Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk.

BERDASARKAN
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2018-2020

LAPORAN PENELITIAN

Diajukan Kapada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam


Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Alat Analisis Riset

Disusun oleh :

Kelompok 1/MBS 6F

1. Yunita Kumala Sari (195211266)


2. Rachma Ardianti Putri (195211272)
3. Yusrikha Alzahra T (195211276)
4. Octavia Nur Fitriani (195211281)
5. Diyan Setiyani (195211299)

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
Tahun 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... iii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................................... iv

BAB I................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 2

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 2

BAB II .............................................................................................................................. 3

LANDASAN TEORI ....................................................................................................... 3

2.1 Kajian Teori ....................................................................................................... 3

2.2 Tinjauan Pustaka ................................................................................................ 6

BAB III ............................................................................................................................. 9

METODE PENELITIAN ................................................................................................. 9

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................. 9

3.2 Sumber Data ...................................................................................................... 9

3.3 Teknik Pengumpulan Data................................................................................. 9

3.4 Teknik Analisis Data ......................................................................................... 9

BAB IV ........................................................................................................................... 12

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 12

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ......................................................................... 12

4.2 Rasio Keuangan ............................................................................................... 15

i
BAB V ............................................................................................................................ 20

PENUTUP ...................................................................................................................... 20

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 20

5.2 Saran ............................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 21

LAMPIRAN ................................................................................................................... 22

ii
DAFTAR TABEL

Table 2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................................ 6


Tabel 4.1 Current Ratio PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020 .................................................................. 15
Tabel 4.2 Quick Ratio PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020 ..................................................................... 15
Tabel 4.3 Cash Ratio PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020....................................................................... 16
Tabel 4.4 Debt to Assets Ratio PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020 ........................................................ 16
Tabel 4.5 Debt to Equity Ratio PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020........................................................ 17
Tabel 4.6 Return on Investment (ROI) PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020 ........................................... 17
Tabel 4.7 Return on Equity Ratio (ROE) PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020 ........................................ 18
Tabel 4.8 Gross Profit Margin (GPM) PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020 ............................................ 18
Tabel 4.9 Net Profit Margin (NPM) PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020................................................ 19

iii
DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 Struktur Organisasi PT Mustika Ratu Tbk ............................................................. 14

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Suatu perusahaan bisa dinyatakan berhasil apabila mempunyai laporan keuangan dan
kinerja perusahaan yang baik pula. Kinerja perusahaan adalah suatu kemampuan
perusahaan dalam memperoleh keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham
tertentu. Kinerja perusahaan lebih banyak diukur dengan menggunakan rasio keuangan
dalam periode tertentu.
Informasi keuangan suatu organisasi digunakan sebagai alat bantu dalam memilih
organisasi untuk digunakan dalam pengelolaan uang bagian-bagiannya. Informasi
moneter yang diperkenalkan oleh organisasi harus menunjukkan pameran moneter yang
solid dan hebat kepada investor secara konsisten. Dengan diperkenalkannya informasi
moneter, akan menjadi jelas bagaimana keadaan moneter suatu organisasi, sehingga
investor duduk dan bersantai jika suatu saat organisasi akan gagal.
Perusahaan perlu melakukan analisis laporan keuangan dikarenakan berguna untuk
menilai dan melihat apakah perusahaan tersebut meningkat dari setiap tahunnya. Laporan
moneter adalah data atau gambaran suatu organisasi yang menunjukkan kondisi moneter
yang dicapai dalam suatu periode tertentu. Ringkasan fiskal harus diperkenalkan secara
tepat dan menyeluruh di setiap bursa pembukuan sehingga nantinya cenderung dapat
dianalisa oleh kepala direktur.
Data dalam laporan keuangan diharapkan dapat membantu individu-individu yang
terlibat secara dekat dalam mengejar suatu pilihan. Selain itu, laporan keuangan juga
berguna dalam memberikan gambaran apakah suatu organisasi telah memenuhi pedoman
tersebut.
PT. Mustika Ratu Tbk adalah organisasi publik yang berpartisipasi dalam produksi
obat-obatan rumahan, produk perawatan kecantikan, dan obat-obatan unggulan lainnya.
Pembagian pasar barang-barang Mustika Ratu lebih ke arah kaum muda dan kelas
pekerja. Hal ini dikarenakan barang-barang dari Mustika Ratu diproduksi dengan
menggunakan bahan-bahan biasa dan layak untuk digunakan oleh remaja, selain itu harga
yang ditawarkan oleh Mustika Ratu cukup terjangkau untuk kalangan pekerja. Meski
dengan harga yang wajar, barang-barang dari Mustika Ratu memiliki kualitas yang bagus
dan terlindungi.

1
Perkembangan bisnis di era globalisasi ini semakin berkembang dan pesat antara lain
dari bidang perakitan, produk perawatan kecantikan, kuliner, gaya, administrasi, dan lain-
lain. Dengan kemajuan dunia bisnis ini akan memicu persaingan yang serius antar
organisasi. Oleh karena itu, meyakinkan organisasi yang berbeda untuk lebih
mengembangkan pelaksanaan organisasi baik moneter maupun non-moneter untuk tetap
waspada terhadap perubahan di masa globalisasi.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah yaitu
bagaimana kinerja perusahaan PT. Mustika Ratu Tbk berdasarkan laporan keuangan
pada tahun 2018-2020?

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah
Untuk mengetahui kinerja perusahaan PT. Mustika Ratu Tbk berdasarkan laporan
keuangan pada tahun 2018-2020.

1.4. Manfaat Penelitian


Melalui penelitian ini maka diharapkan dapat diperoleh manfaat yaitu sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai kinerja
suatu perusahaan dari laporan keuangan tahunan. Serta sebagai sarana
pengembangan pendidikan perkuliahan yang dapat direalisasikan dalam dunia
usaha.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini dipercaya dapat memberikan manfaat sebagai bahan inspirasi
guna mendorong pemeriksaan lebih lanjut dan sebagai informasi atau
pemikiran untuk pemeriksaan tambahan.
b. Bagi praktisi (para ahli)
Penelitian ini dipercaya dapat memberikan data dan bahan referensi bagi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Negeri Raden Mas Said
Surakarta, mahasiswa, serta para pembaca untuk membantu pihak yang
berkepentingan.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori


2.1.1 Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Menurut Mangkunegara (2013), kinerja adalah hasil pekerjaan dalam kualitas
dan jumlah yang dicapai oleh seorang pekerja dalam melaksanakan kewajibannya
sesuai dengan tugas yang diberikan oleh perusahaan. Sementara menurut Kasmir
(2016), kinerja adalah hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dilakukan oleh
perwakilan dalam menyelesaikan tugas dan tugas yang diberikan dalam jangka
waktu tertentu. Selain itu menurut Marwansyah (2016), kinerja merupakan
prestasi seseorang terhadap tugas yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja
merupakan hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan perusahaan dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas serta tanggung jawab yang
diberikan kepada mereka terhadap perusahaan.

2. Manfaat Kinerja
Menurut Praytino (2010), ada beberapa manfaat dari penilaian kinerja
diantaranya sebagai berikut:
1) Mengelolah operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotifan
karyawan secara maksimal.
2) Membantu pengambilan keputusan yang berhubungan dengan karyawan
seperti promosi, transfer, dan pemberhentian.
3) Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan
dan menyediakan kriteria promosi dan evaluasi program pelatihan
karyawan.
4) Menyediakan umpan balik bagi karyawan bagaimana atasan menilai
kinerja mereka.
5) Menyediakan suatu dasar dengan distribusi penghargaan.
Pemeriksaan laporan keuangan suatu organisasi pada dasarnya perlu mengetahui
pameran moneter organisasi, dimana dalam merinci dan menilai posisi moneter
dan potensi atau kemajuan organisasi terdapat tanda-tanda penyajian moneter

3
organisasi tersebut. Sofyan et al, dikutip dalam Praytino (2010) menyatakan
bahwa proporsi moneter yang banyak digunakan untuk mengukur rasio moneter
suatu organisasi adalah sebagai berikut:
a) Likuiditas, yang menggambarkan kapasitas organisasi untuk
menyelesaikan komitmen sementara di mana proporsi ini dapat ditentukan
melalui sumber data tentang modal kerja sebagai sumber daya saat ini dan
kewajiban lancar.
b) Solvability, yang menggambarkan kapasitas organisasi dalam memperoleh
keuntungan. Proporsi ini dapat ditentukan dari hal-hal jangka panjang
seperti sumber daya tetap dan kewajiban jangka panjang.
c) Profitability, bagaimana menggambarkan organisasi untuk membantu
keuntungan melalui semua kemampuan, sumber yang ada seperti latihan
transaksi, uang tunai, modal, jumlah perwakilan, jumlah bagian aset, dll.
Rasio keuangan dapat digunakan untuk menyederhanakan informasi yang
menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Maka,
penggunaan rasio keuangan ditekankan pada pengukuran rasio profitabilitas
dimana angka setelah rasio dihitung maka langkah berikutnya adalah menganalisa
kinerja keuangan perusahaan dari angka-angka rasio tersebut (Pongoh, 2013).
3. Pengertian Kinerja Perusahaan
Menurut Fahmi (2012) kinerja perusahaan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan
dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar.
Menurut Gitman & Zutter (2015), Kinerja perusahaan adalah kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba pada tingkat penjualan, aset, dan ekuitas
tertentu. Kinerja perusahaan terutama diukur dengan metrik keuangan selama
periode waktu tertentu. Pengukuran kinerja perusahaan merupakan salah satu
faktor terpenting bagi perusahaan karena bertujuan untuk menilai apakah tujuan
yang telah ditetapkan perusahaan telah tercapai sehingga kepentingan stakeholders
dapat terpenuhi.(Waluya & Jannah, 2022).
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan
merupakan analisis yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam melaksanakan
aturan pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar sehingga mampu
memperoleh keuntungan.

4
4. Tahapan Menganalisis Kinerja Perusahaan
Menurut Fahmi (2012), terdapat beberapa tahap dalam menganalisis kinerja
keuangan suatu perusahaan, diantaranya:
1) Melakukan riveiw terhadap data laporan keuangan
Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah
dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku
umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan
keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
2) Melakukan perhitungan
Penerapan metode hitungan disini adalah disesuaikan dengan kondisi dan
permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan
tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang
diinginkan.
3) Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh
Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan
perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya.
4) Melakukan tafsiran terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan
Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah
dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran untuk
melihat apa saja permasalahan dan kendala-kendala yang dialami oleh
perusahaan tersebut.
5) Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai
permasalahan yang ditemukan
Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang
dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan input atau masukan agar
apa saja yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat
terselesaikan.
2.1.2 Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2009), laporan keuangan merupakan sebuah gambaran
posisi keuangan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Menurut Fahmi (2012),
laporan keuangan yaitu informasi yang menggambarkan kondisi laporan keuangan
suatu perusahaan, dan dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan

5
perusahaan tersebut. Selain itu, menurut Raharjapura (2011), laporan keuangan
adalah hasil akhir dari sistem pembukuan untuk periode tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan merupakan gambaran kondisi laporan keuangan yang dimiliki suatu
perusahaan dari proses akuntansi selama periode tertentu.
2. Tujuan dan Kegunaan Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2012), Laporan keuangan memiliki tujuan untuk
memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu
maupun pada periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara
mendadak sesuai dengan kebutuhan perusahaan maupun secara berkala.
Fahmi (2012:23) menyatakan bahwa laporan keuangan sangat diperlukan
untuk mengukur hasil usaha ddan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu
dan untuk mengetahui sudah sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya.
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atu aktivitas
perusahaan tersebut. sehingga laporan keuangan memegang peranan yang luas dan
mempunyai suatu posisi yang mempengaruhi dalam pengambilann keputusan
(Pongoh, 2013).

2.1.3. Tinjauan Pustaka


Adapun beberapa penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini
adalah:

Table 2.1. Tinjauan Pustaka

Nama Metode Penelitian Hasil Penelitian


Peneliti/Judul/Tahun
(Ina Susianti, 2018) Analisis Penelitian ini menggunakan Hasil penelitian ini dapat
Laporan Keuangan untuk metodologi kuantitatif disimpulkan bahwa kinerja
Menilai Kinerja Keuangan ekspresif dengan prosedur keuangan perusahaan
pada PT. Gudang Garam pemeriksaan informasi yang dinyatakan likuid, solvabel,
Tbk pada Periode 2013-2015 digunakan adalah dan profit berdasarkan rasio
menyusun dan menyelidiki keuangan yang digunakan.
laporan keuangan PT.

6
Gudang Garam Tbk periode
2013-2015.
(Pongoh, 2013) Analisis Dalam tinjauan ini, teknik Hasil dari penelitian ini
Laporan Keuangan untuk pemeriksaan informasi yang dapat dikemukakan bahwa
Menilai Kinerja Keuangan digunakan adalah metode jika dilihat dari proporsi
PT. Bumi Resources Tbk deskriptif kuantitatif dengan likuiditas secara umum
memperkirakan proporsi organisasi terlihat baik,
likuiditas, solvabilitas, dan maka dilihat dari proporsi
rentabilitas. resolvabilitas organisasi
berada pada posisi yang
layak, dan dilihat dari
proporsi produktivitas
organisasi berada pada
posisi yang layak atau
profit.
(Tri et al., 2015) Analisis Penelitian ini menggunakan Hasil dari penelitian ini
Kinerja Perusahaan meode analisis deskriptif dapat dikemukakan bahwa
Berdasarkan Laporan Arus kualitatif dengan data yang keadaan keuangan PT
Kas pada PT Indomobil diperoleh yaitu dari laporan Indomobil Sukses
Sukses Internasional Tbk keuangan PT Indomobil Internasional Tbk sedang
Sukses Internasional Tbk. tidak baik. Kemudian,
berdasarkan pemeriksaan
penjelasan pendapatan,
ditemukan bahwa
organisasi memiliki tingkat
likuiditas dan solvabilitas
yang tidak menguntungkan.
(Harahap & Anggraini, Studi ini menggunakan Hasil dari penelitian ini
2020) Analisis Rasio metodologi deskriptif adalah:
Keuangan terhadap Kinerja kuantitatif dengan informasi 1) Pada masa awal
Perusahaan PT Eastparc opsional yang didapat dari pandemi Coronavirus,
Hotel Tbk (Masa Awal situs BEI yang sebenarnya. dana organisasi dalam
Pandemi Covid-19) Selain itu, perangkat kondisi sangat baik jika

7
berwawasan yang dilihat dari proporsi
digunakan adalah rasio likuiditas dan
moneter yang mencakup solvabilitas
rasio likuiditas, solvabilitas, 2) Pada masa awal
profitabilitas, dan aktifitas. pandemi virus corona,
dana organisasi berada
dalam kondisi yang
memprihatinkan jika
dilihat dari proporsi
aktifitas dan
profitabilitas.

8
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang sifatnya studi literatur yaitu suatu
tulisan berkonsentrasi pada pemanfaatan buku-buku dan karya-karya sastra yang berbeda
sebagai bahan dasarnya.

3.2 Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau informasi
opsional. Informasi opsional adalah informasi yang diperoleh dengan membaca,
merenungkan, dan memahami melalui berbagai media yang diperoleh dari tulisan, buku,
buku harian, dan laporan perusahaan. Dalam tinjauan ini, informasi tambahan yang
digunakan diperoleh dari ringkasan anggaran PT Mustika Ratu Tbk untuk 2018-2020,
serta buku harian yang digunakan untuk membantu pemeriksaan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Prosedur pemilihan informasi yang digunakan dalam pengujian ini adalah
sebagaimana informasi kepustakaan yang telah dipilih, dilihat, diperkenalkan dan dirinci.
Kemudian, pada saat itu, sumber informasi ditangani secara esensial dan hipotetis untuk
menjadi laporan penelitian.

3.4 Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan yaitu analisa data rasio
keuangan yang meliputi Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Rentabilitas.
1. Rasio Likuiditas
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan guna
memenuhi kebutuhan hutang jangka pendeknya (Nurati et al., 2019).
a) Rasio Lancar (Current Rasio)
Rumus:

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑥100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

b) Rasio Cepat (Quick Ratio)

9
Rumus:

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛


𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑥100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

c) Rasio Kas (Cash Ratio)


Rumus:

𝐾𝑎𝑠 + 𝐸𝑓𝑒𝑘
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑥100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

2. Rasio Solvabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan modal sang pemilik dengan
dana yang dipinjam dari kreditur (Nurati et al., 2019).
a) Total Debt to Total Asset Ratio
Rumus :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑇𝐴𝑅 𝑥100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

b) Total Debt to Equity Ratio


Rumus :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑇𝐸𝑅 𝑥100%
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
3. Rasio Rentabilitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba (Nurati et al., 2019).
a) Return on Investment (ROI)
Rumus:

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑂𝐼 = 𝑥100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

b) Return on Equity Ratio (ROE)


Rumus:

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑂𝐸 = 𝑥100%
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

10
c) Gross Profit Margin (GPM)
Rumus:

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟
𝐺𝑃𝑀 𝑥100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

d) Net Profit Margin (NPM)


Rumus:

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑁𝑃𝑀 𝑥100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan


4.1.1 Sejarah Perusahaan
PT Mustika Ratu Tbk awalnya industri rumah tangga yang didirikan oleh
BRA Mooryati Soedibyo pada tahun 1975, berawal dari carport rumah BRA Mooryati
Soedibyo. Usaha tersebut semakin berkembang menjadi sebuah organisasi besar yang
didirikan di Jakarta dan berkedudukan di Jalan Gatot Subroto Kav. 74-75, dengan
nama PT Mustika Ratu berdasarkan Akta Yayasan No.35 tanggal 14 Tahun 1978.
Dengan melaksanakan metodologi yang kuat dan pelaksanaan yang ditetapkan,
Organisasi kini telah berkembang dan dikenal sebagai perawatan kecantikan
konvensional utama produk dan organisasi obat yang tumbuh di rumah di negara ini.
Untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha yang semakin meningkat, pada tanggal 8
April 1981 Organisasi secara resmi mengerjakan pabrik pengolahannya yang terletak
di Jalan Raya Bogor KM 26.4 Ciracas, Jakarta Timur. Dengan berdirinya pabrik ini,
Organisasi telah secara andal memperkuat posisi dan kemampuannya dalam membuat
perkembangan dan menciptakan keunggulan, perawatan tubuh, produk obat
tradisional dan tanaman rumahan.
Untuk memperkuat konstruksi permodalannya dan memahami visinya sebagai
organisasi obat korektif dan pengobatan rumahan terbaik di Indonesia, pada tahun
1995 Organisasi tersebut mendapat dukungan yang kuat dari Organisasi Administrasi
Pasar Modal untuk memimpin penjualan pertama saham dan merinci bagian-
bagiannya di PT. Perdagangan Saham Indonesia dengan kode saham terdaftar MRAT.
Untuk terus mengikuti pedoman kualitas barang yang bagus, mulai sekitar
tahun 1996 Organisasi telah memperoleh wasiat ISO 14001 dan ISO 9002. Kemudian,
pada saat itu, pada tahun 2009 Organisasi menerapkan standar dunia 9001 (versi
terbaru ISO 9001:2008) tentang kerangka kerja administrasi ekologis. Selain itu,
Organisasi juga telah mendapatkan sertifikasi Decent Assembling Cycle (GMP) pada
tahun 2004, sertifikasi Halal untuk produk teh pada tahun 2010 dan sertifikasi Halal
untuk produk alami pada tahun 2011, serta sertifikasi ISO 14001:2015 yang berlaku
mulai 10 Walk 2020 hingga 05 Februari 2023 (Tbk, 2018) .
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi

12
Visi PT. Mustika Ratu Tbk (Organisasi) adalah menjadikan Royal
Heritage Indonesia dan ramuan rahasia berbasis kekayaan hayati sebagai dasar
untuk industry perawanan Kesehatan dan kecantikan yang holistic dengan
didukung proses riset dan teknologi berkelanjutan untuk memberikan manfaat
bagi masyarat dan lingkungan (Tbk, 2019).
2. Misi
Adapun misi dari PT Mustika Ratu Tbk adalah sebagai berikut : (Tbk,
2019)
1. SDM yang berkomitmen dan kompeten.
2. Pengelolaan perusahaan yang baik, berdisiplin tinggi dan tangkas.
3. Menciptakan inovasi yang relevan dan memberikan manfaat bagi
masyarakat dan lingkungan.
4. Mengutamakan kepuasan pelanggan.
5. Menggunakan riset dan teknologi untuk kemajuan perusahaan.
4.1.4 Struktur Organisasi

13
Bagan 4.1 Struktur Organisasi PT Mustika Ratu Tbk

RUPS GMS

Dewan Komisaris

Ir. Djoko Ramiadji, Msc


Haryo Tedjo Baskoro,
MBA
Drs. Darodjatun Sanusi
MBA
Komite Audit Komite Dewan Pengawas

Prof. DR. FG.Winarno Ir. Djoko Ramiadji, Msc


Agus Purnomo Haryo Tedjo Baskoro,
Presiden Direktur MBA

Ir. Bingar Egiduis


Situmorag
Audit Internal Sekretaris Perusahaan

Perdana Octa Boma Kharista Sebayang

Kepala
Direktur Korporat SDM Direktur Pengembangan
Bag.Pemasaran
Keuangan dan Inovasi Bisnis
Yuniastuti
Jodi Adrea Suryokusumo Kusuma Ida Anjani, Bcom,
Bcom, McorpGov, CA (ICAA) MBus, MAAPfin
Kepala Bag.R&D
Dewita Agus
Budget &Financial Kepala SPA-
Controller Kesehatan
Rusdi Diana Virginia
Kepala Bag.Sales
Pelitawan
Finance &Account Manajer
Receivable pengembangan bisnis
Controller Astrid W
BomaK. Sebayang

General Manager HR General Manager Export &


Robin International Business

Tommy C

General Manager Supply


Chain

Antonius Wilkam

Sumber : (Tbk, 2020)

14
4.2 Rasio Keuangan
4.2.1 Rasio Likuiditas
a) Rasio Lancar (Current Ratio)
Hasil perhitungan rasio lancar ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1 Current Ratio PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020


Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar CR Kriteria

2018 382.330.851.179 122,929,175,890 3,11 Likuid

2019 412.707.718.061 142.931.525.716 2,88 Likuid

2020 432.576.455.286 195.801.413.331 2,20 Likuid

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Current Ratio tahun 2018 adalah sebesar
3,11%. Setelah itu, menjadi 2,88% pada 2019 dan 2,20% pada 2020.Oleh sebab
itu, laporan keuangan PT Mustika Ratu periode 2018-2020 dinyatakan likuid
berdasarkan rasio lancar. Sesuai dengan Harahap (2011), Semakin menonjol
proporsi sumber daya saat ini untuk kewajiban lancar, semakin tinggi kapasitas
organisasi untuk menutupi kewajiban sesaatnya.
b) Rasio Cepat (Quick Ratio)
Hasil dari perhitungan quick ratio ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2 Quick Ratio PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020


Tahun Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar CR Kriteria

2018 382.330.851.179 126,358,482,691 122,929,175,890 2,08 Likuid

2019 412.707.718.061 128.353.150.403 142.931.525.716 1,98 Likuid

2020 432.576.455.286 146.622.901.883 195.801.413.331 1,46 Likuid

Dari tabel di atas terlihat bahwa quick ratio adalah 2,08% tahun 2018, 1,98%
pada tahun 2019 dan 1,46% pada tahun 2020. Maka dari itu, laporan keuangan PT
Mustika Ratu pada periode 2018-2020 berdasarkan rasio cepat dinyatakan likuid.

15
Menurut Fahmi (2011), menyatakan jika suatu organisasi memiliki proporsi yang
cepat senilai di bawah 100%, tingkat likuiditasnya dianggap buruk begitu juga
sebaliknya.
c) Rasio Kas (Cash Ratio)
Hasil dari perhitungan Cash Ratio ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3. Cash Ratio PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020


Tahun Kas Hutang Lancar CR Kriteria

2018 16,003,117,023 122,929,175,890 0,13 Likuid

2019 10.099.505.476 142.931.525.716 0,07 Likuid

2020 11.695.694.524 195.801.413.331 0,05 Likuid

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Quick Ratio adalah 0,13% pada
tahun 2018, 0,07% pada tahun 2019 dan 0,05% pada tahun 2020. Berdasarkan hal
tersebut, maka laporan keuangan PT Mustika Ratu pada periode 2018-2020 dapat
dikatakan baik (likuid) berdasarkan rasio kas.
4.2.2 Rasio Solvabilitas
a) Rasio Hutang terhadap Total Aktiva (Debt to Assets Ratio)
Hasil dari perhitungan Debt to Assets Ratio ditunjukkan pada tabel di bawah ini
.
Tabel 4.4. Debt to Assets Ratio PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020
Tahun Jumlah Hutang Jumlah Aktiva DAR Kriteria

2018 143,913,787,087 511,887,783,867 0,28 Solvabel

2019 164.121.422.945 532.762.947.995 0,30 Solvabel

2020 217.377.331.974 559.795.937.451 0,38 Solvabel

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai Debt to Assets Ratio terhadap aset adalah
sebesar 0,28% pada tahun 2018, 0,30% pada tahun 2019, dan 0,38% pada tahun
2020. Berdasarkan hal tersebut, maka laporan keuangan PT Mustika Ratu pada

16
periode 2018-2020 dapat dinyatakan solvable disebabkan karena total aset dalam
laporan keuangan dapat menutupi kewajiban perusahaan.
b) Rasio Hutang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)
Hasil dari perhitungan Debt to Equity Ratio ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.5. Debt to Equity Ratio PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020


Tahun Jumlah Hutang Ekuitas DER Kriteria

2018 143,913,787,087 367,973,996,780 0,39 Solvabel

2019 164.121.422.945 368.641.525.050 0,44 Solvabel

2020 217.377.331.974 342.418.605.477 0,63 Solvabel

Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa nilai Debt to Equity Ratio adalah
0,39% pada tahun 2018, 0,44% pada tahun 2019 dan 0,63% pada tahun 2020.
maka dapat dikatakan laporan keuangan PT Mustika Ratu pada periode 2018-2020
solvabel karena rasio DER yang baik harus dibawah 1 atau dibawah 100%. Yang
berarti, Semakin rendah rasio DER maka semakin baik kondisi fundamental
perusahaan.
4.1.1. Rasio Rentabilitas
a) Rasio Pengembalian Investasi (Return on Investment)
Hasil dari perhitungan ROI (Return on Investment) ditunjukkan pada tabel di
bawah ini.

Tabel 4.5. ROI (Return on Investment) PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020


Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Jumlah Aktiva ROI

2018 2.256.476.497 511,887,783,867 0,44

2019 131.836.668 532.762.947.995 0,024

2020 6.766.719.891 559.795.937.451 1,20

17
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai ROI adalah 0,44% pada tahun 2018,
0,024% pada tahun 2019 dan 1,20% pada tahun 2020. Semakin tinggi tingkat ROI
suatu perusahaan maka semakin baik perusahaan tersebut. Oleh karena itu,
laporan keuangan PT Mustika Ratu 2020 dinyatakan sebagai perusahaan yang
menguntungkan berdasarkan ROI (Return on Investment).
b) Rasio Pengembalian Ekuitas (Return on Equity Ratio)
Hasil dari perhitungan Return on Equity Ratio (ROE) ditunjukkan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.6. Return on Equity Ratio (ROE) PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020
Tahun Laba Bersih Setelah Pajak Ekuitas ROE

2018 2,256,476,497 367,973,996,780 0,61

2019 131.836.668 368.641.525.050 0,035

2020 6.766.719.891 342.418.605.477 1,97

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai ROE adalah 0,61% pada tahun 2018,
0,035% pada tahun 2019 dan 1,97% pada tahun 2020. Berdasarkan hal tersebut,
maka laporan keuangan PT Mustika Ratuu 2020 dapat digambarkan sebagai
perusahaan yang menguntungkan atas dasar return on equity (ROE). Menurut
Harahap (2009), semakin tinggi rasio ROE, semakin baik hasilnya, karena
perusahaan dianggap dapat menggunakan ekuitasnya secara efektif dan
menghasilkan laba.
c) Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Hasil perhitungan Gross Profit Margin ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.8. Gross Profit Margin (GPM) PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020
Tahun Laba Kotor Penjualan Bersih GPM

2018 174,335,515,518 300,572,751,733 58%

2019 184.419.226.835 305.224.577.860 60%

2020 204.458.544.368 318.408.499.475 64%

18
Dari tabel di atas terlihat bahwa GPM pada tahun 2018 sebesar 58%,
meningkat menjadi 60% pada tahun 2019, dan meningkat lagi menjadi 64% pada
tahun 2020. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa laporan keuangan PT
Mustika Ratu baik dan efisien berdasarkan margin laba kotor.
d) Net Profit Margin
Hasil dari perhitungan Net Profit Margin ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.7. Net Profit Margin (NPM) PT Mustika Ratu Tbk 2018-2020
Tahun Laba Bersih Penjualan Bersih NPM

2018 1,242,582,777 300,572,751,733 0,41

2019 667.528.270 305.224.577.860 0,21

2020 (7.263.926.826) 318.408.499.475 2,28

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai NPM pada tahun 2018 sebesar 0,41%,
nilai rasio menurun menjadi 0,21% pada tahun 2019 dan meningkat menjadi
2,28% pada tahun 2020. Penurunan pada tahun 2019 disebabkan oleh penurunan
penjualan bersih PT Mustika Ratu, namun peningkatan penjualan bersih.

19
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya cenderung
dianggap bahwa efek samping dari studi ini menunjukkan bahwa pameran moneter
organisasi jika dilihat menurut perspektif proporsi likuiditas yang diperkirakan oleh rasio
lancar, rasio cepat, dan rasio kas PT. Mustika Ratu Tbk dapat dikatakan likuid secara
keseluruhan.
Penyajian moneter organisasi jika dilihat dari perspektif proporsi solvabilitas yang
diestimasi oleh proporsi kewajiban terhadap sumber daya Debt to Asset Ratio dan
proporsi kewajiban terhadap nilai Debt To Equity Rato PT. Mustika Ratu Tbk dinyatakan
layak sepenuhnya. Penyajian moneter organisasi dilihat dari perspektif proporsi manfaat
(rentabilitas) yang diperkirakan dengan memanfaatkan ROI, ROE, NPM, dan GPM PT.
Mustika Ratu Tbk dinyatakan profit.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta kesimpulan diatas, maka dapat
diberikan gagasan diantaranya adalah:
1. Organisasi harus memiliki pilihan untuk mengikuti atau lebih meningkatkan
proporsi likuiditas dan proporsi dissolvability sehingga organisasi dapat
memenuhi komitmen sesaatnya tepat waktu dan selanjutnya organisasi dapat
melunasi dukungan dari kewajiban.
2. Perusahaan harus membangun proporsi produktivitas dan proporsi pergerakan
dengan lebih mengembangkan prosedur periklanan atau kemajuan dalam
kesepakatan dan menekan biaya produk yang ditawarkan untuk menciptakan
keuntungan yang lebih besar bagi organisasi.
Untuk penelitian lebih lanjut, adalah normal untuk menggunakan proporsi keuangan
yang lebih lengkap dan meningkatkan kerangka waktu persepsi untuk lebih
menggambarkan presentasi keuangan suatu organisasi secara keseluruhan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, L. R., & Anggraini, R. (2020). Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja
Perusahaan PT Eastparc Hotel, Tbk (Masa Awal Pandemi Covid-19). Jurnal Akuntansi
Dan Keuangan, 5(1), 57–63.

Ina Susianti. (2018). Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT .
Gudang Garam Tbk . Pada Periode 2013 - 2015. Simki-Economic, 02(02), 1–11.

Nurati, A., Burhanudin, B., & Damayanti, R. (2019). Analisis Kinerja Keuangan Pada
Perusahaan Pt Mustika Ratu Tbk. Berdasarkan Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas,
Dan Rentabilitas. Jurnal Ilmiah Edunomika, 3(01), 108–118.
https://doi.org/10.29040/jie.v3i01.466

Pongoh, M. (2013). Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Bumi
Resources Tbk. Jurnal EMBA, 1(3), 669–679.

Tbk, P. M. R. (2018). Laporan Tahunan.

Tbk, P. M. R. (2019). Laporan Tahunan. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan, 29–
33.

Tbk, P. M. R. (2020). Laporan Tahunan.

Tri, A., Michael, S., & Bertus, B. (2015). ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN
BERDASARKAN LAPORAN ARUS KAS PADA PT INDOMOBIL SUKSES
INTERNASIONAL TBK Arief Tri Hardiyanto *) dan Stefan Michael Benyamin Bertus
**). Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi, 1(2), 63–76.

Waluya, A., & Jannah, W. (2022). Analisis kinerja keuangan perusahaan sebelum pandemi
dan saat pandemi covid-19. Jurnal Akademi Akuntansi, 5(1), 34–46.
https://doi.org/10.22219/jaa.v5i1.18480

21
LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai