Anda di halaman 1dari 8

Analisis Pengendalian Kas Dan Persediaan ………………………………………………………………………Wahyu Tri Putranto

ANALISIS PENGENDALIAN KAS DAN PERSEDIAAN TERHADAP EFISIENSI


MODAL KERJA PADA PT. BRAJA MUKTI CAKRA

Wahyu Tri Putranto


STIE Mulia Pratama

ABSTRAK
Pengendalian kas dan persediaan dalam pengelolaan modal kerja untuk mengukur keberhasilan operasi usaha
perusahaan sangat diperlukan. Kas sebagai uang tunai merupakan alat pembayaran yang sangat likuid maka
dibutuhkan pengendalian secara sistematik untuk menghindari penyalahgunaan dan penyimpangan dana
operasi usaha perusahaan sekaligus untuk mengukur kinerja dan produktivitas modal kerja yang dioperasikan
perusahaan. Persediaan merupakan kekayaan perusahaan yang harus dikelola dengan baik untuk menjaga
kesinambungan dan penghentian operasi usaha perusahaan. Pengelolaan persediaan dilakukan untuk
mengukur tingkat keberhasilan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan. Setiap manajemen
perusahaan haruslah dapat memelihara dan menjaga tingkat modal kerja yang memuaskan dan efisien, agar
operasional perusahaan dapat terjamin kelangsungan aktivitasnya dengan mencapai profit yang diharapkan.
Supaya mendapatkan gambaran mengenai perkembangan keuangan yang berkaitan dengan modal kerja, maka
diperlukan analisa-analisa rasio keuangan terhadap data keuangan pada PT. Braja Mukti Cakra. Hasil dari
analisa sangat penting bagi perusahaan dalam menilai prestasi masa lalu dan serta menetapkan kebijaksanaan
yang akan diambil pada masa depan. Dengan melihat pada analisa modal kerja kuantitatif dan kualitatif serta
analisa rasio keuangan cash turn over, inventory turn over, working capitan turn over, woriking capital to total
assets dan return on investmen. Bahwa perubahan modal kerja yang meningkat membawa dampak yang
signifikan terhadap efisiensi dan kinerja keuangan.

Kata kunci : kas, persediaan, analisa rasio keuangan,

ABSTRACT
Cash and inventory control in working capital management to measure the success of the company's business
operations is needed. Cash as cash is a very liquid payment instrument, so systematic control is needed to avoid
misuse and irregularities in the company's business operating funds as well as to measure the performance and
productivity of working capital operated by the company. Inventory is the company's wealth that must be
managed properly to maintain continuity and termination of the company's business operations. Inventory
management is carried out to measure the level of success of the company in carrying out company operations.
Every company management must be able to maintain and maintain a satisfactory and efficient level of working
capital, so that the company's operations can be guaranteed of the continuity of its activities by achieving the
expected profit. In order to get a picture of financial developments related to working capital, it is necessary to
analyze financial ratios of financial data at PT. Braja Mukti Cakra. The results of the analysis are very important
for companies in assessing past achievements and in setting policies to be taken in the future.
By looking at quantitative and qualitative working capital analysis and analysis of financial ratios of cash turn
over, inventory turn over, working capitals turn over, woriking capital to total assets and return on investment.
That an increase in working capital changes has a significant impact on financial efficiency and performance.

Keywords: cash, preparation, financial ratio analysis

I. PENDAHULUAN secara menyeluruh dikawasan Asia Pasipik pada


Latar Bekakang tahun 2020, sedang perdagangan bebas
Sistem perekonomian dunia dewasa ini, dimana dilingkungan Negara ASEAN (AFTA) yang telah
transaksi ekonomi tidak lagi dihambat oleh batas berlaku efektif pada tahun 2003. Situasi ini tidak
teritorial Negara, efisiensi dan kemampuan bersaing memberikan alternaive lain bagi Indonesia , kecuali
dalam pasar internasional maupun dalam pasar harus mampu menghasilkan produk yang
domestic semakin signifikan. Kondisi ini diperkuat mempunyai daya saing dalam menembus pasar
dengan kesepakatan umum perdagangan dan tariff global dan mampu membendung merajalelanya
multilateral, deklarasi APEC yang mencetuskan barang impor menguasai pasar domestic. Oleh
pemberlakuan perdagangan bebas dan investasi karena itu Indonesia harus memacu efisiensi

TEDC Vol. 14 No. 1, Januari 2020 74


Analisis Pengendalian Kas Dan Persediaan ………………………………………………………………………Wahyu Tri Putranto

disegala aspek perekonomian nasional, baik swasta mempunyai kas dalam jumlah besar tidak berarti
maupun pemerintah. perusahaan baik. Hal ini desebabkan adanya uang
Tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh yang menganggur dalam perusahaan, ini berarti
keuntungan yang maksimal. Untuk itu perusahaan perusahaan telah mengorbankan rentabilitasnya.
memerlukan perencanaan, pengorganisasian, Padalah uang dapat diinvestaskan yang tentunya
pengkoordinasian dan pengarahan serta akan meningkatkan bagi peruahaan. Sebaliknya,
pengendalian yang memadai terhadap semua apabila perusahaan mempunyai kas sedikit juga
sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan, salah tidak berarti baik. Karena perusahaan akan
satu sumber daya ekonomi yang dimiliki mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban-
perusahaan yang selalu menarik perhatian adalah kewajibannya yang segera harus dibayar , berarti
kas karena mengingat bahwa dan bentuk dan perusahaan terganggu kelancaran operasinya.
sifatnya likuid dan transfaran.
Perusahaan membutuhkan kas, dengan adanya Ada tiga informasi didalam menyediakan kas
kas maka dapat melancarkan kegiatan operasional, yang efisien yaitu :
oleh karena itu kas penting bagi perusahaan 1. Saldo kas awal, segala jenis kas karena harus
menurut Douglas Garbout (2001:93). Karena; diperhitungkan apabila jumlahnya besar,
1. Bahwa kas merupakan aktiva pilihan terakhir. angka-angka yang tidak besar harus
Begitu perusahaan menginvestasikan dalam dikesampingkan
persediaan atau barang dalam proses, 2. Besarnya kas yang diharapkan akan diterima,
memperbolehkan para pelanggan untuk dimana penerimaan utama perusahaan adalah
membayar beberapa waktu kemudian, mala dari penjualan, naik tunai maupun kredit, selain
sebenarnya perusahaan tersebut meningkatkan itu juga penerimaan dari aktiva jangka panjang
sumber dayanya. Dalam hal ini akan ada yang dijual ataupun dari penambahan modal
tenggang waktu sebelum aktiva tersebut dapat 3. Besarnya pembayaran yang diharapkan,
digunakankembali. Dengan demikian jumlah pembayaran untuk jangka pendek biasanya
alternative yang tersedia bagi manajer tidaklah untuk perlengkapan dan pembayaran gaji dan
banyak, bahkan mungkin satu aktiva dapat upah, sedangkan biaya yang timbul dari
digunakan untuk satu hal jangka panjang misalnya pembayaran
2. Kas adalah satu titik bertemunya permintaan deviden, tetapi sifatnya tidak rutin.
dan penawaran sumber daya . Begitu suatu
perusahaan melakukan kegiatan Atas dasar uraian tersebut diatas, maka penulis
usahanya.membeli atau membuat barang dan tertarik untuk mengambil objek penelitian
jasa , menjual dan mengirimnya kepelanggan, mengenai kas dengan judul “ Analisis Pengendalian
menerima kredit dari pemasok dan memberikan dan Persediaan Terhadap Efisiensi Modal Kerja
kredit kepada pelanggan, maka secara terus pada PT Braja Mukti Cakra.
menerus akan selalu terjadi permintaan dan PT. BRAJA MUKTI CAKRA yang didirikan Akta
penawaran karena untuk investasi. Notaris Adlan Yulizar SH, No. 34 tanggal 24 Januari
1986, semula bentuk perseroan terbatas dengan
Menurut Alex S. Nitisemito (1999:89) nama PT. Bekasi Machinery Company , tanggal 17
mengatakan kas adalah : Maret 1987 berganti nama menjadi PT. BRAJA
“Setiap perusahaan harus mempunyai MUKTI CAKRA. Pendirian perusahaan telah disetujui
persediaan kas, sebab sulit atau tidak mungkin bagi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
perusahaan untuk menjalankan usahanya tanpa dalam suratnya No. 57/J/PMDN/1986 tertanggal 10
adanya persediaan uang kas”. April 1986. Akte Pendirian dan perurubahan nama
Dari definisi diatas jelas bahwa perusahaan telah disahkan oleh Mentri Kehakiman Republik
harus memiliki uang kas , karena kas merupakan Indonesia dalam surat Keputusan No. C2-
alat yang paling likuid didunia. Dengan kas hamper 2214.HT.0.01 tahun 1987 tertanggal 17 Maret
semua kebutuhan dalam keadaan normal dapat 1987
dipenuhi dan dengan adanya kas , perusahaan PT. BRAJA MUKTI CAKRA adalah anak
dapat melakukan aktivitas yang diinginkan, seperti perusahaan PT. Bakrie Tosanjaya bergerak dalam
membangun gedung , membayar gaji karyawan, bidang Foundry dan PT. Krama Yudha Tiga Berlian
membayar hutang-hutang dan lain sebagainya. Motors salah satu agen penjualan resmi kendaraan
Kas yang ada diperusahaan harus dapat Mitsubishi di Indonesia. Komposisi kepemilikan
disesuaikan , dalam arti tidak terlalu besar dan modal saham 50% PT. Bakrie Tosanjaya dan 50%
tidak terlalu kecil, karena apabila perusahaan yang PT. Krama Yudha Tiga berlian Motors. Maksud dan

TEDC Vol. 14 No. 1, Januari 2020 75


Analisis Pengendalian Kas Dan Persediaan ………………………………………………………………………Wahyu Tri Putranto

tujuan perusahaan ini adalah membuat suku dengan pengendalian kas dan persediaan terhadap
cadang kendaraan bermotor berpresisi tinggi untuk modal kerja. Adapun rasio-rasio keuangan yang
seluruh kategori kendaraan , usaha yang utama akan dipergunakan dalam menganalisa data-data
pemrosesan Brake Drum, Fly whell dan HUB. keuangan, untuk mengukur pengendalian kas dan
Perusahaan membeli bahan baku casting dari PT. persediaan terhadap modal kerja pada PT. BRAJA
Bakrie Tosanjaya dan menjual produksinya ke PT. MUKTI CAKRA :
Krama yudha Tiga Berlian Motors salah satu
pemegang saham. 1. Cash Turn Over (CTO) Ratio adalah rasio untuk
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengukur kemampuan dana yang tertanam
mengambil permasalahan mengenai dalam kas berputar yang di akibatkan oleh
1. Apakah pengendalaian kas mempunyai penjualan
pengaruh terhadap efisiensi modal kerja pada 2. Inventory Turn Over (ITO) Ratio adalah rasio
PT. BRAJA MUKTI CAKRA ? untuk mengukur kemampuan persediaan
2. Apakah persediaan mempunyai pengaruh barang berputar dari penentuan harga pokok
terhadap efisiensi modal kerja pada PT. penjualan perusahaan.
BRAJA MUKTI CAKRA ? 3. Working Capital Turn Over (WCTO) Ratio
3. Apakah pengendalian kas dan persediaan adalah rasio untuk mengukur kemampuan
mempunyai pengaruh terhadap efisiensi modal modal kerja dalam berputar dari penjualan
kerja? yang terjadi.
4. Working Capital Total Assest (WCTA) adalah
Berdasarkan pokok permasalahan tersebut rasio untuk mengukur kemampuan modal kerja
diatas, maka penulis melakukan perumusan yang berputar dari total aktiva yang tersedia.
masalah sebagai berikut : jika pengendalian kas 5. Rate On Investment (ROI) adalah rasio untuk
dan persediaan dijalankan dengan tetap dan mengukur kemampuan perusahaan dalam
benar maka akan meningkatkan efisiensi Modal menghasilkan laba bersih setelah pajak dari
kerja pada PT. BRAJA MUKTI CAKRA. total aktiva yang tersedia.
Dalam penelitian ini permasalahan hanya
dibatasi pada lingkup pengendalian kas dan Adapun kondisi keuangan PT. BRAJA MUKTI
persediaan. Bagaimana PT X mengelola sumber CAKRA dapat dianalisa dengan rasio-rasio keuangan
daya kas dan persediaan dan pengaruhnya diatas mengenai pengendalian kas dan persediaan
terhadap efisiensi modal kerja pada PT. BRAJA terhadapap modal kerja..
MUKTI CAKRA. Untuk itu penulis membuat berbagai
analisa tentang kas, persediaan dan modal kerja II. KAJIAN PUSTAKA
diantarnya dengan menganalisa laporan keuangan . Modal Kerja sebagai Unsur Aktivitas
Untuk mendapatkan gambaran mengenai Perusahaan
perkembangan perusahaan, maka diperlukan Pemahaman arti modal kerja sangat erat
analisa-analisa rasio keuangan terhadap keuangan hubungannya dalam rangka menghitung kebutuhan
dari perusahan bersangkutan. Hal ini sangat modal kerja. Pada hakekatnya kebutuhan modal
bermanfaat sekali bagi manajer keuangan, kerja adalah pemenuhan dana jangka pendek.
pimpinan perusahaan dan tentunya bagi Modal kerja arti luas adalah yang dipergunakan
penganalisaan sendiri. Sehingga dapat mengetahui untuk membiayai perusahaan setiap harinya.
keadaan dan perkembangan keuangan dari Menurut Pendapat Wilson Clive (2002 :313)
perusahaan yang bersangkutan dan akan dapat dalam bukunya “ Introduction of Financial
diketahui hasil-hasil keuanga yang telah dicapai Management”.
diwaktu-waktu dan waktu yang sedang berjalan. “ Working capital include current assets and current
Apakah perusahaan semakin maju atau lialibilities : That is net working is the amount by
semakin mundur dan apakah kelemahan-kelemahan wich current assets axceed current liabilities. Modal
perusahaan dibandingkan keuangan selama ini kerja kotor adalah harta lancar dari perusahaan,
dibenahi telah memperlihatkan hasil yang cukup sedangkan modal kerja bersih adalah harta lancar
baik, hasil-hasil analisa itu sangat penting artinya dikurangi hutang lancar.”
bagi penyusunan rencana dan kebijaksanaan Berdasarkan definisi tersebut diatas dapat
keuangan yang perlu dilakukan diwaktu yang akan dikatakan bahwa modal kerja adalah harta lancar
dating. perusahaan yang dapat digunakan dalam rangka
Namun dalam hal ini penulis membatasi diri menyelenggarakan kegiatan operasional
pada rasio-rasio keuangan yang berhubungan

TEDC Vol. 14 No. 1, Januari 2020 76


Analisis Pengendalian Kas Dan Persediaan ………………………………………………………………………Wahyu Tri Putranto

perusahaan, yang menyangkut kas, surat-surat kas yang bergerak sehingga dapat meningkatkan
berharga, piutang dan persediaan. aktivitas kegiatan yang berhubungan dengan
Modal kerja terdiri dari dua bagian yaitu modal kepemilikan kas. Pengelolaan modal kerja
kerja kotor (gross working capital) adalah yang berhubungan dengan perkiraan aktiva lancar dan
merupakan keseluruhan aktiva lancar perusahaan hutang lancar perusahaan. Efisiensi dalam
dan modal kerja bersih ( net working capital) yang manajemen modal kerja sangat diperlukan untuk
merupakan selisih antara lancar dengan hutang menjamin kelangsungan atau keberhasilan jangka
lancar. panjang dan untukmencapai tujuan perusahaan
Disamping itu modal kerja merupakan faktor secara keseluruhan yang dalam hal ini
yang paling penting untuk menjunjung seluruh memperbesar kekayaan bagi perusahaan.
kegiatan operasional sehari-hari perusahaan. Untuk penulisan ini penulis menggunakan
metode pengumpulan dan analisa data untuk
Kerangka Pemikiran mendapatkan informasi dan menganalisanya.
Efisiensi modal kerja dalam suatu organisasi
dapat dilaksanakan dengan memanfatkan Teknik Pengumpulan data
pengendalian kas dan persediaan mengingat Dalam penulisan ini penulis menggunakan
efisiensi modal kerja berhubungan erat dengan pengumpulan data sebagai berikut :
struktur keuangan, sementara pengendalian kas a. Penelitian kepustakaan (library research)
dan persedian adalah. Kas adalah satu titik Dengan metode ini penulis menggunakan dan
bertemunya permintaan dan penawaran sumber memanfaatkan buku-buku bacaan sebagai
daya . Begitu suatu perusahaan melakukan sumber literatur untuk menambah wawasan
kegiatan usahanya.membeli atau membuat barang dalam penulisan ini
dan jasa , menjual dan mengirimnya kepelanggan, b. Penelitian lapangan (field Research)
menerima kredit dari pemasok dan memberikan Untuk mengembangkan penggunaan metode
kredit kepada pelanggan, maka secara terus diatas diperlukan penelitian lapangan sebagai
menerus akan selalu terjadi permintaan dan objek yang akan diteliti dencan cara sebagai
penawaran karena untuk investasi Bila semakin berikut :
baik Pengendalian kas kualitas informasi akuntansi 1. Obeservasi (observation)
akan dapat meningkatkan kualitas pengendalian Teknik yang dilakukan dengan
manajemennya. Dijabarkan sebagai berikut : mengadakanpengamatan secara teliti serta
pencatatan secara sistematis terhadap
objek penelitian secara langsung untuk
memperoleh data yang bersifat primer
X1 maupun sekunder
2. Wawancara (interview)
Y Teknik ini dilakukan dengan cara
mengadakan tanya jawab dengan pihak-
X2
pihak terkait guna memperoleh data-data
yang dibutuhkan yang berhubungan
dengan objek penelitian

Keterangan : Analisis Data


Y = Modal Kerja Berdasarkan data yang diperoleh dari
X1= Pengendalian Kas pengumpulan data, selanjutnya penulis akan
X2= Pengendalian Persediaan menganalisis data tersebut dengan menggunakan :
a. Analisis Kualitatif
Metode ini digunakan untuk memberikan
III. METODELOGI PENELITIAN
penjelasan terhadap hasil dari data-data yang
Untuk mengetahui bagaimana hubungan
telah diolah untuk diperbandingkan dengan
Pengendalian kas dan persediaan dengan efisiensi
teori-teori yang berkaitan dengan referensi
modal kerja, Kas sangat likuid maka kepemilikannya
yang tepat
harus baik, oleh sebab itu dengan memiliki uang
b. Analisa kuantitatif
kas yang optimal dan memiliki uang kas maksimal
Metode yang digunakan analisa rasio keuangan
maka perusahaan dapat mengetahui besarnya uang
untuk mengukur efisiensi meliputi :

TEDC Vol. 14 No. 1, Januari 2020 77


Analisis Pengendalian Kas Dan Persediaan ………………………………………………………………………Wahyu Tri Putranto

1. Cash Turn Over (CTO) Tabel 1. Jadwal penelitian


Dengan semakin tinggi cash turn over, Waktu Januari Pebruari Maret
maka semakin baik, karena ini berarti Pokok Minggu Ke Minggu ke Minggu ke
semakin tinggi efisiensi dalam Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
menggunakan kasnya. Untuk menghitung
cash turn over ini menggunakan formula : Persiapan X X X
Studi Pustaka X X X
Penyusunan X X X
proposal
Seminar X
2. Inventory Turn Over Ratio (ITO) Proposal
Rasio ini dipergunakan untuk mengukur Pengumpulan X X
kemampuan perusahaan dalam data
Pengolahan X X
memutarkan persediaan dengan penjualan
data
yang dilakukan dari harga pokok
Interpretasi X X
penjualan terhadap perubahan modal data
kerja. Seminar hasil X X
penelitian
Perbaikan X

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


3. Working Capital to Total Ratio (WCTA)
Analisa Pengendalian Kas
Rasio yang digunakan untuk mengukur
Dalam kegiatan sehari-harinya dalam
modal kerja terhadap total aktiva yang
pengelolaan uang perusahaan, PT. BRAJA MUKTI
tersedia dalam perusahaan.
CAKRA mempercayakan kepada divisi keuangan
yaitu manajer keuangan dan bawahanya yang
menempati bagian masing-masing seperti yang
terlihat pada bagan struktur organisasi perusahaan.
Dimana dalam bagan tersebut dijelaskan dengan
rinci tugas dan tanggung jawab masing-masing
4. Working Capital Turn Over (WCT) divisi dan bawahan sehingga dimungkinkan tidak
Rasio yang digunakan untuk mengukur ada pekerjaan yang saling tumpang tindih
kemampuan modal kerja (netto) berputar Dalam transaksi yang berhubungan dengan
dalam suatu periode siklus kas (kas sycle). kegiatan kas perusahaan ada bagian yang
menanganinya yaitu bagian kasir dibawah
pengawasan supervisor keuangan. Bagian kasir
pada PT. BRAJA MUKTI CAKRAmemiliki tugas
mencatat seluruh transaksi mengenai penerimaan
kas dan pengeluaran kas, transakasi penerimaan
dan pengeluaran kas tersebut dibukukan oleh
5. Return on Investmen (ROI) bagian akunting. Bagian akunting juga membuat
Rasio yang menunjukkan kemampuan dari laporan – laporan kegiatan operasional dalam
modal yang diinvestasikan dalam bentuk laporan akuntansi. Sebagai bukti dari
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan transasksi kas yang dilakukan perusahaan maka
keuntungan netto setelah pajak. dibuat kwitansi dan bagian administrasi keuangan,
sebagai tanda bukti pembayaran. Sedangkan yang
melakukan penerimaan uang atas pembayaran
yang telah jatu tempo dilakukan oleh kolektor. Dan
tanggung jawab seluruh masalah keuangan
dipegang oleh manajer keuangan.
Menurut penulis pengendalian intern atas kas
Adapun waktu penelitian dilakukan sejak bulan telah dilakukan dengan baik dimana perusahaan
Desember 2007 sampai dengan Pebruari 2009. telah melukan pemisahan fungsi antara pemegang
kas dengan melakukan pencatatan dan penerimaan
serta pengeluaran kas, ini dimaksudkan untuk

TEDC Vol. 14 No. 1, Januari 2020 78


Analisis Pengendalian Kas Dan Persediaan ………………………………………………………………………Wahyu Tri Putranto

mencegah terjadinya penggelapan uang Pengendalian persediaan merupakan fungsi


perusahaan Perusahaan juga memiliki manajerial yang sangat penting, karena persediaan
pendelegasian wewenang dan tanggungjawab merupakan kekayaan perusahaan dalam bentuk
dalam pengelolaan kas. Prosedur pencatatan cukup barang. Hal ini perlu mendapat perhatian yang
memadai atas kas terbutkti dengan adanya kwitansi serius agar kondisi barang tersebut tidak
sebagai bukti –bukti yang cukup syah. mengalami perubahan terhadap kondisi barang
Bila jumlah tersebut terbukti cocok, maka tersebut seperti rusak, hilang atau menurun
kuasa kas (officer kas) menyerahkan sejumlah uang kualitasnya sehingga nilai persediaan barang
tersebut kepada kepala kasir. Dimana uang tersebut berkurang atau menurun. Pengelolaan
tersebut digunakan sesuai dengan keperluan persediaan hendaknya dilakukan secara cermat
modal kerja untuk keperluan sehari-hari. Keluar agar ketersediaan barang didalam gudang tetap
masuk uang kas menjadi bagian penting dalam sesuai dengan kebutuhan, karena bila perusahaan
mempengaruhi modal kerja. menamkan dananya terlalu besar pada persediaan
Jumlah uang kas pada periode tahun 2006 menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan.
sebesar Rp 33.854.234.233., pada tahun 2007 Begitupun jika perusahaan tidak mempunyai
menurun menjadi Rp.19.701.388.996 Adanya persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan
penurunan uang kas sebesar Rp biaya-biaya dari terjadinya kekurangan bahan dan
14.152.845.237.atau sama dengan 41% menghambat operasi usaha perusahaan.
penurunannya. Tetapi secara keseluruhan Hal ini Sistem pengendalian persediaan adalah
terlihat adanya peningkatan pada modal kerja serangkaian kebijakasanaan dan kegiatan yang
aktiva lancar dari sebesar Rp 43.682.707.133,-. memonitor tingkat persediaan dan menentukan
pada periode tahun 2006 menjadi sebesar Rp tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan
44.078.940.702,- pada tahun 2007 adanya persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan
peningkatan sebesar Rp 3416.233.569 adanya yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan
peningkatan atau sebesar 9.%. Hal ini menetapkan dan menjamin tersedianya sumber
menunjukkan bahwa perubahan kas sangat daya yang tepat. Dalam kuantitas yang tepat dan
mempengaruhi terhadap perubahan modal kerja. pada waktu yang tepat. Sistem pengendalian
Dimana analisis kas dengan menggunakan analisa bertujuan untuk meminimumkan biaya melalui
rasio kas dibandingkan dengan total aktiva. penenuan persediaan sesuai tingkat kebutuhan.
Besar persediaan pada periode 2006 yang terdapat
Tabel 2. Analisa pengendalian kas dalam neraca menunjukkan angka sebesar Rp.
Keterangan 2006 (X1) 2007 (X2) Naik 413.068.162,- meningkat menjadi sebesar Rp.
Rp. Rp. 14.705.331.112,- pada periode tahun 2007
Kas 33.854.234.233 19.701.388.996 dimana ada peningkatan Rp. 10.574.724.950,-
Total 70.071.160.286 72.938.943.676 atau 71 %.
Aktiva Peningkatan ini mendorong meningkatnya
Rasio 0,48 0,27 0,21 modal kerja sebesar Rp. 416.233.569,- atau sama
Sumber: Neraca PT. BRAJA MUKTI CAKRA dengan 9% dari tahun 2006 ketahun 2007.

Analisis kas pada tahun 2006 : Tabel 3. Pengendalian persediaan dan pengarunya
Rp. 33.854.234.233,- : Rp. 70.071.160.286,-= 0,48 Terhadap modal kerja
Sedangkan pada tahun 2007 : Keterangan 2006 2007 Naik
Rp. 19.701.388.996,- : Rp. 72.938.943.676,-= 0,27 (X1) (X2)
Terlihat adanya peningkatan sebesar 0,21 dari Persediaan 413.068.162 14.705.331.112 10.574.724.950
(71 %)
tahun 2006 ke tahun 2007 Total aktiva 43.682.707.133 44.078.940.702 416.233.569
lancar (9%)
Pengendalian Persediaan Sumber. Neraca PT. BRAJA MUKTI CAKRA
Persediaan barang sebagai elemen utama dari
modal kerja merupakan aktiva atau kekayaaan Pembahasan
perusahaan yang selalu dalam keadaan berputar, Berdasarkan hasil analisa pengendalian kas dan
dimana secara terus menerus mengalami persediaan terhadap efisiensi modal kerja.
perubahan. Penurunan besarnya investasi dalam Kemampuan kas tahun 2007 berputar rata-rata
persediaan merupakan masalah yang penting bagi 3,75 x lebih tinggi dibandingkan kas tahun 2006
perusahaan, karena persediaan mempunyai efek sebesar 1,40 x menunjukkan adanya peningkatan
yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. sebesar 2,35x . Menggambarkan kemampuan kas
TEDC Vol. 14 No. 1, Januari 2020 79
Analisis Pengendalian Kas Dan Persediaan ………………………………………………………………………Wahyu Tri Putranto

dalam memberikan kontribusi penghasilan dan c. Perputaran modal kerja pada tahun 2007
mendorong perputaran modal kerja sebesar 3,75 sebesar 1,87 x lebih besar dari dibanding
pada tahun 2007 dan 1,40 pada tahun 2006 dengan perputaran modal kerja tahun 2006
Kondisi persediaan dari hasil perhitungan yaitu sebesar 1,21 x. Menunjukkan bahwa
analisis Inventory Turn Over (ITO) menggambarkan modal dapat memberikan sumbangan
perputaran rata-rata persediaan tahun 2007 penghasilan sebesar 1,87 lebih besar
sebesar 3,99 x lebih kecil dibandingkan tahun 2006 dibandingkan tahun 2006 sebesar 1,21 x
sebesar 9,1 x . Menunjukkan bahwa kontribusi adanya peningkatan sebesar 0,066.
persediaan dalam tahun 2007 dapat memberikan d. Hasil perhitungan Working Capital to Total
penghasilan dan mendorong perputaran modal Assets (WTCA) tahun 2007 sebesar 0,53 atau
kerja sebesar 3,99 x dan tahun 2006 sebesar 9,1 x 53% dan tahun 2006 0,55 atau 55%.
Perputaran modal kerja pada tahun 2007 sebesar Menunjukkan modal kerja mampu berputar
1,87 x lebih besar dari dibanding dengan rata-rata pertahun terhadap total kekayaan
perputaran modal kerja tahun 2006 yaitu sebesar (aktiva) pada tahun 2007 sebesar 53% dan
1,21 x. Menunjukkan bahwa modal dapat 55% pada tahun 2006.
memberikan sumbangan penghasilan sebesar 1,87 e. Kinerja perusahaan dapat digambarkan dari
lebih besar dibandingkan tahun 2006 sebesar 1,21 hasil perhitungan rate on return, dimana hasil
x adanya peningkatan sebesar 0,066. pada tahun 2007 sebesar 0,060 atau 6% dan
Hasil perhitungan Working Capital to Total tahun 2006 sebesar 0,031 atau 3% .
Assets (WTCA) tahun 2007 sebesar 0,53 atau 53% menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan
dan tahun 2006 0,55 atau 55%. Menunjukkan dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak
modal kerja mampu berputar rata-rata pertahun dari total aktiva sebesar 0,060 atau 6% untuk
terhadap total kekayaan (aktiva) pada tahun 2007 tahun 2007 dan 0,031 atau 3% untuk tahun
sebesar 53% dan 55% pada tahun 2006. 2006.
Kinerja perusahaan dapat digambarkan dari
hasil perhitungan rate on return, dimana hasil pada Saran
tahun 2007 sebesar 0,060 atau 6% dan tahun Ada beberapa saran untuk manajemen
2006 sebesar 0,031 atau 3% . menunjukkan bahwa perusahaan yang kiranya dapat bermanfaat untuk
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba perkembangan PT. BRAJA MUKTI CAKRA sebagai
bersih setelah pajak dari total aktiva sebesar 0,060 berikut :
atau 6% untuk tahun 2007 dan 0,031 atau 3% a. Kas dan persediaan dalam mendorong modal
untuk tahun 2006. kerja adanya penurunan dari 2006 ke tahun
2007, maka manajemen keuangan perlu ada
V. KESIMPULAN DAN SARAN perbaikan dengan kinerja dan efisien keuangan
Kesimpulan perusahaan unuk lebih mendorong perputaran
Kesimpulan hasil dari analisis keuangan PT. kinerja modal kerja pada tahun mendatang.
BRAJA MUKTI CAKRA : b. Kemampuan modal kerja dalam menghasilkan
a. Kemampuan kas tahun 2007 berputar rata-rata pendapatan perlu ditingkatkan untuk lebih
3,75 x lebih tinggi dibandingkan kas tahun mendorong perputaran kekayaan perusahaan
2006 sebesar 1,40 x menunjukkan adanya melalui penjualan yang dilakukan.
peningkatan sebesar 2,35x . Menggambarkan c. Kinerja perusahaan yang digambarkan dalam
kemampuan kas dalam memberikan kontribusi perhitungan Rate on return menunjukkan
penghasilan dan mendorong perputaran modal penurunan maka untuk perusahaan perlu
kerja sebesar 3,75 pada tahun 2007 dan 1,40 adanya perbaikan peningkatan kinerja
pada tahun 2006. keuangan perusahaan.
b. Kondisi persediaan dari hasil perhitungan
analisis Inventory Turn Over (ITO) DAFTAR PUSTAKA
menggambarkan perputaran rata-rata Soemarso, 1995. Akuntansi Suatu Pengantar, Jilid
persediaan tahun 2007 sebesar 3,99 x lebih 1, Edisi Keempat, Rineke Cipta: Jakarta.
kecil dibandingkan tahun 2006 sebesar 9,1 x . Alex S, Nitisasmito.1999.Pembelanjaan Perusahaan.
Menunjukkan bahwa kontribusi persediaan Ghalisa Indonesia
dalam tahun 2007 dapat memberikan Arikunto, Suharsini.1997. Prosedur Penelitian Suatu
penghasilan dan mendorong perputaran modal Pendekatan Praktek. PT. Rineke Cipta Jakarta.
kerja sebesar 3,99 x dan tahun 2006 sebesar Bambang Riyanto.1997. Dasar-dasar Pembelanjaan
9,1 kali. Perusahaan. BPFE.

TEDC Vol. 14 No. 1, Januari 2020 80


Analisis Pengendalian Kas Dan Persediaan ………………………………………………………………………Wahyu Tri Putranto

Basu Swasta,” Pengantar Bisnis Modern”, Liberty Purwaningsih dan Moudy wrrouw ,” Anggaran
Yogyakarta, 2000 Perencanaan dan Pengendali Laba”, Salemba
Douglas Garbout,” Manajemen Kas”, LPPM, Jakarta Empat, 2000
2003 Ray H. Garrison ,” Akuntansi Manajemen”, Ak,
James C Van Horne “ Dasar-dasar Manajemen Group, Yogyakarta, 1998
Keuangan”, Erlangga Jakarta, 1999 Suad Husnan, “ Manajemen Keuangan teori dan
James D Wilson dan Jhon B. Campbel ,” Penerapan”, BPFE Yogyakarta, 2001
Controllership”, Erlangga 1999 Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, “Dasar-dasar
James A.F. Stoner dan R Edward Freeman,” Manajemen Keuangan” UPP AMP YKPN, 2001
Management”, Intermedia Jakarta 2001 S. Munawir,” Analisa Laporan Keuangan”, Liberty
J, Fred Weston dan Thomas E. Copeland,” Yogyakarta , 2002
Manajemen Keuangan”, Erlangga 1998 Zaki Bariawan, “Intermediate Accounting “, Liberty
Khamarudin Ahmad ,” Dasar-dasar Manajemen Yogyakarta, 2000
Modal Kerja “, Riene Cipta , Jakarta 1997

TEDC Vol. 14 No. 1, Januari 2020 81

Anda mungkin juga menyukai