Sabri Nurdin
sbnabdullah@gmail.com
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Samarinda
Jl. Cipto Mangunkusumo, Sungai Keledang, Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda, 75242
ABSTRACT
The good performance of bank is required to maintain public confidence so the health bank level is maintained.
This research’s purpose is to knowing and analyzing the health level and the performance of PT. Bankaltimtara.
using the approach of RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings and Capital) period of 2015-
2019. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. The result of this
research are assessment of performance and health levels on Risk Profile’s factors as measured by the ratio of
NPL and can be categorized as good, but in ratio of LDR was not good because it has a very high LDR.
Assessment of performance and health levels on Good Corporate Governance (GCG)’s factors overall can be
categorized as good. Assessment of performance and health levels on Earning’s factors that was measured
using ROA ratio can be be categorized as good categorized as good. The ratio of NIM can be categorized as
excellent. The Ratio of BOPO can be categorized as good Assessment of performance and health levels on
Capital’s factor that are measured using the CAR can be categorized as excellent
Keywords: Performance Bank, Bank Health Level, Risk Profile, Good Corporate
Governance, Earning, and Capital (RGEC) Method
ABSTRAK
Kinerja bank yang baik diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan bank
tetap terjaga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisis kinerja dan tingkat
kesehatan PT. Bankaltimtara. dengan menggunakan pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate
Governance, Earning, dan Capital.) periode 2015-2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil akhir dari penelitian ini adalah
penilaian kinerja dan tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara. pada faktor Risk Profile yang diukur dengan rasio
NPL secara keseluruhan dapat dikategorikan baik, sedangkan pada rasio LDR dapat dikategorikan baik.
Penilaian kinerja dan tingkat kesehatan pada faktor Good Corporate Governance (GCG) secara keseluruhan
dapat dikategorikan baik. Penilaian kinerja dan tingkat kesehatan pada faktor Earning yang diukur dengan
menggunakan Rasio ROA dapat dikategorikan baik. Rasio NIM dapat dikategorikan sangat baik. Rasio BOPO
dapat dikatagorikan bail. Penilaian kinerja dan tingkat kesehatan pada faktor Capital yang diukur dengan
menggunakan rasio CAR dapat dikategorikan sangat baik.
Kata Kunci : Kinerja Bank, Tingkat Kesehatan Bank, Metode Risk Profile, Good Corporate
Governance, Earning, dan Capital (RGEC)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perbankan merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peran penting dalam
menggerakkan perekonomian nasional.Peran tersebut sesuai dengan tujuan perbankan
Indonesia yakni sebagai penunjang pelaksanaan pembangunan nasioanal dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan stabilitas nasional ke
arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Rumusan masalah
Sehubungan dengan hal tersebut maka yang akan diangkat dalam penelitian ini Pada
PT Bankaltimtara dengan menggunakan metode RGEC selama Periode 2012-2019
1. Bagaimana penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau dari
Risk Profile pada tahun 2015-2019?
2. Bagaimana penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau dari
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 77
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020
Good Corporate Governance pada tahun 2015-2019?
3. Bagaimana penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau dari
Earnings pada tahun 2015-2019?
4. Bagaimana penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau dari
Capital pada tahun 2015-2019?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau
dari Risk Profile pada tahun 2015-2019.
2. Mengetahui penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau
dari Good Corporate Governance pada tahun 2015-2019.
3. Mengetahui penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau
dari Earnings pada tahun 2015-2019.
4. Mengetahui penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau
dari Capital pada tahun 2015-2019
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Bank
Bank adalah lembaga keuangan yang bergerak dibidang keuangan sebagai
penghimpun dana dan penyalur dana kepaada masyarakat melalui kredit. Menurut Martono
(2012:18), menyatakan definisi “Bank is a company which accept credit, but didn’t give credit”
(bank adalah badan usaha yang menerima kredit tetapi tidak memberikan kredit). Teori
Pierson ini menyatakan bahwa bank dalam operasionalnya hanya bersifat pasif saja, yaitu
hanya menerima titipan uang saja.Menurut Stuart dalam Hasibuan (2007:2), menyatakan
definisi “Bank is a company who satisfied otherss people by giving a credit with the money
they accept as a gamble to the other, eventhough they should supply the new money
Berdasarkan definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa bank adalah lembaga
keuangan yang bertugas menghimpun dana, menyalurkan dana kepada masyarakat.
Prinsip Bank
Menurut Lukman, 2003:20, pada dasarnya terdapat tiga prinsip yang harus
diperhatikan oleh bank, yaitu :
1. Likuiditas adalah prinsip dimana bank harus dapat memenuhi kewajibannya.
2. Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi. Bank yang solvable adalah bank yang manpu
manjamin seluruh hutangnya.
3. Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan lama selama
periode tertentu.
Fungsi Bank
Menurut Sudiyatno (2000:6), secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau
sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik fungsi bank sebagai
a) Agent of Trust
Kepercayaan merupakan suatu dasar utama kegiatan perbankan baik dalam hal
penghimpunan dana maupun penyetor dana. Dalam hal ini masyarakat akan
menitipkan dananya di bank apabila dilandasi unsur kepercayaan. Pihak bank juga
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 78
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020
akan menempatkan dan menyalurkan dananya kepada debitur atau masyarakat, jika
dilandasi dengan unsur kepercayaan.
b) Agent of Development
Disamping kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana bank juga memberikan
penawaran-penawaran atas jasa-jasa perbankan yang lain pada masyarakat. Jasa-
jasa yang diberikan bank erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat
secara umum.Jasa-jasa bank diantaranya adalah jasa pengiriman uang, jasa
penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian
penagihan.
Kredit Bermasalah
NPL = -------------------------- x 100%
Total Kredit
(Sumber: Jumingan, 2011:245)
Total Kredit
LDR = --------------------------- x 100%
Dana Pihak Ketiga
(Sumber : SE No.13/24/DPNP/2011)
Modal
Sosial Ekonomi dan Bisnis
CAR = x 100% Halaman 80
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020
(Sumber : SE No.13/24/DPNP/2011)
Metode RGEC
Penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan berdasarkan
risiko (Risk Based Bank Rating) merupakan penilaian yang komprehensif dan terstruktur
terhadap hasil integrasi antara profil risiko dan kinerja yang meliputi penerapan tata kelola
yang baik, rentabilitas, dan permodalan.
METODE PENELITIAN
Tingkat Kesehatan PT. Bankaltimtara. periode 2015-2019 yang telah diukur dengan Metode
Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital (RGEC). Penelitian ini
menggunakan analisis data sebagai berikut :
Analisis penerapan pendekatan Metode RGEC dalam menganalisis kinerja PT.
Bankaltimtara. periode 2015-2019 yang diukur dengan menggunakan 4 indikator yaitu:
1. Analisis Profil Risiko (Risk Profile)
a. Non Performing Loan (NPL)
Rasio kredit yang di proksikan dengan besarnya jumlah Non Performing Loan (NPL)
oleh Bankaltimtara dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 yang merupakan
perbandingan total pinjaman yang diberikan bermasalah dengan total pinjaman
diberikan pada dana pihak ketiga (DPK).
b. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio untuk mengukur total kredit terhadap
dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit yang terdapat dalam laporan
keuangan yang di publikasi oleh Bank Kaltimtara dari tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019
3 Analisis rentabilitas
a. Return On Asset (ROA)
ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
laba secara keseluruhan. Rasio ROA dapat diukur dengan perbandingan antara laba
sebelum pajak terhadap total asset (total aktiva) yang terdapat dalam laporan
keuangan yang di publikasi oleh Bank Kaltimtara dari tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019. Semakin besar ROA suatu bank. Semakin besar pula tingkat keuntungan
yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan
aset.
b. Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan pada Bank
Kaltimtara dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri yang
terdapat dalam laporan keuangan yang di publikasi oleh Bank Kaltimtara dari tahun
2015 sampai dengan tahun 2019 .
c. Net Interest Margin (NIM)
Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen Bank Kaltimtara dalam mengendalikan biaya-biaya dan
mengelola aktiva produktif untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Data
digunakan terdapat dalam laporan keuangan yang di publikasi oleh Bank Kaltimtara
dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 .
d. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Biaya operasional terhadap pendapatan operasional merupakan rasio untuk
mengukur perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional.
Beban operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total bunga dan total beban
operasional lainnya. Sedangkan pendapatan operasional merupakan penjumlahan
dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya. Dari tahun
2015 sampai dengan tahun 2019 Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin tidak
efisien biaya operasional bank.
PEMBAHASAN
Risk Profile (Profile Resiko)
Resiko yang akan dinilai pada risk profile berdasarkan Surat Edaran BI
No.13/24/DPNP terdiri dari 8 faktor yaitu resiko kredit, resiko pasar, resiko likuiditas, resiko
perasional, resiko hukum, resiko stratejik, resiko kepatuhan dan resiko reputasi. Peneliti
melakukan penelitian terhadap resiko kredit dengan menggunakan rasio NPL (non performing
loan) dan resiko likuiditas dengan menggunakan rasio LDR (loan to deposite ratio) karena
kedua resiko tersebut memiliki penetapan peringkat.
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 83
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020
Risk Profile PT. Bankaltimtara pada tahun 2015 berada di peringkat 1 karena dalam
mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang
dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong “rendah” selama periode waktu tertentu
di masa datang. Dan kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit “Sangat Sehat”
dengan rasio risiko kredit 1,98% dan rasio risiko likuiditas sebesar 103,74%.
Risk Profile PT. Bankaltimtara pada tahun 2016 berada di peringkat 2 karena dalam
mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang
dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong “rendah” selama periode waktu tertentu
Faktor Risk Rata-Rata
Tahun Profile Rasio Peringkat Kriteria Peringkat Keterangan
(%)
di masa datang. Dan kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit “Sehat” dengan
rasio risiko kredit 2,00% dan rasio risiko likuiditas sebesar 101,33%.
Sehingga penilaian tingkat kesehatan PT. Bankaltimtara ditinjau dari Risk Profile pada tahun
2015-2019 adalah “Sehat”. Hal ini menggambarkan bahwa PT. Bankaltimtara telah mengelola
risikonya yang timbul dari kegiatan usaha bank dengan baik.
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh bahwa faktor GCG pada tahun 2015 yang
menunjukkan tata kelola perusahaan yang baik karena mengalami predikat dari sangat sehat
dan tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 mengalami penurunan menjadi sehat. Hal
tersebut terjadi karena peringkat tiap indikator GCG mengalami penurunan,.
Pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 nilai GCG tidak mengalami perubahan
menuju lebih baik namun tetap bertahan pada peringkat 2 dengan predikat sehat. Hal tersebut
terjadi karena kinerja manajemen yang tidak mengalami peningkatan menuju lebih baik,
meskipun begitu manajemen PT. Bankaltimtara telah berhasil bertahan dalam peringkat 2
dengan predikat sehat. Rencana strategis yang diterapkan oleh PT. Bankaltimtara yaitu From
Becoming A Leading Digital Bank. Berdasarkan hasil penilaian pada faktor GCG maka dapat
disimpulkan bahwa PT. Bankaltimtara memperoleh predikat Sehat.
Earning dari PT. Bankaltimtara pada tahun 2015 berada di peringkat 2, rentabilitas
“Sehat” laba melebihi target, dan mendukung pertumbuhan permodalan Bank. Hal ini
dinyatakan dengan rasio ROA, ROE, NIM dan BOPO secara berturut-turut yaitu 1,56%,
10,35%, 6,03%, dan 85,30%.
Earning dari PT. Baltimtara pada tahun 2016 berada di peringkat 1, rentabilitas
“Sangat Sehat ” laba melebihi target, dan mendukung pertumbuhan permodalan Bank. Hal ini
dinyatakan dengan rasio ROA, ROE,NIM, dan BOPO secara berturut-turut yaitu 2,99%,
15,04%, 7,28%, dan 78,97%.
Earning dari PT. Bankaltimtara pada pada tahun 2017 berada di peringkat 1,
rentabilitas “Sangat Sehat” laba melebihi target, dan mendukung pertumbuhan permodalan
Bank. Hal ini dinyatakan dengan rasio ROA, ROE, NIM dan BOPO secara berturut-turut yaitu
2,72%, 11,27%, 7,325, dan 78,70%.
Faktor Rata-Rata
Tahun Risk Rasio Peringkat Kriteria Peringkat Keterangan
Profile (%)
Tabel 4. Nilai Rasio CAR Bank Kaltim Tahun 2015 sampai 2019
Tahun Nilai Solvabilitas (CAR) Kriteria
2015 19,85% Sangat Sehat
2016 24,50% Sangat Sehat
2017 24,89% Sangat Sehat
2018 21,15% Sangat Sehat
2019 22,01% Sangat Sehat
Rata-rata 22,07% Sangat Sehat
CAR
Capital dari PT. Bankaltimtara pada tahun 2015, 2016, 2017, 20178 dan 2019
berturut-turut berada di peringkat 1, dengan kriteria “sangat sehat”. Hal ini menunjukkan
bahwa PT. Bankaltimtara memiliki kecukupan permodalan yang “sangat sehat” dan sangat
mampu mengantisipasi seluruh risiko yang dihadapi, dan disertai dengan pengelolaan
permodalan yang sangat kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha, dan kompleksitas
usaha PT. Bankaltimtara. Hal ini dinyatakan dengan rasio CAR tahun 2015-2019 berturut-
turut sebesar 19,85%, 24,50%, 24,89%, 21,15 dan 22,01%.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis kinerja keuangan pada Bank
Pembangunan Kalimantan Timur pada periode 2015 sampai dengan tahun 2019. Berikut hasil
kesimpulan dari Analisis Kinerja Keuangan Bank BPD Kaltim tahun 2015-2019 sebagai
berikut :
a. Tingkat Risk Profile (Profil Risiko) pada PT. Bankaltimtara Tahun 2015 adalah “Sangat
Sehat”, pada Tahun 2016 “Sehat”, pada Tahun 2017 “Sangat Sehat”, pada Tahun 2018
“Sehat”. Dan pada Tahun 2019 “ Sehat” Hal ini menggambarkan bahwa PT. Bankaltimtara
telah mengelola risikonya yang timbul dari kegiatan usaha bank dengan baik.
b. Tingkat Good Corporate Governance (GCG) pada PT. Bankaltimtara dari
b. tahun 2015 hingga tahun 2019 berturut-turut menempati peringkat 2 dengan kriteria “baik”,
berdasarkan hasil self assessment PT. Bankaltimtara yang diperoleh dari laporan tata
kelola perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa pada tahun 2015 hingga tahun 2019 PT.
Bankaltimtara melakukan manajemen yang baik dan mengikuti prinsip prinsip GCG sesuai
dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Peraturan Bank Indonesia.
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 87
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 16 No 1 April 2020
a. Tingkat Earnings (Rentabilitas) pada PT. Bankaltimtara dari tahun 2015hingga 2019
adalah “Sehat’,. Sehingga secara keseluruhan rentabilitas “Sehat”, laba melebihi target,
dan mendukung pertumbuhan permodalan Bank.
b. Tingkat Capital (Permodalan) pada PT. Bankaltimtara dari tahun 2015 hingga 2019 adalah
“Sangat sehat”. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bankaltimtara memiliki kecukupan
permodalan yang “sangat memadai” dan sangat mampu mengantisipasi seluruh risiko
yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA
Djohan, Warma. 2000. Kredit Bank, Edisi 1. PT. Mutiara Sumber Widya: Jakarta Ensiklopedia
Umum. 2006. PT. Ictiar Baru Van House: Jakarta
Firdaus, Racmat dan Maya, Ariyanti. 2009. Manajemen Perkreditan Bank Umum: Teori,
Masalah, Kebijakan dan Aplikasi Lengkap dengan Analisis Kredit. Bandung:
Alfabelata.
Firdaus, Rachmat. 2003. Teori dan Analisa Kredit Serta KetentuanKetentuan Tentang
Beberapa Jenis Kredit. Punasarana Lingga Utama. Bandung
Firdaus, Rachmat & Maya Aryanti. 2003. Manajemen Perkreditan. Alfabeta: Bandung
Hadiprajitno, 2011. Prinsip-prinsip pemberian kredit dalam menyalurkan kredit pada PT. Bank
Mandiri Cabang Semarang. Skrispi UNDIP Semarang
Kasmir. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta