PENDAHULUAN
yang tepat dan mengalokasikan sumber modal kerja tersebut pada masing-
masing aktiva perusahaan seperti kas atau persediaan modal kerja, surat-surat
efisien.
Kebutuhan modal kerja dapat berasal dari modal sendiri, namun pada
perusahaan. Untuk itu perusahaan harus mencari tambah modal kerja dari luar
jangka pendek melalui hasil produksinya dan uang yang masuk kembali
dalam hasil penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk
kerja mutlak yang harus dapat dipenuhi oleh suatu perusahaan. Selain itu,
perusahaan juga harus menjaga agar modal kerjanya selalu cukup dalam arti
bahwa modal kerja tersebut tidak berlebihan (adanya dana yang menganggur)
maupun kekurangan, karena apabila salah satu hal tersebut terjadi, maka akan
adalah jenis aktiva yang paling likuid bagi perusahaan dan merupakan
operasionalnya.
Kebijakan piutang akan berpengaruh pada modal kerja, oleh karena itu
semakin rendah dan sebaliknya, tingkat perputaran lebih cepat atau sama
Untuk itu diperlukan sebuah strategi dan kebijakan yang tepat untuk
mencapai modal kerja yang mencukupi agar dapat menekan biaya perusahaan
bidang ritel modern. Konsep usaha ritel didalamnya melibatkan unsur ibadah
melalui sedekah untuk membantu anak-anak yatim piatu, kaum duafa dan
penyandang difabel. “Dalam penerapan ritel modern pada PT. Hydro Perdana
operasional.
pedagang lokal yang memiliki toko dengan paket kerja sama yang sudah ada.
3
Dengan demikian, bisa dipastikan dalam ritel modern ini, mayoritas produk
yang dijual adalah produk karya Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) lokal yang ada di Kota Mataram. Konsep ritel modern ini lebih
Mataram. PT Hydro Perdana Retailindo ini telah dilakukan riset pasar dan
modal kerja selama periode yang bersangkutan. Analisis ini merupakan alat
analisis keuangan yang penting untuk menilai kondisi dan posisi PT. Hydro
modal kerja penting karena selama perusahaan beroperasi modal kerja sangat
4
dibutuhkan dan secara umum modal kerja dapat digunakan dalam menyusun
dana, maka dalam penggunaan dana yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
tingkat rentabilitas perusahaan. Selain itu dari mana dana diperoleh dan
Tabel 1.1 Aktiva Lancar PT. Hydro Perdana Retailindo Periode Januari
sampai dengan Juni 2019.
Deskripsi January February March April May June
Harta
Kas dan Setara Kas
Kas Kecil 12.000.000,00 12.000.000,00 26.996.318,00 44.542.591,00 66.291.543,00 66.291.543,00
Total kas dan setara kas 12.000.000,00 12.000.000,00 26.996.318,00 44.542.591,00 66.291.543,00 66.291.543,00
Kas Dan Setara Kas
BNI Syariah 356.870.366,00 356.870.366,00 356.870.366,00 356.870.366,00 356.870.366,00 356.870.366,00
BCA Ciputat -271.473.583,00 -559.634.080,00 -569.354.080,00 -569.354.080,00 -569.354.080,00 -569.354.080,00
BNI Syariah-2 -307.546.946,00 -235.278.812,00 -178.263.764,00 -290.937.212,00 -271.011.859,00 -297.839.528,00
Bank Mandiri Cilincing 0 0 -145.645,85 -145.645,85 -145.645,85 -145.645,85
Total Kas Dan Setara Kas -222.150.163,00 -438.042.526,00 -390.893.123,85 -503.566.571,85 -483.641.218,85 -510.468.887,85
Setoran Dalam Perjalanan
Total Setoran Dalam Perjalanan 0 0 0 0 0 0
PIUTANG USAHA
Piutang Usaha - Mitra 2.525.052.177,80 3.140.233.985,40 3.745.280.901,20 4.558.209.296,50 5.058.981.920,50 5.505.340.976,77
Trade)
Piutang Usaha Lainnya -65.459.386,00 -65.459.386,00 -65.459.386,00 -65.459.386,00 -65.459.386,00 -65.459.386,00
Total Piutang Usaha 2.459.592.791,80 3.074.774.599,40 3.679.821.515,20 4.492.749.910,50 4.993.522.534,50 5.439.881.590,77
Piutang Non Usaha
Sales Clearance 498.660.300,00 299.266.836,00 212.614.439,00 -572.560.561,00 -483.520.991,00 -471.650.055,00
Piutang Mitra (Non Trade) -1.009.076,00 -1.009.076,00 96.168.924,00 96.168.924,00 96.168.924,00 96.168.924,00
Total Piutang Non Usaha 497.651.224,00 298.257.760,00 308.783.363,00 -476.391.637,00 -387.352.067,00 -375.481.131,00
Piutang Lain-Lain
Total Piutang Lain-Lain 0 0 0 0 0 0
Persediaan Barang Dagangan
Pembelian 3.741.912.971,53 3.741.912.971,53 4.595.390.161,11 5.027.136.609,18 5.681.376.335,18 6.028.183.141,18
Retur Pembelian -3.138.955,08 -3.138.955,08 -5.050.248,68 -5.050.248,68 -8.495.541,68 -10.956.730,08
Total Persediaan Barang Dagangan -1.995.534.056,10 -2.797.828.201,70 -2.480.861.988,18 -2.775.989.653,36 -2.588.140.890,66 -2.644.003.887,01
Untuk mengetahui hasil penjualan barang pada PT. Hydro Perdana
Tabel 1.1 Hasil Penjualan Barang PT. Hydro Perdana Retailindo Tahun 2019
Berdasarkan tabel 1.1 di atas, dapat dilihat bahwa pada bulan Januari
April sebesar Rp. 822.906.033 dengan persentase 79%, Mei sebesar Rp.
dengan persentase 43%. Jika ditotal jumlah penjualan dari bulan Januari
sampai dengan Juni tahun 2019 sebesar Rp. 4.825.967.164 dengan rata-rata
Tabel 1.2 Persediaan Awal PT. Hydro Perdana Retailindo Tahun 2019.
Berdasarkan tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa pada bulan Januari
persediaan awal yang dimiliki oleh PT. Hydro Perdana Retailindo untuk
akhirnya sebesar Rp. 93.271.256. Pada bulan Februari persediaan awal untuk
pada bulan Maret persediaan awal sebesar Rp. 975.198.519 dengan jumlah
465.906.004. Jika dilihat dari persediaan awal dari bulan Januari sampai
Oleh karena itu, diperlukan persediaan modal kerja yang memadai untuk
berjalan.
2
perusahaan jasa relatif lebih kecil dibanding dengan modal kerja perusahaan
industri dan kebutuhan akan modal kerja dari waktu ke waktu tentu tidaklah
sama. Oleh sebab itu, setiap pengelola harus menyesuaikan modal kerja
dengan tingkat operasi usaha agar dapat digunakan secara ekonomis dan
darurat.
untuk PT. Hydro Perdana Retailindo Cabang Lombok yang menjadi objek
perusahaan.
kebutuhan modal kerja pada PT. Hydro Perdana retailindo di Kota Mataram.
1. Secara Akademis
sarjana strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
2. Secara Praktis
a. Bagi Perusahaan
b. Bagi Penulis
3. Secara Teoritis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
positif terhadap ROI. Hasil secara simutan dengan uji F menunjukkan bahwa
square sebesar 0.218 menunjukkan bahwa 2,18% ROI dapat dijelaskan oleh
profitabilitas pada perusahaan hotel dan restoran bursa efek indonesia. Hasil
besar dariapda nilai total aktiva, sehingga perusahaan masih bisa melakukan
kas, dan rasio hutang terhadap ekuitas berpengaruh signifikan terhadap ROI.
yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti
a. Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitikberatkan kepada kwantum (jumlah) yang
diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam
membiayai kebutuhan operasioanal yang bersifat rutin atau
menunjukan sejumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi
7
perusahaan.
sebagai berikut:
sebagai berikut :
sebagai berikut :
berikut: “Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar
keuangan perusahaan.”
ekonomis dan efisien. Oleh karena itu modal kerja merupakan hal
Menurut Munawir (2007 : 14), aktiva lancar adalah uang kas dan
informasi keuangan atau dana lainya baik dalam rupiah atau dalam unit.
penurunan dalam rupiah atau unit dan juga dalam persentase atau
oleh perusahaan.
Lebih jauh, Sunarti (2009 : 48) yang dikutip dari Gie (1986 : 5)
pengamatan yaitu :
dalam bentuk yang tetap maka penulis membuat standar rasio (rata-rata
perusahaan. Jika modal kerja yang tersedia terlalu kecil, maka hal ini
modal kerja yang tersedia berlebihan berarti adanya dana yang tidak
secara tepat.
yaitu:
1. Sifat perusahaan
2. Waktu untuk memperoduksi barang
3. Priode perputaran modal kerja
4. Syarat pembelian barang dagang
5. Pengeluaran kas sehari-hari
besarnya kebutuhan modal kerja yang diperlukan dan modal kerja yang
laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan
tersebut”
1. Rasio Likuiditas
Yaitu rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
membiayai operasi dan memenuhi kewajiban financial pada saat
ditagih. Rasio likuiditas terdiri dari Current rasio, Cash rasio,
Quick rasio, dan Working capital to total assets.
2. Rasio Leverage
Yaitu rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan
dibiayai oleh hutang. Rasio leverage terdiri dari Debt to equity
ratio, Current liabilities to net worth, Tangible assets debt
coverage, Long term debt to equity ratio, dan Debt service.
3. Rasio Aktivitas
Yaitu rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas sehari-hari atau kemampuan perusahaan
dalam penjualan, penagihan piutang maupun pemanfaatan aktiva
yang dimiliki. Rasio aktivitas terdiri dari perputaran persediaan
(inventory turn over), Average collection periode, Perputaran aktiva
tetap (Fix Assets Turn over), perputaran modal kerja (Working
Capital Turnover)
4. Rasio Rentabilitas
Yaitu rasio-rasio yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Rasio rentabilitas terdiri
dari profit margin, Return on Investment, Return on equity dan Laba
per saham.
perusahaan.
dibahas maka perlu dirumuskan dalam bentuk skematis, hal ini untuk
Laporan Keuangan
Modal Kerja
Konsep Kualitatif
Kebutuhan
Modal Kerja
Analisis Kebutuhan
Modal Kerja
32
Analisis Kebutuhan Modal Kerja Pada PT. Hydro Perdana Retailindo di Kota
Mataram.
33
BAB IV
METODE PENELITIAN
memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
perusahaan.
bulan Juni 2019. Alasan peneliti memilih PT. Hydro Perdana Retailindo
ditunjukkan untuk meneliti suatu kasus yang terjadi pada perusahaan dalam
hal ini membahas analisis kebutuhan modal kerja pada PT. Hydro Perdana
data adalah :
melakukan wawancara.
35
1. Jenis Data
a. Data Kualitatif
b. Data Kuantitatif
2. Sumber Data
a. Data primer yaitu data yang dikumpulkan atau data yang diperoleh
laporan penjualan.
diteliti, maka variabel-variabel yang akan dianalisa dalam penelitian ini dapat
penjualan dengan rata-rata setiap elemen modal kerja yang diteliti untuk
kerja.
hari dalam satu tahun dengan perputaran setiap modal kerja. Periode
modal kerja dalam hari bertujuan untuk mengetahui berapa hari dana
mengendap pada kas, berapa lama dana dapat tertagih, dan mengetahui
hari dalam satu tahun dengan total lama terikatnya dana, hal ini
Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik analisis
ditinjau dengan metode cross section. Cross Section, yaitu perbandingan data
keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan atau industri yang sejenis serta
180
Periode Kas= x 1 hari
Perputaran Kas
180
Periode Piutang= x 1 hari
Perputaran Piutang
180
Periode Persediaan= x 1 hari
Perputaran Persediaan
BAB V
dengan pedagang lokal yang memiliki toko dengan paket kerja sama
yang sudah ada. Dengan demikian, bisa dipastikan dalam ritel modern
ini, mayoritas produk yang dijual adalah produk karya Usaha Mikro
lokal.
4.1.2 Analisis
Penjualan
P erputaran Kas Januari= x 1 kali
Kas
940.390 .678
¿ x 1 kali
222.150 .163
¿ 4 , 2kali
30
Lamanya Perputaran Kas Januari=
Perputaran kas
30
¿
4.2
=7
Penjualan
Perputaran Kas Februari= x 1 kali
Kas
749.536 .585
¿ x 1kali
438.042 .526
¿ 1 ,7 kali
30
Lamanya Perputaran Kas Februari=
Perputaran kas
30
¿
1.7
= 18
Penjualan
Perputaran Kas Maret= x 1 kali
Kas
740.963 .485
¿ x 1kali
390.893.124
¿ 1 , 9 kali
30
Lamanya Perputaran Kas Maret=
Perputaran kas
30
¿
1.9
= 16
41
Penjualan
Perputaran Kas April= x 1kali
Kas
822.906 .033
¿ x 1 kali
503.566 .572
¿ 1 , 6 kali
30
Lamanya Perputaran Kas April=
Perputaran kas
30
¿
1.6
= 18
Penjualan
Perputaran Kas Mei= x 1 kali
Kas
911.936.047
¿ x 1 kali
483.641 .219
¿ 1 , 6 kali
30
Lamanya Perputaran Kas Mei=
Perputarankas
30
¿
1.6
= 16
Penjualan
Perputaran Kas Juni= x 1 kali
Kas
660.234 .336
¿ x 1 kali
510.468 .888
¿ 1 ,3 kali
30
Lamanya Perputaran Kas Juni=
Perputaran kas
30
¿
1.3
= 23
42
Penjualan
Perputaran Piutang= x 1 kali
Rata−rata Piutang
¿ 1 ,2 kali
180
Lama Perputaran Piutang=
Piutang rata−rata
180
¿
1.2
¿ 150
Penjualan
Perputaran persediaan= x 1 kali
Rata−rata persediaan
¿ 4 ,1 kali
180
Lama Perputaran persediaan=
Perputaran persediaan
180
¿
4.1
¿ 43.9
antara jumlah hari dalam satu tahun dengan perputaran setiap modal
berapa hari dana mengendap pada kas, berapa lama dana dapat
180
Periode Kas= x 1 hari
Perputaran Kas
180
¿ x 1 hari
11, 4
¿ 16 hari
180
Periode Piutang= x 1 hari
Perputaran Piutang
180
¿ x 1 hari
1 ,2
¿ 150 hari
180
Periode Persediaan= x 1 hari
Perputaran Persediaan
180
¿ x 1hari
4,1
¿ 44 hari
jumlah hari dalam satu tahun dengan total lama terikatnya dana, hal
Rp. 32.326.984.525
4.2 Pembahasan
maka dapat diketahui bahwa perputaran unsur-unsur modal kerja pada periode
1. Perputaran kas pada bulan Januari s/d Juni tahun 2019 adalah 11,4 kali
adalah 16 hari didapat dari hasil bagi 180 dibagi kecepatan perputaran kas.
180 merupakan asumsi periode yang dipakai dalam 6 bulan dari Januari
2. Kecepatan perputaran piutang pada periode Januari s/d Juni tahun 2019
adalah 1,2 kali didapat dari perhitungan dengan cara penjualan periode
Januari s/d Juni tahun 2019 sebesar Rp. 4.828.967.164 dibagi rata-rata
150 hari didapat dari hasil bagi 180 dibagi kecepatan perputaran piutang.
180 merupakan asumsi periode yang dipakai dalam 6 bulan dari Januari
3. Kecepatan perputaran persediaan pada periode Januari s/d Juni tahun 2019
adalah 4,1 kali didapat dari perhitungan dengan cara harga penjualan
periode Januari s/d Juni tahun 2019 sebesar Rp. 4.825.967.164 dibagi rata-
persediaan adalah 43,9 hari didapat dari hasil bagi 180 dibagi kecepatan
diketahui, maka total kecepatan perputaran modal kerja yang terdiri dari kas
dan bank, piutang dan persediaan periode Januari s/d Juni 2019 dihitung
dengan cara 180 dibagi 166 yang merupakan hasil perhitungan lamanya
perputaran kas 16 hari ditambah perputaran piutang 150 hari, dan ditambah
perputaran unsur-unsur modal kerja periode Januari s/d Juni tahun 2019
adalah 0,89 kali yang berarti periode total kecepatan perputaran unsur-unsur
modal kerja pada PT. HYDRO PERDANA RETAILINDO di Mataram, hal ini
lamanya rata-rata dana terikat dalam modal kerja tidak terlalu lama, yang
berarti perputaran modal kerja perusahaan semakin tinggi dan semakin cepat
sehingga dana atau kas, piutang dan persediaan yang diinvestasikan dalam
kerja dan menghasilkan laba juga akan meningkat, semakin tinggi laba maka
mengetahui dan menguji apakah modal kerja yang tersedia pada PT. Hydro
maka dapat dilihat dari kebutuhan modal kerja yang dibutuhkan selama
Januari s/d Juni sebesar Rp. 30.074.866.515. Analisis kebutuhan modal kerja
perencanaan modal kerja yang tepat, cermat dan teliti demi kelancaran
kegiatan operasional perusahaan dimasa yang akan datang karena modal kerja
perusahaan.
47
BAB V
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
Rp 32.326.984.525
2. Terdapat selisih lebih yang signifikan yaitu sebesar Rp 27.526.104. Hal ini
3. Kecilnya tingkat total kecepatan perputaran modal kerja yang terdiri dari
kas (bank), piutang dan persediaan yaitu sebesar 0,89 kali menyebabkan
menyebabkan modal kerja yang terikat pada waktu yang cukup lama untuk
modal kerja untuk digunakan segera dalam siklus usaha atau kegiatan
perusahaan.
5.2 Saran
penggunaan modal kerja yang baik, dan perusahaan harus bisa melakukan
48
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Teori Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi
Aksara.