Anda di halaman 1dari 20

HALAMAN JUDUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB III METODE PENELITIAN
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Menurut Sekaran dan Bougie (2017:109) desain penelitian (research

design) adalah rencana untuk pengumpulan, pengukuran, dan analisis data,

berdasarkan pertanyaan peneliti dari studi. Desain penelitian ini

menggunakan studi kausal. Studi kausal (causal study) bertujuan untuk

menjelaskan satu atau lebih banyak faktor yang menyebabkan masalah

(Sekaran dan Bougie, 2017:112).

Jenis desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

jenis desain penelitian survei. Dalam penelitian survei ini informasi yang

diperoleh adalah dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Menurut

Asmadi Alsa (2004) mengemukakan rancangan survey merupakan prosedur

dimana peneliti melaksanakan survey atau memberikan angket atau skala

pada satu sampel untuk mendeskripsikan sikap, opini, perilaku, atau

karakteristik responden.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiono (2016) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian


2

ditarik kesimpulannya. Maka populasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah konsumen yang membeli produk Batik OJ dalam lima bulan

terhitung dari bulan Maret 2019 sampai Juli 2019 sebanyak 1410 orang.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi maka peneliti akan mengambil

sampel dari populasi itu. Sampel yang diambil harus benar-benar

representative karena kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi

(Sugiyono, 2016). Semakin besar sampel yang akan diambil akan semakin

besar atau tinggi taraf representativeness sampel tersebut. Sampel yang

diambil harus mewakili konsumen Batik OJ. Pengambilan sampel

didasarkan pertimbangan bahwa responden pernah membeli atau akan

membeli di Batik OJ. Sampel yang di pilih oleh peneliti sebagai sumber

data yang di butuhkan untuk penelitian ini adalah konsumen Batik OJ.

Untuk menentukan jumlah sampel, maka digunakan rumus Slovin

sebagai berikut :

Dimana n = ukuran sampel

N = ukuran populasip

D = estimasi kesalahan

Jadi jumlah sampel penelitian ini adalah


3

= 93 Responden

Dari hasil di atas maka dapat di ketahui ukuran sampel dalam

penelitian ini adalah 93 responden, untuk mengurangi kesalahan dan

mempermudah perhitungan di bulatkan menjadi 100 responden. Teknik

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Accidental

Sampling, yaitu sampel diambil berdasarkan kebetulan yang ditemui atau

siapapun yang dianggap cocok sebagai sumber data.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel penelitian

Menurut Sugiyono (2016) definisi variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).

Variabel independen adalah variable yang mempengaruh atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

yang dilambangkan dengan (X) dan variabel dependen adalah variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas

yang dilambangkan dengan (Y). berdasarkan judul penelitian ini, maka

terdapat empat variabel independen (X) yaitu Harga, Kualitas Produk,


4

Promosi, dan Gaya Hidup. Kemudian variabel dependennya (Y) adalah

Keputusan Pembelian.

3.3.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen adalah variable yang mempengaruh atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat) (Sugiyono, 2016). Variabel independen dalam penelitian

ini adalah Harga, Kualitas Produk, Promosi, dan Gaya Hidup. Dan

berikut adalah masing-masing penjelasan dari variabel.

a. Harga (X₁)

Harga adalah sejumlah uang yang di bebankan atas suatu

produk atau jasa, atau sejumlah dari nilai yang di tukar

konsumen atas manfaat karena memiliki atau menggunakan

produk atau jasa tersebut. (Kotler & Amstrong : 2001).

Menurut Kotler (2007) indikator harga meliputi :

1) Keterjangkauan harga

2) Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga

3) Kesesuaian harga dengan kualitas produk

b. Kualitas Produk (X₂)

Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Bob

Sabran (2012) kualitas produk adalah kemampuan suatu


5

barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai

bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan

Menurut Sviokla dalam (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009)

kualitas produk memiliki beberapa indikator, yaitu :

1) Kinerja (performance)

2) Fitur (features)

3) Kemampuan pelayanan (serviceability)

4) Kesesuaian (conformance)

c. Promosi (X₃)

Tjiptono (2002) promosi adalah : “aktivitas pemasaran yang

berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau

membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan

dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.”

Dari uraian definisi promosi menurut beberapa ahli di atas

maka dapat disimpulkan bahwa promosi adlah kegiatan yang

di lakukan oelh perusahaan dengan jalan mempengaruhi

konsumen secara langsung ataupun tidak langsung untuk

meningkatkan omset penjualan melalui penciptaan pertukaran

dalam pemasaran barang. Kuisioner tentang promosi dalam

penelitian ini mengacu pada penelitian yang di lakukan

Luqman Iqbal Al Mubarak (2015) dengan indikator antara lain:

1) Jangkauan promosi
6

2) Kualitas penayangan iklan di media promosi

3) Kualitas penyampaian pesan dalam media promosi

4) Daya tarik promosi

d. Gaya Hidup (X₄)

Menurut Sumarwan (2002), pengukuran mengenai gaya hidup

dapat dilakukan dengan psikografik (psychographic).

Psikografik adalah suatu instrument untuk mengukur gaya

hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bias

dipakai untuk menganalisis data yang sangat besar. Menurut

Kasali (2000), para peneliti pasar yang menganut pendekatan

gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen

berdasarkan variabel–variabel AIO (activity, interest, opinion).

1) Aktivitas(activity)

2) Minat(interest)

3) Opini(opinion)

2. Variabel dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas)

(Sugiyono,2016). Keputusan Pembelian (Y) merupakan suatu

keputusan (decision) yang melibatkan pilihan diantara dua atau

lebih alternative tindakan atau perilaku (J. Paul Peter dan Jerry

C.Olson,2000). Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara

beberapa perilaku yang berbeda. Keputusan pembelian adalah


7

serangkaian unsur-unsur yang mencerminkan keputusan konsumen

dalam membeli, merupakan tahap dimana konsumen dihadapkan

suatu pilihan untuk melakukan pembelian atau tidak, yang di ukur

melalui indikator :

1) Kemantapan pada sebuah produk

2) Kebiasaan dalam membeli produk

3) Memberikan rekomendasi kepada orang lain

4) Melakukan pembelian ulang

Tabel 3.1
Oprasional Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Indikator Ukuran


1 Harga (X₁) Harga adalah sejumlah 1. Keterjangkauan Likert
uang yang di bebankan harga.
atas suatu produk atau 2. Harga sesuai
jasa, atau sejumlah dari kemampuan
nilai yang di tukar atau daya saing
konsumen atas manfaat harga.
karena memiliki atau 3. Kesesuaian
menggunakan produk harga dengan
atau jasa tersebut. kualitas produk
(Kotler & Amstrong :
2001).
2 Kualitas Menurut Kotler dan 1. Kinerja Likert
Produk (X₂) Keller yang dialih (performance)
bahasakan oleh Bob 2. Fitur (features)
Sabran (2012) kualitas 3. Kemampun
produk adalah Pelayanan
kemampuan suatu (serviceability)
barang untuk 4. Kesesuaian
memberikan hasil atau (conformance)
kinerja yang sesuai
bahkan melebihi dari
8

apa yang diinginkan


pelanggan.
3 Promosi (X₃) Tjiptono (2002) 1. Jangkauan Likert
promosi adalah : promosi
“aktivitas pemasaran 2. Kualitas
yang berusaha penayangan
menyebarkan iklan di media
informasi, promosi
mempengaruhi atau 3. Kualitas
membujuk atau penyampaian
mengingatkan pasar dalam media
sasaran atas promosi
perusahaan dan 4. Daya tarik
produknya agar promosi
bersedia menerima,
membeli, dan loyal
pada produk yang
ditawarkan perusahaan
yang bersangkutan.
4 Gaya Hidup Menurut Sumarwan 1. Aktivitas Likert
(X₄) (2002), pengukuran (activity)
mengenai gaya hidup 2. Minat (interest)
dapat dilakukan 3. Opini (opinion)
dengan psikografik
(psychographic).
Psikografik adalah
suatu instrument untuk
mengukur gaya hidup,
yang memberikan
pengukuran kuantitatif
dan bias dipakai untuk
menganalisis data
yang sangat besar.
5 Keputusan Suatu keputusan 1. Kemantapan Likert
Pembelian (decision) yang pada sebuah
(Y) melibatkan pilihan produk
diantara dua atau lebih 2. Kebiasaan
alternative tindakan dalam membeli
atau perilaku. (J. Paul produk
Peter dan Jerry 3. Memberikan
9

C.Olson,2013). rekomendasi
kepada orang
lain
4. Melakukan
pembelian ulang

3.4 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan,

suatu tempat dimana peneliti menangkap keadaan sebenarnya dari obyek

yang diteliti untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan. Sesuai

dengan permasalahan yang dikemukakan dalam bab terdahulu maka

penelitian ini akan dilakukan di Batik OJ Pekalongan.

3.5 Proses Pengumpulan Data


Didalam melakukan penelitian diperlukan metode penelitian yang

disesuaikan dengan permasalahan yang akan diteliti dengan tujuan agar

memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Terdapat beberapa teknik

dalam pengumpulan data, jenis pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain :

3.5.1 Jenis Data

Data merupakan sumber-sumber informasi yang dikumpulkan

untuk menjadi dasar kesmpulan dari sebuah penelitian. Jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah

sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber

aslinya yang berupa pembagian kuesioner, wawancara, jajak pendapat

dari individu atau kelompok, maupun hasil observasi dari suatu obyek,
10

kejadian atau hasil pengujian (benda). Peneliti membutuhkan

pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan riset (metode

survei) atau penelitian benda (observasi). Dalam penelitian ini data

diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, dalam hal

ini adalah konsumen Batik OJ di Pesindon, Pekalongan.

3.5.2 Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti untuk

menyatakan tanggapan dari responden terhadap setiap pernyataan yang

diberikan adalah dengan menggunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono

(2016) Skala Likert merupakan alat yang digunakan untuk

mengembangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur sikap,

persepsi, dan pendapat seseorang atau sekelompok orang terhadap

potensi dan permasalahan suatu objek, rancangan suatu produk, proses

membuat produk dan produk yang telah dikembangkan atau diciptakan.

Dalam penelitian ini skala likert yang digunakan adalah lima angka

penelitian, yaitu :

1. Nilai 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)

2. Nilai 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)

3. Nilai 3 untuk jawaban Normal (N)

4. Nilai 4 untuk jawaban Setuju (S)

5. Nilai 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)


11

3.6 Metode Analisis Data


Analisis data merupakan salah satu kegiatan penelitian berupa proses

penyusunan dan pengolahan data guna menafsirkan data yang telah diperoleh.

Tujuan dalam analisis data adalah agar data yang terkumpul disusun

sedemikian rupa sehingga lebih mudah untuk dimanfaatkan serta dapat

memberikan jawaban, keterangan dan kesimpulan dari masalah yang

dianalisis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,

yaitu data berupa angka yang dapat dihitung, yang diperoleh dari hasil

wawancara dengan pihak-pihak yang berkepentingan berupa data lisan

dengan penjelasan mengenai pembahasan.

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka penelitian atas jawaban

responden dilakukan dengan membuat klasifikasi sebagai berikut :

1. Sangat Setuju :5

2. Setuju :4

3. Netral :3

4. Tidak Setuju :2

5. Sangat Tidak Setuju : 1

Analisis kuantitatif pada penelitian ini akan dilakukan dengan

menggunakan analisis regresi yaitu analisis regresi linear berganda. Analisis

regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih

variabel independen(X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini

untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif

atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai
12

variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang

digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Untuk melakukan pengujian

regresi linear berganda, penulis menggunakan bantuan program software

SPSS versi 20.0.

3.6.1 Uji Validitas dan Uji Reabilitas

3.6.1.1 Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana tingkat

validitas suatu kuesioner. Menurut Ghozali (2013) uji validitas

digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu

kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.Uji

validitas dalam penelitian ini menggunakan content validity yang dapat

menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang

diukur.

MenurutSugiyono (2016) kriteria penilaian uji validitas

sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel, maka item kuesioner tersebut dinyatakan

valid.

b. Jika r hitung ≤ r tabel, maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

3.6.1.2 Uji Reabilitas (Kehandalan)

Menurut Ghozali (2013) reliabilitas adalah alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu

variabel. Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi atau


13

ketepatan data dalam interval waktu tertentu (Sugiyono, 2016).Suatu

kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan kuesioner konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Untuk menguji reliabilitas kuesioner, dalam penelitian ini

menggunakan program SPSS dengan Alpha Cronbach. Menentukan

reliabilitas dari alat ukur dapat dilihat dari nilai alfa. Jika nilai alfa lebih

besar dari nilai rtabel maka dapat dikatakan reliabel. Kriteria penilaian uji

reliabilitas menurut Nunnally (1997) dalam imam Ghozali (2013) suatu

konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > taraf signifikan 0,60. Dan apabila nilai Cronbach

Alpha < taraf signifikan 0,60 maka kuesioner tersebut tidak reliabel.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Asumsi Klasik merupakan salah satu penguji prasyarat pada

regresi linier berganda. Menurut Kuncoro (2013) suatu model regresi

yang valid harus memenuhi kriteria BLUE (Best, Linear, Unbiased, and

Estimated). Ada beberapa pengujian yang harus terpenuhi agar

kesimpulan dan hasil pengujian tidak bisa, diantaranya adalah uji

normalitas, uji multikolineatitas (untuk regresi linear berganda) dan uji

heteroskedastisitas.

3.6.2.1 Uji Normalitas


Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi

variabel terikat untuk setiap nilai variabel bebas tertentu berdistribusi

normal atau tidak. Dalam melakukan penelitian data harus mendekati


14

distribusi normal. Menurut Adi setiawan (2011) mengungkapkan bahwa

tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi

normal atau tidak. Dalam model regresi linier, asumsi ini ditujukan oleh

nilai error yang berdistribusikan normal. Model regresi yang baik

adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati

normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Pengujian

normalitas data menggunakan Test of Normality Kolmogoriv-Smirnov

dan grafik histogram.

a) Uji Kolmogorov-Smirnov

Uji Kolmogorov-Smirnov merupakan pengujian normalitas

dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji

normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal

buku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-

Score dan diasumsikan normal. Apabila nilai signifikansi di atas

0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat adanya perbedaan yang

signifikan dan jika nilai signifikansi di bawah 0,05 maka terdapat

adanya perbedaan yang signifikan atau hasil tidak normal sehingga

perlu dilakukan uji grafik histogram untuk mengetahui

kemencengan grafik (ke kanan atau kiri).

b) Grafik Histrogram

Grafik histogram membandingkan antara data observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Adanya uji ini


15

dapat diketahui apakah data berdistribusi secara normal atau tidak

berdasarkan kemencengan grafik, baik ke kiri ataupun ke kanan.

Selain itu, grafik histogram dapat digunakan untuk menentukan

bentuk transformasi data yang akan digunakan untuk menormalkan

data yang tidak berdistribusi secara normal.

3.6.2.2 Uji Mulikolinearitas

Multikorlinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa

atau semua variabel independen saling berkorelasi tinggi. Menurut

Ghozali (2013) Uji multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi

apakah variabel independent pada model regresi saling berkorelasi.

Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

multikorlinieritas adalah dengan menggunakan tolerance dan lawannya,

yaitu Variance Inflation Faktor (VIF). Tolerance mengatur variabilitas

variabel bebas terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas

lainnya. Kriteria :

a. Apabila nilai toleransi > 0,1 dan VIF < 10 maka dapat disimpulkan

tidak terjadi gejala mutikolineritas antar variabel independen pada

model regresi.

b. Apabila nilai toleransi < 0,1 dan VIF > 10 maka dapat disimpulkan

terjadi gejala mutikolineritas antar variabel independen pada model

regresi.
16

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Sunyoto (2015) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas

adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

varian dari residual pada suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika varience dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

maka homoskedastisitas. Dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang memiliki varience yang sama

(homoskedastisitas) atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Situasi

heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien

regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang

atau melebihi dari yang semestinya. Uji heterokedastisitas dilakukan

dengan menggunakan uji korelasi Spearman’s rho dengan melihat nilai

unstandarized residual jika > dari 0,05 maka lulus uji

heteroskedastisitas.

3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2016) analisis regresi linier berganda

digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana

keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau

lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik

turunkan nilainya). Tujuan analisis linier berganda adalah untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh antara dua atau lebih variabel

independen dengan variabel dependen.


17

Persamaan umum regresi linier menurut Sugiyono (2016)

adalah:

a. Harga

b. Kualitas produk

c. Promosi

d. Gaya Hidup

Persamaan linier berganda yang dipakai adalah sebagai berikut :

Y= a + β1X1 + β2X2+ β3X3 + β4X4+ e

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

β1, β2, β3, β4 = Koefesien regresi

X1 = Variabel Harga

X2 = Variabel Kualitas Produk

X3 = Variabel Promosi

X4 = Variabel Gaya Hidup

e = Error of term

3.6.4 Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2016) Hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-

fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Pengujian


18

hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang

signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan

pengujian secara parsial (uji t) dan pengujian secara simultan (uji f).

Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan

dengan pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk, keragaman produk

dan harga terhadap keputusan pembelian.

3.6.4.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji t )

Menurut Sugiyono (2016) Uji t (t-test) adalah melakukan

pengujian terhadap koefesien regresi secara parsial, pengujian ini

dilakukan untuk mengetahui signifikan peran secara parsial antara

variabel independen terhadap variabel dependen dengan

mengansumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Uji

ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen. Pengujian signifikan koefisien

korelasi parsial dan koefisien regresi secara parsial atau secara individu

menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau taraf signifikansi 5%

(0,05). Jika hasil signifikansi variabel independen < 0,05 maka Ha

diterima. Hal itu menandakan bahwa variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

Adapun rancangan pengujian hipotesis secara parsial adalah

sebagai berikut :
19

H0 : β1 = 0 artinya masing-masing variabel independen secara

individual tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen

H0 : β1 ≠ 0 artinya masing-masing variabel independen secara

individual mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

3.6.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara

simultan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua

variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel

dependen. Uji f dalam penelitian ini adalah untuk menguji signfikasi

pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk, keragaman produk dan

harga secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan pembelian.

Uji ini dilakukan untuk menjawab hipotesis H5. Koefisien korelasi

berganda dan regresi diujisignifikansinyadenganmenggunakanuji F

yaitu denganmembandingkan F hitung dengan F tabel, dengan tingkat

kepercayaan yang digunakan 95 % atau taraf signifikansi 5 % dengan

kriteria sebagai berikut :

a. Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, yang artinya secara

bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel terikat.
20

b. Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima, yang artinya variabel

bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat.

3.6.4.3 Koefisien Determinasi

Nilai Koefisien determinasi (R2) menunjukkan persentase

pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen baik

secara parsial maupun simultan. Untuk melakukan pengujian koefisien

determinasi (adjusted R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau

presentase sumbangan variabel dependen.

Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu.

Hal ini berarti R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara

variabel independen terhadap variabel dependen, bila adjusted R2

semakin besar mendekati satu maka menunjukkan semakin kuatnya

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam

memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

dependen (Ghozali, 2013).

Anda mungkin juga menyukai