Beberapa produk yang dihasilkan oleh DVLA telah dikenal dan banyak digunakan
oleh masyarakat, antara lain Enervon-C, Natur-E, Decolgen, Neozep Forte, dan
Biogesic. Untuk lini bisnis toll manufacturing and international business, DVLA telah
dipercaya oleh mitra bisnis lokal dan asing untuk melakukan transfer teknologi, uji
coba lab dan pilot, studi stabilitas, pengadaan bahan baku dan kemasan, dan produksi
komersial barang jadi yang berkualitas untuk pasar domestik dan internasional. Dalam
menjalankan bisnis toll manufacturing, DVLA menjalin kerja sama dengan PT
Medifarma Laboratories.
Sampai dengan saat ini, DVLA memiliki dua fasilitas pabrik yang berlokasi di Gunung
Putri dan Citeureup. Kedua pabrik tersebut telah memenuhi standar internasional Cara
pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang sesuai dengan The Pharmaceutical Inspection
Co-operation Scheme (PIC/S) dan standar yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM).
Pabrik Gunung Putri menjadi pusat produksi produk kapsul gelatin lunak,
produk sediaan cair, plester obat, salep, dan krim. Pabrik ini telah
menerapkan Integrated Management System dan Halal Assurance System untuk
seluruh fasilitas pabrik dan memperoleh sertifikasi untuk ISO 90001, ISO 14001, ISO
22000, dan ISO 45001.
DVLA secara resmi mencatatkan namanya di Bursa Efek Indonesia melalui Penawaran
Umum Perdana pada bulan November 1994. Per tanggal 31 Desember 2020, 92,13%
saham DVLA dimiliki oleh Blue Sphere Singapore Pte. Ltd, afiliasi dari United
Laboratories Inc., sementara sisanya sebesar 7,87% dimiliki oleh publik.
Pembahasan mengenai analisis atas Laporan Keuangan DVLA akan disajikan ke dalam
tiga bagian yaitu:
1. Analisis vertikal atas Laporan Keuangan DVLA tahun 2019 dan 2020;
2. Analisis horizontal atas Laporan Keuangan DVLA tahun 2019 dan 2020;
3. Analisis rasio atas Laporan Keuangan DVLA tahun 2019 dan 2020
Pemilihan tahun 2019 dan 2020 sebagai periode analisis bertujuan untuk mengetahui
dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja perusahaan di dalam negeri. Sementara
itu, DVLA dipilih sebagai objek analisis didasarkan pada pertimbangan bahwa sektor
farmasi dan kesehatan diproyeksikan menjadi salah satu sektor bisnis yang berpotensi
mengalami pertumbuhan tinggi setelah pandemi Covid-19 dan DVLA merupakan
salah satu leading company di sektor farmasi.
a. Liquidity
2. Profitability Analysis
a. Return on Investment
b. Operating Performance
c. Aset Utilization
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis atas Laporan Keuangan DVLA untuk tahun 2019 dan 2020
yang meliputi analisis vertikal, analisis horizontal, dan analisis rasio dan hasil valuasi
atas saham DVLA, kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut.