Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH INFORMASI MANAJEMEN

PT.BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) Pandeglang


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sistem Informasi Manajemen

Semester ganjil/Tahun2022

Dosen Pengampu: MIFTAH FAIZ ALI RAMDHANI, S.Kom., MM.

Disusun Oleh:

Andini AB2021100—

Diva Nadia AB2021100—

Muhamad Anton AB2021100__

Nurul Ainun Nisa AB2021100—

Omsih AB2021100—

Siti Aminah AB2021100—

Siti Rohmah AB2021100—

PROGRAM STUDY ILMU ADMINISTRASI BISNIS

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BANTEN

2022
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sebagai hasil dari pemikiran kami, dalam
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dengan mengangkat tema
“BANK PERKREDITAN RAKYAT”.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Yth. :

1. Bapak MIFTAH FAIZ ALI RAMDHANI, S.Kom., MM. selaku dosen

pengampu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Kami menyadari bahwa hasil daripada makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karenanya kami senantiasa mengharapkan kepada pembaca kritik dan saran atas
makalah yang kami buat.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi pembaca yang
diharapkan dapat mengambil intisari dari makalah kami mengenai BPR, sehingga dapat
menjadi warga negara yang cerdas, kritis dan aktif terutama bagi kalangan mahasiswa.

Mandalawangi,21 Oktober 2022

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bank Perkreditan Rakyat merupakan salah satu bank di Indonesia yg hadir dan tumbuh
sebagai bank yg mampu idealism usaha dengan nilai nilai rohani yg melandasi kegiatan
oprasinya,salah satu misi dari BPR yaitu untuk mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan
yg berkesinambungan dengan cara selalu berupaya untuk memastikan memberikan
pelayanan dan kenyamanan bagi nasabah agar bisa mendapatkan nilai lebuh dari sekedar
kepuasan nasabah yg mereka dapatkan.sehingga kualitas pelayanan dan inovasi yg
diberikan oleh BPR merupakan andalan mereka dalam memenangkan hati nasabah
ditengan persaingan yg begitu kompetitif dalam dunia perbankkan saat ini.yg dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen.

Untuk mengoptimalkan pengaruhnya,kepada perilaku konsumennya dalam pemasaran


produk kepada nasabahnya,maka bank perlu membangun strategi komunikasi
pemasarannya dengan melakukan komunikasi pemasaran terpadu yaitu melalui
iklan,penjualan sendiri,promosi penjualan,pemasaran langsung dan hubungan masyarakat.

Salah satu tujuan dari komunikasi pemasaran terpadu adalah untuk membangun citra
perusahaan kepada nasabah.citra yg kuat dalam hal ini adalah BANK dapat meraih
kepercayaan langsung dari konsumen dalam mencapai tujuan yg sudah di tetapkan
sebelumnya oleh bank tersebut.

BANK Perkreditan Rakyat harus bisa melibatkan kegiatan – kegiatan penting antara
bank dengan konsumennya.agar dapat terjalin suatu kesepakatan dalam transaksi yg akan
membangun suatu hubungan yg baik dimasa sekarang dan masa yg akan dating.

Setiap perusahaan tidak dapat menghindari perannya sebagai komunikator dan


promotor.oleh karena itu,perusahaan harus lebih giat dalam memasarkan produk atau jasa
kepada konsumen dengan cara menerapkan komunikasi pemasaran terpadu dengan
baik.dengan memadukan semua unsur-unsur dari komunikasi pemasaran terpadu
perusahaan berusaha meningkatkan peran positif dan mengurangi peran negatif dengan
sasaran menciptakan,membangun hubungan jangka panjang dan memperkuat citra
perusahaan dimata konsumen dan calon konsumen.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Di mulai pada masa kolonial belanda pada abad ke 19 dengan di bentuknya


Lumbung desa,bank desa,bank tani,dan bank dagang desa,dengan tujuan membantu
para petani,pegawai,dan buruh untuk melepaskan diri dari jerat pelepas uang
(rentenir) yg memberikan kredit dengan bunga tinggi dan memberi status hukum yg
jelas.
BPR di bentuk pada 1988,pemerintah mengeluarkan paket kebijakan pada Oktober
1988,melalui keputusan presiden RI.No 38 yg menjadi momentum awal pendirian
BPR.

Kepemilikan
Berdasarkan kepemilikannya maka BPR di bagi menjadi dua,yaitu BPR yg dimiliki
oleh pemerinta (umumnya pemerintah daerah Tingkat II) dan BPR yg dimiliki oleh
swasta, berdasarkan pengelolaannya maka BPR dibagi menjadi dua yaitu BPR
konvensional dan BPR syariah (BPRS)
BANK BPR bergerak dibidang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk
deposito berjangka,tabungan,dan atau bentuk lain yg dipersamakan dengan
itu,memberikan kredit dalam bentuk kredit modal kerja,kredit investasi,maupun
kredit konsumsi,
Fungsi bank BPR
Sebenarnya masih sama dengan lembaga perbankan umum,yakni untuk menjadi
intermediate,atau perantara keuangan yg mengumpulkan dana masyarakat dan
menyalurkannya kembali ke masyarakat,entah dalam bentuk kredit,pinjaman,kredit
usaha,atau lainnya.
Peran Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Penyaluran dana masyarakat dilakukan BPR dalam bentuk pemberian kredit kepada
UMK dan masyarakat pedesaan kredit yg disalurkan oleh BPR kepada UMK
sebagian besar berupa kredit modal kerja (KMK) yg di bagi lagi dalam beberapa
jenis sesuai dengan bidang usaha UMK penerima kredit yaitu :
1.KMK sektor perdagangan
2.KMK sektor industry
3.KMK sektor pertanian dan sektor jasa

Menganalisa dan menilai posisi keuangan untuk mengetahui seberapa jauh


kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan. Maka untuk mengukur
keefektifan kagiatan operasional bank dapat diketahui melalui rasio profitabilitas.
4
Bank yang sehat dapat dikatakan bahwa bank yang menjalankan fungsinya
dengan baik, menjaga kepercayaan masyarakat, menjalankan fungsi
intermediasi, dan dapat memperlancar lalu lintas pembayaran. Dalam hal
tersebut suatu bankdapat meningkatkan keuntungan perusahaan, karena laba
sangat mempengaruhi kondisi bank, apakah bisa bertahan atau tidak.

Tabel1
Data keuangan rasio profitabilitas
PT. BPR Pandeglang Periode 2020-2022

(DalamRupiah)
Keterangan Tahun2017 Tahun2018 Tahun2019
Totalaset 32.528.837.413 34.923.792.170 36.364.957.2
83
Modalsendiri 4.005.000.000 4.754.000.000 5.177.000.00
0
Pendapatan 4.783.915.970 4.899.310.576 5.414.570.91
operasional 7
Bebanoperasional 4.071.682.374 4.175.073.712 4.655.176.74
8
Laba sebelum 707.538.597 715.387.865 754.153.671
Pajak
Lababersih 659.699.437 670.644.872 649.184.546

Berdasarkan tabel 1diatas dapat dilihat bahwa PT BPR Batang kapas


dalam neraca dan laporan laba rugi perusahaannya masih berfluktuasi. Hal ini
dapat diketahui dari perolehan pendapatan pada tahun 2020 (4.783.915.970),
tahun 2021 (4.899.310.576) dan tahun 2022 mengalami kenaikan sebesar
(5.414.570.917).
Sedangkan untuk perolehan laba bersih pada tahun 2020 (659.699.437),
tahun 2021 (670.644.872) mengalami kanaikan, dan tahun 2022 mengalami
penurunan sebesar (649.184.546).

B. PEMBAHASAN

1. RasioReturnOnAssets(ROA)
Return on assets adalah rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan
(earning) yang didapatkan oleh manajemen atas total aset yang dimiliki.
Return on assets adalah rasio yang mencerminkan kesanggupan bank
dalam mengendalikan dana yang diinvestasikan dalam semua asset yang
mendatangkan keuangan 2020. Rasio ini dipakai oleh bank untuk mengukur
kesanggupan manajemen Bank Perkreditan Rakyat dalam mendapatkan
keuntungan atau laba secara keseluruhan. Serta rasio ini juga dapat
menggambarkan efisiensi kemampuan kerja bank dalam mengelola seluruh
biaya-biaya operasional dan non-operasional. Matriks kriteria penilaian
tingkat ROA sebagai berikut :
ROA >1,5% Sangat
baik1,25%<ROA≤1,5%Baik
0,5%< ROA≤ 1,25% Cukup
5
0% < ROA ≤ 0,5% Tidak
baikROA≤ 0% Sangat tidak
baik
Berdasarkan data yang diperoleh Return On Assets PT. BPR
Pandeglan gpada tahun 2020 sampai2022 ditunjukkan pada table dibawah:

Tabel2
Perhitungan Return On Assets PT. BPR Pandeglang
Tahun 2020-2022

(Dalam Rupiah)

Komponen Tahun2017 Tahun2018 Tahun2019


1. Return
OnAssets
a.Labasebelum 707.538.597 715.387.865 754.153.671
pajak
b. Totalaset 32.528.837.413 34.923.792.170 36.364.957.283
Sumber: Laporan Keuangan PT. BPR Pandeglang

Laba SebelumPajak
Denganformula:ROA=

x100%TotalAset

1. Tahun 2020
707.538.597
ROA= x100%
32.528.837.413
= 2,17%

2.Tahun 2021
715.387.865
ROA= x100%
34.923.792.170
= 2,04%

3.Tahun 2022
754.153.671
ROA= x100%
36.364.957.283
= 1,19%

6
Dari ROA PT. BPR Pandeglang dapat disimpulkan bahwa
tahun2020sebesar2.17%,tahun2021sebesar2.04%danpadatahun2022sebesar
1.19%. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan ROAPT. BPR
Pandeglang mengalami penurunan. Tetapi walaupun mengalami penurunan
keterangannya adalah baik. Sebab perusahaan bisa memanfaatkan asset
dengan baik sehingga menimbulkan keuntungan padaperusahaan.
Perusahaan dapat memanfaatkan aset dengan baik dan efisien sehingga
menghasilkan ROA yang tinggi pula. Jika perusahaan terus mengalami
kenaikan ROA tiap tahunnya maka pendapatan perusahaan akan meningkat
sehingga kreditur dan investorakan bertambah karena peningkatan yang baik
pada pendapatan perusahaan.

2. Analisi Rasio Beban Operasional dan pendapatan Operasional (Wirawan,2016)


menjelaskan bahwa BOPO merupakan perbandingan antara biaya operasional
dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan
bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Beban operasional digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan
operasionalnya. Matriks penilaian tingkat rasio BOPO menurut Bank Indonesia (Surat
Edaran Bank Indonesia,2004) sebagai berikut:

BOPO ≤ 83% Sangat


baik83%<BOPO≤85%Bai
k
85%<BOPO≤87%Cukup
87% < BOPO ≤ 89% Tidak
baikBOPO≥ 89% Sangattidak
baik
Berdasarkan data yang diperoleh Beban Operasional terhadap
Pendapatan Operasional Bank (BOPO) PT.BPR Pandeglang ditunjukkan
pada tabel dibawahin:

7
Tabel3
Perhitungan Beban Operasional PT. BPR Pandeglang
Tahun 2020-2022 (Dalam Rupiah)

Komponen Tahun2020 Tahun2021 Tahun2022


1. Bopo
a.BebanOperasional
- Bebanbunga 1.619.889.688 1.653.641.247 1.781.695.362
-BebanAdmdanumum 2.345.035.467 2.305.324.924 2.633.570.066
- Beban pemasaran 27.641.000 26.372.750 29.732.209
- Penyisihan aktiva 40.385.536 157.139.313 173.882.857
Produktif
- Beban 38.730.683 32.595.478 36.296.256
Operasionallainnya
JumlahBebanOperasional 4.071.682.374 4.175.073.712 4.655.176.748
b.PendapatanOperasional
- Bunga 4.044.025.471 4.099.579.300 4.558.188.440
-Provisidankomisi 301.868.201 281.287.086 370.997.242
-Pendapatanlainnya 66.137.270 84.629.392 119.263.328
Jumlah Pendapatan 4.783.915.970 4.899.310.576 5.414.570.917
Operasional

TotalBebanOperasional
Denganformula:BOPO=

x100%TotalPendapatanOperasio
nal

1. Tahun 2017
4.071.682.374
BOPO= x100%
4.783.915.970
= 85,11%

2. Tahun 2018
4.175.073.712
BOPO= x100%
4.899.310.576
= 85,21%

3. Tahun 2019
4.655.176.748
BOPO= x100%
5.414.570.917
= 85,97%

8
Dapat kita simpulkan bahwa BOPO PT. BPR Pandeglang tahun
2020 sebesar 85.11%, tahun 2021 sebesar 85.21% dan tahun 2022
sebesar 85.97%. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
kinerja Bank ini efesien. Karena persentase BOPO tergolong kedalam
criteria sangat baik penilaian BI. Sebab bank bisa menghasilkan
persentase di bawah 83% . Jika persentasi BOPO ini semakin kecil maka
bank akan semakin tinggi mendapatkan laba karena bank bisa
mengendalikan biaya seefesien mungkin atas operasinal perusahaan yang
dilakukan. Jika sebaliknya bank memiliki persentase BOPO yang lebih
dari 89% maka bank dikatakan sangat tidak baik karena banyaknya
biaya yang dikeluarkan oleh bank atas operasoinal yang dilakukan.
Sehingga keuntungan yang didapatkan oleh bank akan berkurang karena
pengeluaran yang banyak tersebut

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Gambaran tingkat profitabilitas PT.BPR Pandeglang selama periode tahun 2020 sampai 2022
sebagai berikut :

Tabel6
Perbandingan Rasio Profitabilitas PT. BPR Pandeglang 2020 – 2022
Rasio Tahun2020 Tahun2021 Tahun2022
ReturnOnAssets 2,17% 2,04% 1,19%
ReturnOn Equity 16,26% 14,10% 12,53%
BiayaOperasional 85,11% 85,21% 85,97%
NetProfitMargin 13,78% 13,68% 11,98%

1. Dari rasio ROA PT. BPR Pandeglang pada tahun 2020 nilai ROA nya sebesar
2,17%, tahun 2021 nilai ROA nya sebesar 2,04% dan tahun 2022 nilai ROA nya
sebesar 1,19%. Jadi dari tahun 2017 sampai pada tahun 2019 mengalami
penurunan. Sehingga bank belum mampu menghasilkan laba bersih sebelum pajak
karena ROA nya mengalami penurunan.Tingkat kesehatan bank nya tetap baik,
sehingga bank dapat beroperasi dengan efektif dan efisien dalam menggunakan
atau memanfaatkan aktiva yang dimilikinya dalam menghasilkan keuntungan.
2. Dari rasio BOPO PT. BPR Pandeglang pada tahun 2020 nilai BOPO nyasebesar
85,11%, tahun 2021 nilai BOPO nya sebesar 85,21% dan padatahun 2022 nilai
BOPO sebesar 85,97% emngalami kenaikan pada tahun2022 dan tingkat kesehatan
bank nya cukup. Tapi menurut standar BIBOPOmasih dalam kategori baik.

10
Daftar Pustaka

Kasmir, D. (2014). Bank Dan Lembuga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2014 PT

Raja Giratindo Persada Jakarta.

Mustika, S., & Marlius, D. (2019). Analisa Tingkat Kesehatan Keuangan

PT Bank Perkreditan . Rakyat (BPR) Pandeglang


.https://doi.org/10.31219/osf.io/wupyh

PSAK No. 1. (2009). Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan I (Revisi 2009)

(Statement of Financial Accounting Standards), Ikatan Akuntansi Indonesia.

Sutrnsno. (2014). Pengaruh Profitablitas Terhadap Kebijukan Dividen dan Nilai

Perusahaan. 10(2), 32-48.

Sari, Y. P., & Marlius, D. (2019). Analisis Rasio Profitabilitas Pada PT. Bank

Negara Indonesia Syariah. https://doi.org/10.31219/osf.io/94 bwq

Surat Edaran Bank Indonesia. (2004), Sura Edaran Bank Indonesta. CWL Publishing

Enterpnises, Inc., Madison, 1-11,

Wirawan, A. (2016). Pengaruh ROA. ROE, dan BOPO Terhadap Tingkat Bagi

Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah.

11

Anda mungkin juga menyukai