Shopee


menawarkan berbagai macam produk-produkmulai dari produk
fashion sampai dengan produk untuk kebutuhan sehari-hari. Shopee

hadir dalam bentuk aplikasi mobileuntuk memudahkan


penggunanya dalam melakukan kegiatan belanja online tanpa harus
membuka website melalui perangkat komputer. akan tetapi, shopee
juga menyediakan aplikasi agar dapat di akses melalui perangkat
komputer, seperti Windows dan MAC. Shopee hadir di Indonesia
untuk membawa pengalaman berbelanja baru.

29 | Page
b. Logo Perusahaan

Sumber: Shopee.co.id (2021)

Gambar 13 Logo Shopee

c. Visi Misi Perusahaan


1) Visi Shopee, Shopee percaya bahwa aktivitas dari berbelanja
online harus dapat terjangkau, mudah dan menyenangkan.
2) Misi Shopee, mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi para
penjual di Indonesia.

d. Capaian Perusahaan
Pada Tahun 2018, Shopee mendapatkan Gross Merchandise Value
(GMV) mencapai lebih dari US$10 miliar dengan lebih dari enam
ratus juta transaksi yang pernah dilakukan melalui platform Shopee.
Shopee menawarkan sensasi belanja online yang komprehensif

untuk pengguna internet di seluruh wilayah dan dapat bereksplorasi


dan mendapatkan layanan untuk selalu memenuhi kebutuhan sehari
hari pelanggan tanpa hambatan.Terkait performa aplikasi, Shopee
secara konsisten menduduki peringkat pertama di platform iOS dan

Android. Sejak Q1 2020, Shopee selalu menjadi nomor satu di kedua


platform dan tidak bergeser sejak Q4 2019.

2. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan ke sembilan puluh enam
(96) responden terhadap para pengguna marketplace yang pernah
melakukan belanja di marketplace Shopee. Akan, diperoleh gambaran

30 | Page
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, alamat, usia, dan
marketpalce yang pernah dikunjungi.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada Tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Jumla Persentas


Kelamin h e (%)
Laki-laki 33 34,4%
Perempua 63 65,6%
n
Total 96 100
Sumber: Data primer diolah (2021)

Pada Tabel 4 menunjukkan bahwa dari sembilan puluh enam (96)

responden yang didominasi oleh perempuan mendapatkan


perolehan persentase sebesar 65,6 persen. Dan, responden laki-laki
memiliki jumlah persentase sebesar 34,4 persen. Pada penelitian ini
dapat di lihat bahwa perempuan lebih dominan dalam menggunakan
marketplace Shopee untuk melakukan berbelanja online.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Data karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada
Tabel 5 sebagai berikut:

31 | Page
Tabel 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase


(%)
≤ 20 Tahun 10 10

21– 30 Tahun 66 69

31 – 40 Tahun 18 19

>40 Tahun 2 2

Total 96 100
Sumber: Data primer diolah (2017)

Pada Tabel 5 menunjukkan bahwa responden terbanyak pada


penelitian ini berusia 21-30 tahun dengan persentase sebesar 69
persen, dikarenakan pada usia ini dapat dikategorikan usia muda
dimana mudah untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi
dan alasan responden ini sering berbelanja online karena pemburu

diskon harga, gratis ongkir dan cashback. Kemudian, pada usia 31


40 tahun dengan persentase sebesar 19 persen dimana usia ini

paling produktif untuk bekerja. Sedangkan, usia > 41 tahun


memiliki persentase sebesar 2 persen. Dikarenakan rata-rata usia
tersebut sudah tidak terlalu sering mengakses internet, seperti
kelompok umur lainnya. Dan, responden yang berusia <20 tahun
memiliki persentase sebesar 2 persen juga, sebab merupakan
mahasiswa yang belum memiliki pendapatan tetap sehingga daya
beli masih tergolong rendah.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Alamat


Data karakteristik responden berdasarkan Alamat dapat dilihat pada
Tabel 6 sebagai berikut:

32 | Page
Tabel 6
Karakteristik Responden Berdasarkan Alamat

Kecamatan Jumlah Persentase


(%)
Padang Hulu 23 24
Padang Hilir 20 21
Bajenis 19 20
Rambutan 28 29

Tebing Tinggi Kota 6 6


Total 96 100
Sumber: Data primer diolah (2021)

Pada Tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

penelitian ini beralamat di Kecamatan Padang Hulu dengan


persentase sebesar 24 persen, responden yang beralamat di
Kecamatan Padang Hilir sebesar 21 persen, kemudian responden
sebesar 20 persen beralamat di Kecamatan Bajenis, responden
yang beralamatkan di Kecamatan Rambutan sebesar 29 persen dan
sebesar 6 persen responden yang beralamat di Kecamatan Tebing

Tinggi Kota. Maka diketahui bahwa kebanyakan responden


beralamat di Kecamatan Rambutan karena peneliti menyebarkan
kuesioner terbanyak di wilayah tersebut.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Marketplace Yang


pernah Dikunjungi
Data karakteristik responden berdasarkan Marketplace yang pernah
dikunjungi dapat dilihat pada Tabel 7 adalah sebagai berikut:

33 | Page
Tabel 7
Karakteristik Responden Berdasarkan Marketplace yang
pernah dikunjungi

Pendapatan Jumlah
Shopee 96
Sumber: Data primer diolah (2021)

Pada Tabel 7 menujukkan bahwa banyaknya responden pada


penelitian ini adalah menggunakan Marketplace Shopee yaitu
sebanyak sembilan puluh enam (96) orang. Hal ini disebabkan
oleh kuesioner yang dibagikan peneliti hanya untuk pengguna
marketplace Shopee.

3. Deskripsi Jawaban Responden


Deskripsi distribusi item ini digunakan untuk mengetahui frekuensi dan

variasi jawaban responden terhadap beberapa item pernyataan yang


terdapat di dalam kuesioner. Jawaban-jawaban dari responden
selengkapnya dijelaskan, sebagai berikut:

a. Distribusi Frekuensi Variabel Keputusan Pembelian (Y)


Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan variabel
Keputusan Pembelian (Y) dijelaskan pada Tabel 8 dibawah ini:

34 | Page
Tabel 8
Distribusi Jawaban Item Variabel Keputusan Pembelian (Y)

5
Item 1 2 3 4 Mean
F % F % F % F % F %
1 0 0 2 2,1 14 14,6 65 67,715 15,6 3,96
0
0

0
0
2 18 18,8 64 66,7 14 14,6 3,95

3 0 0 1 1 16 16,7 67 69,8 12 12,5 3,93


4 0 0 2 2,1 24 25 56 58,3 14 14,6 3,85
Mean 3,92
Keputusan
Pembelian
(Y)
Sumber: Data Primer diolah (2021)

Pada Tabel 8 dapat diketahui pernyataan (1) menunjukkan bahwa

dari sembilan puluh enam (96) responden yang menjawab sangat


setuju terdapat sebanyak lima belas (15) responden dengan

persentase (15,5 persen), enam puluh lima (65) responden


menjawab setuju (67,7 persen),empat belas (14) responden
menjawab kurang setuju (14,6 persen), dua (2) responden menjawab
tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak
setuju. Maka, akan diperoleh nilai rata-rata untuk item (1) sebesar

3,92 dimana menunjukkan responden lebih berpendapat setuju dan


sangat setuju setelah membeli kebutuhannya di marketplace Shopee.
Pada pernyataan (2) menunjukkanbahwa dari sembilan puluh enam

(96) responden sebanyak empat belas (14) responden menjawab


sangat setuju (14,6 persen), enam puluh empat (64) responden

menjawab setuju (66,7 persen), delapan belas (18) responden


menjawab kurang setuju (18,8 persen), dan untuk tidak setuju dan
sangat tidak setuju tidak ada responden. Nilai rata-rata dari item (2)
adalah 3,95 dimana menunjukkan responden lebih berpendapat

35 | Page
kurang setuju dan setuju bahwa produk di Marketplace Shopee
berkualitas dan mempunyai manfaat untuk responden.
Pada pernyataaan (3) menujukkan bahwa dari sembilan puluh enam

(96) responden sebanyak dua belas (12) responden menjawab sangat


setuju (12,5 persen), enam puluh tujuh (67) responden menjawab
setuju (69,8 persen), enam belas (16) responden menjawab kurang
setuju (16,7 persen), satu (1) responden menjawab tidak setuju (1

persen) dan untuk sangat tidak setuju tidak ada responden . Nilai
rata-ratauntuk item (3) adalah 3,93 dimana responden lebih
berpendapat kurang setuju dan setuju bahwa kualitas produk yang

dibeli di Shopee sesuai dengan harga yang dibayar oleh responden.


Pada pernyataan (4) menunjukkan bahwa dari sembilan puluh enam

(96) responden sebanyak empat belas (14) responden menjawab


sangat setuju (14,6 persen), lima puluh enam (56) responden

menjawab setuju (58,3 persen), dua puluh empat (24) responden


menjawab kurang setuju (25 persen), dua (2) responden menjawab
tidak setuju (2,1 persen) dan sangat tidak setuju tidak ada responden
yang menjawab. Nilai rata- rata untuk item (4) sebesar 3,85 dimana
responden lebih berpendapatkurang setuju dan setuju bahwa akan
melakukan pembelian ulang di Shopee.
Dari keseluruhan item-itempernyataan mengenai variabel
Keputusan Pembelian (Y) pada Tabel 8, nilai rata-rata jawaban
responden adalah sebesar 3,92 dimana menunjukkan bahwa
responden lebih berpendapat setuju dengan tiap item pernyataan
Keputusan Pembelian (1) sampai dengan (4). Dari hasil keseluruhan
dapat dilihat bahwa responden melakukan pembelian di Marketplace
Shopee.

b. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Beli (Z)


Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan variabel
Minat Beli (Z) dijelaskan pada Tabel 9 dibawah ini:

36 | Page
Tabel 9
Distribusi Jawaban Item Variabel Minat Beli (Z)

1 2 3 4 5
Item Mean
F %F % F % F % F %
1 00 0 0 4 4,2 77 80,2 15 15,6 4,11

2 0 0 1 1 30 31,351 53,1 14 14,6 3,81

3 0 0 1 1 25 26 55 57,3 15 15,6 3,87

4 0 0 2 2,1 17 17,7 62 64,6 15 15,6 3,93

Mean Minat 3,93


Beli (Z)
Sumber: Data Primer diolah (2021)

Pada Tabel 9 dapat diketahui pernyataan (1) menunjukkan bahwa

dari sembilan puluh enam (96) responden sebanyak lima belas (15)
responden menjawab sangat setuju (15,6 persen ), tujuh puluh tujuh
(77) responden menjawab setuju (80,2 persen), empat (4) responden
menjawab kurang setuju (4,2 persen) dan tidak setuju dan sangat
tidak setuju tidak ada responden. Nilai rata-rata untuk item (1)
sebesar 4,11 dimana responden lebih berpendapat setuju dan
sangat setuju bahwa responden berminat membeli produk melalui
situs Shopee.
Pada pernyataan (2) menunjukkan bahwa dari sembilan puluh enam

(96) responden sebanyak empat belas (14) responden menjawab


sangat setuju (14,6 persen ), lima puluh satu (51) responden

menjawab setuju (53,11 persen), tiga puluh (30) responden


menjawab kurang setuju (31,3 persen), satu (1) responden menjawab
tidak setuju (1 persen) dan sangat tidak setuju tidak ada responden.
Nilai rata-rata untuk item (2) sebesar 3,81 dimana responden lebih
berpendapat kurang setuju dan setuju bahwa responden

37 | Page
mereferensikan situs Shopee kepada orang lain yang akan membeli
produk di Shopee.
Pada pernyataan (3) menunjukkan bahwa dari sembilan puluh enam

(96) responden sebanyak lima belas (15) responden menjawab


sangat setuju (15,6 persen ), lima puluh lima (55) responden

menjawab setuju (57,3 persen), dua puluh lima (25) responden


menjawab kurang setuju (26 persen), satu (1) responden menjawab
tidak setuju (1 persen) dan sangat tidak setuju tidak ada responden.
Nilai rata-rata untuk item (3) sebesar 3,87 dimana responden lebih

berpendapat kurang setuju dan setuju bahwa responden lebih


berminat membeli di situs Shopee dibandingkan tempat lain.
Pada pernyataan (4) menunjukkan bahwa dari sembilan puluh enam

(96) responden sebanyak lima belas (15) responden menjawab


sangat setuju (15,6 persen ), enam puluh dua (62) responden

menjawab setuju (64,6 persen), tujuh belas (17) responden


menjawab kurang setuju (17,7 persen), dua (2) responden menjawab
tidak setuju (2,1 persen) dan sangat tidak setuju tidak ada responden.
Nilai rata-rata untuk item (4) sebesar 3,93 dimana responden lebih
berpendapat kurang setuju dan setuju bahwa responden ingin
mencoba membeli produk lainnya di situs Shopee.
Dari keseluruhan item-item pernyataan mengenai variabel Minat
Beli (Z) pada Tabel 9, nilai rata-rata jawaban responden adalah
sebesar 3,93 dimana menunjukkan bahwa responden lebih

berpendapat setuju dengan tiap item pernyataan Minat Beli (1)


sampai dengan (4). Dari hasil keseluruhan dapat dilihat bahwa
responden berminat melakukan pembelian di marketplace Shopee.

c. Distribusi Frekuensi Variabel Ulasan Produk (X1)


Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan variabel
Ulasan Produk (X1) dijelaskan pada Tabel 10 dibawah ini:

38 | Page
Tabel 10
Distribusi Jawaban Item Variabel Ulasan Produk (X1)

1 2 3 4 5
Item Mean
F % F % F % F % F %

0
1 0 0 0 5 5,2 42 43,8 49 51 4,45

2 0 0 1 1 3 3,1 48 50 44 45,8 4,40

3 00 2 2,1 12 12,5 50 52,1 32 33,3 4,16


4

0 0 2 2,1 14 14,6 52 54,2 28 29,2 4,10

Mean Ulasan
4,28
Produk (X1)
Sumber: Data Primer diolah (2017)

Pada Tabel 10 dapat diketahui pernyataan (1) menunjukkan bahwa


dari sembilan puluh enam (96) responden sebanyak empat puluh
sembilan (49) responden menjawab sangat setuju (51 persen ), empat
puluh dua (42) responden menjawab setuju (43,8 persen), lima (5)
responden menjawab kurang setuju (5,2 persen) dan tidak setuju dan
sangat tidak setuju tidak ada responden. Nilai rata-rata untuk item

(1) sebesar 4,45 dimana responden lebih berpendapat setuju dan


sangat setuju bahwa sebelum membeli responden melihat review di

fitur Ulasan Produk Shopee.


Pada pernyataan (2) menunjukkan bahwa dari sembilan puluh enam

(96) responden sebanyak empat puluh empat (44) responden


menjawab sangat setuju (45,8 persen), empat puluh delapan (48)
responden menjawab setuju (50 persen), tiga (3) responden

menjawab kurang setuju (3,1 persen), satu (1) responden menjawab


tidak setuju (1 persen) dan sangat tidak setuju tidak ada responden.
Nilai rata-rata untuk item (2) sebesar 4,40 dimana responden lebih
berpendapat sangat setuju dan setuju bahwa menggunakan fitur

39 | Page
ulasan produk di Shopee untuk mendapatkan informasi produk dari
pembeli Shopee lainnya
Pada pernyataan (3) menunjukkan bahwa dari sembilan puluh enam

(96) responden sebanyak tiga puluh dua (32) responden menjawab


sangat setuju (33,3 persen), lima puluh (50) responden menjawab
setuju (52,1 persen), dua belas (12) responden menjawab kurang
setuju (12,5 persen), dua (2) responden menjawab tidak setuju (2,1

persen) dan sangat tidak setuju tidak ada responden. Nilai rata-rata
untuk item (3) sebesar 4,16 dimana responden lebih berpendapat
sangat setuju dan setuju bahwa melakukan perbandingan ulasan

ulasan produk yang akan dibeli di Shopee.


Pada pernyataan (4) menunjukkan bahwa dari sembilan puluh enam

(96) responden sebanyak dua puluh delapan (28) responden


menjawab sangat setuju (29,2 persen), lima puluh dua (52)
responden menjawab setuju (54,2 persen), empat belas (14)
responden menjawab kurang setuju (14,6 persen), dua (2) responden

menjawab tidak setuju (2,1 persen) dan sangat tidak setuju tidak ada
responden. Nilai rata-rata untuk item (4) sebesar 4,40 dimana
responden lebih berpendapat setuju dan sangat setuju bahwa
tertarik dan membeli produk setelah melihat review dari pembeli lain
di Shopee.
Dari keseluruhan item-item pernyataan mengenai variabel Ulasan
Produk (X1) pada Tabel 10, nilai rata-rata jawaban responden adalah
sebesar 4,284 dimana menunjukkan bahwa responden lebih

berpendapat setuju dengan tiap item pernyataan Ulasan Produk (1)


sampai dengan (4). Dari hasil keseluruhan dapat dilihat bahwa

responden melihat ulasan produk di Shope sebelum melakukan


pembelian.

d. Distribusi Frekuensi Variabel Keragaman Produk (X2)


Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan variabel
Keragaman Produk (X2) dijelaskan pada Tabel 11 dibawah ini:

40 | Page
Tabel 11
Distribusi Jawaban Item Variabel Keragaman Produk (X2)

1 2 3 4 5
Item Mean
F % F % F % F % F %

1
1 0 0 1 17 17,7 61 63.5 17 17,7 3,98

2,1
2 0 0 2 15 15,6 64 66,7 15 15,6 3,96

3 0 0 1 1 23 24 58 60,4 14 14,6 3,88

4 0 0 0 0 4 4,2 60 62,5 32 33,3 4,29

Mean
Keragaman 4,029
Produk (X2)
Sumber: Data Primer diolah (2021)

Pada Tabel 11 dapat diketahui pernyataan (1) menunjukkan bahwa

dari sembilan puluh enam (96) responden sebanyak tujuh belas (17)
responden menjawab sangat setuju (17,7 persen ), enam puluh satu
(61) responden menjawab setuju (63,5 persen), tujuh belas (17)
responden menjawab kurang setuju (17,7 persen), satu (1) responden

menjawab tidak setuju (1 persen) dan sangat tidak setuju tidak ada
responden. Nilai rata-rata untuk item (1) sebesar 3,98 dimana
responden lebih berpendapat setuju dan sangat setuju bahwa
Shopee menyediakan berbagai produk yang lengkap sesuai

kebutuhan.

Pada pernyataan (2) menunjukkan bahwa dari sembilan puluh enam

(96) responden sebanyak lima belas (15) responden menjawab


sangat setuju (15,6 persen ), enam puluh empat (64) responden

menjawab setuju (66,7 persen), lima belas (15) responden menjawab


kurang setuju (15,6 persen), dua (2) responden menjawab tidak
setuju (2,1 persen) dan sangat tidak setuju tidak ada responden. Nilai

41 | Page
rata-rata untuk item (2) sebesar 3,96 dimana responden lebih
berpendapat kurang setuju dan setuju bahwa Shopee menyediakan
produk dengan bermacam merek.
Pada pernyataan (3) menunjukkan bahwa dari sembilan puluh enam

(96) responden sebanyak empat belas (14) responden menjawab


sangat setuju (14,6 persen ), lima puluh delapan (58) responden

menjawab setuju (60,4 persen), dua puluh tiga (23) responden


menjawab kurang setuju (24 persen), satu (1) responden menjawab
tidak setuju (1 persen) dan sangat tidak setuju tidak ada responden.
Nilai rata-rata untuk item (3) sebesar 3,88 dimana responden lebih
berpendapat kurang setuju dan setuju bahwa Shopee menawarkan
variasi, model dan ukuran sesuai kebutuhan konsumen.
Pada pernyataan (4) menunjukkan bahwa dari sembilan puluh enam

(96) responden sebanyak tiga puluh dua (32) responden menjawab


sangat setuju (33,3 persen ), enam puluh (60) responden menjawab
setuju (62,5 persen), empat (4) responden menjawab kurang setuju

(4,2 persen) dan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada
responden. Nilai rata-rata untuk item (4) sebesar 4,29 dimana
responden lebih berpendapat sangat setuju dan setuju bahwa
Shopee menyediakan berbagai kategori kualitas produk sesuai
dengan keinginan konsumen.

Dari keseluruhan item-item pernyataan mengenai variabel


Keragaman Produk (X2) pada Tabel 11, nilai rata-rata jawaban

responden adalah sebesar 4,029 dimana menunjukkan bahwa


responden lebih berpendapat setuju dengan tiap item pernyataan
Keragaman Produk (1) sampai dengan (4). Dari hasil keseluruhan
dapat dilihat bahwa responden beranggapan dengan adanya
keragaman produk di Shopee membuat konsumen lebih tertarik
untuk berbelanja di Shopee.

42 | Page
4. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Model pengukuran (outer model) adalah analisis faktor konfirmatori
atau confirmatory factor analysis (CFA) dengan menguji validitas dan
reliabilitas konstruk laten. Berikut merupakan hasil evaluasi outer model
pada penelitian ini.

Sumber: Data primer diolah (2021)

Gambar 14 Model Measurement (Outer Model)

Pada hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka selanjutnya adalah

penjelasan hubungan antara variabel pada penelitian ini dan kemudian akan
dikaitkan dengan perilaku konsumen, penelitian-penelitian sebelumnya dan ilmu
manajemen sehingga dapat mendukung pernyataan yang sudah ada sebelumnya.
Penjelasan hasilnyaadalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Ulasan Produk (X1) Terhadap Minat Beli (Z)
Pada hasil analisis terhadap hipotesis 1 dapat diketahui bahwa variabel
Ulasan Produk (X1) berpengaruh signifikan terhadap minat beli (Z) pada
Marketplace Shopee. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian dari Damayanti (2019) bahwa review produk berpengaruh
terhadap minat beli konsumen. Menurut Spink dalam Nurul et al., (2019),
ulasan produk merupakan review produk yang dibuat oleh pelanggan

sebelumnya.

43 | Page
Ulasan Produk pada Marketplace Shopee memberikan kebebasan kepada
konsumen sebelumnya untuk memberikan pendapat dan mengomentari
produk yang telah dibeli dari berbagai aspek. Mulai dari proses
pengantaran produk dan kecepatan pengiriman, kuliatas produk, respon
penjual, sampai produk tersebut di konsumsi oleh konsumen. Maka dari
itu, responden yang berada di kota Tebing Tinggi menggunakan fitur
ulasan yang ada di Shopee sebagai bahan pertimbangan sebelum mereka
melakukan pembelian dan dengan melihat ulasan produk yang ada di
Shopee akan memberikan perasaan tertarik dan berminat terhadap suatu
produk. Dari data distribusi jawaban item variabel ulasan produk (X1),
nilai rata-rata jawaban responden sebesar 4,284 dimana menunjukkan
bahwa cenderung mendapatkan responden setuju. Yang artinya semakin

banyaknya review baik yang diberikan atas pengalaman konsumen


sebelumnya, maka semakin meningkatkan pengaruh minat beli mereka.

2. Pengaruh Keragaman Produk (X2) Terhadap Minat Beli (Z)


Pada hasil analisis terhadap hipotesis 2 dapat diketahui bahwa variabel
Keragaman Produk (X2) berpengaruh signifikan terhadap minat beli (Z)
pada marketplace Shopee. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian dari T. C. Putri & Gunawan, (2020) bahwa keragaman produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli secara online.

Menurut Keller & Kotler (2012) Keragaman produk adalah jumlah produk
atau barang yang ditawarkan penjual tertentu terhadap calon pembeli.
Shopee memberikan tawaran berbagai macam produk mulai dari merek
terkenal dalam negri maupun luar negri, dalam berbagai ukuran dan

desain, berbagai produk yang tidak ditemukan di toko offline dan berbagai
ketegori seperti pakaian pria, pakaian wanita, Handphone & Aksesoris,
perawatan & kecantikan, perlengkapan rumah, pakaian bayi & anak-anak,

sepatu pria dan wanita, tas pria dan wanita, makanan & minuman,
otomotif, olah raga, dan alat tulis.

44 | Page
Pada data distribusi frekuensi variabel keragaman produk (X2) rata-rata
skor jawaban responden adalah sebesar 4,029 bahwa responden setuju
shopee menyediakan berbagai kategori kualitas produk sesuai dengan

keinginan konsumen dengan rata-rata skor sebesar 4,29. Hal ini


menunjukkan bahwa mayoritas responden di kota Tebing Tinggi setuju.
Hal ini berarti dengan keragaman produk yang ada di Shopee dapat
menambah minat untuk membeli karena keragaman produk menciptakan
ketersediaan barang dalam jumlah dan jenis yang sangat variatif sehingga
menimbulkan banyaknya pilihan dalam proses belanja online. Artinya
Semakin beragamnya suatu produk semakin meningkatnya selera
konsumen dan akan menimbulkan minat beli konsumen.

3. Pengaruh Minat Beli (Z) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)


Pada hasil analisis terhadap hipotesis 3 dapat diketahui bahwa variabel
minat beli (Z) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)
pada marketplace Shopee. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian dari Sriyanto & Kuncoro, (2019) bahwa minat beli berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Menurut Kotler &


Keller, (2016) minat beli adalah respons terhadap objek yang
menunjukkan keinginan seseorang untuk membeli yang muncul secara

eksternal. Pada data distribusi frekuensi variabel minat beli (Z) pada item
P1 dengan nilai rata-rata terbesar sebesar 4,11 dengan pernyataan “Saya
berminat membeli produk melalui situs Shopee”. Pada pernyataan tersebut
terdapat 80,2 persen setuju dan 15 persen menyatakan sangat setuju bahwa
responden pada penelitian ini berminat untuk membeli produk di Shopee.
Yang artinya ketika minat beli naik atau meningkat maka keputusan
pembelian konsumen juga meningkat.

4. Pengaruh Ulasan Produk (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)


Pada hasil analisis terhadap hipotesis 4 dapat diketahui bahwa variabel
ulasan produk (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
(Y) pada marketplace Shopee. Tetapi, hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian dari Sudjatmika, (2017) bahwa ulasan produk tidak

45 | Page
berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara online. Pada penelitian
Sudjatmika, (2017) objek penelitian yang digunakan adalah Tokopedia
sedangkan objek penelitian ini adalah Shopee. Hasil dari penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian dari Purwanto, (2019) bahwa ulasan produk

memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Yang artinya


semakin tinggi ulasan online yang diberikan konsumen sebelumnya

melalui shopee, maka akan semakin meningkatkan keputusan pembelian.


Menurut Febriana Mitha & Yulianto, (2018) rasa keingintahuan konsumen

tentang produk atau jasa yang ditawarkan pada marketplace dapat


terjawab dengan menggunakan ulasan produk, sehingga mampu untuk
membantu konsumen dalam membuat keputusan.
Untuk mengukur variabel ulasan produk digunakan empat (4) indikator,

yaitu kesadaran, frekuensi, perbandingan dan pengaruh (Effect).


Berdasarkan data distribusi frekuensi ulasan produk (X1) nilai item
terbesar yaitu pada P1 dengan nilai mean 4,45 dimana pada penelitian ini
setuju dengan pernyataan bahwa sebelum membeli, responden melihat
review di fitur ulasan produk shopee. Yang artinya, semakin efektif ulasan

pelanggan online, maka semakin tinggi keputusan pembelian konsumen.


Hal ini karena ulasan online merupakan salah satu bentuk komunikasi
pada jual beli online karena Konsumen dapat memperoleh kualitas produk

yang mereka cari dari ulasan dan pengalaman yang ditulis oleh konsumen
sebelumnya.

5. Pengaruh Keragaman Produk (X2) Terhadap Keputusan Pembelian

(Y)
Pada hasil analisis terhadap hipotesis 5 dapat diketahui bahwa variabel
Keragaman Produk (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y) pada marketplace shopee. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian dari Simamora & Fatira AK., (2019) bahwa
keragaman produk memiliki pengaruh positif terhadap keputusan
pembelian. Untuk mengukur variabel keragaman produk digunakan empat
indikator yaitu kelengkapan produk, merek produk, variasi ukuran produk
dan kualitas produk. Berdasarkan data distribusi frekuensi keragaman

46 | Page
produk (X2) rata-rata jawaban responden adalah sebesar 4,029. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden pada penelitian ini setuju bahwa
dengan adanya keragaman produk yang lengkap di shopee membuat
responden melakukan pembelian. Keragaman produk yang ditawarkan
shopee sangat bervariasi seperti, produk kecantikan, perlengkapan rumah,
fashion muslim, pakaian wanita, dan lainnya.
Keragaman produk merupakan daya tarik bagi konsumen. Dengan
beberapa manfaat salah satunya memperkecil kemungkinan konsumen

beralih ke produk kompetitor dan meningkatkan keputusan pembelian.


Yang artinya semakin tinggi tingkat variasi produk yang dilakukan
terhadap produk yang ditawarkan toko tersebut maka semakin tinggi
keputusan pembelian yang akan dilakukan.

6. Pengaruh Ulasan Produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)


yang dimediasi Minat Beli (Z)
Pada hasil analisis terhadap hipotesis 6 dapat diketahui bahwa terdapat

pengaruh signifikan pada variabel Ulasan Produk (X1) memiliki pengaruh


signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) yang dimediasi oleh minat
beli (Z) pada Marketplace Shopee. Hal ini dapat terlihat dari deskripsi

jawaban responden pada indikator ulasan produk dengan pernyataan


“Sebelum membeli, saya melihat review di fitur Ulasan Produk Shopee.”
Pada pernyatan ini terdapat 43,8 persen menyatakan setuju dan 51persen

menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa ulasan produk


menjadi bahan perrtimbangan sebelum responden melakukan pembelian
dimana berkaitan dengan jawaban responden pada indikator keputusan
pembelian dengan pernyataan “Saya membeli produk di Shopee sesuai
dengan kebutuhan saya”. Pada pernyataan tersebut terdapat 67,7 persen

menyatakan setuju dan 15 persen menyatakan sangat setuju bahwa


responden membeli produk kebutuhannya di shopee. Keterkaitan tersebut
terjadi dengan adanya perantara jawaban responden pada indikator minat
beli dengan pernyataan “Saya berminat membeli produk melalui situs
Shopee”. Pada pernyataan tersebut terdapat 80,2 persen setuju dan 15

persen menyatakan sangat setuju bahwa responden membeli produk di

47 | Page
shopee. Yang artinya responden melihat fitur ulasan sebelum membeli
dan kemudian membuat responden berminat untuk memiliki produk
tersebut sampai kemudian responden melakukan pembelian.

7. Pengaruh Keragaman Produk (X2) terhadap Keputusan Pemebelian

(Y) yang dimediasi Minat Beli (Z)


Pada hasil analisis terhadap hipotesis 7 dapat diketahui bahwa Keragaman

Produk (X2) memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian


(Y) yang dimediasi oleh minat beli (Z) pada marketplace shopee. Hal ini
dapat dilihat dari deskripsi jawaban responden pada indikator keragaman
produk dengan pernyataan “Shopee menyediakan berbagai kategori

kualitas produk sesuai dengan keinginan konsumen”. Pada pernyataan


tersebut terdapat 62,5 persen menyatakan setuju dan 33,3 persen
menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa shopee telah
menyediakan berbagai kualitas produk sesuai keinginan konsumennya.
Hal tersebut berkaitan dengan jawaban responden pada indikator

keputusan pembelian dengan pernyataan “Saya membeli produk di Shopee


sesuai dengan kebutuhan saya”. Pada pernyataan tersebut terdapat 67,7

persen menyatakan setuju dan 15 persen menyatakan sangat setuju bahwa


responden membeli produk kebutuhannya di shopee. Keterkaitan tersebut
terjadi dengan adanya perantara jawaban responden pada indikator minat
beli dengan pernyataan “Saya berminat membeli produk melalui situs
Shopee”. Pada pernyataan tersebut terdapat 80,2 persen setuju dan 15

persen menyatakan sangat setuju bahwa responden membeli produk di


shopee. Yang artinya, dengan adanya shopee menyediakan berbagai
kategori yang berkualitas membuat konsumen berminat dan

mempercayakan mereka untuk membeli kebutuhannya di shopee.

Implikasi penelitian ini terbagi menjadi dua (2) bagian, yaitu implikasi praktis
dan teoritis. Implikasi teoritis berhubungan dengan pengembangan hasil penelitian

bagi peneliti berikutnya terkait Ulasan Produk (X1), Keragaman Produk (X2),
Minat Beli (Z) dan Keputusan Pembelian (Y). Implikasi praktis memberikan

kontribusi langsung bagi objek penelitian terkait Ulasan Produk (X1), Keragaman

48 | Page
Produk (X2), Minat Beli (Z) danKeputusan Pembelian (Y) yang didasarkan pada
hasil penelitian.
1. Implikasi Teoritis
Pada hasil penelitian maka implikasi teoritis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Hasil penelitian menyatakan bahwa Ulasan Produk dan Keragaman
Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian dengan Minat Beli sebagai variabel mediasi pada
penggunaan Marketplace Shopee, dimana memiliki implikasi pada
peningkatan keputusan pembelian dengan memaksimalkan fitur
ulasan pelanggan yang ada pada aplikasi belanja online Shopee dan
memperlengkap keragaman produk yang ada di Marketplace Shopee.

b. Penelitian ini memberikan informasi bahwa konsumen melihat fitur


ulasan produk dan keragaman produk untuk menciptakan minat
untuk membeli suatu produk barang dan jasa. Akan tetapi, terbukti
dalam penelitian ini bahwa ketika seseorang telah merasakan
kemudahan saat penggunaan dan saat mengakses aplikasi belanja
online Shopee belum tentu calon pembeli melakukan keputusan
pembelian.

2. Implikasi Praktis
Hasil dari penelitian ini memiliki beberapa implikasi bagi perusahaan
yaitu:
a. Pada hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa 69 persen di dominasi
pada usia 21-30 tahun. Karena pada usia tersebut lebih sering

mengakses internet dan lebih sering berbelanja mengikuti trend


fashion yang ada. Sedangkan, sebanyak 2 persen berusia > 40 tahun
yang mengunjungi shopee. Hal ini disebabkan oleh nilai rata-rata
pada usia tersebut tidak sering mengakses internet dan bahkan tidak
dapat mengoperasikan shopee, walaupun pada usia tersebut telah

memiliki penghasilan yang cukup untuk berbelanja online. Oleh dari

49 | Page
itu, apabila shopee tidak memiliki strategi yang lebih mempermudah

bagi calon pembeli untuk melakukan pembelian maka konsumen


yang berusia > 40 tahun akan kesulitan untuk melakukan pembelian
di shopee.
b. Pada penelitian ini responden di dominasi oleh perempuan sebesar 63

persen. karna kecenderungan perempuan lebih aktif menggunakan


marketplace shopee dan lebih sering berbelanja. Oleh dari itu, shopee

harus dapat menyediakan produk-produk yang membuat laki-laki


lebih tertarik untuk melakukan pembelian di shopee, sebagai contoh
menambah kelengkapan produk laki-laki agar lebih beragam dan
lengkap sehingga dapat menambah minat beli konsumen dan
kemudian melalukan keputusan pembelian. Shopee dapat

menyediakan produk dan promo khusus shopee Man, seperti


perlengkapan otomotif dan skincare khusus untuk laki-laki.

50 | Page
DAFTAR PUSTAKA

Agung, M. B. (2020). Pengaruh Online Custumer Review Dan Online Custumer


Rating Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tokopedia Pada Mahasiswa
Febi UIN Raden Fatah Palembang. http://repository.redenfatah.ac.id
Alma, B. (2016). Pemasaran jasa. Cetakan Kedua belas. Bandung: Alfabeta.
Andryanto, R. (2016). Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Dan Persepsi
Kemudahan Penggunaan Terhadap Minat Beli Di Toko Online.
Aplikasi Belanja Online C2C Meluncur di Indonesia. (n.d.). Diambil 16 Juli 2021,
dari https://m.liputan6.com/tekno/read/2379136/shopee-aplikasi-belanja
online-c2c-meluncur-di-indonesia
Auliya, Z. F., Rifqi, M., Umam, K., & Prastiwi, S. K. (2017). Online Customer
Review (OTRs) dan Rating Kekuatan baru pada Pemasaran Online di
Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 8(1), 89–98.
Daftar E-Commerce di Indonesia. (n.d.). Diambil 16 Juli 2021, dari
https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/
Damayanti, R. S. (2019). Pengaruh Online Customer Review And Rating , E
Service Quality Dan Price Terhadap Minat Beli Tahun 2019 Sarjana Ekonomi
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis. http://eprintslib.ummgl.ac.id
Dewi, C., & Nuryati. (2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Dan Minat Beli Konsumen Di Rumah Makan Boga-Bogi Surakarta.
Informatika, 1(2), 53–64. https://e-journal.stie
aub.ac.id/index.php/informatika/article/view/47
Febriana Mitha, E., & Yulianto. (2018). Pengaruh Online Customer Review Oleh
Beauty Vlogger Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Mahasiswi
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Angkatan 2014/2015 Dan
2015/2016 Yang Membeli Dan Menggunakan Purbasari Matte Lipstick).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 58(1), 1–9.
Ferdinand, A. (2014). Metode Penelitian Manajemen edisi kelima. In Badan
Penerbit Universitas Dipenegoro.
Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 20
(Edisi keenam). Semarang: Universitas Diponegoro. Sugiyono.(2008). Metode
Penelitian Bisnis, 1375–2085.
Ghozali, I., & Hengky, L. (2012). PLS Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan
Program SmartPLS 2.0 M3. Semarang: Universitas Diponegoro.
Ghozali, I., & Latan, H. (2012). Partial least square: Konsep, teknik dan aplikasi
SmartPLS 2.0 M3. In Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hair, J. F., Sarstedt, M., Hopkins, L., & Kuppelwieser, V. G. (2014). Partial least
squares structural equation modeling (PLS-SEM): An emerging tool in
business research. European Business Review, 26(2), 106–121.
https://doi.org/10.1108/EBR-10-2013-0128
Hussein, A. S. (2015). Penelitian bisnis dan manajemen menggunakan Partial
Least Squares (PLS) dengan SmartPLS 3.0. In Universitas Brawijaya.
Ichsan, M., Jumhur, H. M., Hum, M., & Dharmoputra, I. S. (2018). Pengaruh
Consumer Online Rating And Review Terhadap Minat Beli Konsumen Pada
Marketplace Tokopedia Di Wilayah DKI Jakarta. Jurnal manajemen bisnis
telekomunikasi dan informatika, 5(2), 1828–1835.
Istanti, F. (2017). Pengaruh Harga, Kepercayaan, Kemudahan Berbelanja Dan E

51 | Page
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Belanja Online Di Kota Surabaya.
Jurnal Bisnis & Teknologi Politeknik NSC Surabaya, 4(1), 14–22.
https://nscpolteksby.ac.id
Istiarni, P. R. D. (2014). Analisis Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan
Penggunaan Dan Kredibilitas Terhadap Minat Penggunaan Berulang Internet
Banking Dengan Sikap Penggunaan. http://eprints.undip.ac.id
Keller, K. L., & Kotler, P. (2012). Dirección de marketing.
Khafidatul, I., & Indra, K. (2020). Pengaruh Ulasan Produk, Kemudahan,
Kepercayaan, dan Harga Terhadap Marketplace Shopee di Mojekerto. Jurnal
Manajemen, 6(1), 31–42. http://www.maker.ac.id/index.php/maker
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management 15th Global edition
(Global). Harlow: Pearson Education Limited.
Lenggogeni, L., & Tae Ferdinand, A. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keunggulan Bersaing Dalam Upaya Meningkatkan Keputusan Pembelian.
Journal of Management, 5(3), 1–12. http://ejournal
s1.undip.ac.id/index.php/dbr
Nursalam, S. (2013). Metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis.
Jakarta: Salemba Medika.
Nurul, M., Soewarno, N., & Isnalita, I. (2019). Pengaruh Jumlah Pengunjung,
Ulasan Produk, Reputasi Toko Dan Status Gold Badge pada Penjualan
Dalam Tokopedia. E-Jurnal Akuntansi, 28(3), 1855–1865.
https://doi.org/10.24843/eja.2019.v28.i03.p14
Penitasari, N. (2017). Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli
Abon Lele. Management Marketing, 10–24. https://doi.org/2301- 7775
Purwanto, N. (2019). Pengaruh Perceived Risk Dan Online Costumer Review
Terhadap Keputusan Pembelian Online Di Tokopedia ( Studi Pada Konsumen
Tokopedia Di Kota Jombang). Jurnal Eksekutif, 16(2), 175–186.
Putri, G. purnama, Welsa, H., & Diansepti, B. (2021). Pengaruh Keamanan Dan
Kemudahan Penggunaan Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Minat Beli
Sebagai Variabel Intervening Pada Pembelian Di Shopee. Manajemen,
ekonomi, keuangaan dan Akutansi (MEKA), 2(1), 28–32.
http://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka
Putri, T. C., & Gunawan, C. (2020). Pengaruh Keragaman Produk Dan
Kepercayaan Terhadap Minat Beli Online Saat Pandemi Covid-19. Jurnal
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Sosial, 1(2), 56–65.
https://embiss.com/index.php/embiss
Rerung, R. R. (2018). E-Commerce, Menciptakan Daya Saing Melalui Teknologi
Informasi. Deepublish.
Safitri, R. S. N. I., Utami, S. S., & Sunarso. (2017). Analisis pengaruh store
atmosphere , harga, kualitas pelayanan, dan keragaman produk terhadap
kepuasan konsumen pada cafe & resto. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan,
17(2), 390–398.
Saidani, B., & Arifin, S. (2012). Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli Pada Ranch Market. Jurnal
Riset Manajemen Sains indonesia, 3(1), 1–22.
https://doi.org/10.36987/ecobi.v7i2.1758
Sanusi, A. (2011). Metodologi penelitian bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Saripa. (2019). Pengaruh ulasan dan penilaian produk terhadap keputusan

52 | Page
pembelian melalui tokopedia.
Sarjita. (2020). Pengaruh Kepercayaan Dan Keamanan Terhadap Minat Beli
Konsumen Secara Online Pada Situs OLX. Jurnal manajemen, VII(1), 69–82.
Satori, D. (2014). Metodologi penelitian kualitatif.
Sekaran, U. (2014). Metodologi Penelitian untuk Bisnis (Research Methods for
Business). Buku.
Simamora, A. A. N., & Fatira AK., M. (2019). Kemudahan Penggunaan dan
Keragaman Produk dalam Membentuk Keputusan Pembelian Generasi
Milenial Berbelanja secara Online. Jurnal Maneksi & Akuntansi dan
Politeknik Negeri Medan, 8(2), 213–222. http://www.ejournal
polnam.ac.id/index.php/JurnalManeksi/article/viewFile/395/252
Sriyanto, A., & Kuncoro, A. W. (2019). Pengaruh Brand Ambassador, Minat Beli
dan Testimoni terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Ekonomika dan
Manajemen, 8(1), 21–34.
Sudjatmika, F. V. (2017). Pengaruh Harga, Ulasan Produk, Kemudahan, Dan
Keamanan Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online Di
Tokopedia.Com. Manajemen & Bisnis, 5(1), 1–7.
Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Kombinasi, dan R&D. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
Sujarweni, V. W. (2015). Metodologi penelitian bisnis dan ekonomi.
Pustakabarupress.
Tanjaya, S. C., Maneke, L., & Tawas, H. (2019). Pengaruh Kualitas Informasi,
Kepercayaan Dan Kemudahan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Vape Di Instagram. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 7(4), 4935–4944.
https://doi.org/10.35794/emba.v7i4.25701
Tjiptono, F. (2015). Edisi 4. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Weisstein, F. L., Song, L., Andersen, P., & Zhu, Y. (2017). Examining impacts of
negative reviews and purchase goals on consumer purchase decision. Journal
of Retailing and Consumer Services, 39, 201–207.
https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2017.08.015
Wijaya, E., & Warnadi. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Secara Online Di Shopee. Jurnal Ilmiah Manajemen, 7(2), 152–
164.

53 | Page

Anda mungkin juga menyukai