Anda di halaman 1dari 48

PERIODE 2020-2021

LAPORAN TAHUNAN
BUMDES PANGGUNG LESTARI
BERTAHAN HIDUP

1
DAFTAR ISI
PROLOG .................................................................................. 1
LAPORAN MANAGEMENT ...................................................... 3
4 Kinerja Operasional 2020-2021
6 Kinerja Management 2020-2021
7 Kinerja Keuangan 2020-2021
8 Kinerja Posisi Keuangan Konsolidasian
10 Kinerja Laba/Rugi Konsolidasian
13 Kinerja Rasio Keuangan Konsolidasian
PROFIL PERUSAHAAN .......................................................... 18
18 Data BUMDes
19 Perjalanan Kami
26 Visi, Misi, dan Nilai-nilai Kami
33 Unit Usaha
39 Peristiwa Penting 2020-2021
42 Struktur Organisasi
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 2020-2021 ......... 43
44 Laporan Laba-Rugi
47 Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

2
3

LAPORAN MANAGEMENT
Kinerja Operasional 2020-2021
Kinerja Management 2020-2021
Kinerja Keuangan 2020-2021
Kinerja Laba/Rugi Konsolidasian
Kinerja Rasio Keuangan Konsolidasian
Kinerja Operasional 2020-2021

BUMDes Panggung Lestari berhasil menciptakan beberapa inovasi


baru yang membuatnya tetap dapat bertahan hidup sampai saat ini
dari pandemi Covid-19 yang dengan sangat cepat meruntuhkan
semua ekpektasi di periode 2020-2021 ini. Prioritas BUMDes
Panggung Lestari bergeser menjadi berusaha sebaik mungkin
untuk tetap bertahan hidup dan berusaha secepat mungkin
beradaptasi sebaik-baiknya dengan keadaan terkini. Pada sisi lain,
pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan bagi bisnis model
BUMDes Panggung Lestari yang harus selalu adaptif, kreatif, dan
inovatif. Selain itu, kondisi ini juga menjadi kesempatan bagi
BUMDes Panggung Lestari untuk menata ulang management
internal BUMDes Panggung Lestari dari sisi strategic sampai ke
tingkatan administrasinya.

Pertama kali kasus Covid-19 diidentifikasi di Indonesia pada awal


maret 2020 direspon cepat oleh Pemerintah Kalurahan
Panggungharjo dengan membuat gugus tugas tingkat desa yaitu
Panggung Tanggap Covid – 19 (PTC 19) dua minggu setelah
kasus pertama ditemukan di Indonesia. Terdapat seluruh elemen
lembaga desa termasuk di dalamnya adalah BUMDes Panggung
Lestari dalam gugus tugas PTC - 19. Dalam hal ini, BUMDes
Panggung Lestari juga ikut serta berperan langsung untuk
penanggulangan dampak Covid – 19 di masyarakat desa
Panggungharjo.

4
Namun, dampak covid – 19 ini juga sangat berpengaruh pada lini
bisnis BUMDes Panggung Lestari. Dari total lima unit usaha yang
dimiliki BUMDes Panggung Lestari, yaitu Kampoeng Mataraman,
KUPAS, Akademi Komunitas, Swadesa, dan Produksi minyak
nyamplung, kesemuanya berhenti beroperasi dalam rangka
menjaga kesehatan dan beradaptasi dengan pasar yang menjadi
salah satu prioritas BUMDes Panggung Lestari di periode 2020-
2021. Hanya ada satu unit usaha BUMDes Panggung Lestari yang
relatif tidak terdampak yaitu KUPAS (Kelompok Usaha Pengelola
Sampah). Hal ini membuktikan bahwa sampah menjadi sektor
bisnis yang tahan banting dari segala kondisi apapun karena
setiap individu selalu memproduksi sampah setiap harinya.

Pada April 2020, Gugus Tugas PTC-19 membuat langkah strategis


dalam rangka mitigasi ekonomi dengan membuat inovasi baru
berupa platform social-commerce bernama pasardesa.id yang
bekerjasama dengan BUMDes Panggung Lestari dalam
pelaksanaan awalnya. Tujuan dibuatnya pasardesa.id ini sebagai
jembatan bagi warga masyarakat desa yang masih memiliki daya
beli dengan warung-warung milik warga yang terdampak Covid-19.

Pada Januari 2020, BUMDes Panggung Lestari juga meresmikan


satu unit usaha baru bernama The Ratan yang bergerak di bidang
pengelolaan bangunan meliputi penyewaan gedung serbaguna,
co-working space, dan kafe bergenre western. Unit usaha ini
difungsikan untuk mengenerate income sebagai upaya bertahan
hidupnya BUMDes Panggung Lestari di periode yang cukup sulit
ini.
5
Kinerja Management 2020-2021

BUMDes Panggung Lestari di periode pertanggungjawaban ini


juga mengalami perubahan, dimana sebelumnya periode
pertanggungjawabannya adalah di Bulan Januari sampai Bulan
Desember menjadi dari Bulan Juli hingga Bulan Juni,selain itu hal
ini juga diikuti dengan restrukturisasi management internal
BUMDes Panggung Lestari dengan lebih mengefisiensikan
kebutuhan di tingkat holding dan mendetilkan kebutuhan di tingkat
unit. Unit usaha BUMDes Panggung Lestari di periode
pertanggungjawaban ini juga mengalami perubahan dan
disesuaikan dengan kondisi saat ini, unit usaha agrobisnis
dibekukan dan unit usaha swadesa ditranformasikan dalam unit
usaha pasardesa serta unit usaha akademi komunitas
diintegrasikan ke Holding. Perubahan dari periode 2019 ke periode
2020-2021 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

6
Kinerja Keuangan 2020-2021

Uraian mengenai kinerja keuangan ini disusun berdasarkan


Laporan Keuangan BUMDes Panggung Lestari yang disajikan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi keuangan yang berlaku
umum di Indonesia (PSAK) untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2021. Bahasan kinerja keuangan BUMDes
Panggung Lestari, disampaikan dengan memperhatikan
penjelasan pada catatan Laporan Keuangan Konsolidasi sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan tahunan ini. Bahasan
serta analisis tentang kondisi keuangan BUMDes Panggung
Lestari disajikan dalam tiga bagian sebagai berikut:
1. Kinerja posisi keuangan konsolidasian;
2. Kinerja laba rugi konsolidasian;
3. Kinerja rasio keuangan.

Periode 2020-2021, Kinerja keuangan BUMDes Panggung Lestari


mengalami trend menurun dari sisi besaran labanya namun tetap
mampu bertahan di masa sulit ini. Hal ini terlihat dari adanya
peningkatan kinerja baik dari sisi laporan posisi keuangan maupun
effisiensi pada laporan laba rugi BUMDes Panggung Lestari. Dari
sisi laporan posisi keuangan, aset BUMDes Panggung Lestari
mencapai Rp1,6 miliar, meningkat sebesar 14,2% dari periode
sebelumnya. Pada sisi laporan laba rugi BUMDes Panggung
Lestari, pendapatan usaha mencapai sebesar Rp3,01 miliar, turun
sebesar 52,4%. laba tahun berjalan mencapai Rp65,9 juta, turun
sebesar 73,7%.

7
1. Kinerja Posisi Keuangan Konsolidasian
Realisasi kinerja keuangan BUMDes Panggung Lestari di
periode 2020-2021 menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat
dari instrumen posisi keuangan BUMDes mengalami
pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya. Posisi aset
meningkat sebesar 14,2% dibandingkan posisi asset pada
tahun sebelumnya. Sedangkan posisi liabilitas turun sebesar
14% dibandingkan dengan posisi liabilitas pada periode
sebelumnya.

Realisasi total aset BUMDes Panggung Lestari pada akhir


periode 2020-2021 mencapai Rp1.659.832.896 meningkat
sebesar Rp206.220.119 atau 14,2% dibandingkan total aset
periode 2019 sebesar Rp1.453.612.776. Secara komposisi,
aset BUMDes Panggung Lestari terdiri dari aset lancar sebesar
9,8% dan aset tidak lancar sebesar 90,2%

8
Pada periode 2020-2021 BUMDes Panggung Lestari mencatat
kenaikan asset bangunan sebesar 0,24%, asset mesin
sebesar 1,21%, dan asset peralatan sebesar 66,32%
dibandingkan dengan periode tahun 2019.

Posisi Liabilitas atau hutang usaha BUMDes Panggung Lestari


turun sebesar 15,8%, serta terdapat pendapatan dibayar di
muka sebesar Rp17.098.000yang belum dapat diakui sebagai
pendapatan di akhir periode 2020-2021.

9
Posisi modal juga mengalami kenaikan sebesar 56,17% dan
dengan laba ditahan di periode berjalan sebesar Rp54.304.737,
sehingga total ekuitas mengalami kenaikan sebesar
Rp338.971.619 atau sebesar 66.89%.

2. Kinerja Laba/Rugi Konsolidasian

Pada Periode 2020-2021 BUMDes Panggung Lestari


mencatatkan kinerja laba rugi perusahaan yang cukup berat
karena dampak pandemi COVID-19 terhadap penurunan
aktivitas pada sektor pariwisata yang signifikan namun tetap
mampu menghasilkan laba tahunan meskipun menurun
dibandingkan dengan periode sebelumnya. BUMDes
Panggung Lestari membukukan pendapatan usaha sebesar
Rp3.013.168.044, turun sebesar Rp3.318.956.856 atau 52,4%
dibandingkan pendapatan usaha pada periode 2019 sebesar
Rp6.332.124.900.
Adapun laba periode berjalan 2020-2021 tercatat sebesar
Rp65.948.835, turun sebesar Rp184.412.565 atau 73,7%
dibandingkan laba tahun berjalan pada periode 2019 sebesar
Rp250.361.400.

10
Pendapatan usaha periode 2020-2021 bersumber dari empat
unit usaha yaitu KUPAS, Kampoeng Mataraman, pasardesa,
dan The Ratan. Dimana pasardesa dan The Ratan merupakan
unit usaha baru ada pada periode berjalan.

BUMDes Panggung Lestari mencatat pendapatan usaha


sebesar Rp3.013.168.044 yang terdiri dari unit usaha KUPAS
sebesar Rp608.400.600 atau 20,2%, Kampoeng Mataraman
sebesar Rp1.486.333.663 atau sebesar 49,3%, pasardesa
sebesar Rp468.136.400 atau 15,5%, dan The Ratan sebesar
Rp327.582.671 atau 10,9%, serta holding atau pendapatan
lain-lain sebesar Rp122.714.710 atau 4,1%.

11
BUMDes Panggung Lestari mencatat biaya sebesar
Rp2.947.219.209 yang terdiri dari unit usaha KUPAS sebesar
Rp573.538.480 atau 19,5%, Kampoeng Mataraman sebesar
Rp1.343.199.702 atau sebesar 45,6%, pasardesa sebesar
Rp438.035.160 atau 14,9%, dan The Ratan sebesar
Rp290.935.764 atau 9,9%, serta holding sebagai sumber biaya
sebesar Rp301.510.103 atau 10,2%.

Dilihat dari pendapatan dan biaya yang dibubuhkan oleh


BUMDes Panggung Lestari maka dapat dilihat perolehan laba
atau rugi yang didapatkan. BUMDes Panggung Lestari
mencatat laba(rugi) sebesar Rp65.948.835 yang terdiri dari unit
usaha KUPAS sebesar Rp34.862.120 atau 52,9%, Kampoeng
Mataraman sebesar Rp143.133.961 atau sebesar 217%,
mwifhiu 12
pasardesa sebesar Rp30.101.240 atau 45,6%, dan The Ratan
sebesar Rp36.646.907 atau 55,6%, serta holding yang menjadi
sumber biaya sebesar minus Rp178.795.393 atau minus
sebesar 271,1%.

3. Kinerja Rasio Keuangan Konsolidasian

Rasio keuangan digunakan sebagai upaya memberikan


gambaran informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja
BUMDes yang dapat dijadikan sebagai komponen
perencanaan bisnis untuk BUMDes di periode berikutnya.

Berikut merupakan rasio yang digunakan oleh BUMDes


Panggung Lestari sebagai acuan dalam perencanaan dan
menggambarkan kinerja baik operasional maupun keuangan
BUMDes Panggung Lestari.

13
Rasio Likuiditas

Dalam rasio ini terbagi menjadi dua yaitu current ratio dan cash
ratio yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan
BUMDes Panggung Lestari dalam mengembalikan kewajiban
atau hutang usaha. Dua analisis dari rasio likuiditas dapat
dilihat sebagai berikut:

Current Ratio atau Rasio Lancar memberi informasi tentang


kemampuan asset lancar BUMDes Panggung Lestari
dalam menutup utang usaha jangka pendek. Adapun yang
termasuk sebagai aset lancar meliputi kas, piutang dagang,
persediaan, dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk
utang usaha jangka pendek meliputi utang yang wajib
terbayar pada satu periode berjalan. Current Ratio atau
Rasio Lancar BUMDes Panggung Lestari periode 2020-
2021 sebesar 77,33%.
Cash Ratio memberi informasi posisi kas yang dapat
menutupi utang usaha jangka pendek dengan
membandingkan antara kas dan aset lancar yang dapat
segera menjadi uang kas dengan utang lancar jangka
pendek. Cash Ratio BUMDes Panggung Lestari periode
2020-2021 sebesar 34,73%

14
Rasio Profitabilitas

Analisis ini digunakan untuk mengetahui kemampuan BUMDes


Panggung Lestari dalam mendapat keuntungan atau laba.
Analisis ini digunakan untuk menjadi patokan terhadap
keberlangsungan bisnis. Tiga analisis dari rasio profitabilitas
dapat dilihat sebagai berikut:

Net Profit Margin. analisis ini mengukur laba bersih yang


dihasilkan dalam setiap pendapatan usaha (dalam rupiah)
dan efisiensi pendapatan usaha terhadap laba yang
dihasilkan BUMDes Panggung Lestari. Net Profit Margin
BUMDes Panggung Lestari periode 2020-2021 sebesar
2,19%

Gross Profit Margin menghitung efisiensi laba kotor yang


dihasilkan untuk setiap pendaptan usaha. Gross Profit
Margin BUMDes Panggung Lestari periode 2020-2021
sebesar 61,75%

Return on Asset. Analisis ini memperlihatkan kemampuan


BUMDes Panggung Lestari untuk menghasilkan
keuntungan dengan seluruh asset yang dimiliki. Return on
Asset BUMDes Panggung Lestari periode 2020-2021
sebesar 3,97%

15
Rasio Aktivitas

Rasio ini akan melihat tingkat aktivitas asset pada beberapa


aset di tingkat kegiatan usaha tertentu. Dua analisis dari rasio
aktivitas dapat dilihat sebagai berikut:

Perputaran Aktiva Tetap. Analisis ini menunjukkan sejauh


mana efektivitas BUMDes Panggung Lestari dalam
menggunakan aktiva tetapnya. Perputaran Aktiva Tetap
BUMDes Panggung Lestari periode 2020-2021 sebesar
201,21%

Perputaran Total Aktiva. Analisis ini mengukur efektivitas


BUMDes Panggung Lestari dalam menggunakan total
aktiva yang dimiliki. Perputaran Total Aktiva BUMDes
Panggung Lestari periode 2020-2021 sebesar 181,53%

16
17

PROFIL PERUSAHAAN
Data BUMDes
Perjalanan Kami
Visi, Misi, dan Nilai-nilai Kami
Unit Usaha
Struktur Organisasi
Data BUMDes

18
Perjalanan Kami

Bermula pada pendirian Kelompok Usaha Pengelola Sampah


(KUPAS) di akhir 2012 di pedukuhan Sawit untuk merespon
masalah sosial yang terjadi di Panggungharjo yaitu sampah,
BUMDes Panggung Lestari didirikan untuk mewadahi kebutuhan
legal pengelolaan sampah dibawah pemerintah desa. Hal ini
diperkuat dengan diterbitkannya Peraturan Desa Nomor 7 Tahun
2016 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Pedoman
Penyelenggaraan Bank Sampah.

Dengan didirikannya BUMDes Panggung Lestari dan KUPAS


menjadi salah satu unit usahanya, maka untuk memberikan daya
dukung atas pelaksanaan program pengelolaan sampah
pemerintah desa mengalokasikan anggaran yang ditujukan untuk
mendirikan BUMDes sebesar Rp. 12.000.000,- lalu ditambah lagi
sebanyak Rp. 25.000.000,- sehingga secara kesulurah sebanyak
Rp. 37.000.000,- sebagai modal penyerta dari pemerintah desa.
Setoran modal tersebut, digunakan untuk operasional awal dan
pengadaan fasilitas pendukung (renovasi TPS Pasar Niten, DP
motor Tossa dan lain sebagainya). Kegiatan yang ditujukan untuk
mendukung pelaksanaan program pemberdayaan KUPAS
Pedukuhan tersebut dilembagakan dengan nama KUPAS Desa
(KUPASDA).

19
Pada bulan Maret 2013, melalui Perdes No. 7 Tahun 2013
tentang Pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),
Pemerintah Kalurahan Panggungharjo mendirikan
Perusahaan Desa (PERUSDES) Panggung Lestari dengan
KUPASDA dirancang sebagai salah satu unit usaha
PERUSDES Panggung Lestari yang bergerak di bidang jasa
pengelolaan lingkungan. Dalam perjalanannya, Perusahaan
Desa Panggung Lestari secara kelembagaan belum dapat
berjalan efektif. Hal ini dikarenakan dari aspek manajemen,
pemenuhan sumber daya manusia yang akan dilibatkan
terutama dari unsur dewan pengawas yang menurut Perdes
tersebut berasal dari unsur Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) dan/atau Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD),
yang kebetulan pada tahun 2013 tersebut akan berakhir,
sehingga pemenuhan sumber daya manusia untuk dewan
pengawas tersebut terutama dari unsur LKD sepakat untuk
menunggu terbentuknya kepengurusan LKD yang baru,
sehingga selama tahun 2013, KUPASDA baru dalam
tahapan orientasi sekaligus sebagai upaya membangun
bisnis model BUMDes.

Upaya membangun bisnis model tersebut dititikberatkan


kepada dua hal yaitu, sinkronisasi kelembagaan antara
KUPASDA dan KUPAS Pedukuhan, dan yang kedua adalah
pengembangan desain sistem manajemen yang dapat
mengemban fungsi social sebagai representasi pelayanan
pemerintah kepada warganya dan fungsi ekonomi sebagai
sebuah entitas bisnis secara bersamaan.

20
Sinkronisasi kelembagaan antara KUPAS Pedukuhan dan
KUPASDA dapat berhasil dengan baik terutama di
Dongkelan, akan tetapi untuk yang berada di pedukuhan
Sawit, sinkronisasi baru terlaksana mulai awal tahun 2014.
Kendala utama dalam proses sinkronisasi kelembagaan ini
adalah adanya preferensi kelembagaan ditingkat KUPAS
Pedukuhan yang berbeda diantara kedua pedukuhan
tersebut. Sampai dengan akhir tahun 2013, pola hubungan
KUPASDA dan Kupas Pedukuhan dapat dilihat
sebagaimana diagram dibawah ini:

KUPAS Dongkelan pada akhirnya tumbuh menjadi satu


lembaga otonom baik secara kelembagaan dan operasional
sehingga tidak mempunyai kaitan dengan KUPASDA,
kecuali dalam hal koordinasi, konsep usaha, dan cakupan
wilayah operasi, dimana layanan KUPAS Dongkelan hanya
mencakup pedukuhan Dongkelan saja. Sedangkan
hubungan yang dibangun dengan KUPAS Sawit, sejak
Januari 2014 dilakukan menggunakan sistem kemitraan
dengan kewenangan yang bersifat semi otonom.

21
Hal tersebut dilakukan dengan melakukan konsolidasi aset
baik berupa peralatan kerja maupun pelanggan serta
sinkronisasi sistem operasi guna memperhitungkan pola
pengenaan tarif dan pembagian pendapatan.

Struktur kelembagaan KUPASDA selama tahun 2013,


disusun berdasarkan kebutuhan waktu itu, dimana pola
hubungan antara KUPASDA dengan KUPAS Dongkelan
dan KUPAS Sawit belum kongkret sebagaimana telah
disampaikan pada bahasan sebelumnya, sehingga dari sisi
sumber daya manusia yang terlibat terdapat beberapa pihak
yang berasal dari KUPAS Pedukuhan Dongkelan. Struktur
organisasi KUPAS sampai dengan November 2013 adalah
sebagai berikut:

Akan tetapi oleh karena kelembagaan KUPASDA tidak


dapat berjalan secara efektif, sehingga dibulan November
2013, KUPAS Pedukuhan Dongkelan memutuskan untuk
memisahkan diri dari kelembagaan otonom dengan struktur
kepengurusan sebagai berikut:

22
Berdirinya Kupas Dongkelan sebagai lembaga otonom,
menyebabkan kelembagaan KUPASDA harus melakukan
reorganisasi dan restrukturisasi. Atas dasar pertimbangan
waktu yang mendekati pada akhir tahun buku serta belum
selesainya pekerjaan pembangunan Rumah Pengelolaan
Sampah (RPS) di pedukuhan Sawit, maka aktifitas
operasional KUPASDA sepenuhnya ditopang oleh tim
caretaker, dengan kepengurusan ketua adalah Lendi Widya
Nugroho., SE, dengan anggota Gatot Feriyanto., S.TP dan
Toto Sudiarko. Tim ini diberikan tugas untuk mengamankan
kegiatan-kegiatan operasional, membangun sistem
manajemen dan bertugas untuk melakukan penyusunan
laporan keuangan akhir tahun.

23
Satu tahun setelah terbitnya UU No 6 Tahun 2014 tentang
Desa serta beberapa saat setelah Kementrian Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT)
menerbitkan Peraturan Menteri Desa No. 4 Tahun 2015
tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa, maka pemerintah
desa Panggungharjo dalam rangka untuk melakukan
penyesuaian atas kedua peraturan tersebut diatas
kemudian menerbitkan Peraturan Desa Nomor 9 tahun
2015 tentang BUMDes.

Dukungan pemerintah desa pasca lahirnya UU Desa


disamping berupa dukungan regulasi sebagaimana yang
disampaikan di atas, dukungan pemerintah desa lainnya
berupa fasilitasi penambahan modal dengan jumlah total Rp
175.000.000,- yang diberikan secara bertahap dalam dua
tahun anggaran yaitu Rp 50.000.000,- pada tahun 2015 dan
sisanya diberikan pada tahun 2016 sehingga total
penyertaan modal desa di BUMDes Panggung Lestari dari
sejak awal pendiriannya adalah Rp 212.000.000,-
Dukungan regulasi maupun fasilitasi penambahan modal
yang diberikan kepada BUMDes menjadikan BUMDes
Panggung Lestari berkemampuan untuk meningkatkan
produk dan layanannya.

24
Dalam perjalanannya BUMDes Panggung Lestari
meluaskan lini bisnisnya dengan mendirikan Kampoeng
Mataraman di tahun 2017 dan Swadesa, akademi
komunitas, agrobisnis, dan PT SPL di tahun 2018-2019.
Sampai pada periode 2020-2021 BUMDes Panggung
Lestari beradaptasi dengan situasi dan kondisi saat ini
dengan melakukan efektifitas dan effisiensi serta
mengenerate income dan Saat ini BUMDes memiliki lima
unit usaha yaitu KUPAS, Kampoeng Mataraman,
pasardesa.id, The Plataran, dan PT Sinergi Panggung
Lestari yang dikerangkai oleh holding dibawah koordinasi
Direktur Utama langsung yang dibantu oleh Corporate
Secretary.

25
Visi, Misi, dan Nilai Nilai Kami

Visi BUMDes Panggung Lestari adalah:


Membangun Kemandirian Desa Menghadirkan Layanan Negara.

Misi BUMDes Panggung Lestari adalah:


Meningkatkan perekonomian masyarakat desa dengan
mengelola potensi yang dimiliki
Menciptakan peluang dan jaringan pasar dalam mengelola
sumber daya
Menjadi arena demokratis politik dan ekonomi lokal
masyarakat desa
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang handal dan
professional di masyarakat desa
Melakukan inovasi bernilai ekonomis dan berdaya saing guna
kelangsungan perekonomian desa yang stabil

26
Maksud dari pendirian BUMDes Panggung Lestari adalah :
1. Meningkatkan perekonomian desa;
2. Mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk
kesejahteraan desa;
3. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi
ekonomi desa;
4. Mengembangkan kerjasama usaha antar desa dan /atau
dengan pihak ketiga;
5. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung
kebutuhan layanan umum warga;
6. Membuka lapangan kerja;
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan
pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
8. desa;
Meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan
pendapatan asli desa.

27
Ada 3 (tiga) nilai yang dipegang BUMDes Panggung Lestari

1. Ekonomi

BUMDes merupakan badan usaha atau dapat dikatakan


sebagai sebuah institusi bisnis. Basis pendekatan yang dapat
digunakan sebagai basis analisis dalam memahami perilaku
bisnisnya adalah entrepreneurship. Sehingga BUMDes harus
dapat diukur dengan angka profit yang telah tercapai dalam
mengelola potensi desa yang dimiliki maupun diciptakan.
Sedangkan ukuran keberhasilan BUMDes adalah seberapa
besar kontribusi usaha BUMDes dalam meningkatkan
pendapatan warga desa dan pemerintah desa.

Selain itu, BUMDes yang merupakan institusi bisnis juga harus


dapat dibaca dari siklus hidup usahanya. Dengan
menggunakan parameter bisnis BUMDes dapat diukur tingkat
perkembangannya. Dengan demikian kita dapat memahami
posisi BUMDes apakah di tahapan mengawali menuju tumbuh
(start up to growth), tumbuh menuju dewasa (growth to
mature), atau tahapan dewasa yang cenderung menua (mature
to decline). Pemahaman atas posisi usaha BUMDes dalam
siklus hidupnya penting karena untuk merancang perencanaan
dalam mengelola usahanya. Tujuannya dalam memetakan
kebutuhan yang diperlukan BUMDes dalam mengelola
usahanya dan peran Pemerintah dalam mendampingi
perkembangan BUMDes.

28
Dalam perspektif ekonomi, tahapan yang paling kritis adalah
dalam menentukan ide bisnis yang akan dijalankan BUMDes,
karena akan berpengaruh dalam pengembangannya jika bisnis
tidak rasional. Baik dari segi legal, passion, pasar dan bisnis
yang akan dijalankan BUMDes.

2. Sosial

Sebagai lembaga desa yang menjalankan sebagian fungsi dari


pemerintah desa, BUMDes diharuskan mengemban peran
pemerintah dalam menghadirkan layanan negara. Perilaku
yang tercermin dalam BUMDes juga merupakan cerminan
perilaku negara. BUMDes hadir bukan sebagai pesaing bagi
usaha yang telah diajalankan warga desa, tetapi memberikan
daya ungkit bagi perkembangan usaha dan perekonomian
warga desa. Misalnya BUMDes hadir sebagai instrument untuk
membangun ketahanan sosial, sebagai contoh dalam
menyediakan lapagan pekerjaan bagi masyarakat terutama
yang berasal dari kelompok rentan. Kelompok rentan yang
dimaksud yaitu dimana wanita sebagai tulang punggung utama
keluarga, orang yang sudah lanjut usia, anak putus sekolah,
dan disabilitas. Sehingga dalam perspektif sosial, ukuran
keberhasilan BUMDes terletak pada seberapa besar manfaat
yang diperoleh oleh warga desa.

29
Dalam prosesnya, perspektif ekonomi yang sudah dijelaskan di
poin sebelumnya dan perspektif sosial memiliki pendekatan
yang dapat membuat kedua perspektif ini dijalankan secara
senada yaitu socio-entrepreneur/kewirausahaan sosial yang
dimana keuntungan tetap diperlukan untuk memastikan
keberlanjutan dan pengembangan usaha sehingga dapat
senantiasa memberikan manfaat bagi warga desa maupun
pemerintah desa.

2. Politik
BUMDes adalah lembaga yang didirikan oleh Desa dalam
rangka untuk menjalankan sebagian kewenangan pemerintah
desa, sehingga dalam batasan tertentu BUMDes merupakan
entitas politik, yang oleh karena perilakuknya harus
mencerminkan perilaku Negara, sehingga BUMDes harus
menjadi alat politik setidaknya dalam dua hal:
Menjadi alat politik bagi pemerinta desa untuk mendidik
warga Negara
Menjadi alat politik untuk mewujudkan desa sebagai arena
demokratisasi ekonomi lokal

30
Unit Usaha

Dalam perjalanannya, BUMDes Panggung Lestari banyak


melakukan perubahan dalam rangka menyesuaikan diri dengan
kondisi dan situasi bisnis saat itu. Periode 2020-2021 adalah
periode yang penuh tantangan dan terjadi perubahan siklus bisnis
yang cukup cepat sehingga mengharuskan BUMDes melakukan
inovasi yang cukup signifikan serta mampu cepat menyesuaikan.
Sampai Juni 2021, unit usaha yang dimiliki BUMDes Panggung
Lestari adalah sebagai berikut:

1. Kelompok Usaha Pengelolaan Sampah (KUPAS)

Realisasi kinerja keuangan BUMDes Panggung Lestari di


periode 2020-2021 menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat
dari instrumen posisi keuangan BUMDes mengalami
pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya. Posisi aset
meningkat sebesar 15,8% dibandingkan posisi asset pada
tahun sebelumnya. Sedangkan posisi liabilitas turun sebesar
14% dibandingkan dengan posisi liabilitas pada periode
sebelumnya.

31
KUPAS adalah salah satu unit usaha BUMDes Panggung
Lestari yang bergerak di bidang pengelolaan lingkungan. Hal ini
muncul karena pada masa kemunculannya sampah menjadi
masalah sosial di desa panggungharjo yang mengakibatkan
diperlukannya perbaikan lingkungan secara sistematis.
Sampah dapat menjadi masalah sosial apabila tidak dikelola
dengan baik. Pertumbuhan jumlah penduduk serta semakin
terbukanya sistem pasar berelasi positif terhadap pola
konsumsi penduduk. Naiknya pola konsumsi, tentu
menyebabkan naiknya produksi sampah. Oleh karena itu,
pengelolaan sampah berbasis masyarakat menjadi penting
dilakukan. Dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat,
terdapat beberapa hal yang penting diperhatikan yaitu
kesadaran, kapasitas, skema insentif, standar pengelolaan,
dan kerjasama.

32
KUPAS pertama kali didirikan pada akhir tahun 2012 dan
menjadi unit usaha yang dimiliki BUMDes Panggung Lestari.
Pada tahun 2021 ini KUPAS mengalami tranformasi model
bisnis yang baru dalam rangka adaptasi KUPAS terhadap
kondisi dan situasi yang terjadi pada periode 2020-2021.
Konsep baru KUPAS adalah “Desa Tanpa TPA”.

Praktik pengelolaan sampah di KUPAS dalam mewujudkan


konsep Desa Tanpa TPA mempunyai urgensi pada tiga hal
yaitu literasi finansial dengan tujuan edukasi kesadaran kolektif
warga, kelembagaan ekonomi dengan tujuan penopang
kemandirian ekonomi desa, dan value added yaitu sampah
selesai di desa. Berikut merupakan model bisnis KUPAS:

33
2. Kampoeng Mataraman

Panggungharjo merupakan daerah sub-urban yang dilewati


garis imajiner Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Situs
penting Mataram yang mendiami desa Panggungharjo adalah
Gedong Panggung/Kandang Menjangan/Panggung Krapyak.
Lainnya adalah situs Yoni, yang menjadi simbol kesuburan
masyarakat Mataram. Inilah pertimbangan penting kenapa
Kampoeng Mataraman hadir di lahan seluas 6 Ha di pinggir
Jalan Lingkar Selatan, Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul.
Kampoeng Mataraman mulai beroperasi pada Bulan Juli 2017
dan merupakan unit bisnis di bawah pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) Panggung Lestari Panggungharjo.

Kampoeng Mataraman menghadirkan Kembali tiga pilar


kehidupan masyarakat jawa dengan berbagai aksesorisnya.
Tiga pilar kehidupan masyarakat jawa yaitu sandang, pangan,
dan papan. Ketiganya mesti dipenuhi sebagai salah satu upaya
untuk menyeimbangkan kehidupan. Akan tetapi, kebutuhan
terhadap tiga pilar tersebut tidak berhenti pada kebutuhan
pokok sebagaimana nilai guna utamanya. Di luar nilai guna,
ada nilai fungsi yang berperan untuk menentukan siapa dan
bagaimana posisi personal dalam masyarakat. Nilai fungsi ini
kemudian menentukan selera seseorang (gaya hidup atau life
style).

34
Kampoeng Mataraman dikelola dengan mengedepankan
konsep Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan
Potensi Lokal dengan memberikan kesempatan kepada
kelompok-kelompok masyarakat seperti kelompok tani,
kelompok perempuan, kelompok muda, kelompok pengrajin, dll
untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan wacana,
penggalian potensi, pengembangan jati diri, dan kesempatan
berusaha. Karena bagaimanapun juga, potensi yang dimiliki
oleh warga sekitar adalah potensi yang mempunyai nilai lebih
bagi pengembangan unit usaha Kampoeng Mataraman.

35
3. Pasardesa.id
Pasardesa.id diresmikan pada 13 April 2020 oleh Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Pasardesa.id diinisiasi oleh gugus tugas Panggung Tanggap
Covid-19 (PTC-19) sebagai upaya mitigasi ekonomi di Desa
Panggungharjo pada masa pandemi covid-19.

Pasardesa.id dalam perjalannya sudah memasuki fase ketiga.


Pada awal mula operasionalnya (fase pertama), pasardesa.id
berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara
warga desa yang masih memiliki daya beli dengan warung-
warung milik warga masyarakat desa Panggungharjo yang
mengalami penurunan pendapatan dampak dari social
distancing yang diterapkan dalam rangka mencegah penularan
covid-19. Pada fase pertama ini pasardesa yang kemudian
dikelola oleh BUMDes Panggung Lestari mendapatkan kurang
lebih Rp200 juta dalam kurung warku kurang dari dua bulan.

Fase kedua dimulai saat pasardesa.id menjadi alat distribusi


bagi pemerintah desa dalam penyaluran Bantuan Langsung
Tunai Dana Desa (BLT DD) sebagai upaya untuk melakukan
pengendalian, pengawasan, dan validasi serta konfirmasi
ketepatgunaan BLT DD yang diterima Keluarga Penerima
Manfaat (KPM). Dengan penyaluran BLT DD menggunakan
pasardesa.id maka penggunaan BLT DD yang diterima oleh
KPM dapat berjalan dengan lebih baik dan tepat guna, selain
itu, dampak dari kebijakan ini adalan perputaran uang yang
diterima KPM jauh lebih lama berada di desa.

36
Fase ketiga adalah fase penyempurnaan dari dua fase
sebelumnya dimana pasardesa.id sudah menjadi sebuah
platform social-connerce yang pada fase ketiga ini hampir
setiap produk yang ada di desa dari mulai sembako, kerajinan
tangan, sampai produk-produk UMKM yang ada di desa dapat
ditemukan di pasardesa.id.

Pasardesa.id saat ini dimiliki oleh Yayasan Sanggar Inovasi


Desa sebagai bakal inisiatornya. BUMDes Panggung Lestari
dalam hal ini berperan sebagai brandowner dan reseller
sehingga BUMDes Panggung Lestari dapat menjadi wadah
bagi UMKM-UMKM yang ada di Desa Panggungharjo.

Saat ini BUMDes Panggung Lestari setidaknya memiliki 149


produk yang sudah tayang di platform pasardesa.id baik dari
mulai sembako, cemilan, produk-produk unggulan desa, dan
masih banyak lagi. Sembako merupakan kategori produk yang
paling laku di pasardesa dengan 97% dari total penjualan
merupakan dalam kategori sembako.

37
4. The Ratan
The Ratan merupakan salah satu unit usaha yang dimiliki
BUMDes dan bergerak di bidang pemanfaatan bangunan
termasuk diantaranya penyewaan gedung serbaguna, co-
working space, dan kafe. Berlokasi di kawasan Kampoeng
Mataraman, The Ratan menjadi wajah terluar dari kawasan
tersebut. The Ratan tak dapat dilepaskan dari konsep
Kampoeng Mataraman secara utuh, The Ratan menjadi bagian
Jaban Kampung dalam konsep Kampoeng Mataraman
tersebut. The Ratan berkonsep modern yang melengkapi
pangsa pasar yang sudah dimiliki BUMDes Panggung Lestari
di kawasan Kampoeng Mataraman.

The Ratan mulai beroperasi dan diresmikan pada Januari 2021


justru di tengah masa pandemi seperti sekarang ini. Hal ini
menjadi sebuah tantangan yang harus dilewati BUMDes dan
juga sekaligus peluang BUMDes Panggung Lestari untuk tetap
dapat bertahan di masa yang cukup sulit ini.

38
Peristiwa Penting 2020-2021

Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada


periode 2020-2021

1. Restrukturisasi BUMDes Panggung Lestari

Pada periode 2020-2021 ini BUMDes berhadapan dengan


kondisi dan situasi yang tidak menentu akibat dampak
pandemic covid-19 yang meluas. Hal tersebut membuat
BUMDes harus beradaptasi dengan cepat agar dapat bertahan
hidup di tengah situasi tersebut. Salah satu yang dilakukan
BUMDes adalah dengan merombak struktur organisasi di
tingkat management.

BUMDes Panggung Lestari memiliki lima unit usaha yang


dimana masing-masing unit usahanya terdapat seorang
manager sebagai penanggungjawab. Kemudian kelima unit
usaha tersebut dipayungi oleh holding yang dipimpin langsung
oleh Direktur. Pada tingkat holding bumdes melakukan
effisiensi management dengan hanya menempatkan tiga orang
yang berada di tingkatan holding yaitu Direktur Utama,
Corporate Secretary, dan bagian keuangan. Kemudian di
tingkat unit usaha management disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing unit usaha.

39
Hal ini dilakukan agar kebutuhan ditingkat unit dapat cepat
dilakukan, hal-hal yang sifatnya teknis bahkan strategis dapat
langsung diambil kebijakan oleh manager atas sepengetahuan
Direktur. Sedangkan di tingkat Holding yang tidak memiliki
sumber pendapatan akan lebih effisien dan focus dalam
melakukan fungsi pengawasan dan pendampingan di setiap
unit usaha.

Pada periode 2020-2021 ini juga terjadi perubahan


kepengurusan yang sebelumnya jabatan Direktu Utama
BUMDes dijabat oleh Eko Pambudi beralih ke Ahmad Arief
Rohman per 1 September 2020 karena masa jabatan direktur
sebelumnya sudah berakhir.

2. Terjadi Effisiensi Karyawan


Tidak hanya terjadi di tingkat management atau pengelola,
effisiensi juga dilakukan di ingkat karyawan, dengan beberapa
unit usaha yang tutup maka terjadi pergeseran karyawan
terutama di unit usaha Kampoeng Mataraman yang
sebelumnya memiliki 49 karyawan saat ini hanya memiliki 23
karyawan karena dampak dari pandemic covid – 19.

40
3. Membuka 2 (Dua) Unit Usaha Baru

BUMDes Panggung Lestari di tengah masa sulit pandemic


covid-19 berhasil beradaptasi dan terus berinovasi dengan
membuka dua unit usaha baru. Dua unit usaha baru tersebut
adalah pasardesa.id dan The Ratan.

Pasardesa.id di resmikan pada 13 April 2020 oleh Menteri


Desa sebagai upaya mitigasi ekonomi di tingkat desa. Pada
perjalannya pasardesa.id juga menjadi alat penyalur Bantuan
Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) sebagai upaya validasi
ketepatan penerima bantuan tersebut. Selain itu pasardesa
juga bermitra dengan beberapa Lembaga donor untuk
menyalurkan bantuannya kepada masyarakat membutuhkan
yang terdampat pandemic covid-19.

The Ratan mulai beroperasi pada Januari 2021, berlokasi di


Kawasan Kampoeng Mataraman sebagai upaya untuk
pemanfaatan lahan kosong yang dikelola oleh BUMDes
Panggung Lestari. The Ratan adalah unit usaha yang bergerak
dibidang penyewaan gedung serbaguna, co-working space,
dan kafe bertema westerm. Hal ini membuka cakupan pasar
baru yang sebelumnya belum ada di BUMDes. The Ratan
menjadi tempat bagi kalangan muda untuk berkreasi,
mengerjakan tugas, dan pengganti tempat Work From Home
(WFH).

41
Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Desa Nomor 7 Tahun 2016, maka


strukrtur organisasi BUMDes Panggung Lestari periode 2020-2021
sebagai berikut:

42
43

LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Laporan Laba Rugi
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan Laba Rugi

44
KU
PA

Rp0
Rp500,000,000
Rp1,000,000,000
Rp1,500,000,000

Ka
m S
po
en
g
M
at
ar

45
Pa am
sa an
rd
es
a.
id
Th
e
Ra
ta
n
H
ol
di
ng
46
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

47

Anda mungkin juga menyukai