Anda di halaman 1dari 6

Kesimpulan hasil analisis komperatif year-to-year atas laporan keuangan PT.

Astra Agro
Lestari Tbk

1. Neraca

1) Kas pada tahun 2021 meningkat sebesar Rp2,917,130 atau 298.0%


dibandingkan tahun 2020, yang menunjukkan peningkatan dalam likuiditas
perusahaan.

2) Piutang usaha pihak ketiga dan pihak berelasi mengalami penurunan sebesar
Rp154,853 (-39.6%) dan Rp152,861 (-40.8%) masing-masing pada tahun
2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Piutang lainnya pihak ketiga
juga mengalami penurunan yang signifikan sebesar Rp495,890 (-79.9%).

3) Persediaan lancar meningkat sebesar Rp857,875 atau 39.6% pada tahun 2021
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang dapat mengindikasikan
peningkatan dalam volume produksi atau kegiatan operasional lainnya.

4) Aset lancar secara keseluruhan meningkat sebesar Rp3,476,318 atau 58.5%


pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang sebagian besar
disebabkan oleh peningkatan kas dan persediaan lancar.

5) Aset tidak lancar mengalami penurunan sebesar Rp857,643 (-3.9%) pada


tahun 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang disebabkan oleh
penurunan klaim atas pengembalian pajak tidak lancar dan aset tetap.

6) Total aset meningkat sebesar Rp2,618,675 atau 9.4% pada tahun 2021
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

7) Utang usaha pihak ketiga dan utang lainnya pihak ketiga meningkat masing-
masing sebesar Rp157,908 (21.1%) dan Rp247,442 (53.4%) pada tahun 2021
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, utang usaha pihak
berelasi meningkat secara signifikan sebesar Rp98,545 atau 473.6%.

8) Total liabilitas jangka pendek meningkat sebesar Rp4,167,890 atau 232.5%


pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang sebagian besar
disebabkan oleh peningkatan utang ke bank jangka panjang yang jatuh tempo.

9) Liabilitas jangka panjang atas utang bank mengalami penurunan sebesar


Rp3,491,989 (-62.1%) pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Liabilitas imbalan jangka panjang juga mengalami penurunan
sebesar Rp211,999 (-28.8%).

10) Total Liabilitas Pada tahun 2021, total liabilitas perusahaan mencapai
Rp9,228,733 miliar, meningkat sebesar Rp695,296 miliar atau sekitar 8.1%
dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,533,437 miliar. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan telah mengalami kenaikan beban finansial pada tahun 2021.
11) Saham biasa dan Tambahan modal disetor Tidak ada perubahan pada rekening
saham biasa dan tambahan modal disetor pada tahun 2021. Nilainya tetap
sama dengan tahun 2020.

12) Komponen ekuitas lainnya Rekening komponen ekuitas lainnya pada tahun
2021 mencatatkan angka negatif sebesar Rp225,215 miliar, sedangkan pada
tahun 2020 mencatatkan angka negatif sebesar Rp585,804 miliar. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan telah berhasil mengurangi defisit pada
rekening tersebut sebesar Rp360,589 miliar atau sekitar 61.6%.

13) Saldo laba telah ditentukan penggunaannya Tidak ada perubahan pada
rekening saldo laba telah ditentukan penggunaannya pada tahun 2021.
Nilainya tetap sama dengan tahun 2020.

14) Saldo laba belum ditentukan penggunaannya Pada tahun 2021, saldo laba
belum ditentukan penggunaannya meningkat sebesar Rp1,506,110 miliar atau
sekitar 10.5% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp14,304,458 miliar. Hal
ini menunjukkan bahwa perusahaan telah berhasil meningkatkan laba bersih
yang belum ditentukan penggunaannya.

15) Kepentingan non-pengendalian Pada tahun 2021, nilai kepentingan non-


pengendalian meningkat sebesar Rp56,680 miliar atau sekitar 11.4% dari
tahun sebelumnya yang sebesar Rp495,301 miliar. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan memiliki kepentingan non-pengendalian yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun

2. Laba Rugi
1) Penjualan dan pendapatan usaha meningkat sebesar Rp5,515,005 atau 29.3%
dari tahun 2020 ke tahun 2021. Hal ini menunjukkan kinerja perusahaan yang
baik dalam menghasilkan pendapatan.
2) Jumlah laba bruto meningkat sebesar Rp1,867,123 atau 63.0% dari tahun 2020
ke tahun 2021, yang menunjukkan peningkatan efisiensi dalam mengelola
biaya produksi.
3) Beban umum dan administrasi meningkat sebesar Rp274,948 atau 39.1% dari
tahun 2020 ke tahun 2021. Hal ini mungkin disebabkan oleh peningkatan
biaya operasional perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya.
4) Pendapatan keuangan meningkat sebesar Rp11,791 atau 23.1% dari tahun
2020 ke tahun 2021, sementara beban keuangan mengalami penurunan sebesar
Rp23,791 atau -5.7%. Hal ini menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam
mengelola aset dan liabilitas keuangan perusahaan.
5) Laba sebelum pajak penghasilan meningkat sebesar Rp1,450,534 atau 99.2%
dari tahun 2020 ke tahun 2021, yang menunjukkan kinerja keuangan yang
lebih baik pada tahun 2021.
6) Total laba meningkat sebesar Rp1,173,583 atau 131.3% dari tahun 2020 ke
tahun 2021, yang menunjukkan kinerja keuangan yang lebih baik pada tahun
2021.
7) Pendapatan komprehensif lainnya mengalami kenaikan sebesar Rp997,098
dari kerugian pada tahun 2020 menjadi keuntungan pada tahun 2021. Hal ini
mungkin disebabkan oleh kenaikan nilai investasi perusahaan pada tahun
2021.
8) Laba per saham meningkat dari Rp866 pada tahun 2020 menjadi Rp2,049
pada tahun 2021, yang menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik.
Kesimpulan hasil analisis komperatif year-to-year atas laporan keuangan PT. Astra Agro
Lestari Tbk

1. Neraca Aktiva
1) Kas: Persentase kas meningkat dari 3,52% pada tahun 2020 menjadi 12,82% pada
tahun 2021, hal ini menunjukkan peningkatan likuiditas perusahaan.
2) Piutang usaha pihak ketiga: Persentase piutang usaha pihak ketiga menurun dari
1,41% pada tahun 2020 menjadi 0,78% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan
peningkatan efisiensi dalam pengelolaan piutang usaha.
3) Piutang usaha pihak berelasi: Persentase piutang usaha pihak berelasi menurun dari
1,35% pada tahun 2020 menjadi 0,73% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan
peningkatan efisiensi dalam pengelolaan piutang usaha dengan pihak berelasi.
4) Piutang lainnya pihak ketiga: Persentase piutang lainnya pihak ketiga menurun dari
2,23% pada tahun 2020 menjadi 0,41% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan
peningkatan efisiensi dalam pengelolaan piutang lainnya dengan pihak ketiga.
5) Piutang usaha pihak berelasi: Persentase piutang usaha pihak berelasi menurun dari
0,01% pada tahun 2020 menjadi 0,00% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan
peningkatan efisiensi dalam pengelolaan piutang usaha dengan pihak berelasi.
6) Persediaan lancar: Persentase persediaan lancar meningkat dari 7,80% pada tahun
2020 menjadi 9,95% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan peningkatan investasi
dalam persediaan.
7) Uang muka lancar: Persentase uang muka lancar menurun dari 0,44% pada tahun
2020 menjadi 0,27% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan peningkatan efisiensi
dalam pengelolaan uang muka lancar.
8) Pajak dibayar dimuka lancar: Persentase pajak dibayar dimuka lancar meningkat dari
3,68% pada tahun 2020 menjadi 5,06% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan
peningkatan aktivitas operasional perusahaan.
9) Aset lancar PT. Astra Agro Lestari Tbk meningkat dari 21.37% pada tahun 2020
menjadi 30.97% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
likuiditas perusahaan.
10) Tanaman perkebunan menghasilkan masih menjadi aset terbesar perusahaan
dengan persentase 18.09% pada tahun 2021, meskipun mengalami peningkatan
yang sedikit dari tahun sebelumnya.
11) Total aset tidak lancar PT. Astra Agro Lestari Tbk mengalami penurunan dari 78.63%
pada tahun 2020 menjadi 69.03% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan adanya
pengalihan aset menjadi lebih likuid.
12) Aset pajak tangguhan mengalami penurunan dari 2.60% pada tahun 2020 menjadi
2.06% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan pengurangan
beban pajak di masa mendatang.
13) Aset tetap mengalami penurunan dari 33.27% pada tahun 2020 menjadi 30.17%
pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan adanya penjualan atau
pengalihan aset tetap.
14) Piutang tidak lancar mengalami penurunan dari 1.64% pada tahun 2020 menjadi
1.38% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan adanya efisiensi dalam manajemen
piutang.
15) Investasi pada entitas ventura bersama meningkat dari 0.92% pada tahun 2020
menjadi 1.09% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan adanya ekspansi bisnis
melalui investasi pada entitas ventura bersama.
16) Klaim atas pengembalian pajak tidak lancar mengalami penurunan yang cukup
signifikan dari 8.95% pada tahun 2020 menjadi 5.44% pada tahun 2021. Hal ini
menunjukkan adanya pengurangan beban pajak yang signifikan
17) Perkebunan plasma mengalami sedikit peningkatan dari 5.38% pada tahun 2020
menjadi 4.92% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan adanya ekspansi bisnis
melalui peningkatan investasi di perkebunan plasma.
18) Aset tidak lancar non-keuangan lainnya mengalami penurunan dari 0.45% pada
tahun 2020 menjadi 0.38% pada tahun 2021.
19) Goodwill tetap stabil pada 0.18% dari total aset perusahaan pada tahun 2021 dan
tahun 2020.
20) Aset non-keuangan lancar lainnya mengalami peningkatan dari 0.93% pada tahun
2020 menjadi 0.96% pada tahun 2021.
21) Total aset perusahaan meningkat dari Rp27,781,231 pada tahun 2020 menjadi
Rp30,399,906 pada tahun 2021.

2. Neraca Pasiva

1) Liabilitas jangka pendek sebagai persentase dari total liabilitas mengalami


peningkatan dari 159.16% di tahun 2020 menjadi 19.61% di tahun 2021. Hal
ini disebabkan oleh peningkatan signifikan pada liabilitas ke bank jangka
panjang yang jatuh tempo.
2) Liabilitas jangka panjang sebagai persentase dari total liabilitas mengalami
penurunan dari -132.61% di tahun 2020 menjadi 10.75% di tahun 2021. Hal
ini disebabkan oleh pengurangan signifikan pada liabilitas atas utang bank
jangka panjang.
3) Ekuitas sebagai persentase dari total posisi keuangan meningkat dari 73.45%
di tahun 2020 menjadi 69.64% di tahun 2021. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan pada tambahan modal disetor dan saldo laba belum ditentukan
penggunaannya.
4) Utang usaha pihak ketiga sebagai persentase dari total liabilitas mengalami
penurunan dari 6.03% di tahun 2020 menjadi 2.98% di tahun 2021. Hal ini
disebabkan oleh penurunan pada utang usaha pihak ketiga.
5) Utang pajak sebagai persentase dari total liabilitas meningkat dari 13.49% di
tahun 2020 menjadi 1.89% di tahun 2021. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan pada utang pajak.
6) Dari kesimpulan di atas, dapat disimpulkan bahwa PT. Astra Agro Lestari Tbk
mengalami perubahan signifikan dalam struktur posisi keuangannya, dimana
terjadi penurunan pada liabilitas jangka panjang dan peningkatan pada ekuitas
sebagai persentase dari total posisi keuangan. Namun, perusahaan tetap harus
memperhatikan utang pajak yang mengalami peningkatan sebagai persentase
dari total liabilitas.
3. Laba Rugi
1) Penjualan dan Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha PT. Astra Agro Lestari Tbk mengalami kenaikan dari
100% pada tahun 2020 menjadi 100.00% pada tahun 2021. Ini
menunjukkan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan pendapatannya.
2) Biaya Penjualan dan Pendapatan
Biaya penjualan dan pendapatan pada tahun 2021 sebesar -80.14% dari
pendapatan, meningkat dari -84.25% pada tahun 2020. Ini menunjukkan
bahwa biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk lebih rendah pada
tahun 2021 dibandingkan tahun 2020.
3) Laba Bruto
Laba bruto pada tahun 2021 sebesar 19.86%, naik dari 15.75% pada tahun
2020. Ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan laba
bruto, yang merupakan hasil dari penjualan dikurangi biaya penjualan dan
pendapatan.
4) Beban Penjualan
Beban penjualan pada tahun 2021 sebesar -1.73% dari pendapatan,
menurun dari -2.22% pada tahun 2020. Ini menunjukkan bahwa
perusahaan berhasil menekan biaya penjualan.
5) Beban Umum dan Administrasi
Beban umum dan administrasi pada tahun 2021 sebesar -4.02% dari
pendapatan, meningkat dari -3.74% pada tahun 2020. Ini menunjukkan
bahwa perusahaan meningkatkan biaya untuk aktivitas administrasi.
6) Pendapatan Keuangan
Pendapatan keuangan pada tahun 2021 sebesar 0.26%, naik dari 0.27%
pada tahun 2020. Ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil
meningkatkan pendapatan dari investasi keuangan.
7) Beban Keuangan
Beban keuangan pada tahun 2021 sebesar -1.62% dari pendapatan,
menurun dari -2.22% pada tahun 2020. Ini menunjukkan bahwa
perusahaan berhasil menekan biaya keuangan.
8) Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs
Keuntungan (kerugian) selisih kurs pada tahun 2021 sebesar 0.27% dari
pendapatan, naik dari 0.18% pada tahun 2020. Ini menunjukkan bahwa
perusahaan memperoleh keuntungan dari fluktuasi kurs mata uang asing.
9) Bagian Laba Rugi Entitas Ventura Bersama
Bagian laba rugi entitas ventura bersama pada tahun 2021 sebesar 0.47%
dari pendapatan, naik dari 0.47% pada tahun 2020. Ini menunjukkan
bahwa perusahaan memperoleh keuntungan dari investasi ventura
bersama.
10) Pendapatan Lainnya
Pendapatan lainnya pada tahun 2021 sebesar 1.27% dari pendapatan, naik
dari 1.41% pada tahun 2020. Ini menunjukkan bahwa perusahaan
memperoleh pendapatan tambahan selain penjualan.

Anda mungkin juga menyukai