METODE PENELITIAN
48
49
c. Promosi
Promosi merupakan suatu bentuk kegiatan
atau aktivitas yang bertujuan untuk membujuk dan
menjalin komunikasi untuk meyakinkan calon
konsumen agar dapat menarik pelanggan untuk
melakukan pembelian produk atau jasa. Menurut
Kotler & keller, (2009:190-191) Indikator untuk
mengukur promosi penjualan adalah sebagai
berikut:
1) Kontak langsung dengan konsumen
2) Kuantitas penyampaian pesan dalam iklan
3) Kualitas penyampaian pesan dalam iklan
4) Komunikasi
5) Insentif
6) Undangan
d. Keputusan Pembelian
Perilaku yang muncul dalam
mengidentifikasikan merek yang akan di beli dalam
suatu produk atau jasa untuk dapat memenuhi
harapan konsumen sehingga dapat menciptakan
ikatan emosional yang tinggi dengan para produsen.
Menurut Arumsari & Khasanah, (2012:13)
51
Keterangan :
N : Ukuran Sampel
Za/2 : Nilai standar daftar luar normal standar
bagaimana tingkat kepercayaan (a) 95%
53
b. Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber
data yang tidak langsung di peroleh dari lapangan
(Sugiyono, 2011:137). Adapun sumber data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan
melalui dokumen perusahaan, jurnal publikasi
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Menurut (Sugiyono, 2011:137) Teknik
pengumpulan data digunakan untuk menghasilkan kualitas
instrument penelitian dan kualitas data yang diperoleh dari
lapangan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
pada penelitian ini menggunakan kuisioner dimana
kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan secara
tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban yang
akurat (Sugiyono, 2011:142).
Skala pengukuran pada penelitian ini
menggunakan skala likert dimana skala likert ini digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang
tentang gejala sosial. Adapun skala likert yang ditunjukkan
sebagai berikut:
1. SS : Sangat Setuju skor (5)
2. ST : Setuju skor (4)
55
Dimana :
Df : nilai r tabel
N : sampel
2. Reliabelitas
Reliabelitas digunakan untuk mengukur
kesetabilan atau konsistensi data dalam waktu yang
56
a. Jika nilai sig > 0,05 maka dapat diartikan tidak terjadi
heterosekedasitas
b. Jika nilai sig < 0,05 maka dapat diartikan terjadi
heterosekedasitas
4. Uji Multikolinierity
Pengujian multikolinierity digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya variabel independen yang
dimiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu
model (Sujarweni, 2016:230). Adapun pengambilan
keputusan mengenai pengujian secara parsial masing-
masing independen terhadap variabel dependen jika nilai
VIF yang diperoleh diantara 1-10 maka dapat diartikan
tidak terjadi multikolinierity, sedangkan jika nilai VIF
yang diperoleh > 10 maka dapat diartikan terjadi
multikolinierity
5. Uji Autokorelasi
Autokorelsai dalam regresi digunakan untuk
mengetahuiada tidaknya korelasi antara variabel
pengganggu pada periode tertentu dengan variabel
sebelumnya adapun pengukuran autokorelasi dengan
menggunakan nilai Durbin Watson (DW) (Sujarweni,
2016: 231-232). Adapun ketentuan yang digunakan untuk
59
x = Variabel independen
7. Pengujian Hipotesis
a. Uji Simultan
Digunakan untuk mengetahui apakah secara
simultan koefisien variabel independen mempunyai
pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel
dependen. Dengan F hitung dapat dicari
menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono,
2010:257)
Dimana :
F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan
dengan F tabel
R = koefisien korelasi ganda
K = jumlah variabel independen
N = jumlah anggota sampel
Dengan ketentuan untuk mengambil sebuah
keputusan agar memudahkan peneliti menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1) Apabila Fh> Ft maka H0 ditolak dan Ha diterima.
61
Dimana :
r = korelasi product moment
n = jumlah sampel
t = t hitung yang selanjutnya
dikonsultasikan dengan t tabel
Dengan ketentuan untuk mengambil sebuah
keputusan agar memudahkan peneliti menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1) Apabila th> tt maka H0 ditolak dan Ha diterima.
2) Apabila th< tt maka H0 diterima dan Ha ditolak.
62
c. Koefisien Determinan
Menurut Sugiyono, (2010:277) dalam
bukunya menjelaskan bahwa koefisien determinan
merupakan pengujian kecocokan antar variabel
independen dapat menjelaskan variabel dependen
yang ditunjukkan dalam bentuk prosentase dari hasil
R- Square.
d. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi (R) digunakan untuk
mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel
indepenen terhadap variabel dependen. Adapun
rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi
adalah korelasi pearson product Moment yang
dirumuskan oleh (Sugiyono, 2011:183) sebagai
berikut :
Dimana :
r = Koefisien Korelasi
X = Skor butir
Y = Skor total butir
N = Jumlah sampel (responden)
63