Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian digunakan untuk mengetahui
hubungan sebab akibat yang terjadi sesuai dengan realita
yang dilakukan dilapangan. Pada penelitian ini
menggunakan metode eksplanasi bersifat asosiasif yang
menentukan hubungan secara kausalitas dimana hubungan
kausal ini merupakan metode penelitian yang menentukan
hubunga sebab akibat antara dua variabel atau lebih yang
dilihat dari rumusan masalah yang digunakan (Sugiyono,
2011:36-37).
3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
a. Product Quality
Product Quality suatu bentuk karakteristik
suatu produk yang berguna untuk menggabungkan
daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan
pemeliharaan serta atribut-atribut lainnya agar dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan. Menurut
Abiidurrahman & Sudarwanto (2015:5) indikator

48
49

untuk mengukur Product Quality adalah sebagai


berikut:
1) Rasanya yang enak
2) Tekstur bahan dan produk yang dapat
dirasakan dengan pencicipan
3) Aroma produk yang sedap
4) Daya tahan produk Pizza Hut
5) Inovasi kemasan yang menarik
b. Harga
Harga merupakan sejumlah uang yang
ditagih atas suatu produk yang dibeli agar dapat
melakukan negosiasi dari pihak penjual atau
pembeli untuk memperoleh manfaat setelah
menggunakan suatu produk atau jasa. Menurut Ong
& Sugiharto, (2013:6) Indikator untuk mengukur
harga adalah sebagai berikut:
1) Harga yang terjangkau oleh daya beli atau
kemampuan konsumen
2) Harga harus memiliki daya saing dengan harga
produk lain.
3) Kesesuaian antara harga dengan kualitas.
50

c. Promosi
Promosi merupakan suatu bentuk kegiatan
atau aktivitas yang bertujuan untuk membujuk dan
menjalin komunikasi untuk meyakinkan calon
konsumen agar dapat menarik pelanggan untuk
melakukan pembelian produk atau jasa. Menurut
Kotler & keller, (2009:190-191) Indikator untuk
mengukur promosi penjualan adalah sebagai
berikut:
1) Kontak langsung dengan konsumen
2) Kuantitas penyampaian pesan dalam iklan
3) Kualitas penyampaian pesan dalam iklan
4) Komunikasi
5) Insentif
6) Undangan
d. Keputusan Pembelian
Perilaku yang muncul dalam
mengidentifikasikan merek yang akan di beli dalam
suatu produk atau jasa untuk dapat memenuhi
harapan konsumen sehingga dapat menciptakan
ikatan emosional yang tinggi dengan para produsen.
Menurut Arumsari & Khasanah, (2012:13)
51

Indikator untuk mengukur keputusan pembelian


adalah sebagai berikut:
1. Kemantapan pada sebuah produk
2. Kebiasaan dalam membeli produk
3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain
4. Melakukan pembelian ulang
3.3 Lokasi Penelitian
Pada penelitian ini peneliti tertarik untuk
mengambil objek di Restoran Fast Food Pizza Hut di Sun
City Mall, Jl. Pahlawan No. 1, Magersari, Sidoarjo. Dimana
penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dari bulan April-Juni
2017.
3.4 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan lingkup obyek atau subjek
secara luas yang mempunyai beberapa karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011:80).
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung
Restoran Pizza Hut di Sun City Sidoarjo.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang di
dalamnya memiliki karakteristik tertentu yang dimiliki
52

oleh populasi (Sugiyono, 2011:81). Adapun teknik


pengambilan sampling pada penelitian ini menggunakan
teknik non probability sampling dengan menggunakan
teknik sampling insidental dimana sampling insidental ini
merupakan teknik untuk pengambilan sampel
berdasarkan kebetulan yang mana peneliti yang kebetulan
bertemu dengan pengunjung Restoran Pizza Hut di Sun
City Sidoarjo.
Dimana populasi sampel tidak diketahui maka
pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan rumus
sebagai berikut (Arikunto, 2006:131):

Keterangan :
N : Ukuran Sampel
Za/2 : Nilai standar daftar luar normal standar
bagaimana tingkat kepercayaan (a) 95%
53

E : Tingkat ketetapan yang digunakan dengan


mengemukakan besarnya error maksimum
secara 5%.
Berdasarkan perhitungan jumlah minimum
sampel yang harus dipenuhi, maka jumlah sampel dalam
penelitian ini ditetapkan sebanyak 100 pengunjung Pizza
Hut Sidoarjo.
3.5 Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif dimana data kuantitatif merupakan
data yang berbentuk statistik atau angka yang bertujuan
untuk menguji hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti
(Sugiyono, 2011:17)
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari dua kategori yaitu:
a. Data Primer
Sumber data primer merupakan sumber data
yang langsung diperoleh dari lapangan (Sugiyono,
2011:137). Adapun sumber data primer yang
ditunjukkan melalui kuisioner yang disebarkan oleh
peneliti kepada konsumen.
54

b. Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber
data yang tidak langsung di peroleh dari lapangan
(Sugiyono, 2011:137). Adapun sumber data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan
melalui dokumen perusahaan, jurnal publikasi
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Menurut (Sugiyono, 2011:137) Teknik
pengumpulan data digunakan untuk menghasilkan kualitas
instrument penelitian dan kualitas data yang diperoleh dari
lapangan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
pada penelitian ini menggunakan kuisioner dimana
kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan secara
tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban yang
akurat (Sugiyono, 2011:142).
Skala pengukuran pada penelitian ini
menggunakan skala likert dimana skala likert ini digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang
tentang gejala sosial. Adapun skala likert yang ditunjukkan
sebagai berikut:
1. SS : Sangat Setuju skor (5)
2. ST : Setuju skor (4)
55

3. RG : Ragu-Ragu skor (3)


4. TS : Tidak Setuju skor (2)
5. STS : Sangat Tidak Setuju skor (1)
3.7 Instrumen Penelitian
Pada penelitan ini instrumen yang digunakan
untuk mengukur nilai variabel yang di teliti menggunakan
dua pengujian yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
1. Validitas
Validitas merupakan alat yang digunakan untuk
menguji butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam
menjelaskan suatu variabel dalam penelitian (Sujarweni,
2016:239). Butiran pertanyaan dikatakan valid harus
memenuhi perhitungan r tabel < r hitung sedangkan jika
butiran pertanyaan dikatakan tidak valid harus memenuhi
perhitungan r tabel > r hitung. Nilai r tabel dapat dihitung
dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:

Dimana :
Df : nilai r tabel
N : sampel
2. Reliabelitas
Reliabelitas digunakan untuk mengukur
kesetabilan atau konsistensi data dalam waktu yang
56

berbeda (Sujarweni, 2016:239). Reliabelitas dilihat dari


besarnya nilai Crombach alpha adapun ketentuan yang
digunakan untuk mengambil keputusan yaitu sebagai
berikut:
a. Jika nilai Crombach alpha > 0,70 diartikan reliabel
b. Jika nilai Crombach alpha > 0,70 diartikan reliabel
3.8 Teknik Analisis
Dalam mencapai regresi linier yang baik harus
memenuhi syarat uji asumsi klasik. Oleh karena itu uji
asumsi klasik sangat diperlukan sebelum melakukan analisis
regresi. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari uji normalitas, uji heterosekedasitas, uji
multikolinierity, uji linieritas dan uji autokorelasi. Adapun
penjelasan uji asumsi klasik di bawah ini:
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas digunakan untuk
mengetahui data-data dalam variabel yang akan
digunakan dalam penelitian mengalami kelayakan dan
baik, sehingga data dapat dikatakan berdistribusi normal
(Sujarweni, 2016:68-72).
Pada penelitian ini untuk menguji normalitas
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov adapun ketentuan
yang digunakan untuk pengambil keputusan dibawah ini:
57

a. Jika Kolmogorov-Smirnov dengan Sig > 0,05


menunjukkan data berdistribusi normal
b. Jika Kolmogorov-Smirnov dengan Sig < 0,05
menunjukkan data tidak berdistribusi normal
2. Uji Linierity
Pengujian linierity digunakan untuk mengetahui
apakah data yang digunakan sesuai dengan garis linier
atau tidak. Dimana peningkatan atau penurunan kuantitas
di salah satu variabel akan diikuti secara linier oleh
peningkatan atau penurunan kuantitas dari variabel
lainnya (Sarjono & Julianita, 2013:74-80).
Berdasarkan pengungkapan diatas adapun penentuan
keputusan pada uji linierity sebagai berikut:
a. Jika Sig Deviation from Linierity > 0,05, maka
hubungan antar variabel adalah linier
b. Jika Sig Deviation from Linierity < 0,05, maka
hubungan antar variabel adalah tidak linier
3. Uji Heterosekedasitas
Pengujian heterosekedasitas digunakan untuk
mengetahui nilai absolud residual terhadap variabel
bebas. Adapun cara yang digunakan untuk mengukur
heterosekedasitas pada penelitian ini menggunakan uji
kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:
58

a. Jika nilai sig > 0,05 maka dapat diartikan tidak terjadi
heterosekedasitas
b. Jika nilai sig < 0,05 maka dapat diartikan terjadi
heterosekedasitas
4. Uji Multikolinierity
Pengujian multikolinierity digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya variabel independen yang
dimiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu
model (Sujarweni, 2016:230). Adapun pengambilan
keputusan mengenai pengujian secara parsial masing-
masing independen terhadap variabel dependen jika nilai
VIF yang diperoleh diantara 1-10 maka dapat diartikan
tidak terjadi multikolinierity, sedangkan jika nilai VIF
yang diperoleh > 10 maka dapat diartikan terjadi
multikolinierity
5. Uji Autokorelasi
Autokorelsai dalam regresi digunakan untuk
mengetahuiada tidaknya korelasi antara variabel
pengganggu pada periode tertentu dengan variabel
sebelumnya adapun pengukuran autokorelasi dengan
menggunakan nilai Durbin Watson (DW) (Sujarweni,
2016: 231-232). Adapun ketentuan yang digunakan untuk
59

mengambil keputusan pada uji autokorelasi sebagai


berikut:
a. Jika 0 < d< dL berarti aa autokorelasi positif
b. Jika 4 – dL < d < 4 berarti ada autokorelasi negative
c. Jika 2 < d < 4 – dU atau dU < d < 2 berarti tidak ada
autokorelasi positif dan negatif
d. Jika dL < d < dU atau 4-dU < d< 4-dL diartikan tidak
ada autokorelasi
6. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda merupakan
pengujian data dengan menentukan satu variabel
dependen dan lebih dari satu variabel independen
(Sujarweni, 2016:108). Pengujian regresi linier berganda
ini menggunakan bantuan aplikasi SPSS (Statistical
Products And Solution Service) dengan versi 22.0.
adapun rumus formulasi yang digunakan untuk mengukur
pengujian regresi linier berganda, ditunjukkan dibawah
ini:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3
Dimana:
Y = Variabel Dependen
a = Konstanta
b = Koefisien variabel independen
60

x = Variabel independen

7. Pengujian Hipotesis
a. Uji Simultan
Digunakan untuk mengetahui apakah secara
simultan koefisien variabel independen mempunyai
pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel
dependen. Dengan F hitung dapat dicari
menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono,
2010:257)

Dimana :
F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan
dengan F tabel
R = koefisien korelasi ganda
K = jumlah variabel independen
N = jumlah anggota sampel
Dengan ketentuan untuk mengambil sebuah
keputusan agar memudahkan peneliti menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1) Apabila Fh> Ft maka H0 ditolak dan Ha diterima.
61

2) Apabila Fh< Ft maka H0 diterima dan Ha ditolak


b. Uji Parsial
Pengujian parsial (individu) digunakan
untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen diamana salah satu
variabel independen dikendalikan secara individu
dengan menggunakan rumus uji signifikasi korelasi
product moment (Sugiyono, 2011:194) sebagai
berikut:

Dimana :
r = korelasi product moment
n = jumlah sampel
t = t hitung yang selanjutnya
dikonsultasikan dengan t tabel
Dengan ketentuan untuk mengambil sebuah
keputusan agar memudahkan peneliti menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1) Apabila th> tt maka H0 ditolak dan Ha diterima.
2) Apabila th< tt maka H0 diterima dan Ha ditolak.
62

c. Koefisien Determinan
Menurut Sugiyono, (2010:277) dalam
bukunya menjelaskan bahwa koefisien determinan
merupakan pengujian kecocokan antar variabel
independen dapat menjelaskan variabel dependen
yang ditunjukkan dalam bentuk prosentase dari hasil
R- Square.
d. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi (R) digunakan untuk
mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel
indepenen terhadap variabel dependen. Adapun
rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi
adalah korelasi pearson product Moment yang
dirumuskan oleh (Sugiyono, 2011:183) sebagai
berikut :

Dimana :
r = Koefisien Korelasi
X = Skor butir
Y = Skor total butir
N = Jumlah sampel (responden)
63

Menurut Sugiyono (2011:184) pedoman


untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi
pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 –0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2011:184)

Anda mungkin juga menyukai