Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian, setidaknya kita mengenal dua

pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif yang

mempengaruhi proses penelitian, mulai dari merumuskan permasalahan

hingga mengambil kesimpulan. Pada penelitian ini yang digunakan penulis

untuk meneliti “Pengaruh Antara Ekuitas Merek Pipa PVC Intilon Terhadap

Loyalitas Konseumen” , yaitu dengan metode penelitian korelasi dengan

pendekatan kuantitatif. Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik, yang

dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang

berbeda agar dapat menemukan tingkat hubungan variabel-variabel ini

(Arikunto, 2002: 239).

Prasetyo dan Jannah (2005: 43) menjelaskan tujuan dari penelitian

eksplanatif adalah:

1. Menghubungkan pola-pola yang berbeda namun memiliki

keterkaitan.

2. Menghasilkan pola hubungan sebab akibat.

41
42

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah data analisis yang

mempergunakan model-model, seperti model matematika (misalnya fungsi

multivariate), model statistik dan ekonometrik. Hasil analisis disajikan dalam

bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan di interprestasikan dalam

suatu uraian (Arikunto, 2002: 98).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2005: 72), populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri ata objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

simpulan. Sedangkan menurut Gulo (2002: 76), populasi adalah terdiri atas

objek yang menjadi pusat perhatian, yang dari padanya tergantung informasi

yang ingin diketahui.

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah semua

konsumen yang membeli pipa PVC Intilon setiap bulan pada PT Sinar Tehnik

Jaya Lestari di daerah Jakarta Bogor Tanggerang dan Bekasi, sebanyak 240

responden.
43

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005: 91). Jika kita hanya akan meneliti

sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel.

Menurut Arikunto, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2002: 109).

Teknik Pengambilan sampel yang penulis gunakan untuk

penelitian ini adalah nonprobability sampling. Teknik pengambilan sampel

nonprobability adalah suatu teknik penarikan sampel yang mendasarkan

pada setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama

(Prasetyo dan Jannah, 2005: 123).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pemilihan anggota

sampling secara purposive sampling. Teknik ini mencakup orang-orang yang

diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan

tujuan penelitian. Penyeleksian responden dalam penelitian ini adalah para

pekerja yang memasang pipa PVC Intilon.


44

Untuk menghitung besarnya sampel, didasarkan pada pendapat

Taro Yamane (Sarwono, 2006: 120) yang mengajukan pilihan ukuran sampel

berdasarkan tingkat presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%.

Rumus yang dikemukakan Taro Yamane adalah:

N
n=
N (d)2 + 1

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Presisi atau derajat kebebasan (10% atau d = 0,1)


45

Dari Rumus Taro Yamane tersebut, maka besar sampel yang

ditarik pada penelitian ini, adalah:

N
n=
N (d)2 + 1

240
n=
240 (0,1)2 + 1

240
n=
240 (0,01)2 + 1

240
n=
2,4 + 1

240
n=
3,4

n = 70,58

Jadi, sample yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 71

pekerja yang memasang pipa PVC Intilon dari konsumen yang membeli

setiap bulan pada PT Sinar Tehnik Jaya Lestari di daerah Jakarta Barat.
46

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Data Primer

Data Primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik

individu maupun perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian

kuisioner (Umar, 2003: 130). Data primer merupakan sumber data penelitian

yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data-data yang penulis

peroleh untuk melakukan penulisan skripsi ini adalah hasil pengumpulan

data yang didapatkan dari konsumen produk pipa PVC Intilon dengan cara

terjun langsung kelapangan melalui penyebaran kuisioner.

Kuisioner atau angket hanya berbeda dalam bentuknya. Pada

kuisioner, pertanyaan disusun dalam bentuk kalimat tanya, sedangkan pada

angket, pertanyaan dengan opsi jawaban yang tersedia (Gulo, 2005: 122).

3.3.2 Data Sekunder

Data Sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut

dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain,

misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Umar, 2003: 130).

Dalam hal ini, penulis mengumpulkan data dari buku-buku yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti, juga menggunakan data-data

perusahaan seperti company profile, data penjualan, dan juga dokumen

rencana strategi pemasaran (Umar, 2003: 130).


47

3.4 Teknik Analisis Data

Semua data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan

metode penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji data penelitian.

Untuk melengkapi, SPSS digunakan dalam melakukan data tersebut. Seperti

yang telah dijabarkan sebelumnya, penelitian kuantitatif itu menggunakan

populasi dan sampel untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini.

Untuk mengukur ekuitas merek pipa PVC Intilon terhadap loyalitas

konsumen yang diberikan, digunakan skala likert. Skala likert merupakan

jenis skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,

2005: 107).

Skala Likert adalah jawaban dalam setiap item instrumen memiliki

gradasi dari sangat positif (sangat setuju), sampai sangat negatif (sangat

tidak setuju) (Sugiyono, 2005: 88). Dalam penelitian dan juga untuk

kebutuhan analisis kuantitatif jawaban akan diberi skor sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) =5

Setuju (S) =4

Ragu-Ragu (R) =3

Tidak Setuju (TS) =2

Sangat Tidak Setuju (STS) =1


48

Suatu kuesioner dinyatakan memiliki tanggapan baik apabila, pada

salah satu pertanyaan mendapat tanggapan sangat setuju (SS). Tanggapan

dinyatakan tanggapan tidak baik apabila, pada salah satu pertanyaan

mendapat tanggapan sangat tidak setuju (STS).

Selain itu juga digunakan analisis korelasi sederhana. Bila nilai r

mendekati 1 atau = 1, maka kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang

erat dan positif. Tetapi apabila nilai r mendekati – 1, maka kedua variabel

tersebut mempunyai hubungan yang erat tetapi negatif, apabila nilai r

mendekati 0 atau = 0, berarti tidak ada hubungan sama sekali diantara

kedua variabel tersebut.

3.5 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:

1. Variabel bebas, sebagai yang mempengaruhi (x), yaitu ekuitas

merek.

2. Variabel terikat, sebagai yang dipengaruhi (y), yaitu loyalitas

konsumen.

Tujuan operasionalisasi variabel ini adalah sebagai batasan agar

penulis dapat fokus dalam menjalankan penelitian dan juga untuk

memberikan kejelasan bagi masing-masing variabel yang terkait sehingga

data yang dikumpulkan tepat sasaran.


49

Tabel 2
Tabel Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Ekuitas Brand Awareess Kesanggupan seseorang calon Likert

Merek (x) pembeli untuk mengenali atau

mengingat kembali suatu merek.

Perceive Quality Persepsi pelanggan terhadap Likert

keseluruhan kualitas atau

keunggulan suatu produk atau jasa

layanan.

Brand Segala hal yang berkaitan dengan Likert

Associations ingatan mengenai merek.

Brand Loyalty Ukuran dari kesetiaan konsumen Likert

terhadap suatu merek.

Loyalitas Pembelian Konsumen selalu menanyakan Likert

Konsumen secara berulang produk-produk terbaru dari

(y) perusahaan yang memproduksi.

Membeli di luar Konsumen percaya akan kualitas Likert

lini produk atau dari produk yang dibeli.

jasa

Mereferensikan Konsumen memberikan masukan Likert

kepada orang kepada orang lain untuk membeli

lain produk yang sejenis dengannya.


50

Tidak mudah Konsumen tidak mudah terpengaruh Likert

terpengaruh dengan saran-saran yang tidak jelas

mengenai produk lain.

3.6 Uji Instrumen

3.6.1 Uji Validitas

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat atau instrumen yang

digunakan dalam penelitian. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

menangkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Instrumen yang valid

berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid, (Sugiyono, 2006: 135) “Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.”

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

dengan teknik penilaian ahli. Uji validitas dilakukan dengan cara menyusun

butir soal dari pokok bahasan mengenai perkalian, kemudian dilakukan

penilaian kepada para ahli.


51

Hasil judgment diolah dan dihitung dengan menggunakan

presentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

∑n
P= x 100%
∑N

Keterangan:

∑ n = Jumlah ahli menjawab cocok

∑ N = Jumlah ahli penilai

P = Skor / Presentase

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu pengukur menunjukan stabilitas dan

konsistensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep (Jugiyanto,

2008: 164). Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagi alat

pengumpul karena instrumen tersebut sudah baik. “Suatu tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut

memberikan hasil yang tepat” (Arikunto, 2006: 86).


52

Pengujian reliabilitas ini menggunakan rumus Spearman Brown,

yaitu sebagai berikut (Arikunto, 2006: 180):

2(r½½)
r11 =
(1+r½½)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

r½½ = rxy index korelasi antara dua belahan instrumen

Sebelum data dimasukan ke dalam rumus diatas, terlebih dahulu

menghitung indeks korelasi antara dua belahan instrumen. Rumus yang

digunakan, yaitu (Arikunto, 2006:183):

N ( ∑xy ) – ( ∑x ∑y )
rxy =
√{ N ∑x2 – ( ∑x )2} { N ∑y2 – ( ∑y )2 }

Keterangan:

Rxy = Koefisien korelasi antara x dan y

N = Jumlah subyek

X = Skor item

Y = Skor total

∑x = Jumlah skor item

∑y = Jumlah skor total


53

3.6.3 Uji Korelasi Liniear

Korelasi liniear merupakan teknik yang digunakan untuk mencari

hubungan dan membuktikan hipotesis dua variabel bila atau kedua variabel

berbentuk interval atau rasio dan sumber data dari dua variabel adalah sama

(Sugiyono, 2007: 212).

Menurut Nugroho (2005: 35), koefisien korelasi memiliki nilai -1

hingga +1. Sifat koefisien korelasi adalah plus (+) atau minus (-). Hal ini

menunjukkan arah korelasi. Makna sifat korelasi tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Plus (+), jika variabel x mengalami kenaikan, atau jika variabel y

mengalami penurunan maka variabel x juga mengalami

penurunan.

2. Minus (-), jika variabel x mengalami kenaikan, variabel y akan

mengalami penurunan atau jika variabel x mengalami penurunan

maka variabel y akan mengalami kenaikan.


54

Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan

korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. 0,00 – 0,20 maka keeratan antara variabel dinilai sangat lemah.

2. 0,21 – 0,40 maka keeratan antara variabel dinilai lemah.

3. 0,41 – 0,70 maka keeratan antara variabel dinilai kuat.

4. 0,71 – 0,90 maka keeratan antara variabel dinilai sangat kuat.

5. 0,91 – 0,99 maka keeratan antara variabel dinilai sangat kuat

sekali.

6. 1,00 maka keeratan antara variabel dinilai sebagai korelasi

sempurna.

3.6.4 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antara dua variabel (Algifari, 2000: 45). Besarnya koefisien

determinasi pada regresi liniear sederhana dapat dihitung dengan rumus:

( Y – Ŷ )2
r2 = 1 –
( Y – Y )2

Keterangan: r2 = Koefisien determinasi

Y = Variabel tidak bebas

Ŷ = Y dugaan dengan Ŷ = α + β X

Y = Rata-rata hitung dari nilai Y


55

3.6.5 Pengujian Hipotesis

Pengujian yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh yang signifikan variabel x terhadap variabel y adalah

menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:

r√N–2
t – hitung =
√ 1 – r2

Keterangan: t – hitung = nilai t

N = jumlah responden

r = nilai koefisien korelasi

Dengan distribusi tabel t untuk α = 0,05 dan Degree of freedom

(Df = n – 2), maka:

1. Jika t – hitung > t – tabel maka H0 ditolak, artinya signifikan.

2. Jika t – hitung < t – tabel maka H0 diterima, artinya tidak signifikan.

3.7 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan dimulai dari bulan Agustus 2011 - Juni

2012. Penyebaran kuisioner akan dibagikan kepada konsumen yang

menggunakan produk pipa PVC Intilon pada PT Sinar Tehnik Jaya Lestari.
56

3.8 Keterbatasan Penelitian

Selama melakukan penelitian ini penulis mengalami keterbatasan

dalam melakukan proses penyebaran kuisioner, dikarenakan keterbatasan

waktu dalam mengisi kuesioner dan banyaknya pertanyaan membuat penulis

harus dapat meyakinkan sampel untuk bersedia mengisi kuesioner

Anda mungkin juga menyukai