Anda di halaman 1dari 5

STUDI KASUS

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

DISUSUN OLEH:
Meilia Rantika
(01031281924203)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2020
TABEL PERBANDINGAN HASIL RASIO MILIK PT. RAMAYANA LESTARI
DENGAN TIGA PERUSAHAAN SEJENIS LAINNYA (BASIS RETAIL)
TAHUN PERBANDINGAN 2019
(PERBANDINGAN ANTAR PERUSAHAAN – EKSTERNAL)

No. Jenis Analisis Rasio ACE Matahari Hero Ramayana Rata-


rata
Indust
ri
1. Rasio Kas 1,074 0,385 0,128 1,472 0,7647
2. Rasio Perputaran Kas 2,427 21,638 -35,860 4,873 -
1,7305
3. Rasio Perputaran Piutang 0,403 0,473 Tidak 0,0003 0,2016
ada
kenaikan
piutang
4. Rasio Persediaan 5,367 9,372 8,022 8,220 7,7452
5. Rasio Perputaran Aset 7,485 2,569 5,200 1,840 4,2735
Tetap
6. Rasio Utang Terhadap 0,215 2,841 5,819 1,523 2,5995
Ekuitas
7. Rasio Utang Terhadap 0,143 0,681 0,645 0,225 0,4235
Aktiva
8. ROI 0,185 0,078 Tidak 2,515 1,384
ada
investasi
9. ROI Terganggu 0,659 0,008 Tidak 1,528 0,5248
ada
Investasi
10. Analisis Laba 0,685 0,055 0,579 0,540 0,4647
11. Analisis Pendapatan 0,595 0,551 0,531 0,530 0,5517

Analisis Pendapatan

Dilihat dari data yang terdapat padalaporan keuangannya, PT. Ramayana Lestari
Sentosa Tbk. melaporkan pendapatan yang meningkat dari setiap tahunnya. Pada tahun
2017, pendapatan yang diperoleh sebesar 4,5 Trilyun. Kemudian pada tahun 2018 dan 2019
berurutan sebesar 4,9 Trilyun dan 5,6 Trilyun. Pendapatan ini berasal dari penjualan
bersih,penghasilan bunga, laba selisih kurs, laba penjualan investasi jangka pendek, dan
lain-lain bersih.Sebagai perusahaan yang berbasis pada sekrot retail, pendapatan terbesar
dari PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. berasal dari pendapatan hasil penjualan produk
yang tersebar di berbagai segmen lokasi geografis gerai yang dimiliki PT. Ramayana Lestari
Sentosa.
Jika dibandingkan dengan perusahaan lain dalam sektor industri yang sama
(perusahaan retail), analisis pendapatan PT. Ramayana Lestari Sentosa berada di bawah
nilai rata-rata industri. Hasil perhitungan analisis pendapatan PT. Ramyana Lestari Sentosa
hanya sebesar 0,530 atau 53% , sedangkan hasil analisis pendapatan (terhadap tiga
perusahaan lain sejenis)sebesar 0,5517 atau sekitar 55%.Persentase analisis pendapatan PT.
Ramayana Lestari Sentosa Tbk. tidak signifikan perbedaannya dengan perusahaan lain
dalam industri sejenis, hal ini dapat dilihat dari perbedaaan persentase yang tidak mencolok.

Ditinjau dari hasil perhitungan analisis ROI dari PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
dari tahun 2007 ke tahun 2008 yang mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,93. Hal ini
mengindikasikan perusahaan (atau dalam hal ini manajemen) semakin efektif dalam
menggunakan aktiva atau aset perusahaan untuk memperoleh pandapatan.Jika dibandingkan
dengan perusahaan sejenis, PT. Ramayana memiliki nilai ROI diatas rata-rata nilai industri
yang sebesar 1,34. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. memiliki proporsi terbesar
dibandingkan dengan perusahaan lain yang menjadi pembanding, yaitu PT. Matahari Putra
Prima, PT. Ace Hardware, dan PT. Hero Supermarket.

Analisis Laba
Laba operasi berkelanjutan (yang merupakan laba bersih yang tercantum padalaporan
laba rugi) PT. Ramayanna Lestari Sentosa Tbk. meningkat dari tahun 2018 ke tahun 2019
sebesar 62,9 Milyar. Laba bersih ini diperoleh dari pendapatan penjualan pakaian, aksesoris,
tas, sepatu, kosmetik, dan keperluan sehari-hari yang terdiri dari sebagian besar persediaan
barang dagang milik perusahaan dan kurang lebih sekitar sepertiga dari total keseluruhan
merupakan bagian dari konsinyasi. Ditinjau dari segmen geografis perusahaan yang
dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan perusahaan, segmen geografis
perusahaan berdasarkan lokasi gerai meliputi Sumatera; Jawa, Bali, Nusa Tenggara;
Kalimantan; dan Sulawesi. Hasil atau pendapatan segmen terbesar berasal dari wilayah
Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang memiliki proporsi sekitar 60% pada tahun 2019 dan
2018.
Ditinjau dari nilai rata-rata analisis industri terhadap pergerakan laba yang sebesar
0,4647 atau sekitar 46,5%, PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. berada di atas rata-rata yaitu
sebesar 0,54 atau 54%. Pergerakan laba terendah dimiliki oleh PT. Matahari Putra Prima
yang hanya sebesar 0,055 atau sebesar 5,5% dan yang tertinggi dimiliki oleh PT. Ace
Hardware.
Laba operasi tidak berkelanjutan PT. Ramayana Lestari Sentosa yang berasal dari
perubahan nilai wajar efek sebesar 3,2 Milyar (disajikan pada laporan perubahan ekuitas)
pada tahun 2019. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sejumlah -5
Milyar pada tahun 2018.Investasi dalam efek hutang (obligasi dan notes), ekuitas (saham)
dan reksadana merupakan bagian dari investasi jangka pendek yang dimiliki PT. Ramayana
Lestari Sentosa Tbk. dan diklasifikasikan sebagai efek terssedia untuk dijual.
PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. tidak mendapatkan pendapatan investasi maupun
dividen selama tahun 2019 sehingga untuk laba non operasi tidak muncul dalam
perhitungan pendapatan.

Analisis Perubahan Akuntansi

Pada tahun 2019 terjadi perubahan akuntansi terkait kepemilikan langsung aset tetap.
Sebelum tanggal 1 Januari 2019, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dkikurangi
akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang disusutkan). Efektif tanggal 1 Januari 2019,
Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan
PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994),
“Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan penyataan ini, Perusahaan telah memilih untuk
menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya. Penerapan PSAK
revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan
Perusahaan.Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap
saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi
yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying
amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua
biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam
laporan laba rugi pada saat terjadinya. Untuk penjelasan lebih rinci terakit perubahan
akuntansi terkait kepemilikan langsung aset tetap dapat dilihat dalam catatan atas laporan
keuangan .

Sebelum tanggal 1 Januari 2019, Perusahaan mencatat transaksi sewa dengan


menggunakan metode sewa operasi (operating lease).Efektif tanggal 1 Januari 2019, PSAK
No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990), ”Akuntansi Sewa Guna
Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian
merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi
perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada
penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan
aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset.Semua transaksi sewa Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode sewa operasi.
Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar
garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan
mengakui aset untuk sewa operasi di neraca sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal
sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan
dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan
sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya.
Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa
sewa.Bagian sewa yang akan dibebankan pada usaha dalam satu tahun diklasifikasikan ke
aktiva lancar sebagai bagian dari akun “Bagian Lancar Sewa Jangka Panjang”. Untuk
penjelasan lebih rinci terkait perubahan akuntansi terkait kepemilikan langsung aset tetap
dapat dilihat dalam catatan atas laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai