Analisis Kinerja PT Mustika Ratu
Analisis Kinerja PT Mustika Ratu
BERDASARKAN
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018-2020
LAPORAN PENELITIAN
Disusun oleh :
Kelompok 1/MBS 6F
BAB I................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
BAB II .............................................................................................................................. 3
BAB IV ........................................................................................................................... 12
i
BAB V ............................................................................................................................ 20
PENUTUP ...................................................................................................................... 20
LAMPIRAN ................................................................................................................... 22
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR BAGAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Perkembangan bisnis di era globalisasi ini semakin berkembang dan pesat antara lain
dari bidang perakitan, produk perawatan kecantikan, kuliner, gaya, administrasi, dan lain-
lain. Dengan kemajuan dunia bisnis ini akan memicu persaingan yang serius antar
organisasi. Oleh karena itu, meyakinkan organisasi yang berbeda untuk lebih
mengembangkan pelaksanaan organisasi baik moneter maupun non-moneter untuk tetap
waspada terhadap perubahan di masa globalisasi.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Manfaat Kinerja
Menurut Praytino (2010), ada beberapa manfaat dari penilaian kinerja
diantaranya sebagai berikut:
1) Mengelolah operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotifan
karyawan secara maksimal.
2) Membantu pengambilan keputusan yang berhubungan dengan karyawan
seperti promosi, transfer, dan pemberhentian.
3) Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan
dan menyediakan kriteria promosi dan evaluasi program pelatihan
karyawan.
4) Menyediakan umpan balik bagi karyawan bagaimana atasan menilai
kinerja mereka.
5) Menyediakan suatu dasar dengan distribusi penghargaan.
Pemeriksaan laporan keuangan suatu organisasi pada dasarnya perlu mengetahui
pameran moneter organisasi, dimana dalam merinci dan menilai posisi moneter
dan potensi atau kemajuan organisasi terdapat tanda-tanda penyajian moneter
3
organisasi tersebut. Sofyan et al, dikutip dalam Praytino (2010) menyatakan
bahwa proporsi moneter yang banyak digunakan untuk mengukur rasio moneter
suatu organisasi adalah sebagai berikut:
a) Likuiditas, yang menggambarkan kapasitas organisasi untuk
menyelesaikan komitmen sementara di mana proporsi ini dapat ditentukan
melalui sumber data tentang modal kerja sebagai sumber daya saat ini dan
kewajiban lancar.
b) Solvability, yang menggambarkan kapasitas organisasi dalam memperoleh
keuntungan. Proporsi ini dapat ditentukan dari hal-hal jangka panjang
seperti sumber daya tetap dan kewajiban jangka panjang.
c) Profitability, bagaimana menggambarkan organisasi untuk membantu
keuntungan melalui semua kemampuan, sumber yang ada seperti latihan
transaksi, uang tunai, modal, jumlah perwakilan, jumlah bagian aset, dll.
Rasio keuangan dapat digunakan untuk menyederhanakan informasi yang
menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Maka,
penggunaan rasio keuangan ditekankan pada pengukuran rasio profitabilitas
dimana angka setelah rasio dihitung maka langkah berikutnya adalah menganalisa
kinerja keuangan perusahaan dari angka-angka rasio tersebut (Pongoh, 2013).
3. Pengertian Kinerja Perusahaan
Menurut Fahmi (2012) kinerja perusahaan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan
dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar.
Menurut Gitman & Zutter (2015), Kinerja perusahaan adalah kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba pada tingkat penjualan, aset, dan ekuitas
tertentu. Kinerja perusahaan terutama diukur dengan metrik keuangan selama
periode waktu tertentu. Pengukuran kinerja perusahaan merupakan salah satu
faktor terpenting bagi perusahaan karena bertujuan untuk menilai apakah tujuan
yang telah ditetapkan perusahaan telah tercapai sehingga kepentingan stakeholders
dapat terpenuhi.(Waluya & Jannah, 2022).
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan
merupakan analisis yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam melaksanakan
aturan pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar sehingga mampu
memperoleh keuntungan.
4
4. Tahapan Menganalisis Kinerja Perusahaan
Menurut Fahmi (2012), terdapat beberapa tahap dalam menganalisis kinerja
keuangan suatu perusahaan, diantaranya:
1) Melakukan riveiw terhadap data laporan keuangan
Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah
dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku
umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan
keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
2) Melakukan perhitungan
Penerapan metode hitungan disini adalah disesuaikan dengan kondisi dan
permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan
tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang
diinginkan.
3) Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh
Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan
perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya.
4) Melakukan tafsiran terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan
Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah
dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran untuk
melihat apa saja permasalahan dan kendala-kendala yang dialami oleh
perusahaan tersebut.
5) Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai
permasalahan yang ditemukan
Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang
dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan input atau masukan agar
apa saja yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat
terselesaikan.
2.1.2 Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2009), laporan keuangan merupakan sebuah gambaran
posisi keuangan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Menurut Fahmi (2012),
laporan keuangan yaitu informasi yang menggambarkan kondisi laporan keuangan
suatu perusahaan, dan dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan
5
perusahaan tersebut. Selain itu, menurut Raharjapura (2011), laporan keuangan
adalah hasil akhir dari sistem pembukuan untuk periode tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan merupakan gambaran kondisi laporan keuangan yang dimiliki suatu
perusahaan dari proses akuntansi selama periode tertentu.
2. Tujuan dan Kegunaan Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2012), Laporan keuangan memiliki tujuan untuk
memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu
maupun pada periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara
mendadak sesuai dengan kebutuhan perusahaan maupun secara berkala.
Fahmi (2012:23) menyatakan bahwa laporan keuangan sangat diperlukan
untuk mengukur hasil usaha ddan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu
dan untuk mengetahui sudah sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya.
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atu aktivitas
perusahaan tersebut. sehingga laporan keuangan memegang peranan yang luas dan
mempunyai suatu posisi yang mempengaruhi dalam pengambilann keputusan
(Pongoh, 2013).
6
Gudang Garam Tbk periode
2013-2015.
(Pongoh, 2013) Analisis Dalam tinjauan ini, teknik Hasil dari penelitian ini
Laporan Keuangan untuk pemeriksaan informasi yang dapat dikemukakan bahwa
Menilai Kinerja Keuangan digunakan adalah metode jika dilihat dari proporsi
PT. Bumi Resources Tbk deskriptif kuantitatif dengan likuiditas secara umum
memperkirakan proporsi organisasi terlihat baik,
likuiditas, solvabilitas, dan maka dilihat dari proporsi
rentabilitas. resolvabilitas organisasi
berada pada posisi yang
layak, dan dilihat dari
proporsi produktivitas
organisasi berada pada
posisi yang layak atau
profit.
(Tri et al., 2015) Analisis Penelitian ini menggunakan Hasil dari penelitian ini
Kinerja Perusahaan meode analisis deskriptif dapat dikemukakan bahwa
Berdasarkan Laporan Arus kualitatif dengan data yang keadaan keuangan PT
Kas pada PT Indomobil diperoleh yaitu dari laporan Indomobil Sukses
Sukses Internasional Tbk keuangan PT Indomobil Internasional Tbk sedang
Sukses Internasional Tbk. tidak baik. Kemudian,
berdasarkan pemeriksaan
penjelasan pendapatan,
ditemukan bahwa
organisasi memiliki tingkat
likuiditas dan solvabilitas
yang tidak menguntungkan.
(Harahap & Anggraini, Studi ini menggunakan Hasil dari penelitian ini
2020) Analisis Rasio metodologi deskriptif adalah:
Keuangan terhadap Kinerja kuantitatif dengan informasi 1) Pada masa awal
Perusahaan PT Eastparc opsional yang didapat dari pandemi Coronavirus,
Hotel Tbk (Masa Awal situs BEI yang sebenarnya. dana organisasi dalam
Pandemi Covid-19) Selain itu, perangkat kondisi sangat baik jika
7
berwawasan yang dilihat dari proporsi
digunakan adalah rasio likuiditas dan
moneter yang mencakup solvabilitas
rasio likuiditas, solvabilitas, 2) Pada masa awal
profitabilitas, dan aktifitas. pandemi virus corona,
dana organisasi berada
dalam kondisi yang
memprihatinkan jika
dilihat dari proporsi
aktifitas dan
profitabilitas.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑥100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
9
Rumus:
𝐾𝑎𝑠 + 𝐸𝑓𝑒𝑘
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑥100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
2. Rasio Solvabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan modal sang pemilik dengan
dana yang dipinjam dari kreditur (Nurati et al., 2019).
a) Total Debt to Total Asset Ratio
Rumus :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑇𝐴𝑅 𝑥100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
10
c) Gross Profit Margin (GPM)
Rumus:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟
𝐺𝑃𝑀 𝑥100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑁𝑃𝑀 𝑥100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
12
Visi PT. Mustika Ratu Tbk (Organisasi) adalah menjadikan Royal
Heritage Indonesia dan ramuan rahasia berbasis kekayaan hayati sebagai dasar
untuk industry perawanan Kesehatan dan kecantikan yang holistic dengan
didukung proses riset dan teknologi berkelanjutan untuk memberikan manfaat
bagi masyarat dan lingkungan (Tbk, 2019).
2. Misi
Adapun misi dari PT Mustika Ratu Tbk adalah sebagai berikut : (Tbk,
2019)
1. SDM yang berkomitmen dan kompeten.
2. Pengelolaan perusahaan yang baik, berdisiplin tinggi dan tangkas.
3. Menciptakan inovasi yang relevan dan memberikan manfaat bagi
masyarakat dan lingkungan.
4. Mengutamakan kepuasan pelanggan.
5. Menggunakan riset dan teknologi untuk kemajuan perusahaan.
4.1.4 Struktur Organisasi
13
Bagan 4.1 Struktur Organisasi PT Mustika Ratu Tbk
RUPS GMS
Dewan Komisaris
Kepala
Direktur Korporat SDM Direktur Pengembangan
Bag.Pemasaran
Keuangan dan Inovasi Bisnis
Yuniastuti
Jodi Adrea Suryokusumo Kusuma Ida Anjani, Bcom,
Bcom, McorpGov, CA (ICAA) MBus, MAAPfin
Kepala Bag.R&D
Dewita Agus
Budget &Financial Kepala SPA-
Controller Kesehatan
Rusdi Diana Virginia
Kepala Bag.Sales
Pelitawan
Finance &Account Manajer
Receivable pengembangan bisnis
Controller Astrid W
BomaK. Sebayang
Tommy C
Antonius Wilkam
14
4.2 Rasio Keuangan
4.2.1 Rasio Likuiditas
a) Rasio Lancar (Current Ratio)
Hasil perhitungan rasio lancar ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Current Ratio tahun 2018 adalah sebesar
3,11%. Setelah itu, menjadi 2,88% pada 2019 dan 2,20% pada 2020.Oleh sebab
itu, laporan keuangan PT Mustika Ratu periode 2018-2020 dinyatakan likuid
berdasarkan rasio lancar. Sesuai dengan Harahap (2011), Semakin menonjol
proporsi sumber daya saat ini untuk kewajiban lancar, semakin tinggi kapasitas
organisasi untuk menutupi kewajiban sesaatnya.
b) Rasio Cepat (Quick Ratio)
Hasil dari perhitungan quick ratio ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Dari tabel di atas terlihat bahwa quick ratio adalah 2,08% tahun 2018, 1,98%
pada tahun 2019 dan 1,46% pada tahun 2020. Maka dari itu, laporan keuangan PT
Mustika Ratu pada periode 2018-2020 berdasarkan rasio cepat dinyatakan likuid.
15
Menurut Fahmi (2011), menyatakan jika suatu organisasi memiliki proporsi yang
cepat senilai di bawah 100%, tingkat likuiditasnya dianggap buruk begitu juga
sebaliknya.
c) Rasio Kas (Cash Ratio)
Hasil dari perhitungan Cash Ratio ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Quick Ratio adalah 0,13% pada
tahun 2018, 0,07% pada tahun 2019 dan 0,05% pada tahun 2020. Berdasarkan hal
tersebut, maka laporan keuangan PT Mustika Ratu pada periode 2018-2020 dapat
dikatakan baik (likuid) berdasarkan rasio kas.
4.2.2 Rasio Solvabilitas
a) Rasio Hutang terhadap Total Aktiva (Debt to Assets Ratio)
Hasil dari perhitungan Debt to Assets Ratio ditunjukkan pada tabel di bawah ini
.
Tabel 4.4. Debt to Assets Ratio PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020
Tahun Jumlah Hutang Jumlah Aktiva DAR Kriteria
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai Debt to Assets Ratio terhadap aset adalah
sebesar 0,28% pada tahun 2018, 0,30% pada tahun 2019, dan 0,38% pada tahun
2020. Berdasarkan hal tersebut, maka laporan keuangan PT Mustika Ratu pada
16
periode 2018-2020 dapat dinyatakan solvable disebabkan karena total aset dalam
laporan keuangan dapat menutupi kewajiban perusahaan.
b) Rasio Hutang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)
Hasil dari perhitungan Debt to Equity Ratio ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa nilai Debt to Equity Ratio adalah
0,39% pada tahun 2018, 0,44% pada tahun 2019 dan 0,63% pada tahun 2020.
maka dapat dikatakan laporan keuangan PT Mustika Ratu pada periode 2018-2020
solvabel karena rasio DER yang baik harus dibawah 1 atau dibawah 100%. Yang
berarti, Semakin rendah rasio DER maka semakin baik kondisi fundamental
perusahaan.
4.1.1. Rasio Rentabilitas
a) Rasio Pengembalian Investasi (Return on Investment)
Hasil dari perhitungan ROI (Return on Investment) ditunjukkan pada tabel di
bawah ini.
17
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai ROI adalah 0,44% pada tahun 2018,
0,024% pada tahun 2019 dan 1,20% pada tahun 2020. Semakin tinggi tingkat ROI
suatu perusahaan maka semakin baik perusahaan tersebut. Oleh karena itu,
laporan keuangan PT Mustika Ratu 2020 dinyatakan sebagai perusahaan yang
menguntungkan berdasarkan ROI (Return on Investment).
b) Rasio Pengembalian Ekuitas (Return on Equity Ratio)
Hasil dari perhitungan Return on Equity Ratio (ROE) ditunjukkan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.6. Return on Equity Ratio (ROE) PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020
Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Ekuitas ROE
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai ROE adalah 0,61% pada tahun 2018,
0,035% pada tahun 2019 dan 1,97% pada tahun 2020. Berdasarkan hal tersebut,
maka laporan keuangan PT Mustika Ratuu 2020 dapat digambarkan sebagai
perusahaan yang menguntungkan atas dasar return on equity (ROE). Menurut
Harahap (2009), semakin tinggi rasio ROE, semakin baik hasilnya, karena
perusahaan dianggap dapat menggunakan ekuitasnya secara efektif dan
menghasilkan laba.
c) Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Hasil perhitungan Gross Profit Margin ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8. Gross Profit Margin (GPM) PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020
Tahun Laba Kotor Penjualan Bersih GPM
18
Dari tabel di atas terlihat bahwa GPM pada tahun 2018 sebesar 58%,
meningkat menjadi 60% pada tahun 2019, dan meningkat lagi menjadi 64% pada
tahun 2020. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa laporan keuangan PT
Mustika Ratu baik dan efisien berdasarkan margin laba kotor.
d) Net Profit Margin
Hasil dari perhitungan Net Profit Margin ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.7. Net Profit Margin (NPM) PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020
Tahun Laba Bersih Penjualan Bersih NPM
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai NPM pada tahun 2018 sebesar 0,41%,
nilai rasio menurun menjadi 0,21% pada tahun 2019 dan meningkat menjadi
2,28% pada tahun 2020. Penurunan pada tahun 2019 disebabkan oleh penurunan
penjualan bersih PT Mustika Ratu, namun peningkatan penjualan bersih.
19
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya cenderung
dianggap bahwa efek samping dari studi ini menunjukkan bahwa pameran moneter
organisasi jika dilihat menurut perspektif proporsi likuiditas yang diperkirakan oleh rasio
lancar, rasio cepat, dan rasio kas PT. Mustika Ratu Tbk dapat dikatakan likuid secara
keseluruhan.
Penyajian moneter organisasi jika dilihat dari perspektif proporsi solvabilitas yang
diestimasi oleh proporsi kewajiban terhadap sumber daya Debt to Asset Ratio dan
proporsi kewajiban terhadap nilai Debt To Equity Rato PT. Mustika Ratu Tbk dinyatakan
layak sepenuhnya. Penyajian moneter organisasi dilihat dari perspektif proporsi manfaat
(rentabilitas) yang diperkirakan dengan memanfaatkan ROI, ROE, NPM, dan GPM PT.
Mustika Ratu Tbk dinyatakan profit.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta kesimpulan diatas, maka dapat
diberikan gagasan diantaranya adalah:
1. Organisasi harus memiliki pilihan untuk mengikuti atau lebih meningkatkan
proporsi likuiditas dan proporsi dissolvability sehingga organisasi dapat
memenuhi komitmen sesaatnya tepat waktu dan selanjutnya organisasi dapat
melunasi dukungan dari kewajiban.
2. Perusahaan harus membangun proporsi produktivitas dan proporsi pergerakan
dengan lebih mengembangkan prosedur periklanan atau kemajuan dalam
kesepakatan dan menekan biaya produk yang ditawarkan untuk menciptakan
keuntungan yang lebih besar bagi organisasi.
Untuk penelitian lebih lanjut, adalah normal untuk menggunakan proporsi keuangan
yang lebih lengkap dan meningkatkan kerangka waktu persepsi untuk lebih
menggambarkan presentasi keuangan suatu organisasi secara keseluruhan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, L. R., & Anggraini, R. (2020). Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja
Perusahaan PT Eastparc Hotel, Tbk (Masa Awal Pandemi Covid-19). Jurnal Akuntansi
Dan Keuangan, 5(1), 57–63.
Ina Susianti. (2018). Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT .
Gudang Garam Tbk . Pada Periode 2013 - 2015. Simki-Economic, 02(02), 1–11.
Nurati, A., Burhanudin, B., & Damayanti, R. (2019). Analisis Kinerja Keuangan Pada
Perusahaan Pt Mustika Ratu Tbk. Berdasarkan Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas,
Dan Rentabilitas. Jurnal Ilmiah Edunomika, 3(01), 108–118.
https://doi.org/10.29040/jie.v3i01.466
Pongoh, M. (2013). Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Bumi
Resources Tbk. Jurnal EMBA, 1(3), 669–679.
Tbk, P. M. R. (2019). Laporan Tahunan. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan, 29–
33.
Tri, A., Michael, S., & Bertus, B. (2015). ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN
BERDASARKAN LAPORAN ARUS KAS PADA PT INDOMOBIL SUKSES
INTERNASIONAL TBK Arief Tri Hardiyanto *) dan Stefan Michael Benyamin Bertus
**). Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi, 1(2), 63–76.
Waluya, A., & Jannah, W. (2022). Analisis kinerja keuangan perusahaan sebelum pandemi
dan saat pandemi covid-19. Jurnal Akademi Akuntansi, 5(1), 34–46.
https://doi.org/10.22219/jaa.v5i1.18480
21
LAMPIRAN
22