Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan di Café Kopi Saluan. Lokasi penelitian yang

mudah dijangkau dan diyakini bisa membantu pelaksanaan penelitian, waktu penelitian

selama tiga bulan, yaitu bulan Juni hingga Agustus 2022.

3.2 Populasi Dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006:130)

dengan mendapatkan populasi, ini dimaksudkan agar suatu penelitian dapat

mengukur sesuatu sesuai dengan kasusnya dan tidak berlebihan dengan populasi

yang di acuan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang

pernah berkunjung di Café Kopi Saluan.

3.2.2 Sampel

Dasar pengambilan jumlah sampel minimal didasarkan atas pendapatan

Roscoe dan Rahayu (2004, hal.46) yang menyebutkan bahwa dalam setiap

penelitian, ukuran sampel minimal harus berkisar antara 30-500.

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang yang dianggap

sesuai dengan kriteria yang dijadikan sampel yaitu telah berkunjung ke Café Kopi

Saluan, serta tehnik yang digunakan adalah Insidental Sampling, yaitu

pengambilan sampel dimana peneliti dengan tidak sengaja bertemu dengan

konsumen di tempat penelitian, dimana penulis mengambil sampel sebanyak 50

responden yang telah berkunjung lebih dari 1 kali selama periode penelitian

3.3 Jenis Dan Sumber Data


3.3.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini diperlukan data sebagai bahan informasi untuk

dijadikan alat analisis, diantaranya sebagai berikut :

1. Data kuantitatif, yaitu data yang dapat dihitung atau dinyatakan dengan bentuk

angka sebagai data yang banyak dipergunakan dalam penelitian.

2. Data kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau uraian.

Data kuantitatif diperoleh dari hasil wawancara ataupun kuisioner dimana

gambaran keadaan umum objek penelitian.

3.3.2 Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis mendapatkan sumber data antara lain yaitu

data sekunder, data yang diperoleh dari pihak ketiga, yaitu dari kepustakaan

dengan mempelajari literatur-literatur, bacaan-bacaan dan buku yang

berhubungan dengan permasalahan yang dibahas serta sumber-sumber yang

mendukung.

3.4 Definisi Variabel Dan Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional variabel yang akan dibahasa dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Cita Rasa (X1)

Cita rasa adalah suatu cara pemilihan makanan yang harus dibedakan dari

rasa (taste) makanan tersebut dan atribut makanan yang meliputi respon yang timbul

ketika mengkonsumsi makanan, penampilan, aroma, rasa, tekstur, dan suhu.

a. Aroma, wangi makanan maupun minuman yang dapat meningkatkan selera

makan

b. Rasa, rasa yang ditawarkan dalam menu makanan yang cukup enak.

c. Penampilan, penampilan makanan maupun minuman yang menarik.


d. Tekstur, tekstur makanan dan minuman yang baik.

e. Suhu, Café Kopi Saluan selalu menyajikan makanan sesuai permintaan pelanggan

baik itu hangat maupun dingin.

2. Harga (X2)

Jumlah uang yang dibebankan untuk produk atau layanan, jumlah dari

nilainilai yang pelanggan pertukaran untuk manfaat dari memiliki atau menggunakan

produk atau jasa. Kotler dan Armstrong yang diterjemahkan oleh Bob Sabran

(2012:314) :

1. Harga yang di persepsikan, adalah harga yang dipersepsikan oleh konsumen :

a. Keterjangkauan Harga, yaitu harga yang ditawarkan oleh Café Kopi Saluan

cukup terjangkau oleh konsumen

b. Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga, yaitu harga yang ditawarkan

oleh Café Kopi Saluan sesuai dengan kemampuan konsumen yang berkunjung.

2. Harga yang di referensikan, adalah harga yang direferensikan oleh konsumen

kepada orang lain :

a. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, yaitu harga yang ditawarkan oleh

Café Kopi Saluan sudah sesuai dengan kualitas produknya

b. Kesesuaian harga dengan manfaat, yaitu yaitu harga yang ditawarkan oleh

Café Kopi Saluan sudah sesuai dengan manfaat produknya

3. Kepuasan Konsumen (Y)

“Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang

muncul setelah membandingkan antara persepsi/pesan terhadap kinerja atau hasil

suatu produk/jasa dan harapan-harapannya”. Kotler dan Keller yang dialih bahasakan

oleh Bob Sabran (2012:128) :

1. Kinerja :
a. Persepsi kinerja, yaitu bagaimana konsumen mempunyai persepsi terhadap

apa yang mereka dapatkan saat berkunjung pada Café Kopi Saluan.

b. Persepsi kenyataan suasana Café Kopi Saluan, yaitu bagaimana konsumen

mempunyai persepsi terhadap suasana yang mereka dapatkan saat

berkunjung ke Café Kopi Saluan.

2. Harapan

a. Kesesuaian harapan harga, yaitu konsumen merasa antara harga yang

mereka harapkan sudah sesuai.

b. Kesesuaian harapan tampilan suasana Café Kopi Saluan, yaitu konsumen

merasa suasana cafe yang mereka harapkan sudah sesuai

Untuk menilai tanggapan dari setiap responden, penulis menggunakan “Skala

Likert”, menurut Donald R.Cooper dan C. William Emory (Cooper dan Emory, 2016:194)

yaitu seluruh pertanyaan yang telah dijawab dihitung bobotnya dan dijumlah seluruhnya

agar dapat diketahui nilai setiap responden. Nilai tersebut kemudian akan dijadikan

variable penilaian.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan tahap pengumpulan data yaitu :

1. Wawancara

Teknik wawancara untuk mendukung akurasi dan kelengkapan kuesioner

tersebut. Wawancara juga digunakan untuk memperluas pandangan peneliti tentang

data-data lain yang tidak terformulasi dalam kuesioner. Namun, akan memiliki implikasi

strategis bagi perusahaan, sehingga layak untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Selain itu wawancara juga digunakan untuk melengkapi data yang terkumpul melalui

kuesioner.

2. Kuesioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2015:182). Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan langsung

dari pengisian kuesioner (angket) yang ditujukan kepada responden. Pengumpulan

data dengan menggunakan kombinasi pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka,

yang diberikan kepada responden secara langsung sehingga didapatkan keobjektifan

data yang tepat. Data yang dikumpulkan meliputi identitas responden serta tanggapan

konsumen terhadap ekuitas merek dan keputusan pembelian.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Uji Validitas dan Reabilitas

Validitas menunjukkan seberapa jauh suatu tes dari operasi-operasi

mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah pengukuran dikatakan valid jika

dapat mengukur tujuannya dengan nyata atau benar (Jogiyanto, 2004:120).

Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur valid untuk melakukan

tugasnya mencapai sasaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

berbentuk kuesioner, sehingga pengujian validitas yang digunakan berupa

validitas isi (content validity). Nilai koefisien korelasi antara skor setiap item

dengan skor total dihitung dengan korelasi product moment (product moment

pearson correlation).

Uji reabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana hasil pengukuran

tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

pernyataan yang sama menggunakan alat ukur yang sama pula. Reabilitas

menunjukkan akurasi dan ketepatan dari pengukurannya. Besarnya tingkat

reabilitas ditunjukkan oleh nilai koefisiennya, yaitu koefisien reabilitas (Jogiyanto,

2014:132). Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha
(α), di mana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliable), bila memiliki

cronbach Alpha ≥ 0,6.

3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda 2 Prediktor

Metode analisis dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab

pertanyaan sekaligus hipotesa-hipotesa yang diajukan dalam penelitian. Untuk

analisis statistiknya menggunakan analisis regresi berganda yaitu persamaan

regresi yang mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih

(Ghozali, 2006: 281), oleh karena itu teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS versi 20.0.

persamaan regresi linier berganda menurut Irianto (2010:193) adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :

Y = Kepuasan Konsumen

a = Nilai Konstan

b = Koefisien Regresi

X1 = Cita Rasa

X2 = Harga

e = Kesalahan Pengganggu

3.6.3 Uji Simultan (Uji F)

Dari hasil analisis regresi berganda dilakukan pengujian hipotesis.

Dalam penelitian ini dilakukan dua pengujian yaitu pengujian secara serentak dan

secara parsial dengan menggunakan uji F yang menurut Sudjana (2005, hal.48)

menerapkan rumus :

(n – k – 1) R2YX
F = ---------------------
k ( 1- R2YX )
pengujiannya adalah :
Ho : B1, B2, = 0 : F hitung < F tabel ; maka Ho diterima dan menolak Ha artinya

variabel independent secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Ha : B1, B2, ≠ 0 : F hitung > F tabel ; maka Ha diterima dan menolak Ho artinya

variabel independent secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

3.6.4 Uji Parsial ( Uji t )

Dari hasil analisis regresi linier berganda dilakukan pengujian hipotesis.

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian yaitu pengujian secara parsial dengan

menggunakan uji t yang menurut Sudjana (2005, hal.48) menerapkan rumus :

t =r√ n-1

√ 1 – r2

pengujiannya adalah :

Ho : B1, B2, = 0 : t hitung <t tabel ; maka Ho diterima dan menolak Ha artinya tidak

ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Ha : B1, B2, ≠ 0 : t hitung > t tabel ; maka Ha diterima dan menolak Ho artinya

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.6.5 Analisis Korelasi

Untuk mencari hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat

digunakan koefisien korelasi. Korelasi merupakan teknik analisis yang  termasuk

dalam salah satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of

association). Pengukuran asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada

sekelompok teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur

kekuatan hubungan antara dua variabel. Korelasi bermanfaat untuk mengukur


kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan

skala-skala tertentu, kuat lemah hubungan diukur diantara jarak (range) 0 sampai

dengan 1.

Tabel 3.1 Tabel Koefisien Korelasi Produk Momen

Interval Koefisien Tafsirannya


Koefisien Korelasi

0,00 – 0,199 + dan - Hubungan Sangat Lemah

0,20 – 0,399 + dan - Hubungan Rendah

0,40 – 0,599 + dan - Hubungan Cukup Kuat

0,60 – 0,799 + dan - Hubungan Kuat

0,80 – 1,000 + dan - Hubungan Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, 2015:209

3.6.6 Koefisien Determinasi

Koefisisen Determinasi (r²) pada intinya digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2006:247). Nilai koefisian determinasi adalah antara nol (0)

dan satu (1). Nilai r² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu

(1) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar

penggunaan koefisien determinasi (r²) adalah bias terhadap jumlah variabel

independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel

independen, maka r² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh secara signifikasi terhadap variabel dependen. Maka digunakan nilai

Adjusted R² pada saat mengevaluasi model regresi yang terbaik karena Adjusted

r² dapat naik turun apabila satu variabel independen di tambahkan ke dalam

model.

Anda mungkin juga menyukai