Anda di halaman 1dari 23

PRAKTIKUMMANAJEMEN KEUANGAN

Studi kasus pada PT.Sampoerna Agro Tbk.


Fasilitator :  Dinda Nur Mufida
Isntruktur : Chalimatuz Sa'diyah SE., MM.

Oleh :
Kelompok :5/A

Ketua : Anugrah Ismail Pratama 201910160311108

Anggota :
1. Mohamad Fahat Ilmi 201910160311574
2. Khaeresno Zadhewo 201910160311364
3. Babilas Dani Rahman 201910160311573
4. Ananda Arif Putra 201910160311561

LABORATORIUM MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
Kata Pengantar

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 30 Mei 2021


Penyusun
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perusahaan ……………………………………………………….
B. Tujuan Penelitian …………………………………………………………………
BAB II : PEMBAHASAN
A. LK 1 : Analisis Laporan Keuangan Perusahaan .....................................................
B. LK 2 : Keputusan Investasi .....................................................................................
C. LK 3 : Analisis Kebutuhan Biaya Modal ................................................................
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………..
B. Saran ………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………
LAMPIRAN …………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) didirikan dengan nama PT Selapan Jaya tanggal 7
Juni 1993. Nama Perseroan mengalami perubahan menjadi PT Sampoerna Agro Tbk pada
tahun 2007. PT Sampoerna Agro Tbk bersama dengan entitas anak (yang selanjutnya
disebut Sampoerna Agro atau Perseroan) merupakan perusahaan perkebunan yang
berupaya untuk menjadi terdiversifikasi dan terintegrasi dalam jangka panjang. Perseroan
saat ini bergerak dalam bidang produksi minyak sawit, benih unggul sawit (jenis DxP
Sriwijaya), serta produk non-sawit seperti sagu (Prima Starch) dan karet. Minyak sawit dan
inti sawit merupakan kontributor terbesar atau mencapai 96% dari total pendapatan
Perseroan.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menganalisa laporan keuangan perusahaan.
2. Menghitung rasio keuangan.
3. Membaca hasil perhitunga rasio keuangan.
4. Menginterpretasikan hasil perhitungan rasio.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Peramalan Penjualan


Tahun 2017 – 2018 dengan pendekatan Time Series Analysis
No Rasio Keuangan 2017 2018 Keterangan
1 Rasio Lancar 0,92 1,20 Sehat
2 Perputaran Persediaan 7,25 12,57 Sehat
3 Perputaran aset total 0,36 0,43 Sehat
4 Rasio Utang 0,55 0,51 Tidak Sehat
5 Rasio utang ekuitas 0,81 0,74 Tidak Sehat
6 Margin Keuntungan 0,22 0,26 Sehat
7 Margin Keuntungan Operasi 0,11 0,16 Sehat
8 Margin keuntungan Bersih 17,31 79,54 Sehat
9 Pengembalian atas Investasi 33,85 218,13 Sehat
10 Pengembalian atas ekuitas 13,78 70,43 Sehat
11 Laba Per Saham 30,53 158,18 Sehat
12 Ekuitas per lembar 0,000 0,000 Tetap
13 Dividen Per lembar saham 0,0700 0,0250 Tidak Sehat
14 Rasio harga keuntungan 0,06 0,11 Sehat
15 rasio harga pasar - nilai buku 0,08 0,06 Tidak Sehat
16 rasio pembayaran deviden 6,15 9,41 Sehat
17 Yield Dividen 5591,35 8554,85 Sehat
Keterangan Tabel :
Data diatas kami olah dari data laporan keuangan tahunan PT. Sampoerna Agro Tbk
tahun 2018-2019, Data kami ambil dari laporan Neraca dan laporan arus kas tahunan
perusaahaan PT. Sampoerna Agro Tbk sehingga dapat diperoleh hasil seperti diatas.

Kesimpulan Hasil Analisis Data


Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan pada Tabel 1.2 dan Tabel 1.3, kesimpulan
secara komprehensif:
Rekomendasi Pada Keputusan Keuangan
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan hasil analsis rasio keuangan pada seksi
sebelumnya, implikasi/rekomendasi ditujukan kepada para steakholder PT. Unilever
Indonesia Tbk., terutama manajemen ( keputusan investasi dan sumber pembelanjaan ),
para pemegang saham bisa ( berinvestasi pada saham erusahaan atau tidak), kreditor
( memberipinjaman atau tidak ), para pemasok ( memberi kredit bahan baku dan spare
part atau tidak ). Bagi manajemen PT. Sampoerna Agro Tbk , keputusan keuangan apa
yang sebaiknya diambil untuk operasi tahun 2020 dan beri alasannya.
Keputusan Investasi :
Perusahaan harus meningkatan nilai modal yang masuk ke perusaahn untuk mendanai
proses operasi perusahan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menambah/
menerbitkan saham kepada publik untuk menjadi sumber modal perusahaan.
Keputusan Sumber Pembelanjaan :
Keputusan pembelanjaan yang dapat diambil perusahaan adalah dengan membuat
sumber pendanaan baru seperti menerbitan obligasi perusahaan untuk menambhan
sumber pendanaan perusahaan.
Bagi Pemegang Saham, keputusan apa yang sebaiknya dibuat dan berikan alasannya:
Bagi pemegang saham sebaiknya yaitu tetap mempertahankan saham yang dimiliki
karena deviden di PT. Sampoerna Agro Tbk meningkat di tiap tahunnya dan harga
saham perusahaan cukup murah dibawah harga wajarnya. Walaupun nilai PER, masih
cukup tinggi. Sehingga disaranan untuk membeli saham pada saat ini yang
mengharapkan Capital Gain pada waktu yang akan datang.
Bagi para Kreditur, Keputusan apa yang sebaiknya dibuat dan berikan alasannya:
Kreditur dapat memberikan pinjaman modal kepada PT. Sampoerna Agro Tbk ., karena
jika dilihat dari rasio hutang PT. Sampoerna Agro Tbk walaupun mengalami
peningkatan, tapi yang terjadi adalah peningkatan yang terjadi sangat kecil, hanya 0,03.
Hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan memiliki kemampuan pembayaran hutang
yang cukup baik. Karena mampu membayar hutang-hutang jangka pendeknya.
Bagi para pemasok, keputusan apa yang sebaiknya dibuat dan berikan alasanya:
Pemasok masih dapat memberikan pasokan kepada PT. Sampoerna Agro Tbk . karena
tingkat rasio perputaran persediaan mengalami kenaikan yang lumayan tinggi di tahun
2019. Walaupun mengalami penuruan di tahun 2018, penuruan yang terjadi lumayan
kecil. Sehingga pemasok bisa berfikir bahwa mereka memiliki harapan yang tinggi
untuk tahun selanjutnya.
B. Analisis Kebutuhan Modal Kerja
1. Analisis biaya modal
N SUMBER
JUMLAH PROPORSI CoC (I) CoC (T)
O DANA
HUTANG
Rp
1 JANGKA 0,01 1,78 0,01
458.868.755,00
PANJANG
Rp
LABA
2 55.483.789.450,0 0,99 -0,52 -0,51
DITAHAN
0
MODAL Rp
3 0,01 -0,52 0,00
SAHAM 378.000.000,00
Rp
TOTAL 56.320.658.205,0 WACC -0,50
0

Laba Bersih Rp 55.529.255.000,00


Rp
Dividen Awal 2019
45.465.550,00
Rp
Harga Saham Awal
2.000,00
   
Deviden 2018 Rp 127.303.540,00
Rp
Deviden 2018 - 2019
45.465.550,00
Tingkat Pertumbuhan -0,64
   
Hutang Jangka Panjang Rp 458.868.755,00
Hutang Jangka Pendek Rp 257.712.765,00
Total Rp 716.581.520,00
   
Proporsi Hutang 1,78
Bunga Hutang Rp 817.035.719,26
Kesimpulan Analisis Biaya Modal
Berdasarkan analisis biaya modal secara komphrensoif :
Setelah menganalisis biaya modal dengan menghitung hutang jangka panjang, laba
ditahan, modal saham sehingga menghasilkan Rp 56.320.658.205,00. Ditabel sebelah
kiri proporsi hutang didapat dengan cara gutang jangka panjang dibagi hutang jangka
pendek sehingga menghasilkan proporsi hutang sebesar 1,78% dam bunga hutang
didapat melalui proporsi hutang dikali hutang jangka panjang dan menghasilkan Rp.
817.035.719.26
2. Aliran Kas Bersih Dengan Pendekatan Akuntansi
PERIODE EAT DEPRESIASI BUNGA TCF NCFn
(1-T)
Rp Rp Rp Rp
2010 457.319.200,00 64.497.708,00 0,27 614.048.867,00 1.135.865.775,27
Rp Rp Rp Rp
2011 549.522.607,00 78.657.547,00 0,26 535.179.143,00 1.163.359.297,26
Rp Rp Rp Rp
2012 336.288.972,00 127.030.856,00 0,26 726.674.137,00 1.189.993.965,26
Rp Rp Rp Rp
2013 120.380.480,00 135.878.176,00 0,31 374.955.139,00 631.213.795,31
Rp Rp Rp Rp
2014 8.019.557,00 148.607.843,00 0,78 956.232.886,00 1.112.860.286,78
Rp
Rp
Rp 1.825.784.210,0 Rp
163.397.954,00
2015 33.144.048,00 0,88 0 2.022.326.212,88
Rp
Rp
Rp 1.166.549.333,0 Rp
190.934.206,00
2016 10.007.371,00 0,72 0 1.367.490.910,72
Rp Rp -Rp Rp
2017 5.747.364,00 196.796.028,00 0,39 97.078.322,00 105.465.070,39
Rp Rp Rp Rp
2018 143.050.457,00 210.559.076,00 0,56 654.701.320,00 1.008.310.853,56
Rp Rp Rp Rp
2019 19.515.985,00 225.665.211,00 0,77 448.097.821,00 693.279.017,77
Rp Rp Rp
1.682.996.041,0 1.542.024.605,0 7.205.144.534,0 Rp
TOTAL 0 0 5,20 0 10.430.165.185,20
PAJAK
TAHU LABA
ASET
N BEBAN PAJAK SEBELUM
PAJAK
Rp
2009 X 2.261.798.239,00
Rp Rp Rp
2010 173.158.867,00 630.478.067,00 2.875.847.106,00
Rp Rp Rp
2011 192.952.836,00 742.475.443,00 3.411.026.249,00
Rp Rp Rp
2012 120.954.151,00 457.243.123,00 4.137.700.386,00
Rp Rp Rp
2013 53.434.994,00 173.815.474,00 4.512.655.525,00
Rp Rp Rp
2014 396.154.441,00 510.253.197,00 5.468.888.411,00
Rp Rp Rp
2015 140.262.318,00 160.222.105,00 7.294.672.621,00
Rp Rp Rp
2016 192.532.480,00 266.823.639,00 8.461.221.954,00
Rp Rp Rp
2017 160.538.370,00 410.267.808,00 8.364.143.632,00
Rp Rp Rp
2018 79.442.388,00 143.050.457,00 9.018.844.952,00
Rp Rp Rp
2019 133.947.390,00 173.943.680,00 9.466.942.773,00
Rp Rp Rp
TOTAL 1.643.378.235,00 3.668.572.993,00 65.273.741.848,00

Keterangan :
Pada tabel 2.2 diharuskan mencari data keuangan 10 tahun terakhir dengan eat
sebesar 1.682.996.041,00, total depresiasi sebesar Rp 1.542,024,605,00 dan bunga
sebesar 5,20% yang dimana dihasilkan dari beban pajak dibagi laba sebelum
pajak. Total aset 10 tahun ini berjumlah Rp.65.273.741.848,00
3. Nilai Sekarang Bersih
PERIOD
NCFt DF PVdf
E
Rp Rp
2,01537077
2010 521.816.908,27 1.051.654.544,16
Rp Rp
8,185870433
2011 628.180.154,26 5.142.201.351,60
Rp Rp
8,185870433
2012 463.319.828,26 3.792.676.083,39
Rp Rp
16,497564
2013 256.258.656,31 4.227.643.582,33
Rp Rp
33,24870825
2014 156.627.400,78 5.207.658.753,08
Rp Rp
67,00847475
2015 196.542.002,88 13.169.979.837,43
Rp Rp
135,0469213
2016 200.941.577,72 27.136.541.442,40
Rp Rp
272,1696178
2017 202.543.392,39 55.126.157.705,01
Rp
Rp
548,5226923 193.962.853.354,8
353.609.533,56
2018 6
Rp
Rp
1105,476601 271.042.075.935,1
245.181.196,77
2019 3
Rp
Σ PV 579.859.442.589,3
8
Rp
Σ Io 226.434.069,00
Rp
NPV 579.633.008.520,3
8

Kesimpulan
untuk menghasilkan nilai Σ PV maka diperlukan data keuangan 10 tahun terakhir yang
di ambil dari annual report dan menjumlah semuanya sehingga menghasilkan Rp
579.859.442.589,38 dan nilai NVP di dapatkan dari Σ PV dikurang Σ Io sehingga
menghasilkan Rp 541.325.984.027,61
4. Tingkat Keuntungan Internal
PERIODE NCFt DF PVdf
Rp Rp
0,01
2010 521.816.908,27 5.218.169,08
Rp Rp
0,01
2011 628.180.154,26 6.281.801,54
Rp Rp
0,01
2012 463.319.828,26 4.633.198,28
Rp Rp
0,01
2013 256.258.656,31 2.562.586,56
Rp Rp
0,01
2014 156.627.400,78 1.566.274,01
Rp Rp
0,01
2015 196.542.002,88 1.965.420,03
Rp Rp
0,01
2016 200.941.577,72 2.009.415,78
Rp Rp
0,01
2017 202.543.392,39 2.025.433,92
Rp Rp
0,01
2018 353.609.533,56 3.536.095,34
Rp Rp
0,01
2019 245.181.196,77 2.451.811,97
Rp
Σ PV
32.250.206,51
Rp
PERIODE Σ Io
NCFt DF 226.434.069,00
PVdf
Rp -Rp
Rp
NPV 2 0,15
2010 521.816.908,27 194.183.862,49
78.272.536,24
Rp Rp
0,15
2011 628.180.154,26 94.227.023,14
Rp Rp
0,15
2012 463.319.828,26 69.497.974,24
Rp Rp
0,15
2013 256.258.656,31 38.438.798,45
Rp Rp
0,15
2014 156.627.400,78 23.494.110,12
Rp Rp
0,15
2015 196.542.002,88 29.481.300,43
Rp Rp
0,15
2016 200.941.577,72 30.141.236,66
Rp Rp
0,15
2017 202.543.392,39 30.381.508,86
Rp Rp
0,15
2018 353.609.533,56 53.041.430,03
Rp Rp
0,15
2019 245.181.196,77 36.777.179,52
Rp
Σ PV
483.753.097,68
Rp
Σ Io 226.434.069,00
Rp
NPV1
257.319.028,68
PERIODE NCFt DF PVdf
Rp Rp
0,91
2010 521.816.908,27 474.379.007,52
Rp Rp
0,83
2011 628.180.154,26 519.157.152,28
Rp Rp
0,75
2012 463.319.828,26 348.099.044,53
Rp Rp
0,68
2013 256.258.656,31 175.028.110,31
Rp Rp
0,62
2014 156.627.400,78 97.253.292,92
Rp Rp
0,56
2015 196.542.002,88 110.942.836,78
Rp Rp
0,51
2016 200.941.577,72 103.114.801,90
Rp Rp
0,47
2017 202.543.392,39 94.487.987,36
Rp Rp
0,42
2018 353.609.533,56 149.964.961,01
Rp Rp
0,39
2019 245.181.196,77 94.527.965,11
Rp
Σ PV
2.166.955.159,73
Rp
Σ Io 3.225.020.651,20
-Rp
NPV
1.058.065.491,47

NPV1
IRR I1 +
NPV1 - NPV2
$
257.319.028,68
0,15
$ $
257.319.028,68 (194.183.862,49)
0,15 0,56991668
0,070211665
Kesimpulan :
Pada analisis tingkat keuntungan ini NPV 1 harus menghasilkan hasil yang postif dan
NPV 2 menghasilkan nilai yang negatif. Dengan nilai awal investasi ditahun 2010
sebesar Rp 226.434.069,00. Dikarenakan Nilai NPV harus menghasilkan yang positif
dan negatif maka kami memutuskan untuk menggunakan nilai DF sebesar 0,01 di NPV
2 dan untuk mengasilkan nilai yang postif di NPV1 harus menggunakan nilai sebesar
0,15. Kesimpulan hasil analisi biaya modal npv 1 hasil negatif, berarti npv 2 tidak perlu
dicari irr tidak ada, karena npv 2 tidak ada kesimpulan proyek merugi, jadi tidak perulu
dilanjutkan.
5. Waktu Pengembalian
PERIOD TAHU
INVESTASI AWAL PVdf SISA
E N
Rp -Rp
226.434.069
2010 1.051.654.544,16
825.220.475,16 1
Rp -Rp
333.910.510
2011 5.142.201.351,60
4.808.290.841,60 2
Rp -Rp
364.499.917
2012 3.792.676.083,39
3.428.176.166,39 3
Rp -Rp
271.784.119
2013 4.227.643.582,33
3.955.859.463,33 4
Rp -Rp
297.599.665
2014 5.207.658.753,08
4.738.216.688,08 5
Rp -Rp
469.442.065
2015 13.169.979.837,43
12.653.312.288,43 6
Rp -Rp
516.667.549
2016 27.136.541.442,40
26.619.873.893,40 7
Rp -Rp
284.096.262
2017 55.126.157.705,01
54.842.061.443,01 8
-Rp
Rp
438.143.117 193.524.710.237,8
193.962.853.354,86
2018 6 9
-Rp
Rp
338.817.741 270.703.258.194,1
271.042.075.935,13
2019 3 10
-Rp
Rp Rp
TOTAL 576.318.047.575,3
3.541.395.014,00 579.859.442.589,38
8  

Kesimpulan :
pada 10 tahun terakhir dimulai dari tahun 2009 sampai dengan 2019 terdapat Rp
3.541.395.014,00 total investasi dengan Pvdf sebesar Rp 579.859.442.589,38.

6. Waktu Pengembalian Rata-rata


Rp Rp
AR RATA RATA NCF 3.225.020.651,20 322.502.065,12
R Rp 1,42 %
INNVESTASI 226434069,00 226.434.069,00
Tingkat pengembalian rata-rata dihitung Indeks Tingkat Keuntungan :

Rp
3.225.020.651,2
PI Σ PVdf 0 14,24
Io 226434069,00
Kesimpulan :
Indeks tingkat keuntungan ini didapatkan dengan cara PVdf dibagi lo sehingga
menghasilkan rata-rata ncf dibagi investasi sehingga menghasilkan 1,42%.
C. Meramalkan Kebutuhan Keuangan : Metode Persentasi Penjualan
1. Perhitungan Untuk Mendapat Rumus Tren Linier, Kuadratik Dan Simple
Exponensial Pt Sampoerna Agro Tbk
TAHUN KEPENJUALAN KE
TAHUN Xt.Yt Xt2 Xt2 Yt X4 LogYt X LogYt LogYEt
(Xt) (Yt)
2015 -2 Rp 2,999,448,452.00 -Rp5,998,896,904.00 4 Rp 11,997,793,808.00 16 9.48 -18.95 0.00
2016 -1 Rp 2,915,224,840.00 -Rp2,915,224,840.00 1 Rp 2,915,224,840.00 1 9.46 -9.46 0.00
2017 0 Rp 3,616,482,911.00 Rp - 0 Rp - 0 9.56 0.00 0.00
2018 1 Rp 3,207,181,767.00 Rp 3,207,181,767.00 1 Rp 3,207,181,767.00 1 9.51 9.51 0.00
2019 2 Rp 3,268,127,326.00 Rp 6,536,254,652.00 4 Rp 13,072,509,304.00 16 9.51 19.03 0.00
JUMLAH 0 Rp 16,006,465,296.00 Rp 829,314,675.00 10.00 Rp 31,192,709,719.00 34.00 47.52 0.12 0.00

Kesimpulan :
Kesimpulan yag dapat diambil dari analisis ini adalah total penjualan sebesar Rp
16.006.465.295,00. Total ini didapatkan dari menganalisa penjualan pada 5 tahun
terakhir.
2. Pemilihan Tren Yang Cocok Untuk Meramalkan Nilai Penjualan Tahun 2020 Dengan
Metode Analisis Selisih Kuadrat Terkecil Pt Sampoerna Agro
TAHUN PENJUALAN LINIER KUADRATIK S. EXPONENSIAL
TAHUN YLt YKt YEt
(Xt) (Yt) (YLt - Yt)2 (YKt - Yt)2 (YEt - Yt)2
2015 -2 Rp 2,999,448,452.00 0.00 #REF! 0 Rp 8,996,691,016,205,200,000.00 #REF! Rp 8,996,691,016,205,200,000.00
2016 -1 Rp 2,915,224,840.00 0.00 #REF! 0 Rp 8,498,535,867,753,030,000.00 #REF! Rp 8,498,535,867,753,030,000.00
2017 0 Rp 3,616,482,911.00 0.00 #REF! 0 Rp 13,078,948,645,555,000,000.00 #REF! Rp 13,078,948,645,555,000,000.00
2018 1 Rp 3,207,181,767.00 0.00 #REF! 0 Rp 10,286,014,886,577,200,000.00 #REF! Rp 10,286,014,886,577,200,000.00
2019 2 Rp 3,268,127,326.00 0.00 #REF! 0 Rp 10,680,656,218,947,900,000.00 #REF! Rp 10,680,656,218,947,900,000.00

Kesimpulan :
Pada pemilihan tren yang cocok untuk meramalkan penjualan pada tahun yang akan
datang yaitu dapat kita lihat pada tahun 2017 merupakan penjualan tertinggi dalam 5
tahun terakhir dan yang terendah pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp 2.915.244.840,00
3. Tabel Rata-rata perhitungan
TINGKAT
TAHUN PENJUALAN (Yt)
PERTUMBUHAN
Rp
2015 X
2.999.448.452,00
Rp
2016 -3%
2.915.224.840,00
Rp
2017 24%
3.616.482.911,00
Rp
2018 -11%
3.207.181.767,00
Rp
2019 2%
3.268.127.326,00
Rp
JUMLAH 12%
16.006.465.296,00
Rp
RATA-RATA PERTUMBUHAN
135.307.656.977,42

Jumlah Pertumbuhan Penjualan


Rata – rata Pertumbuhan =
Jumlah Tingkat Pertumbuhan
Rp . 16.006 .469.296,00
=
12 %
= Rp 135.307.656.977,42
Penjualan x −Penjualanx−1
Tingkat Pertumbuhan = x 100%
Penjualan x−1
Rp 3.268 .127 .326,00−Rp 2.999.448 .452,00
= x 100%
R p 2.999 .448.452,00
=
Kesimpulan :
Ini adalah rata-rata penjualan pada 5 tahun terakhir dengan mengambil data pada 5
tahun terakhir ini adalah tingkat pertumbuhan tertinggi dapat kita lihat pada tahun 2017
sebesar 24% dan terendah pada tahun 2018 dengan tingkat pertumbuhan sbesar -11%.
Rata-rata pertumbuhan sebesar 12% atau sejumlah Rp 135.307.656.977,42
Rata-Rata Pertumbuhan dihitung dengan cara --> Jumlah Pertumbuhan Penjualan :
Jumlah Tingkat Pertumbuhan dan menghasilkan Rp 135.307.656.977,42
4. Data Perputaran Elemen Modal Kerja Pada Tahun 2019
Tahun
No Nama Akun Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kas dan setara kas Rp 759,564,750.00 Rp 897,018,175.00 Rp 504,481,851.00 Rp 304,116,373.00 Rp 167,577,293.00 Rp 2,632,758,442.00
2 Piutang Usaha Rp 1,079,369,858.00 Rp 1,242,651,527.00 Rp 1,008,007,721.00 Rp 948,092,493.00 Rp 832,255,615.00 Rp 4,031,007,356.00
3 piutang lain lain Rp 143,011,171.00 Rp 146,130,165.00 Rp 136,111,831.00 Rp 120,383,295.00 Rp 130,280,763.00 Rp 675,917,225.00
4 persediaan Rp 476,573,398.00 Rp 532,841,210.00 Rp 287,743,470.00 Rp 442,129,429.00 Rp 347,015,436.00 Rp 2,086,302,943.00
5 Pajak dibayar di muka Rp 44,874,460.00 Rp 54,695,569.00 Rp 95,696,789.00 Rp 130,739,165.00 Rp 150,793,758.00 Rp 476,799,741.00

Perputaran Perputaran Dalam


No Elemen Modal Kerja
Dalam Kali Hari
1 Kas Dan Setara Kas 0,01 52368
2 Piutang Usaha 0,00 80180
3 Piutang Lain Lain 0,03 13445
4 Persediaan 0,01 41498
5 Pajak Dibayar Di Muka 0,04 9484
6 Biaya Dibayar Di Muka 0,72 497
Lama Keteriktan Dana Seluruhnya Dalam
197472
Hari
360 Hari
Perputaran modal kerja = x 1 kali
Lama keterikatan
360
= x1
197472
= 0,00
Proyeksi Penjualan 2020
Jumlah kebutuhan modal kerja 2020 =
Perputaran Modal Kerja
4 . 160 .187,99
=
2.281.998 .373,09
= 0,001823046
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa perhitungan laporan keuangan di atas, kesimpulan secara
keseluruhan yaitu:
1. Kasus 1 membahas tentang perhitungan rasio keuangan dengan menggunakan
pendekatan Time Series Analysis dan Cross Section Analysis yang bertujuan untuk
pengambilan keputusan bagi perusahaan dan pihak yang bersangkutan dengan PT
Asia Pasific Fiber Tbk.
2. Kasus 2 membahas perhitungan biaya modal secara keseluruhan atau WACC, hasil
perhitungan itu menentukan hasil akhir dan berinvestasi atau tidak.
3. Kasus 3, membahas tentang berbagai metode Tren yang digunakan untuk
menganalisa peramalan penjualan perusahaan.
B. Saran
1. Perusahaan di sarankan untuk lebih melakukan efisiensi dan efektifitas atas
kinerjanya, terutama kinerja keuangan perusahaan. Hal ini sangat berarti bagi
kemajuan perusahaan.
2. Perusahaan harus lebih terampil dalam menggunakan fasilitas perusahaan agar
fasilitas perusahaan yang sudah tersedia tidak sia-sia.
3. Perusahaan dapat melebarkan pangsa pasarnya lagi ke negara-negara asing yang lain,
untuk menambah profitabilitas perusahaan. Selain itu, perusahaan juga dapat
membantu pemerintah untuk menambah pemasukan negara dari sektor pajak dan
yang lebih penting perusahaan dapat mengurangi tingkat kemiskinan yang selama ini
masih menjadi kendala dalam perekonomian negara.
4. Perusahaan disarankan harus lebih inovatif dalam pengolahan berbagai macam hasil
perkebunan sehingga dapat menghasilkan suatu produk baru yang dapat memenuhi
kebutuhan konsumen.
5. Perusahaan harus melakukan variasi penjualan agar dapat menarik minat konsumen
untuk membeli produk perkebunan. Hal ini harus dilakukan agar dapat menambah
income perusahaan.
6. Perusahaan harus bisa meyakinkan para investor untuk menanamkan modalnya untuk
perusahaan agar perusahaan mendapatkan tambahan modal untuk kelangsungan
kinerja perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sampoernaagro.com/home
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Ikhtisar Data Keuangan Penting

Anda mungkin juga menyukai