Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

3.1.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh harga,

citra merek, kualitas produk, dan promosi secara parsial dan simultan terhadap

terhadap keputusan pembelian Iphone di Kota Banda Aceh.

3.1.2 Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014:13) data penelitian pada pendekatan

kuantitatif berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Alasan

peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena peneliti bermaksud untuk

menghilangkan subjektifitas dalam penelitian melalui pendekatan ini dapat

menarik suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel tertentu

ke permukaan dari responden yang menjadi obyek penelitian itu.

3.1.3 Horizon Waktu

Penelitian ini dimulai dengan melakukan instrumen data awal sebanyak 22

konsumen. Instrumen data awal dilakukan pada Bulan febuari 2019 sampai

selesai. Untuk tahap kegiatan pembuatan proposal untuk lebih jelas perhatikan

Tabel III.I berikut :

40
41

Tabel III.I
Proses Kegiatan Penelitian

Nama Bulan
No
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
1 Pengamatan
dan Observasi
2 Tahap
Penyusunan
Proposal
3 Tahap
Perijinan
4 Tahap
Pengumpulan
Data
5 Tahap
Analisis Data
6 Seminar
Proposal
7 Revisi hasil
seminar
8 Tahap Olah
Data
9

3.1.4 Unit Analisis

Unit analisis yang digunakan adalah terfokus pada konsumen yang

menggunakan Iphone di Kota Banda Aceh

3.2 Populasi dan Sampel penelitian

3.2.1 Populasi Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan

Iphone di Banda Aceh dengan jumlah tidak dapat diketahui (tak terhingga).
42

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan sebagai objek dan

sumber data serta informasi dalam penelitian yang dianggap mewakili dari suatu

penelitian. Ukuran populasi dalam penelitian sangat banyak dan tidak dapat

diketahui dengan pasti, maka besar sampel yang digunakan menurut Purba

(2014:23) menggunakan rumus sebagai berikut:

=
( )
Dimana :

z = tingkat distribusi normal pada tingkat signifikan 5% = 1.96

n = besar sampel

Moe = Margin of error, tingkat kesalahan maksimum adalah 10% . maka sampel

dapat dihitung sebagai berikut :

(1.96)
=
4 (0,10)

3.8416
=
0.04

= 96.04

= 96
Dari hasil rumus di atas maka pengambilan sampel sebesar 96 konsumen

yang menggunakan Iphone di Banda Aceh. Pengambilan sampel menggunakan

teknik purposive sampling. Purposive sampling termasuk dalam metode non

probability sampling (Sugiyono, 2011:34). Purposive sampling menurut Sugiyono

(2011:34) adalah Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.


43

3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Sumber Data Penelitian

Sumber data pada penelitian ini adalah :

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Pada

penelitian ini data primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh

konsumen yang menggunakan Iphone di Banda Aceh

b. Data Sekunder yaitu data pendukung yang diperoleh dari beberapa sumber

yang dinilai mempunyai relevansi dengan penelitianini. Dalam penelitian

ini data sekunder berupa karakteristik responden.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data di dalam membahas permasalahan ini, penulis

melakukan serangkaian kegiatan pengumpulan data, melalui:

a. Wawancara

Penulis melakukan wawancara/komunikasi dengan pihak yang terkait,

serta yang ada kaitannya dengan objek penelitian ini dengan mengajukan

pertanyaan kepada pihak terkait yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

b. Kuisioner

Teknik kuisioner yaitu dengan menyebarkan sejumlah pertanyaan dengan

format dan berbagai pilihan di dalamnya untuk dijawab oleh responden.

c. Kepustakaan

Kegiatan pengumpulan data secara ilmiah dan teoritis yang berhubungan

dengan penulisan ini, dengan membaca dan mengutip langsung dari


44

beberapa buku dengan menggunakan pendapat para ahli, agar data dan

hasil wawancara serta observasi lebih relevan dengan penelitian.

3.3.3 Skala Pengukuran Data

Skala Likert (Method of Summated Rating), skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dari individu atau kelompok tentang

fenomena sosial. Fenomena sosial ini disebut variabel penelitian yang telah

ditetapkan secara spesifik oleh peneliti. Jawaban dari setiap instrumen yang

mengguakan skala Likert mempunyai gradasi nilai kuantitatif yang

dikomposisikan dilakukan dengan menggunakan score 1-5 dan untuk satu pilihan

dinilai (Score) dengan jarak interval 1. Nilai (Score) dari pilihan tersebut antara

lain 1, 2, 3, 4, dan 5. Masing-masing nilai dari pilihan tersebut dapat dilihat

berikut ini:

Tabel III-2
Skala Pengukuran Data

Sangat Tidak Tidak Kurang Setuju Sangat


Setuju Setuju Setuju Setuju
1 2 3 4 5
Sumber : Tahir,2015
45

3.4 Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

Tabel III-3
Definisi Operasional dan Variabel Penelitian
Definisi
No Variabel Indikator Ukuran Skala Item
Variabel
Dependent Variable
1. Keputusan keputusan akhir pengenalan
1-5 Likert A1
Konsumen perorangan dan kebutuhan
rumah tangga pencarian Likert
1-5 A2
yang membeli informasi
barang dan jasa
untuk konsumsi Evaluasi
pribadi Kotler altenatif 1-5 Likert A3
(2014:184)
Keputusan Likert
1-5 A4
Pembelian
Perilaku
setelah 1-5 Likert A5
pembelian
Independent Variable
21. Citra Merek persepsi Manfaat
konsumen 1-5 Likert C1
fungsional
terhadap
perusahaan atau Manfaat
simbolis 1-5 Likert C2
produknya
Kotler (2014:43) Manfaat
1-5 Likert C3
pengalaman
2. Kualitas konsep kualitas
Produk sendiri pada Kinerja 1-5 Likert C1
dasarnya bersifat
relatif, yaitu
tergantung dari
sudut pandang Daya tahan
yang digunakan 1-5 Likert C2
untuk
menentukan ciri-
ciri dan
spesifikasinya Fitur 1-5 Likert C3
Lupiyoadi
46

(2015:41)
Reliabilitas 1-5 Likert C4

Estetika 1-5 Likert C5


Serviceability 1-5 Likert C6
3. Harga segala sesuatu Terjangkau 1-5 Likert B1
atau nilai yang Potongan
ditetapkan bagi Harga 1-5 Likert B2
sesuatu Assauri
Pembayaran 1-5 Likert B3
(2015 : 352)
4. Promosi segala usaha-
usaha yang Periklanan 1-5 Likert C1
dilakukan untuk
memperkenalka Penjualan
1-5 Likert C2
n produk kepada Tatap Muka
calon konsumen 1-5 Likert C3
dan membujuk Publisitas
mereka agar Promosi
membeli, serta Penjualan 1-5 Likert C4
mengingatkan
kembali
konsumen lama
agar melakukan 1-5 Likert C5
Pemasaran
pembelian. Langsung
Shciffman dan
Kanuk (2014 :
329)

3.5 Metode Analisa Data

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda dengan

formula sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2+ b3 X3+ b4 X4+e

Y = Keputusan pembelian

a = Konstanta

X1 = Citra Merek

X2 = Kualitas Produk

X3 = Harga
47

X4 = Promosi

b1,b2,b3,b4 = Koefesion X1, X2, X3, X4

e = Error Term

3.6 Pengujian Data

3.6.1 Pengujian Instrumen

3.6.1.1 Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkah-tingkah atau

kesalahan suatu instrumen (Arikunto 2015 : 168), suatu instrumen dikatakan valid

jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui

apakah instrumen yang telah disusun, telah memiliki validitas atau tidak maka

akan dilakukan pengujian dengan menggunakan contruct validity, yaitu konsep

pengukuran validitas dengan cara menguji apakah suatu instrumen mengukur

contruct sesuai dengan apa yang diharapkan.

Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sarwono, 2017:218), penentuan

validitas didasarkan atas perbandingan nilai korelasi, produk moment (r tabel).

Apabila nilai korelasi hitung (r hitung) lebih besar dibandingkan dengan (r tabel)

pada tingkat keyakinan 95% dapat diartikan bahwa item-item pertanyaan tersebut

valid.
48

3.6.1.2 Uji Reliabilitas

Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya. Jika hasil pengukuran yang dilakukan secara

berulang relatif sama maka pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat

reliabiliatas yang baik. Pada dasarnya bukankah alat ukurnya yang reliabel,

melainkan datanya karena kita uji adalah data bukan alat ukur, pengertian alat

ukur yang reliabel berarti bahwa alat ukur tersebut mampu mengungkapkan data

yang cukup dapat dipercaya, namun untuk menyingkatkan istilah, sering

dinyatakan bahwa alat ukurnya reliabel.

Dalam penelitian ini, tolak ukur reliabilitas adalah nilai alpha cronbach

yang diperoleh melalui perhitungan statistik. (Malhotra, 2012:235) menyatakan

nilai alpha cronbach minimum yang diterima adalah 0.60. Hal ini berarti suatu

kuesioner dinyatakan handal apabila nilai alpha cronbach yang diperoleh berada

diatas 0.60.

3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik

3.6.2.1 Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel penggangu/residual memiliki distribusi normal, seperti diketahui bahwa

Uji T dan Uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik dianggap tidak valid. Model regresi

yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Cara untuk

mengetahuin normalitas residual adalah dengan menlihat normal probability yang


49

membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal

akan membentuk suatu garis lurus diagonal. Jika distribusi data adalah normal

maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonalnya

atau berada disekitar garis diagonal (Ghozali, 2105:161).

3.6.2.2 Multikolinearitas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, asumsi multikolinearitas

menyatakan variabel independen harus terbebas dari gejala multikolineritas.

Gejala multikolineritas adalah gejala korelasi antar variabel independen. Model

regresi yang baik seharusnya tidak tejadi korelasi antar variabel independen.

Deteksi ada tidaknya multikolineritas yaitu dengan menlihat nilai VIF ( Variabel

Inflation Factor) dan tolerance. Regresi dikatakan bebas dari multikolineritas

apabila nilai VIF <10, dan tolerance >0,1 (10%). (Ghozali, 2015:161)

3.6.2.3 Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2015:161) Uji heterokedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variace dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dan residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut himikedastisitas dan

jika berbeda maka disebut heterokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan

melihat grafik plot antar nilai prediksi variabel terikat (ZRED) dan residualnya
50

(SRESID). Deteksi terhadap herokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZRED dimana

sumbu Y dan sumbu X yang telah diprediksi, sumbu X adalah residual (Y

prediksi- Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisisnya sebagai

berikut:

 Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan tealh terjadi heterokedastisitas.

 Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar diatas dan

dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.7 Pengujian Hipotesis

3.7.1 Uji t (Individu/Parsial)

Untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh secara parsial

terhadap variabel dependen digunakan uji t dengan kriteria sebagai berikut :

 Jika t hitung < t tabel atau P Value (nilai signifikan) > 0,05, maka Hotidak

ditolak (Ha tidak diterima). Artinya bahwa, variabel independen secara

individu (parsial) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

 Jika t hitung > t tabel atau P Value (nilai signifikan) > 0,05, maka Ha tidak

ditolak (Ho tidak diterima). Artinya bahwa, variabel independen secara

individu (parsial) berpengaruh terhadap variabel dependen


51

Ho1 : Citra merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

produk IPhone di Kota Banda Aceh

Ha1 : Citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian IPhone

di Kota Banda Aceh

Ho2 : Kualitas Produk tidak berpengaruh signifikan keputusan pembelian IPhone

di Kota Banda Aceh

Ha2 : Kualitas Produk berpengaruh signifikan keputusan pembelian IPhone di

Kota Banda Aceh

Ho3 : Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian IPhone

di Kota Banda Aceh

Ha3 : Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian IPhone di

Kota Banda Aceh

Ho4 : Promosi tidak berpengaruh signifikan keputusan pembelian IPhone di Kota

Banda Aceh

Ha4 : Promosi berpengaruh signifikan keputusan pembelian IPhone di Kota

Banda Aceh

3.7.2 Uji F (Simultan)

Untuk menguji tingkat signifikan Variabel bebas (X) dengan uji F secara

bersama-sama (secara serentak) terhadap variabel terikat (Y) dengan kriterian

sebagai berikut :

 Jika F hitung < F tabel atau P Value (nilai signifikan) > 0,05, maka

Hotidak ditolak (Ha tidak diterima). Artinya bahwa, variabel independen


52

secara bersama-sama (simultan) tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen

 Jika F hitung > F tabel atau P Value (nilai signifikan) > 0,05, maka Ha

tidak ditolak (Ho tidak diterima). Artinya bahwa, variabel independen

secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen

Ho5 : Citra merek, kualitas produk, harga, dan promosi tidak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian IPhone di Kota Banda Aceh

Ha5 : Citra merek, kualitas produk, harga, dan promosi berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian IPhone di Kota Banda Aceh

Anda mungkin juga menyukai