Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)


Volume 16 No 1 April 2020
PENERAPAN METODE RGEC DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN DAN
KINERJA PT. BANKALTIMTARA
PERIODE TAHUN 2015 – 2019

Sabri Nurdin

sbnabdullah@gmail.com
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Samarinda
Jl. Cipto Mangunkusumo, Sungai Keledang, Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda, 75242
ABSTRACT
The good performance of bank is required to maintain public confidence so the health bank level is maintained.
This research’s purpose is to knowing and analyzing the health level and the performance of PT. Bankaltimtara.
using the approach of RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings and Capital) period of 2015-
2019. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. The result of this
research are assessment of performance and health levels on Risk Profile’s factors as measured by the ratio of
NPL and can be categorized as good, but in ratio of LDR was not good because it has a very high LDR.
Assessment of performance and health levels on Good Corporate Governance (GCG)’s factors overall can be
categorized as good. Assessment of performance and health levels on Earning’s factors that was measured
using ROA ratio can be be categorized as good categorized as good. The ratio of NIM can be categorized as
excellent. The Ratio of BOPO can be categorized as good Assessment of performance and health levels on
Capital’s factor that are measured using the CAR can be categorized as excellent

Keywords: Performance Bank, Bank Health Level, Risk Profile, Good Corporate
Governance, Earning, and Capital (RGEC) Method

ABSTRAK
Kinerja bank yang baik diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan bank
tetap terjaga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisis kinerja dan tingkat
kesehatan PT. Bankaltimtara. dengan menggunakan pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate
Governance, Earning, dan Capital.) periode 2015-2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil akhir dari penelitian ini adalah
penilaian kinerja dan tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara. pada faktor Risk Profile yang diukur dengan rasio
NPL secara keseluruhan dapat dikategorikan baik, sedangkan pada rasio LDR dapat dikategorikan baik.
Penilaian kinerja dan tingkat kesehatan pada faktor Good Corporate Governance (GCG) secara keseluruhan
dapat dikategorikan baik. Penilaian kinerja dan tingkat kesehatan pada faktor Earning yang diukur dengan
menggunakan Rasio ROA dapat dikategorikan baik. Rasio NIM dapat dikategorikan sangat baik. Rasio BOPO
dapat dikatagorikan bail. Penilaian kinerja dan tingkat kesehatan pada faktor Capital yang diukur dengan
menggunakan rasio CAR dapat dikategorikan sangat baik.

Kata Kunci : Kinerja Bank, Tingkat Kesehatan Bank, Metode Risk Profile, Good Corporate
Governance, Earning, dan Capital (RGEC)

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perbankan merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peran penting dalam
menggerakkan perekonomian nasional.Peran tersebut sesuai dengan tujuan perbankan
Indonesia yakni sebagai penunjang pelaksanaan pembangunan nasioanal dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan stabilitas nasional ke
arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 76


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, pembiayaan perbankan juga
mengalami peningkatan yang tajam.Kualitas pembiayaan juga menunjukkan kinerja yang
membaik dengan ditunjukkan oleh membesarnya porsi pembiayaan bagi hasil. Hingga akhir
kuartal pertama tahun 2015, pembiayaan mencapai lebih dari 16 triliun. Pembiayaan tersebut
berasal dari 3 bank umum dan 17 unit usaha Perbankan lainnya.Tiga bank tersebut adalah
Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BTPN Purnabakti. Berikut ini adalah tabel penghimpunan
dana dan penyaluran dana dan Tabel Dana Pihak ketiga (Giro,Tabungan dan Deposito).

Tabel 1. Giro,Tabungan dan Deposito pada BANKALTIMTARA Tahun 2015-2019


(Dalam Ribuan Rupiah)

Tahun Dana Pihak Ketiga Kredit yang diberikan

2015 15.741.713 16.330.536


2016 14.621.009 14.815.675
2017 15.687.512 14.073.082
2018 18.892.178 13.722.852
2019 21.695.444 18.892.178
Sumber : Bankaltimtara,2018
Berdasarkan pada tabel 1 diatas dijelaskan bahwa Penyaluran dana pihak ketiga dari
tahun 2015-2019 mengalami kenaikan setiap tahunnya. Penyaluran total kredit yang selalu
meningkat, menjadikan adanya suatu potensi resiko dari kredit macet bermasalah. Untuk itu
pihak manajeman perlu mengindentifikasi faktor penyebab dan memanage segala
kemungkinan yang terjadi.
Dalam hal ini manajeman perbankan konvensional melakukan analisis kinerja
keuangan untuk menilai kinerja dan kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan yang
sama yaitu pendekatan Risk profile, GCG, Earning dan Capital (RGEC).
Peringkat untuk kesehatan bank menjadi dasar untuk menentukan penilaian kinerja
keuangan perbankan. Perbankan konvensional dalam hal analisis kinerja keuangan untuk
menilai kesehatan bank menggunakan pendekatan yang sama yaitu pendekatan Risk
Profile,GCG, Earning dan Capital (RGEC).
.
Adapun indikator yang digunakan dalam menilai kesehatan bank yang merujuk pada
metode RGEC yaitu, profil risiko (risk profile ) akan menghitung faktor-faktor risiko perusahaan
dengan menggunakan non performing loan (NPL) sebagai proksi dari risiko kredit dan Loan
to Deposite Ratio (LDR) sebagai proksi dari risiko likuiditas, good corporate governance
(GCG) yang diperoleh dari hasil penerapan GCG dalam perusahaan, rentabilitas (earnings)
menggunakan rasio net interest margin (NIM) dan return on assets (ROA), permodalan
(capital) dengan menggunakan rasio capital adequacy ratio (CAR).

Rumusan masalah
Sehubungan dengan hal tersebut maka yang akan diangkat dalam penelitian ini Pada
PT Bankaltimtara dengan menggunakan metode RGEC selama Periode 2012-2019
1. Bagaimana penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau dari
Risk Profile pada tahun 2015-2019?
2. Bagaimana penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau dari
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 77
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020
Good Corporate Governance pada tahun 2015-2019?
3. Bagaimana penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau dari
Earnings pada tahun 2015-2019?
4. Bagaimana penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau dari
Capital pada tahun 2015-2019?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau
dari Risk Profile pada tahun 2015-2019.
2. Mengetahui penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau
dari Good Corporate Governance pada tahun 2015-2019.
3. Mengetahui penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau
dari Earnings pada tahun 2015-2019.
4. Mengetahui penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau
dari Capital pada tahun 2015-2019

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Bank
Bank adalah lembaga keuangan yang bergerak dibidang keuangan sebagai
penghimpun dana dan penyalur dana kepaada masyarakat melalui kredit. Menurut Martono
(2012:18), menyatakan definisi “Bank is a company which accept credit, but didn’t give credit”
(bank adalah badan usaha yang menerima kredit tetapi tidak memberikan kredit). Teori
Pierson ini menyatakan bahwa bank dalam operasionalnya hanya bersifat pasif saja, yaitu
hanya menerima titipan uang saja.Menurut Stuart dalam Hasibuan (2007:2), menyatakan
definisi “Bank is a company who satisfied otherss people by giving a credit with the money
they accept as a gamble to the other, eventhough they should supply the new money
Berdasarkan definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa bank adalah lembaga
keuangan yang bertugas menghimpun dana, menyalurkan dana kepada masyarakat.

Prinsip Bank
Menurut Lukman, 2003:20, pada dasarnya terdapat tiga prinsip yang harus
diperhatikan oleh bank, yaitu :
1. Likuiditas adalah prinsip dimana bank harus dapat memenuhi kewajibannya.
2. Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi. Bank yang solvable adalah bank yang manpu
manjamin seluruh hutangnya.
3. Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan lama selama
periode tertentu.
Fungsi Bank
Menurut Sudiyatno (2000:6), secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau
sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik fungsi bank sebagai
a) Agent of Trust
Kepercayaan merupakan suatu dasar utama kegiatan perbankan baik dalam hal
penghimpunan dana maupun penyetor dana. Dalam hal ini masyarakat akan
menitipkan dananya di bank apabila dilandasi unsur kepercayaan. Pihak bank juga
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 78
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020
akan menempatkan dan menyalurkan dananya kepada debitur atau masyarakat, jika
dilandasi dengan unsur kepercayaan.
b) Agent of Development
Disamping kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana bank juga memberikan
penawaran-penawaran atas jasa-jasa perbankan yang lain pada masyarakat. Jasa-
jasa yang diberikan bank erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat
secara umum.Jasa-jasa bank diantaranya adalah jasa pengiriman uang, jasa
penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian
penagihan.

Tingkat Kesehatan bank


Kesehatan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan, termasuk kesehatan
dalam sebuah lembaga. Semakin sehat sebuah lembaga maka semakin baik kinerja lembaga
tersebut, lembaga yang tidak luput dari penilaian kesehatan adalah bank. Kesehatan bank
merupakan kompetensi suatu bank yang mampu menjalankan aktivitasnya sesuai dengan
regulasi yang berlaku. Sehingga kesehatan bank menjadi hal yang penting bagi seluruh pihak
yang terkait dan memiliki kepentingan terhadap bank. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
No. 13 tahun 2011 Pasal 6 ,bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara
individual dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating) dengan
cakupan penilaian terhadap faktorfaktor sebagai berikut:
1. Profil Risiko (Risk Profile) Faktor Profil Risiko (Risk Profile) dilakukan penilaian
melalui risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam operasional
bank yang terdiri dari delapan risiko antara lain risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko hukum, risiko operasional, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan
risiko reputasi. Diantara delapan risiko tersebut, risiko kredit, risiko pasar dan
risiko likuiditas digunakan dalam penelitian ini. Ketiga faktor risiko tersebut
digunakan karena ketiganya dapat diukur dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif dan memiliki kriteria penetapan peringkat yang jelas. Rumus yang
dipakai dalam menghitung profil risiko yaitu Non Performing Loan, Interest Rate
ratio dan Loan to Deposit Ratio.

Kredit Bermasalah
NPL = -------------------------- x 100%
Total Kredit
(Sumber: Jumingan, 2011:245)

Total Kredit
LDR = --------------------------- x 100%
Dana Pihak Ketiga
(Sumber : SE No.13/24/DPNP/2011)

2. Good Corporate Governance (GCG) Good Corporate Governance merupakan


kumpulan hukum, peraturan dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat
mendorong sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan
nilai ekonomi dalam jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang
saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan (Arrafat, 2006:55). Metode
dalam penilaian Good Corporate Governance pada awalnya dianalisis
berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.09/12/DPNP tahun 2011. Analisis
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 79
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020
dalam surat edaran tersebut menggunakan kertas kerja self assessment Good
Corporate Governance yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Seiring
berjalannya waktu, Bank Indonesia kembali mengeluarkan Surat Edaran Bank
Indonesia No.15/15/DPNP tahun 2013 tentang Penilaian Good Corporate
Governance. Berdasarkan hal tersebut, sehingga dilakukan upaya perbaikan dan
peningkatan kualitas pelaksanaan Good Corporate Governannce, yang
mewajibkan bank secara berkala melakukan penilaian sendiri (self assessment)
secara komprehensif terhadap kecukupan pelaksanaan Good Corporate
Governance. Analisis Good Corporate Governance dikelompokkan dalam suatu
governance system yang terdiri dari 3 (tiga) aspek governance, yaitu governance
structure, governance procesess, dan governance outcome.

3. Rentabilitas (Earning) Rentabilitas adalah pengukuran yang digunakan untuk


mengukur kompetensi bank dalam meningkatkan pendapatannya dalam periode
yang telah ditentukan. Kegunaan pengukuran ini juga untuk dapat mengukur
prestasi bank dalam efisiensi usaha dan profitabilitas yang telah dicapai (Kasmir,
2015:49), Penilaian faktor rentabilitas dapat dihitung menggunakan 2 rumus yaitu
Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM)

Laba Sebelum Pajak


ROA = ------------------------------- x 100%
Rata-rata Total Aset
(Sumber: Siamat, 2005:213)
Laba Bersih
ROE = ------------------- x 100%
Ekuitas
(Sumber: Siamat, 2005:213)
Pendapatan Bunga Bersih
NIM = ------------------------------------------ x 100%
Rata-rata Total Aktiva Produktif
(Sumber: Siamat, 2005:213)

Total Beban Operasional


BOPO = -------------------------------------- x 100%
Total Pendapatan Operasional

(Sumber: Siamat, 2005:213)

4. Permodalan (Capital) Permodalan merupakan dana yang diinvestasikan oleh


pemilik pada waktu pendirian bank yang dimaksud untuk membiayai kegiatan
usaha bank (Abdullah, 2005:56). Faktor permodalan dapat diukur dengan
menggunakan rumus Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR adalah rasio yang
mengukur kecukupan modal suatu bank yang dihitung berdasarkan perbandingan
total modal dengan aktiva tertimbang menurut risiko.

Modal
Sosial Ekonomi dan Bisnis
CAR = x 100% Halaman 80
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020

(Sumber : SE No.13/24/DPNP/2011)

Pengertian Kinerja Keuangan


Kinerja adalah suatu usaha untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi perusahaan
dalam menghasilkan laba.Dengan adanya kinerja keuangan dapat dilihat prospek
perkembangan suatu perusahaan.perusahaan yang dikatakan berhasil adalah perusahaan
yang telah mencapai kinerja keuangan yang ditetapkan.
Menurut Bastian (2006:274) adalah gambaran pencapaian
pelaksanaan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi suatu
organisasi.Sedangkan menurut Fahmi (2011:2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.Kinerja
perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang
dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik
buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam
periode tertentu.
Pengukuran kinerja keuangan dilakukan bersamaan dengan proses analisis kinerja
keuangan. Analisis kinerja keuangan adalah suatu proses pengkajian proses kinerja
keuangan dengan melakukan peninjauan, perhitungan, dan pengukuran data keuangan serta
memberikan solusi terhadap masalah perusahaan pada suatu periode tertentu.

Metode RGEC
Penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan berdasarkan
risiko (Risk Based Bank Rating) merupakan penilaian yang komprehensif dan terstruktur
terhadap hasil integrasi antara profil risiko dan kinerja yang meliputi penerapan tata kelola
yang baik, rentabilitas, dan permodalan.

Penilaian Profil Resiko


Penilaian resiko inheren Penilaian Risiko inheren merupakan penilaian atas risiko
yang melekat pada kegiatan bisnis bank, baik yang dapat dikuantifikasikan maupun yang
tidak. Karakteristik risiko inheren bank ditentukan oleh faktor internal maupun eksternal,
antara lain strategi bisnis, karakteristik bisnis, kompleksitas produk dan aktivitas bank, industri
dimana bank melakukan kegiatan usaha, serta kondisi makro ekonomi. Penilaian atas risiko
inheren dilakukan dengan memperhatikan indikator yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

Penilaian Good Corporate Governance (GCG)


Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen Bank atas
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Prinsip-prinsip GCG dan fokus penilaian terhadap
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia mengenai
Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum No.8/4/PBI/2006 dengan memperhatikan karakteristik
dan kompleksitas usaha bank.

Penilaian Rentabilitas (Earnings), meliputi :

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 81


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020
a. evaluasi terhadap kinerja rentabilitas, sumber-sumber Rentabilitas, kesinambungan
(sustainability) rentabilitas, dan manajemen rentabilitas.
b. Penetapan peringkat faktor rentabilitas dilakukan berdasarkan analisis yang
komprehensif dan terstruktur terhadap parameter/indikator rentabilitas.
c. Penetapan faktor rentabilitas dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yakni peringkat 1,
peringkat 2, peringkat 3, peringkat 4, dan peringkat 5.

Penilaian Permodalan (Capital), meliputi :


a. Evaluasi terhadap kecukupan permodalan dan kecukupan pengelolaan permodalan
b. Dalam melakukan penilaian, bank perlu mempertimbangkan tingkat, trend, struktur,
dan stabilitas permodalan dengan memperhatikan kinerja peer group serta kecukupan
manajemen permodalan bank.
c. Parameter/indikator dalam menilai permodalan.

METODE PENELITIAN
Tingkat Kesehatan PT. Bankaltimtara. periode 2015-2019 yang telah diukur dengan Metode
Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital (RGEC). Penelitian ini
menggunakan analisis data sebagai berikut :
Analisis penerapan pendekatan Metode RGEC dalam menganalisis kinerja PT.
Bankaltimtara. periode 2015-2019 yang diukur dengan menggunakan 4 indikator yaitu:
1. Analisis Profil Risiko (Risk Profile)
a. Non Performing Loan (NPL)
Rasio kredit yang di proksikan dengan besarnya jumlah Non Performing Loan (NPL)
oleh Bankaltimtara dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 yang merupakan
perbandingan total pinjaman yang diberikan bermasalah dengan total pinjaman
diberikan pada dana pihak ketiga (DPK).
b. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio untuk mengukur total kredit terhadap
dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit yang terdapat dalam laporan
keuangan yang di publikasi oleh Bank Kaltimtara dari tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019

2. Analisis Good Corporate Governance (GCG) Sesuai dengan SE BI


No.15/15/DPNP/2013 tentang pelaksanaan GCG, penilaian faktor GCG dilakukan
dengan sistem self assessment (penilaian sendiri). Faktor penilaiannya meliputi:
1. Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
2. Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi
3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
4. Penanganan Benturan Kepentingan
5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
6. Penerapan Fungsi Audit Intern
7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Debitur Besar
(Large Exposures)
10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan
pelaksanaan GCG dan laporan Internal
11. Rencana Strategis Bank
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 82
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020
Pada penelitian ini, peneliti tidak melakukan perhitungan langsung pada faktor GCG
dikarenakan keterbatasan data yang dipublikasikan oleh bank sehingga peneliti menilai
faktor GCG dengan cara melihat hasil self assessment yang telah dipublikasikan oleh
bank.

3 Analisis rentabilitas
a. Return On Asset (ROA)
ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
laba secara keseluruhan. Rasio ROA dapat diukur dengan perbandingan antara laba
sebelum pajak terhadap total asset (total aktiva) yang terdapat dalam laporan
keuangan yang di publikasi oleh Bank Kaltimtara dari tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019. Semakin besar ROA suatu bank. Semakin besar pula tingkat keuntungan
yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan
aset.
b. Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan pada Bank
Kaltimtara dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri yang
terdapat dalam laporan keuangan yang di publikasi oleh Bank Kaltimtara dari tahun
2015 sampai dengan tahun 2019 .
c. Net Interest Margin (NIM)
Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen Bank Kaltimtara dalam mengendalikan biaya-biaya dan
mengelola aktiva produktif untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Data
digunakan terdapat dalam laporan keuangan yang di publikasi oleh Bank Kaltimtara
dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 .
d. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Biaya operasional terhadap pendapatan operasional merupakan rasio untuk
mengukur perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional.
Beban operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total bunga dan total beban
operasional lainnya. Sedangkan pendapatan operasional merupakan penjumlahan
dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya. Dari tahun
2015 sampai dengan tahun 2019 Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin tidak
efisien biaya operasional bank.

4 Analisis Permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR)


Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kecukupan modal pada Bank Katimtara atau dengan kata lain untuk menilai keamanan
atau kesehatan perusahaan dari sisi modal. Data digunakan terdapat dalam laporan
keuangan yang di publikasi oleh Bank Kaltimtara dari tahun 2015 sampai dengan tahun
2019 .

PEMBAHASAN
Risk Profile (Profile Resiko)
Resiko yang akan dinilai pada risk profile berdasarkan Surat Edaran BI
No.13/24/DPNP terdiri dari 8 faktor yaitu resiko kredit, resiko pasar, resiko likuiditas, resiko
perasional, resiko hukum, resiko stratejik, resiko kepatuhan dan resiko reputasi. Peneliti
melakukan penelitian terhadap resiko kredit dengan menggunakan rasio NPL (non performing
loan) dan resiko likuiditas dengan menggunakan rasio LDR (loan to deposite ratio) karena
kedua resiko tersebut memiliki penetapan peringkat.
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 83
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020

Tabel 1. Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bankaltimtara Ditinjau Dari


(Risk Profile (Profil Risiko)

Risk Profile PT. Bankaltimtara pada tahun 2015 berada di peringkat 1 karena dalam
mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang
dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong “rendah” selama periode waktu tertentu
di masa datang. Dan kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit “Sangat Sehat”
dengan rasio risiko kredit 1,98% dan rasio risiko likuiditas sebesar 103,74%.
Risk Profile PT. Bankaltimtara pada tahun 2016 berada di peringkat 2 karena dalam
mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang
dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong “rendah” selama periode waktu tertentu
Faktor Risk Rata-Rata
Tahun Profile Rasio Peringkat Kriteria Peringkat Keterangan
(%)

Risiko Kredit 1,98 1 Sangat


2015 Sehat 3/2= 1,5 Sangat Sehat
Risiko Likuiditas 103,7 2 Sehat
4
Risiko Kredit 2,00 2 Sehat
2016 4/2 = 2,0 Sehat
Risiko Likuiditas 101,3 2 Sehat
3
Risiko Kredit 1,87 1 Sangat
2017 Sehat 3/2 = 1,5 Sangat Sehat
Risiko Likuiditas 89,71 2 Sehat
Risiko Kredit 1,85 1 Sangat
2018 Sehat 3/2 = 1,5 Sangat Sehat
Risiko Likuiditas 72,64 2 Sehat
Risiko Kredit 2,42 2 Sehat
2019 4/2 = 2,0 Sehat
Risiko Likuiditas 69,42 2 Sehat
1,5 + 2,0 + 1,5 + 1,5 + 2,0=9,5
Peringkat Komposit 9,5/4 = 2,38 Sehat

di masa datang. Dan kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit “Sehat” dengan
rasio risiko kredit 2,00% dan rasio risiko likuiditas sebesar 101,33%.

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 84


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020
Risk Profile PT. Bankaltimtara pada tahun 2017 berada di peringkat 2 karena dalam
mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang
dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong “rendah” selama periode waktu tertentu
di masa datang. Dan kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit “Sangat Sehat”
dengan rasio risiko kredit 1,87% dan rasio risiko likuiditas sebesar 89,71%.
Risk Profile PT. Bankaltimtara pada tahun 2018 berada di peringkat 2 karena dalam
mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang
dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong “rendah” selama periode waktu tertentu
di masa datang. Dan kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit “Sangat Sehat”
dengan rasio risiko kredit 1,85% dan rasio risiko likuiditas sebesar 72,64%.
Risk Profile PT. Bankaltimtara pada tahun 2019 berada di peringkat 2 karena dalam
mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang
dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong “rendah” selama periode waktu tertentu
di masa datang. Dan kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit “Sehat” dengan
rasio risiko kredit 2,42% dan rasio risiko likuiditas sebesar 69,42%.

Sehingga penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau dari Risk Profile pada tahun
2015-2019 adalah “Sehat”. Hal ini menggambarkan bahwa PT. Bankaltimtara telah mengelola
risikonya yang timbul dari kegiatan usaha bank dengan baik.

Good Corporate Governance

Tabel 2. Penetapan Peringkat GCG PT. Bank Kaltimtara


Tahun 2015 - 2019
Tahun Peringkat Predikat
2015 1,08 Sangat Sehat
2016 1,53 Sehat
2017 2 Sehat
2018 2 Sehat
2019 2 Sehat

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh bahwa faktor GCG pada tahun 2015 yang
menunjukkan tata kelola perusahaan yang baik karena mengalami predikat dari sangat sehat
dan tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 mengalami penurunan menjadi sehat. Hal
tersebut terjadi karena peringkat tiap indikator GCG mengalami penurunan,.
Pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 nilai GCG tidak mengalami perubahan
menuju lebih baik namun tetap bertahan pada peringkat 2 dengan predikat sehat. Hal tersebut
terjadi karena kinerja manajemen yang tidak mengalami peningkatan menuju lebih baik,
meskipun begitu manajemen PT. Bankaltimtara telah berhasil bertahan dalam peringkat 2
dengan predikat sehat. Rencana strategis yang diterapkan oleh PT. Bankaltimtara yaitu From
Becoming A Leading Digital Bank. Berdasarkan hasil penilaian pada faktor GCG maka dapat
disimpulkan bahwa PT. Bankaltimtara memperoleh predikat Sehat.

Tabel 3. Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bankaltimtara Ditinjau Dari Earnings


(Rentabilitas)

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 85


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020

Earning dari PT. Bankaltimtara pada tahun 2015 berada di peringkat 2, rentabilitas
“Sehat” laba melebihi target, dan mendukung pertumbuhan permodalan Bank. Hal ini
dinyatakan dengan rasio ROA, ROE, NIM dan BOPO secara berturut-turut yaitu 1,56%,
10,35%, 6,03%, dan 85,30%.
Earning dari PT. Baltimtara pada tahun 2016 berada di peringkat 1, rentabilitas
“Sangat Sehat ” laba melebihi target, dan mendukung pertumbuhan permodalan Bank. Hal ini
dinyatakan dengan rasio ROA, ROE,NIM, dan BOPO secara berturut-turut yaitu 2,99%,
15,04%, 7,28%, dan 78,97%.
Earning dari PT. Bankaltimtara pada pada tahun 2017 berada di peringkat 1,
rentabilitas “Sangat Sehat” laba melebihi target, dan mendukung pertumbuhan permodalan
Bank. Hal ini dinyatakan dengan rasio ROA, ROE, NIM dan BOPO secara berturut-turut yaitu
2,72%, 11,27%, 7,325, dan 78,70%.
Faktor Rata-Rata
Tahun Risk Rasio Peringkat Kriteria Peringkat Keterangan
Profile (%)

ROA 1,56 1 Sangat Sehat


ROE 10,35 3 Cukup Sehat 8/4= 2,0 Sehat
2015 NIM 6,03 1 SangatSehat
BOPO 85,30 3 Cukup Sehat
ROA 2,99 1 Sangat Sehat
ROE 15,04 1 Sangat Sehat 4/4 = 1,0 Sangat Sehat
2016 NIM 7,28 1 Sangat Sehat
BOPO 78,97 1 Sangat Sehat
ROA 2,72 1 Sangat Sehat
ROE 11,27 3 Cukup Sehat 6/4 = 1,5 Sangat Sehat
2017 NIM 7,32 1 Sangat Sehat
BOPO 78,70 1 Sangat Sehat
ROA 2,40 1 Sangat Sehat
ROE 11,69 3 Cukup Sehat 6/4 = 1,5 Sangat Sehat
2018 NIM 5,42 1 Sangat Sehat
BOPO 71,91 1 Sangat Sehat
ROA 1,21 2 Sehat
ROE 6,64 3 Cukup Sehat 10/4 = 2,5 Sehat
2019 NIM 5,90 1 Sangat Sehat
BOPO 88,54 4 Kurang Sehat
Peringkat 2 + 1 + 1,5 + 1,5 + 2,5= 8,5 Sehat
Komposit 8,5/4 = 2,13
Earning dari PT. Bankaltimtara pada tahun 2018 berada di peringkat 1, rentabilitas
“Sangat Sehat” laba melebihi target, dan mendukung pertumbuhan permodalan Bank. Hal ini
dinyatakan dengan rasio ROA, ROE,NIM dan BOPO secara berturut-turut yaitu 2,40%,
11,69%, 5,42%, dan 71,91%.
Earning dari PT. Bankaltimta ra pada tahun 2019 berada di peringkat 2, rentabilitas
“Sehat” laba melebihi target, dan mendukung pertumbuhan permodalan Bank. Hal ini
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 86
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020
dinyatakan dengan rasio ROA, ROE, NIM dan BOPO secara berturut-turut yaitu 1,21%,
6,64%, 5,90%, dan 88,54%.
Sehingga penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau dari Earnings pada
tahun 2015-2019 adalah “Sehat” yang artinya laba melebihi target, dan mendukung
pertumbuhan permodalan Bank

Capital (Modal) atau Analisis Rasio Solvabilitas


Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan
dibiayai oleh hutang. Adapun perhitungan rasio solvabilitas dengan menggunakan
perhitungan Capital Adquecy Ratio (CAR) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung resiko,
misalnya kredit yang diberikan.

Tabel 4. Nilai Rasio CAR Bank Kaltim Tahun 2015 sampai 2019
Tahun Nilai Solvabilitas (CAR) Kriteria
2015 19,85% Sangat Sehat
2016 24,50% Sangat Sehat
2017 24,89% Sangat Sehat
2018 21,15% Sangat Sehat
2019 22,01% Sangat Sehat
Rata-rata 22,07% Sangat Sehat
CAR

Capital dari PT. Bankaltimtara pada tahun 2015, 2016, 2017, 20178 dan 2019
berturut-turut berada di peringkat 1, dengan kriteria “sangat sehat”. Hal ini menunjukkan
bahwa PT. Bankaltimtara memiliki kecukupan permodalan yang “sangat sehat” dan sangat
mampu mengantisipasi seluruh risiko yang dihadapi, dan disertai dengan pengelolaan
permodalan yang sangat kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha, dan kompleksitas
usaha PT. Bankaltimtara. Hal ini dinyatakan dengan rasio CAR tahun 2015-2019 berturut-
turut sebesar 19,85%, 24,50%, 24,89%, 21,15 dan 22,01%.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis kinerja keuangan pada Bank
Pembangunan Kalimantan Timur pada periode 2015 sampai dengan tahun 2019. Berikut hasil
kesimpulan dari Analisis Kinerja Keuangan Bank BPD Kaltim tahun 2015-2019 sebagai
berikut :

a. Tingkat Risk Profile (Profil Risiko) pada PT. Bankaltimtara Tahun 2015 adalah “Sangat
Sehat”, pada Tahun 2016 “Sehat”, pada Tahun 2017 “Sangat Sehat”, pada Tahun 2018
“Sehat”. Dan pada Tahun 2019 “ Sehat” Hal ini menggambarkan bahwa PT. Bankaltimtara
telah mengelola risikonya yang timbul dari kegiatan usaha bank dengan baik.
b. Tingkat Good Corporate Governance (GCG) pada PT. Bankaltimtara dari
b. tahun 2015 hingga tahun 2019 berturut-turut menempati peringkat 2 dengan kriteria “baik”,
berdasarkan hasil self assessment PT. Bankaltimtara yang diperoleh dari laporan tata
kelola perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa pada tahun 2015 hingga tahun 2019 PT.
Bankaltimtara melakukan manajemen yang baik dan mengikuti prinsip prinsip GCG sesuai
dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Peraturan Bank Indonesia.
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 87
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020
a. Tingkat Earnings (Rentabilitas) pada PT. Bankaltimtara dari tahun 2015hingga 2019
adalah “Sehat’,. Sehingga secara keseluruhan rentabilitas “Sehat”, laba melebihi target,
dan mendukung pertumbuhan permodalan Bank.
b. Tingkat Capital (Permodalan) pada PT. Bankaltimtara dari tahun 2015 hingga 2019 adalah
“Sangat sehat”. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bankaltimtara memiliki kecukupan
permodalan yang “sangat memadai” dan sangat mampu mengantisipasi seluruh risiko
yang dihadapi.

DAFTAR PUSTAKA

Djohan, Warma. 2000. Kredit Bank, Edisi 1. PT. Mutiara Sumber Widya: Jakarta Ensiklopedia
Umum. 2006. PT. Ictiar Baru Van House: Jakarta

Firdaus, Racmat dan Maya, Ariyanti. 2009. Manajemen Perkreditan Bank Umum: Teori,
Masalah, Kebijakan dan Aplikasi Lengkap dengan Analisis Kredit. Bandung:
Alfabelata.

Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Keuangan. Alfabelata: Bandung

Firdaus, Rachmat. 2003. Teori dan Analisa Kredit Serta KetentuanKetentuan Tentang
Beberapa Jenis Kredit. Punasarana Lingga Utama. Bandung

Firdaus, Rachmat & Maya Aryanti. 2003. Manajemen Perkreditan. Alfabeta: Bandung

Hadiprajitno, 2011. Prinsip-prinsip pemberian kredit dalam menyalurkan kredit pada PT. Bank
Mandiri Cabang Semarang. Skrispi UNDIP Semarang

Kasmir. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta

Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Liberti: Yogyakarta

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan Pembiayaan

Priyatno, Duwi. 2001. Analisis Statistik Data. Mediakom: Yogyakarta

Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 88

Anda mungkin juga menyukai